Martis dan Jackson saling memandang sejenak sebelum membalas. "Kami tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Kami ingin tahu apa yang baru saja kami hadapi akhir-akhir ini," kata Martis dengan hati-hati.Sosok misterius itu tersenyum dingin. "Kalian akan mendapatkan sebuah Misi penting dari langit. Misi kalian kali ini lebih besar dan lebih sulit dari sebelumnya. Kalian harus menemukan dan mengalahkan kekuatan yang lebih besar dari Dakjal," katanya dengan tenang.Martis dan Jackson saling memandang, merasa bingung dan tidak yakin apakah mereka mampu untuk melawan kekuatan seperti itu. Namun, mereka tahu bahwa mereka harus mencoba."Lalu, apa kita harus mencari di mana kekuatan itu berada?" tanya Jackson."Kalian perlu mencari petunjuk dari beberapa tempat tersembunyi yang hanya bisa ditemukan dengan pandangan tajam dan naluri yang kuat. Kalian harus berhati-hati dan jangan menyerah ketika bertemu rintangan atau bahkan musuh yang datang," jawab sosok misterius itu.Martis dan Jackson sa
Martis menggelengkan kepalanya, mencoba membayangkan dan menerka-nerka situasi di mana secarik kertas itu menjadi suatu kenyataan."Iya, aku tidak tahu harus mempercayai atau tidak," ucap Martis, masih sangat bingung dengan apa yang ia temukan. "Tapi bayangkanlah, kita telah melewati banyak hari di dalam gerbang dimensi. Itu artinya, berapakah tahun yang telah berlalu di dunia bumi sejak kita meninggalkannya?"Jackson mengangkat bahunya, mencoba memproses semuanya. "Mungkin..., ribuan tahun bahkan? Tapi ini mustahil, kita baru saja berada di dalam gerbang dimensi selama beberapa hari."Martis mengangguk, tetapi masih dengan tatapan heran di wajahnya. "Aku tahu, ini sulit dipercayai. Tapi, lihatlah sekitar kita. Tempat ini dulunya adalah markas utama Herupa, namun sekarang semuanya telah hancur dan menjadi reruntuhan. Seperti kata-kata di kertas itu..., setiap satu hari waktu di gerbang dimensi sama dengan seratus tahun di dunia bumi. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi sepertinya
Setelah disepakati, Martis dan Jackson mulai membantu warga dalam menghadapi bencana yang menimpa mereka. Mereka bekerja keras, membantu memberi saran dan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan. Tidak lama kemudian, mereka merasa menjadi bagian dari masyarakat di sana.Namun, meski terlibat dalam pekerjaan di planet bumi yang telah berbeda zaman ini, mereka tidak kehilangan harapan untuk menemukan cara pulang ke dimensi mereka yang seharusnya. Mereka terus mencari-cari informasi dan juga berusaha memahami teknologi yang digunakan di planet itu.Suatu hari, mereka diberitahu bahwa ada bangunan kuno yang tersembunyi di tempat yang jauh dan mungkin dapat membantu mereka menemukan jalan keluar dari dimensi tersebut. Martis dan Jackson tanpa ragu-ragu membentuk sebuah tim dan memulai perjalanan menuju bangunan itu.Perjalanan mereka sulit dan penuh rintangan, dan hal ini semakin sulit ketika mereka bertemu dengan kelompok-kelompok warga yang memusuhi mereka. Tapi dengan tekad yang kuat, k
Martis dan Jackson menyadari bahwa teknologi yang mereka temukan di planet itu sangatlah penting dan dapat berbahaya jika jatuh ke tangan yang salah. Oleh karena itu, mereka membuat beberapa upaya untuk memastikan bahwa teknologi itu aman dan tidak digunakan untuk tujuan yang buruk."Martis, bagaimana menurutmu tentang apa yang harus kita lakukan dengan teknologi canggih ini?" tanya Jackson."Jackson, aku memiliki beberapa rencana. Pertama, kita harus memutuskan untuk tidak membawa teknologi ini ke dimensi kita, sebelum kita benar-benar memahaminya sepenuhnya." Martis merasa bahwa teknologi itu masih sangat kompleks dan penuh tantangan, dan ia tidak ingin memperkenalkan hal itu ke dimensi mereka sendiri nantinya sebelum mereka yakin bahwa itu dapat digunakan dengan aman."Lalu, yang kedua, aku memutuskan untuk berkonsultasi dengan para ahli di bidang teknologi dan ilmu pengetahuan di zaman ini." Martis ternyata memiliki niatan untuk berkonsultasi dengan ahli teknologi di zaman ini unt
Teknologi yang dikembangkan Dr. Adam ternyata bisa berbahaya jika disalah gunakan. Dr. Adam mencoba mengembangkan teknologi yang dapat memanipulasi otak seseorang sehingga mereka bisa menjadi budaknya dan melaksanakan perintah-perintah yang diberikan oleh Dr. Adam. Dengan teknologi itu, Dr. Adam berencana memanipulasi para eksekutif, pejabat pemerintah, bahkan kepala negara, untuk membuat keputusan yang akan menguntungkan tujuannya sendiri. Tampaknya Dr. Adam berniat menciptakan dunia yang dikuasai olehnya sendiri, dengan kekuasaan yang tidak terbatas.Setelah Martis dan Jackson mengetahui rencana jahat Dr. Adam, mereka memutuskan untuk tidak membantu pembuatan teknologi semacam itu dan merencanakan untuk menghentikan Dr. Adam. Kendati begitu, mereka tidak tahu cara untuk menghentikan Dr. Adam, karena teknologi yang dibuatnya terlalu canggih dan hampir tidak dapat dihancurkan atau dihentikan dengan cara konvensional. Akhirnya, Martis dan Jackson menyusun rencana untuk mencuri satu prog
"Eh...? Jadi ada orang lain di dalam sini? Maafkan aku, aku tidak menyadari bahwa mau ada di sini," jawab Martis."Tapi tunggu, siapa kau? Kau tadi menyebutkan nama Dr. Adam. Apakah kau tahu tentang pasukan ini? Dan apa alasan mereka menangkapmu?" Jackson kemudian berbicara."Baiklah, sepertinya kalian ini juga sama sepertiku. Kalian orang yang berpihak pada Dr. Adam, bukan?" tanya pria itu lagi."Wah, kau juga tahu akan tentang Dr. Adam ya? Baiklah, aku akan memberitahukan padanya siapa kami." Martis akhirnya memutuskan untuk bercerita dengan jujur pada pria itu.Setelah itu, mereka merencanakan kabur dari dalam penjara ini."Program kunci ini memungkinkan pasukan Dr. Adam mengontrolnya melalu jaringan internet global dan menggunakan data pribadi pengguna untuk memperkuatnya." Pria itu memberitahu pada Maris tentang dugaannya mengenai cara agar lolos dari penjara ini."Kita harus siap beraksi pada hari Minggu," kata Martis serius. "Di saat yang sama, kita harus sangat berhati-hati. Pa
Setelah semua yang terjadi, tak terasa akhirnya Martis dan Jackson telah melalui kehidupan di masa ini selama sepuluh tahun lamanya. Namun anehnya, Martis dan Jackson tidak mengalami penuaan. Namun mereka berdua belum menyadari akan hal ini.Pada suatu hari, Martis dan Jackson berdiri di tengah-tengah kota futuristik dengan bangunan pencakar langit dan kendaraan terbang yang melewati mereka. Di tangan Martis, terdapat sebuah alat yang berkelap-kelip seperti bola lampu dengan teknologi tinggi. Jackson melirik ke atas, ia merasa sangat kagum dengan pemandangan kota ini, yang di mana pada masa lalu ini adalah Ibu Kota pada negara yang Martis pimpin ketika itu. Tapi semuanya telah berubah drastis."Kota ini luar biasa! Aku tidak pernah melihat sesuatu seperti ini sebelumnya," kata Jackson.Martis tersenyum, "Kita belum sampai di tempat yang menarik. Sebenarnya ada sesuatu yang ingin aku tunjukan padamu. Ikutlah aku."Mereka berdua masuk ke dalam gedung tinggi dan berjalan ke sebuah ruanga
Ketegangan pun sepertinya mulai terjadi di antara mereka."Apakah kalian meminta bola lampu ini kembali? Bola lampu ini telah menjadi milik kami sejak kami menemukannya dan berada di tangan kami. Jadi, kalian bisa pergi dan meninggalkannya seperti apa adanya," ujar Asidi sambil memegang bola lampu erat-erat."Kau juga dengar sendiri bukan kata dia? Bola lampu ini sangat berbahaya." Akhirnya Jackson tidak sabar dan segera merebut bola lampu itu dengan gerakan yang cepat."Bunuh mereka!" Ternyata Asidi memiliki kemampuan yang dapat menghindari upaya Jackson."Apakah kita harus bertarung seperti ini?" tanya Martis, ia mencoba menghindari pertarungan."Tunggu apa lagi!? Ayo kalian semua, bunuh mereka!" Asidi tetap kekeh dengan keinginannya membunuh Martis."Baiklah, kalau itu yang kalian inginkan," ucap Martis.Martis siap untuk bertarung. Ia bertujuan untuk membela diri dan mengambil kembali bola lampu yang sangat penting itu agar mencegah bahaya bagi banyak orang. Jackson juga siap untu
Tubuh Martis yang tadinya terlihat lemah kini bangkit dan nampak sangat gagah. Kejadian ini membuat Black Rose marah. Hingga akhirnya ia langsung keluar menemui Martis. "Kurang ajar...!" teriak Black Rose seraya menyabetkan pecut yang ia pegang ke arah Martis. Martis yang merasakan adanya bahaya mendekat, tentu saja instingnya bekerja dengan cepat. "Aw...! Ampun! Aduh, atit...," ujar Martis mengejek Black Rose. "Sialan kau! Rupanya, kau pura-pura gila dan lemah selama ini hanya untuk mengungkap markas Hawa Vampire?!" Wajah Black Rose nampak sangat jelas bahwa saat ini ia sedang dalam emosi amarah tertinggi yang ia miliki. Padahal, Martis baru saja sadarkan diri. Akan tetapi, ia terus berlanjut mengerjakan tugas dan misi baru yang didapat dari sistem. "Apa kau bilang? Gila dan lemah?" Martis bingung dengan apa yang dikatakan oleh Black Rose. "Cih! Sudahlah, tak usah lagi berpura-pura. Selama ini dikatakan bahwa kau sempat depresi atas kehilangan dua temanmu yang berhas
Black Rose pergi ke suatu tempat. Nampaknya ia akan melakukan suatu ritual. "Bangkitlah...! Para pengikut ku...! Bangkit...!" Crash...! Sebilah pisau melukai tangan Black Rose, kemudian dengan adanya tetesan darah itu memancing sesuatu. Dan tak lama kemudian, datanglah puluhan wanita dengan paras cantik dan tubuh yang sexy. "Hahaha...! Bagus! Ini adalah saatnya kita untuk beraksi...!" Kemudian Black Rose mengawaikan tangannya tanda untuk ikut pergi mengikutinya. Dan tak lama kemudian, Black Rose tiba di sebuah bangunan yang ukurannya sangat besar. "Ini adalah Istana kita sekarang. Kemanapun kalian pergi, maka ke sinilah kalian akan kembali pulang. Apakah kalian semua mengerti...?!" ujar Black Rose dengan nada menggertak. "Siap! Mengerti...!" Tapi jawaban mereka benar-benar tetap kompak. "Bagus! Kalau begitu baiklah. Kita akan mengatur rencana dan strategi yang bertujuan untuk melawan manusia yang bernama Martis." Black Rose memberi penjelasan pada bawahannya. "Mart
Ternyata Martis melompat ke dalam bak mandi untuk berendam. Sedangkan yang ada di pikiran Emily bahwa Martis mau melakukan hal mesum padanya. Ternyata pikiran Emily terlalu berlebihan. Emily kemudian tertegun sejenak. 'Eh...? Heh...?' gumam Emily teriak dalam hatinya. Kemudian Emily menutup wajahnya sambil bergumam, 'Emily...! Kenapa kau bisa berpikiran sebodoh itu?!' Kemudian ia menghela nafasnya, 'Huft..., hampir saja. Kalau begitu baiklah, aku akan menyelesaikan pekerjaanku. Iya, benar! Kau harus fokus, Emily! Fokus!' Setelah itu barulah Emily membersihkan tubuh Martis. Kemudian, kondisi Martis yang awalnya nampak kacau kini telah lebih baik. Hanya saja, ia masih terlihat bengong. Namun ada Emily yang terus mengajaknya bicara hingga sampai akhirnya Martis tiba-tiba tersenyum setelah mendengar berbagai cerita lucu dari Emily. 'Eh...? Dia baru saja tersenyum?' gumam Emily. "Mia..., Lancelot...," ucap Martis dengan suara agak serak. "Apa...? Mia dan Lancelot? Ada apa dengan
"Kau memang layak menjadi Istriku, hahaha...!" Terdengar suara Raja Kegelapan tertawa puas.Rupanya, tadi Raja Kegelapan menyerang Isterinya secara tiba-tiba. Dan ternyata, serangan sambutan itu dapat dihindarinya dengan cepat."Masih saja meragukan ku...?!" Wanita itu menatap Raja Kegelapan dengan geram. Namun Raja Kegelapan menanggapinya dengan senyum bahagia yang lalu membuka lebar kedua tangannya.Srek...!Tubuh mungil nan seksi wanita itu pun melesat ke dalam pelukan sang Raja Kegelapan."Suamiku..., aku lindu...," ujar wanita itu dengan manja. Kenapa tiba-tiba ekspresinya berubah dalam sekejap? Apakah wanita ini masih waras? Entahlah, mungkin memang begitu temperatur seseorang saat sedang dalam keadaan jatuh cinta. Saat jatuh cinta, dunia seseorang bisa langsung jungkir balik tak karuan. Ternyata sikap seperti itu berlaku di semua umat."Istriku, aku juga lindu...," Tak disangka! Ternyata Raja Kegelapan yang sosoknya sangat menyeramkan juga bisa menjadi seperti ini ketika dimab
Martis mempercepat langkahnya untuk mendekati Freya dan Alpha. Dan saat Martis berada di sana, ada kejadian yang tak terduga.Srek...!Terdengar suara sesuatu, lalu menyulur aura kegelapan."Martis! Awas!" Alpha meneriaki Martis.Martis mengerutkan kedua alisnya, kemudian kedua matanya terbelalak. "Tidak...! Alpha...!" kini bergantian Martis yang berteriak.Jleb!Aura kegelapan itu menembus tubuh Alpha yang mendorong tubuh Martis.Martis terdiam. Kedua matanya melotot, tubuhnya terasa lemas. Lalu kedua lututnya menyentuh lantai. Tangan kanan Martis angkat ke depan, lalu ia berkata dengan samar-samar. "F—frey..., a...,?" Tangan itu kemudian ikut menyentuh lantai bersamaan dengan tangan Martis yang satunya. "Al—ph—a...? Hiks...!" Air mata pun menetes."Tidak...!" Martis berteriak histeris. "Tidak mungkin...! Kita bertiga akan terus bersama...!" Tubuh Martis bangkit, kemudian ia mendongakkan wajahnya ke langit lalu kembali berteriak. "Tidak mungkin...! Alpha...! Freya...!"Hal yang sanga
Rupanya Martis sejak tadi tidak hanya menghindar dan menghindar saja. Ternyata Martis telah menyiapkan strategi singkat untuk pertempurannya melawan Archon."Apa yang kau serang? Hem?" tanya Martis seraya menghindari satu serangan dari Archon."Kau hanya bisa lari, lari, dan lari...! Dasar Martis sialan! Akan aku habisi kau sekarang juga!" Archon terus menyerang sesuai kehendaknya. Tanpa disadari Oleh Archon, rupanya tiap titik tempat di mana ia menyerang adalah sesuai yang Martis inginkan. Ternyata Martis telah membaca secara detail tentang area sekitar dan ingin memanfaatkannya dalam pertarungan. Dan benar saja, saat ini sudah terlihat dengan jelas jejak pertarungan antara Martis melawan Archon terlihat banyak sekali lubang-lubang yang ukurannya bervariasi. Ada yang besar, kecil, bahkan sangat besar.Rupanya, Martis melakukan hal ini untuk membuat benteng perlindungan bagi mereka di sekitarnya. Dengan adanya area yang berlubang, maka dapat digunakan untuk bersembunyi ketika ada hem
Saat Martis maju menerjang sekelompok musuhnya, ia sempat terkejut ketika merasakan hawa keberadaan sosok yang sangat menyeramkan. 'Aura ini...?' gumam Martis seraya menatap ke arah kanan. 'Archon! Aku bisa merasakan aura kekuatan Archon. Akan tetapi..., kenapa sepertinya berbeda? Apakah dia melakukan hal buruk pada tubuhnya sendiri hanya demi kekuatan sesaat?' Martis menggelengkan kepalanya. 'Cih! Tidak heran, manusia-manusia yang serakah seperti Archon memang banyak di dunia ini. Inilah takdirku, takdir untuk menyelamatkan orang lemah dari kejahatan para orang serakah itu!' Martis menggunakan pukulan cahayanya untuk melindungi sekelompok anak kecil. Mereka tak menyangka karena akan adanya kejadian seperti ini. Anak-anak yang tak berdosa hampir saja menjadi korban keganasan para Iblis terkutuk yang haus akan wilayah kekuasaan. Setelah Martis membawa anak-anak itu ke tempat yang aman, ia segera bergegas ke arah di mana ia merasakan hawa keberadaan Archon yang seakan-akan sengaj
Martis dan Alpha saat ini masih tertegun, karena melihat ekspresi wajah dan sikap Freya yang tidak seperti biasanya. Setelah sempat hening dalam beberapa detik, akhirnya ada suara seseorang yang memecahkan heningnya suasana itu. "Sebenarnya Freya itu jatuh cinta kepada Alpha." Terdengar suara seseorang yang tak diketahui siapa dia. Mereka semua bingung. "Suara siapa tadi itu?" tanya Alpha seraya celingukan ke kanan dan ke kiri. Namun, setelah mereka sadar dari situasi yang aneh itu, mereka bertiga kompak berteriak. "Apa...?! Jatuh cinta...?!" Mereka tak sadar jika teriakan mereka menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka sudah sejak awal tadi. Alhasil, saat orang-orang mendengar kata "Jatuh Cinta" mereka mengira sedang ada dalam moment bahagia. Sontak langsung ramai terdengar suara tepuk tangan dan bisikan-bisikan para penduduk setempat yang saat ini sedang saling bahu membahu untuk membangun pertahanan wilayah yang dihuni oleh mereka semua jika terjadi penyerangan nanti.
Ternyata, Ritual kegelapan yang dilakukan oleh Raja Kegelapan adalah dengan cara memakan tubuh manusia dan meminum darah yang masih perawan. Sungguh, ini adalah ritual paling keji yang pernah ada. Dan setelah Raja Kegelapan menyelesaikan Ritual itu, kekuatannya dengan sekejap langsung meningkat. "Argh...! Hahaha...! Hahaha...!" suara tawa Raja Kegelapan ini terdengar hingga ke seluruh kekuasaannya. Tawa dari Raja Kegelapan itu ternyata membangkitkan kembali para Roh Iblis dari tidur panjangnya yang dulu pernah dikalahkan oleh tiga Kesatria Suci. Dan pada saat ini, Di suatu tempat yang amat jauh dan jarang diketahui oleh manusia, ternyata ada sebuah pulau besar yang di mana semua penghuninya adalah prajurit dari Raja Kegelapan. Sebenarnya nama asli Raja Kegelapan ini ialah Dajjal Al-masih. Dia mendapatkan julukan yaitu The Lord Kitler. Nama The Lord Kitler ini sangat sensitif jika diucapkan di Pulau misterius ini. Dan hari ini, setelah sekian lamanya mereka menunggu, akhirnya me