Share

Ke toko Buku

Perlahan Mahesa melepaskan pegangan tangan Kiran di lengannya, lalu mendelik pada wanita itu.

“Jika kau hanya ingin minum wine, kau tinggal saja sendiri. Aku memiliki tanggung jawab dalam perusahaan ini. Dan semua pekerjaan ini adalah tanggung jawabku, kau mengerti?”

Mendengar suara Mahesa yang dingin, Kiran mengerucutkan bibir dan mau tak mau duduk di sofa sendirian.

Kiran menuangkan winenya ke dalam gelas, bahkan Mahesa tak melirik ke arahnya sama sekali. Lelaki itu terus saja menatap mesra pada layar laptop di hadapannya.

Dan itu membuat Kiran merasa jengah karena diabaikan.

“Apakah dia tidak bisa sekali saja pergi denganku tanpa memikirkan soal pekerjaan? Sekarang aku berada di hadapannya, tapi dia malah mengabaikanku,” ucap Kiran dalam hati.

Kiran kembali meneguk wine itu dalam satu kali tegukan. Kemudian, sebuah ide muncul dalam benaknya. Membuat bibirnya mengulas selarik senyum.

“Kenapa aku tidak m

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status