Share

Part 28. Kok Takut?

"Nggak usah Pak, nggak usah, jauh juga ke kampung saya Pak. Lagian juga nggak orang lagi di rumah saya di kampung Pak, keluarga juga udah pada balik." dia menyerobot Pak Bos yang baru selesai berbicara tanpa gelagat ketakutan dari bahasa tubuhnya.

"Nggak apa-apa kali, Ta. Kami juga ingin melihat makam ibu mu."

Rinata semakin terlihat gugup, ditambah Pak Bos juga tidak menggubris apa yang dikatakan Rinata.

"Oh iya Pak, kami boleh permisi." pamit ku.

"Iya silakan, tapi jangan lupa Rinjani. Saya tunggu janji kamu untuk masalah yang tadi."

.

"Iya, Pak. Siap. Hmm, Pak, kata Pak Wawan kunci mobil saya ada di Bapak ya? Boleh saya minta pak."

Dia hanya diam tanpa kata sembari memberikan kunci mobilku. Raut wajahnya masih memberikan aura kesal kepadaku. Tapi tak apa.

"Rinata, kamu ikut saya sekarang ke ruangan." perintahku.

Dia hanya mengangguk pelan dan mengikuti ku dari belakang, ku lihat wajahnya semakin pucat pasi berbeda dengan kedatangan ku tadi. Hampir saja Pak Harjoko termakan jebakan
Locked Chapter
Continue to read this book on the APP

Related chapters

Latest chapter

DMCA.com Protection Status