Share

566. Istana Dakjal

Martis tersenyum dan mengangkat pedang itu dengan penuh bangga, lalu pedang itu kembali memancarkan cahaya. "Ini adalah anugerah dari Tuhan," katanya. "Sekarang, aku harus mempergunakan kekuatan pedang ini dengan bijak dan memastikan bahwa pedang ini akan selalu aku gunakan untuk melindungi kebaikan dan kebenaran dalam segala hal. Dan aku tidak akan menyerahkan pedang ini pada makhluk jahat sepertimu!"

Dengan pedang dalam genggamannya, Martis memandang langit dengan penuh keyakinan dan harapan. Kemudian ia mencoba sekali lagi menebaskannya ke arah Satan.

Slash...!

Kali ini pedang yang Martis tebaskan mengeluarkan kekuatan yang dahsyat.

"Sial!" Satan mengumpat seraya menghindari tebasan pedang dari Martis.

Karena melihat Martis yang nampak mampu mengendalikan kekuatan pedang itu, untuk sementara saran pun akhirnya memutuskan untuk meninggalkan gua itu sementara.

"Mungkin suatu hari nanti, saat aku siap secara fisik dan mental, aku akan kembali untuk mencoba lagi merebut pedang itu dari
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status