Share

Bab 79. Tabir Kepalsuan

Bab 79. Tabir Kepalsuan

"Kakek!" Seruku.

Ketika Aisyah diseret Rani, kakek muncul dari arah kamarnya. Saat itu, pandangan tertuju pada Rani. Lelaki yang sudah banyak makan asam garam itu, terlihat tenang. Berdiri sambil menatap wajah kami satu persatu.

"Kakek kecewa sama kamu, Rani," ucapnya datar. Wajahnya tanpa ekspresi.

"Kakek, Aisyah adalah wanita pezina. Sudah selayaknya dia diusir dari sini," sahut Rani.

"Apa yang membuatmu menuduh Aisyah adalah wanita pezina?"

"Aku punya bukti, Kakek."

"Tunjukkan!"

Rani mengeluarkan ponselnya, lalu memberikan kepada kakek. Kening kakek mengerut. Ketika menatap foto Aisyah bersama dokter. Dalam keadaan berpelukkan. Jika dipikir secara logika. Foto-foto itu terlihat seperti editan. Akan tetapi, aku tidak bisa mengatakan apa pun sebelum punya bukti.

Sesuatu yang kelihatan abu-abu bisa jadi fitnah. Belakangan masalah terus datang silih berganti. Bagaikan hujan yang datang dan diganti dengan musim panas. Begitupun dengan kehidupanku.

"Kakek sudah me
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status