Share

Bab 74. Dua Hati Wanita

Bab 74. Dua Hati Wanita

Netraku menatap taman yang ditumbuhi pohon cemara. Bunga-bunga tersusun indah bermekaran di musimnya. Melepaskan pandangan kala senja itu. Angin berhembus spoi-spoi basah menyapu wajahku. Memperhatikan bunga mawar yang tertiup angin sore.

Ada ketenangan sendiri memandang taman yang dipenuhi tumbuhan. Tukang kebun merawatnya tiap hari. Hingga semua tumbuhan terawat dan terjaga. Sesekali kupu-kupu menghisap madu di atas putik. Pun dengan kumbang ikut menikmati cairan manis.

Suasana sore semakin menjadi gelap. Kala azan maghrib terdengar berkumandang. Lamunanku terhenti dan segera melaksanakan salat. Selesai menjalankan kewajiban lima waktu aku duduk membaca buku di ruang kerja, hingga waktu Isya tiba. Ketika itu terdengar suara ketukan pintu dari luar. Membuatku menghentikan aktivitas.

"Masuk!"

"Mas Danu, makan malam sudah siap. Ayo, segera menuju ke meja makan. Kakek dan Rafa sudah menunggu kedatanganku," ujar Aisyah berkata. Nada suaranya yang merdu terdengar m
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status