Tiba-tiba langit gelap gulita dan angin kencang menerpa mereka. Martis dan Jackson saling memandang tidak percaya. Mereka merasakan kehadiran Dakjal yang begitu kuat dan menakutkan. Dakjal, salah satu iblis tertua yang pernah ada, selama ratusan tahun tidak pernah terdengar kabarnya dan dikabarkan sudah mati."Hahaha...! Tuan Dakjal akhirnya datang juga," seru Satan dengan gembira.Namun, yang muncul dari arah angin bukanlah Dakjal, melainkan seorang wanita berambut hitam dan mata merah menyala. Wanita itu mengenakan busana hitam dan senjata berkilat tergantung di pinggangnya."Aku adalah Agatha, pengawal Dakjal," ujarnya dengan nada tegas."Sungguh, pengawal Dakjal? Kenapa kamu menjaga orang seperti dia?" tanya Jackson dengan rasa penasaran.Agatha tersenyum sinis "Tidak peduli siapa yang menjadi bosku, aku akan tetap mengabdi untuknya."Satan tertawa terbahak-bahak. "Lihat, lihat ini...! Bahkan pengawal Dakjal saja cukup kuat untuk membunuh kita semua. Ayo, Agatha, kau jangan malu-ma
Tiba-tiba, semacam portal muncul di depan mata mereka. Portal berbentuk bulat dengan cahaya keemasan yang sangat terang menyebar dari dalamnya. Mereka terkejut melihat keajaiban itu, tidak tahu apa yang terjadi dan apa yang akan terjadi setelahnya."Sekarang, kalian akan dihadapkan pada ujian terbesar dalam hidup ini. Kalian harus melewati 'The Trial of Eternity'," ucap sosok misterius itu dengan nada serius."Trial of Eternity? Apa itu? Dan apa yang terjadi kalau tidak lolos?" tanya Agatha dengan rasa penasaran."Sekarang, masuk ke dalam portal itu dan temukan jawabannya sendiri. Aku akan menantimu di ujung sana," ucap sosok misterius itu sambil menunjuk ke arah portal itu.Agatha dan Satan saling berpandangan, masih bingung dengan maksud dari 'The Trial of Eternity'. Namun, mereka tahu bahwa mereka harus melakukan hal itu untuk bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi."Jackson, apakah kau tahu tentang The Trial of Eternity yang dikatakan sosok misterius itu?" tanya Martis berbisik
Martis dan Jackson saling memandang sejenak sebelum membalas. "Kami tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Kami ingin tahu apa yang baru saja kami hadapi akhir-akhir ini," kata Martis dengan hati-hati.Sosok misterius itu tersenyum dingin. "Kalian akan mendapatkan sebuah Misi penting dari langit. Misi kalian kali ini lebih besar dan lebih sulit dari sebelumnya. Kalian harus menemukan dan mengalahkan kekuatan yang lebih besar dari Dakjal," katanya dengan tenang.Martis dan Jackson saling memandang, merasa bingung dan tidak yakin apakah mereka mampu untuk melawan kekuatan seperti itu. Namun, mereka tahu bahwa mereka harus mencoba."Lalu, apa kita harus mencari di mana kekuatan itu berada?" tanya Jackson."Kalian perlu mencari petunjuk dari beberapa tempat tersembunyi yang hanya bisa ditemukan dengan pandangan tajam dan naluri yang kuat. Kalian harus berhati-hati dan jangan menyerah ketika bertemu rintangan atau bahkan musuh yang datang," jawab sosok misterius itu.Martis dan Jackson sa
Martis menggelengkan kepalanya, mencoba membayangkan dan menerka-nerka situasi di mana secarik kertas itu menjadi suatu kenyataan."Iya, aku tidak tahu harus mempercayai atau tidak," ucap Martis, masih sangat bingung dengan apa yang ia temukan. "Tapi bayangkanlah, kita telah melewati banyak hari di dalam gerbang dimensi. Itu artinya, berapakah tahun yang telah berlalu di dunia bumi sejak kita meninggalkannya?"Jackson mengangkat bahunya, mencoba memproses semuanya. "Mungkin..., ribuan tahun bahkan? Tapi ini mustahil, kita baru saja berada di dalam gerbang dimensi selama beberapa hari."Martis mengangguk, tetapi masih dengan tatapan heran di wajahnya. "Aku tahu, ini sulit dipercayai. Tapi, lihatlah sekitar kita. Tempat ini dulunya adalah markas utama Herupa, namun sekarang semuanya telah hancur dan menjadi reruntuhan. Seperti kata-kata di kertas itu..., setiap satu hari waktu di gerbang dimensi sama dengan seratus tahun di dunia bumi. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi sepertinya
Setelah disepakati, Martis dan Jackson mulai membantu warga dalam menghadapi bencana yang menimpa mereka. Mereka bekerja keras, membantu memberi saran dan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan. Tidak lama kemudian, mereka merasa menjadi bagian dari masyarakat di sana.Namun, meski terlibat dalam pekerjaan di planet bumi yang telah berbeda zaman ini, mereka tidak kehilangan harapan untuk menemukan cara pulang ke dimensi mereka yang seharusnya. Mereka terus mencari-cari informasi dan juga berusaha memahami teknologi yang digunakan di planet itu.Suatu hari, mereka diberitahu bahwa ada bangunan kuno yang tersembunyi di tempat yang jauh dan mungkin dapat membantu mereka menemukan jalan keluar dari dimensi tersebut. Martis dan Jackson tanpa ragu-ragu membentuk sebuah tim dan memulai perjalanan menuju bangunan itu.Perjalanan mereka sulit dan penuh rintangan, dan hal ini semakin sulit ketika mereka bertemu dengan kelompok-kelompok warga yang memusuhi mereka. Tapi dengan tekad yang kuat, k
Martis dan Jackson menyadari bahwa teknologi yang mereka temukan di planet itu sangatlah penting dan dapat berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah. Oleh karena itu, mereka membuat beberapa upaya untuk memastikan bahwa teknologi itu aman dan tidak digunakan untuk tujuan yang buruk."Martis, bagaimana menurutmu tentang apa yang harus kita lakukan dengan teknologi canggih ini?" tanya Jackson."Jackson, aku memiliki beberapa rencana. Pertama, kita harus memutuskan untuk tidak membawa teknologi ini ke dimensi kita, sebelum kita benar-benar memahaminya sepenuhnya." Martis merasa bahwa teknologi itu masih sangat kompleks dan penuh tantangan, dan ia tidak ingin memperkenalkan hal itu ke dimensi mereka sendiri nantinya sebelum mereka yakin bahwa itu dapat digunakan dengan aman."Lalu, yang kedua, aku memutuskan untuk berkonsultasi dengan para ahli di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan di zaman ini." Martis ternyata memiliki niatan untuk berkonsultasi dengan ahli teknologi di zaman ini unt
Teknologi yang dikembangkan Dr. Adam ternyata bisa berbahaya jika disalah gunakan. Dr. Adam mencoba mengembangkan teknologi yang dapat memanipulasi otak seseorang sehingga mereka bisa menjadi budaknya dan melaksanakan perintah-perintah yang diberikan oleh Dr. Adam. Dengan teknologi itu, Dr. Adam berencana memanipulasi para eksekutif, pejabat pemerintah, bahkan kepala negara, untuk membuat keputusan yang akan menguntungkan tujuannya sendiri. Tampaknya Dr. Adam berniat menciptakan dunia yang dikuasai olehnya sendiri, dengan kekuasaan yang tidak terbatas.Setelah Martis dan Jackson mengetahui rencana jahat Dr. Adam, mereka memutuskan untuk tidak membantu pembuatan teknologi semacam itu dan merencanakan untuk menghentikan Dr. Adam. Kendati begitu, mereka tidak tahu cara untuk menghentikan Dr. Adam, karena teknologi yang dibuatnya terlalu canggih dan hampir tidak dapat dihancurkan atau dihentikan dengan cara konvensional. Akhirnya, Martis dan Jackson menyusun rencana untuk mencuri satu prog
"Eh...? Jadi ada orang lain di dalam sini? Maafkan aku, aku tidak menyadari bahwa mau ada di sini," jawab Martis."Tapi tunggu, siapa kau? Kau tadi menyebutkan nama Dr. Adam. Apakah kau tahu tentang pasukan ini? Dan apa alasan mereka menangkapmu?" Jackson kemudian berbicara."Baiklah, sepertinya kalian ini juga sama sepertiku. Kalian orang yang berpihak pada Dr. Adam, bukan?" tanya pria itu lagi."Wah, kau juga tahu akan tentang Dr. Adam ya? Baiklah, aku akan memberitahukan padanya siapa kami." Martis akhirnya memutuskan untuk bercerita dengan jujur pada pria itu.Setelah itu, mereka merencanakan kabur dari dalam penjara ini."Program kunci ini memungkinkan pasukan Dr. Adam mengontrolnya melalu jaringan internet global dan menggunakan data pribadi pengguna untuk memperkuatnya." Pria itu memberitahu pada Maris tentang dugaannya mengenai cara agar lolos dari penjara ini."Kita harus siap beraksi pada hari Minggu," kata Martis serius. "Di saat yang sama, kita harus sangat berhati-hati. Pa
Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu."Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing.Berp...!Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap.Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya."Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini.Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan."Hormat, Hamba, pada Bos...!"Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang."Kalian semua, bangunlah."Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri."Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!"Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liat tadi ternyata adalah salah satu garis pertahanan des
Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang