Setelah Jackson dengan penuh keyakinan mencoba mencabut 'Pedang Tujuh Bintang', dia merasa sangat kecewa ketika pedang itu tetap berada dalam sarungnya. Semua usahanya dan kekuatannya sepertinya tidak cukup untuk mengatasi kekuatan magis yang mengunci pedang itu.Sinta dan Martis melihat kekecewaan yang terpancar dari wajah Jackson. Mereka berdua mendekat dan mencoba menghiburnya. Sinta berkata dengan lembut, "Jangan khawatir, Jackson. Mungkin ini bukan waktu yang tepat. Pedang ini memiliki kehendaknya sendiri. Kita harus bersabar dan mencoba lagi nanti."Martis menambahkan, "Ya, Jackson. Kadang-kadang dalam petualangan seperti ini, kita harus menghadapi kegagalan dan belajar dari situ. Mungkin ada pelajaran yang harus kita dapatkan sebelum kita bisa menguasai pedang ini sepenuhnya."Jackson merenung sejenak, meresapi kata-kata Sinta dan Martis. Meskipun dia merasa sedih dan kecewa, dia menyadari bahwa kegagalan ini adalah bagian dari perjalanan menuju keberhasilan. Akan tetapi ia kemu
Martis tersenyum dan mengangkat pedang itu dengan penuh bangga, lalu pedang itu kembali memancarkan cahaya. "Ini adalah anugerah dari Tuhan," katanya. "Sekarang, aku harus mempergunakan kekuatan pedang ini dengan bijak dan memastikan bahwa pedang ini akan selalu aku gunakan untuk melindungi kebaikan dan kebenaran dalam segala hal. Dan aku tidak akan menyerahkan pedang ini pada makhluk jahat sepertimu!"Dengan pedang dalam genggamannya, Martis memandang langit dengan penuh keyakinan dan harapan. Kemudian ia mencoba sekali lagi menebaskannya ke arah Satan.Slash...!Kali ini pedang yang Martis tebaskan mengeluarkan kekuatan yang dahsyat."Sial!" Satan mengumpat seraya menghindari tebasan pedang dari Martis.Karena melihat Martis yang nampak mampu mengendalikan kekuatan pedang itu, untuk sementara saran pun akhirnya memutuskan untuk meninggalkan gua itu sementara."Mungkin suatu hari nanti, saat aku siap secara fisik dan mental, aku akan kembali untuk mencoba lagi merebut pedang itu dari
Jackson yang mendengar suara gemeretak dari pedang tersebut, menatap dengan tatapan heran ke arah pedang. "Apa yang terjadi pada pedangmu?""Aku tidak tahu, Jackson. Mungkin ada beberapa masalah dengan kekuatan pedang ini. Tapi sama saja, aku akan tetap menghancurkan gerbang ini," jawab Martis dengan tegas.Saat Martis mendekati gerbang, tiba-tiba suara aneh terdengar dan tubuhnya terbawa masuk ke dimensi yang berbeda. Jackson yang melihat kejadian itu, dengan cepat meraih pedang milik Martis dan mencoba masuk ke dimensi tersebut untuk menyelamatkan Martis.Di dimensi itu, Martis ditantang oleh makhluk raksasa yang sangat besar untuk bertarung. Walaupun pertarungan tersebut cukup sengit, Martis berhasil mengalahkan makhluk itu dengan kekuatan terakhirnya."Terima kasih, Jackson. Kamu benar-benar menyelamatkan hidupku saat ini," ucap Martis sambil menghela nafas lega."Tidak perlu berterima kasih, Martis. Kita saling membantu," balas Jackson sambil tersenyum.Mereka kembali melanjutkan
Setelah Martis dan Jackson pergi meninggalkan Istana Dakjal, mereka sangat terkejut saat melihat dunia mereka mulai mengalami perubahan yang signifikan. Bumi yang dulu subur dan tumbuh dengan hijauan semakin layu dan kering. Langit yang dulu cerah semakin mendung dan gelap. Kehidupan di bumi pun mulai memburuk, dan muncul banyak bencana alam yang merusak lingkungan."Tidak mungkin...! Kenapa bisa begini!?" Jackson terduduk lesu ketika melihat semua perubahan ini."Apa yang terjadi selama kita di dalam gerbang dimensi?" Begitu pula dengan Martis, ia juga merasa terkejut akan pemandangan yang buruk ini.Ternyata, banyak orang yang merindukan keberadaan Martis dan Jackson, mereka merasa bahwa kedua pahlawan itu telah pergi tanpa meninggalkan pesan apapun. Akan tetapi ada beberapa orang yang percaya bahwa Martis dan Jackson telah mengkhianati dunia mereka dengan memasuki dimensi baru tersebut.Dan akhirnya , keberadaan Martis dan Jackson menjadi misteri, pemerintah dunia tetap berusaha mem
Akan tetapi, siapa yang akan menyangka bahwa keputusan mereka untuk menutup gerbang dimensi adalah kesalahan."Martis, kau sudah dengar bukan, akan kabar tentang gerbang dimensi yang di tutup itu?" ucap Jackson yang saat ini tengah berada di dalam ruang bawah tanah bersama Martis."Iya, Jackson. Aku sudah mendengar tentang hal itu. Dan kalau boleh jujur, aku sebenarnya merasa bimbang. Jika gerbang dimensi itu tidak segera ditutup, maka bumi kita akan semakin kacau. Akan tetapi..., ketika gerbang dimensi itu telah benar-benar tertutup, malah terjadi seperti yang sekarang ini." Wajah Martis nampak sangat bingung.Pasalnya, ketika gerbang dimensi itu ditutup, maka kekuatan penuh Satan benar-benar pulih. Begitu juga dengan Dakjal, kini ia tengah merasa senang bersama pengikutnya karena berhasil kembali terlahir ke dunia ini. Yah..., walaupun kekuatan Dakjal tidak bisa pulih sepenuhnya, tapi itu sudah cukup membuatnya senang.Dan pada suatu ketika Martis dan Jackson sedang mengembara untuk
Satan berhasil menghindari serangan itu dengan lincahnya."Jackson, terima kasih. Tidak tahu apa yang akan terjadi padaku jika kau datang terlambat sedikit saja tadi," ucap Martis dengan suara lemas, ia memegangi tenggorokannya yang terasa sakit."Maafkan aku, aku terjebak dalam ledakan kekuatan yang kalian ciptakan dari pertarungan tadi," ujar Jackson sambil berusaha untuk menyalakan senjatanya lagi dengan cepat.Dan..., boom...!Jackson kembali menembakkan kekuatan sihirnya pada Satan."Oh iya Martis, aku beritahu padamu. Satan yang memang jahat, nakal, dan sering memanipulasi pemikiran musuhnya ini sangatlah berbahaya," kata Jackson sambil menjaga jarak dari musuhnya."Jangan kau bicara seperti itu, manusia bodoh! Kalian yang menciptakan kejahatan dan berdosa!" sahut Satan dengan nada tinggi.Martis tampak marah mendengar ucapan tersebut lalu dia menyerang Satan dengan cepat. "Aku akan menghajarmu, Satan!" teriaknya.Namun Satan ternyata lebih sigap dan berhasil menghindar dari ser
Martis, Satan, dan Jackson akhirnya terpaksa bergabung untuk menghadapi musuh yang lebih besar ini. Mereka mencoba untuk menyerang Leviathan, tetapi ia menampilkan kekuatannya dan terus menyebabkan kerusakan pada area di sekitar mereka."Kita tidak bisa mengalahkannya sendirian. Kita harus mencari cara untuk menumbangkan Leviathan dengan cepat," kata Martis."Hey, kau Leviathan kurang ajar! Kenapa kau juga ikut menyerangku!?" tanya Satan dengan wajah muram."Aku tidak perduli...!" seru Leviathan menjawab seraya melancarkan serangan berikutnya yang lebih dahsyat lagi."Lihatlah Satan Bodoh! Akibat ulahmu, kita terpaksa harus melawan makhluk aneh lagi!" Jackson menatap Satan dengan penuh kebencian."Cih! Lihat saja nanti! Makhluk ini pasti akan aku jinakkan dan akan aku jadikan senjata terhebat di semesta ini," ucap Satan.Setelah melakukan serangan beberapa kali dengan tidak berhasil, mereka pun akhirnya sepakat untuk mencari cara untuk melenyapkan Leviathan. Berkat usaha yang bersama-
Mereka berdua menyatukan kekuatan mereka demi melawan Satan dan Leviathan dengan segenap kemampuan mereka. Terdengar debup di sekitar mereka, dan bola api dan guntur mengamuk di sekelilingnya.Tring!"Debuf telah diaktifkan. Kombinasi dua inti jiwa Martis dan Jackson berhasil berkolaborasi dengan baik. Silahkan gunakan kekuatan baru ini dengan bijaksana. Semakin besar kekuatan suatu teknik, maka akan semakin besar pula dampak dan resikonya." Sistem memberikan satu pemberitahuan kepada Martis."Percuma saja, walaupun kalian menggabungkan kekuatan kalian berdua, itu tidak akan mampu mengalahkan aku yang menggunakan pedang ini," ucap Satan dengan sombongnya.Martis dan Jackson yang melawan Satan tidak sadar jika pertarungan mereka yang sangat sengit ini lambat laun mendekati lokasi Leviathan berada. Alhasil, Leviathan yang memang berusaha untuk mengambil alih bumi, dengan gigih melawan keganasan Martis, Jackson, dan juga Satan. Kali ini ada tiga pihak yang berbeda saling bertarung. Dan ya