Share

159. Seleksi yang Sulit

Auman dan rintihan kesakitan begitu memekikkan telinga, bahkan tidak sedikit yang teriris hatinya. Akan tetapi, mereka tidak bisa berbuat apa-apa. Tidak ada satupun yang berinisiatif menolong, walau raut wajah mereka nampak begitu mengasihani. Ia terus di cambuk, bahkan sampai merobek membran sayapnya.

Akara yang melihatnya langsung terbelalak, matanya melotot sangat kesal dan tanpa sadar energi dingin keluar dari tubuhnya. Mengetahui hal berbahaya itu, Alan dan Lemon langsung meraih tangannya dari kedua sisi.

"Bahaya! Jangan dilakukan!" bisik Alan dengan sedikit geram.

Akara tidak menjawabnya, namun tubuhnya terus berontak hingga condong ke depan.

"Bersabarlah!" Kini giliran Lemon yang berbisik di telinganya. "Ingat tujuanmu! Kekuatanmu masih lemah! Apa kau lupa tentang gadismu!? Siapa yang akan menjemputnya!? Siapa juga yang akan membalaskan dendam ular raksasa itu!?"

Akara lalu melemaskan tubuhnya, namun pandangannya tetap tertuju pad
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status