Share

Part 29. Di Ruangan Pengacara

Lalu mengetuk pintu ruangan kerja lelaki berkulit sao matang berambut ikal itu.

Tok... Tok... Tok...

"Silakan masuk." terdengar sahutan dari dalam.

"Sore Al, maaf ya baru bisa ke sini. Banyak yang mesti diurus tadi." ucapku.

"Iya, nggak apa-apa Rin, silakan duduk dulu."

"Makasih."

Selang setengah jam aku berpamitan dengan Aldy, setelah menyerahkan semua bukti-bukti yang ku temui, termasuk memberikan salah satu bukti screenshot. Ada beberapa yang di screenshot dari rekaman CCTV yang ku dapatkan, aku masih manusia yang punya logika, meski tak rela diperlakukan seperti ini. Tapi bagaimana pun tak mungkin aku perlihatkan ke Aldy adegan ranjang mereka yang memalukan dan menjijikan itu.

Pesan Aldy, karena besok baru sidang mediasi jadi aku sendiri yang akan datang ke persidangan. Tak apa, yang jelas aku akan menang sampai tahap terakhir. Dan apa yang dia tuduhkan terhadap ku, akan membuat dirinya malu sendiri di persidangan nanti. Lagi lagi ini hanya soal waktu.

Sembari berjalan menuju park
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status