Satan berhasil menghindari serangan itu dengan lincahnya."Jackson, terima kasih. Tidak tahu apa yang akan terjadi padaku jika kau datang terlambat sedikit saja tadi," ucap Martis dengan suara lemas, ia memegangi tenggorokannya yang terasa sakit."Maafkan aku, aku terjebak dalam ledakan kekuatan yang kalian ciptakan dari pertarungan tadi," ujar Jackson sambil berusaha untuk menyalakan senjatanya lagi dengan cepat.Dan..., boom...!Jackson kembali menembakkan kekuatan sihirnya pada Satan."Oh iya Martis, aku beritahu padamu. Satan yang memang jahat, nakal, dan sering memanipulasi pemikiran musuhnya ini sangatlah berbahaya," kata Jackson sambil menjaga jarak dari musuhnya."Jangan kau bicara seperti itu, manusia bodoh! Kalian yang menciptakan kejahatan dan berdosa!" sahut Satan dengan nada tinggi.Martis tampak marah mendengar ucapan tersebut lalu dia menyerang Satan dengan cepat. "Aku akan menghajarmu, Satan!" teriaknya.Namun Satan ternyata lebih sigap dan berhasil menghindar dari ser
Martis, Satan, dan Jackson akhirnya terpaksa bergabung untuk menghadapi musuh yang lebih besar ini. Mereka mencoba untuk menyerang Leviathan, tetapi ia menampilkan kekuatannya dan terus menyebabkan kerusakan pada area di sekitar mereka."Kita tidak bisa mengalahkannya sendirian. Kita harus mencari cara untuk menumbangkan Leviathan dengan cepat," kata Martis."Hey, kau Leviathan kurang ajar! Kenapa kau juga ikut menyerangku!?" tanya Satan dengan wajah muram."Aku tidak perduli...!" seru Leviathan menjawab seraya melancarkan serangan berikutnya yang lebih dahsyat lagi."Lihatlah Satan Bodoh! Akibat ulahmu, kita terpaksa harus melawan makhluk aneh lagi!" Jackson menatap Satan dengan penuh kebencian."Cih! Lihat saja nanti! Makhluk ini pasti akan aku jinakkan dan akan aku jadikan senjata terhebat di semesta ini," ucap Satan.Setelah melakukan serangan beberapa kali dengan tidak berhasil, mereka pun akhirnya sepakat untuk mencari cara untuk melenyapkan Leviathan. Berkat usaha yang bersama-
Mereka berdua menyatukan kekuatan mereka demi melawan Satan dan Leviathan dengan segenap kemampuan mereka. Terdengar debup di sekitar mereka, dan bola api dan guntur mengamuk di sekelilingnya.Tring!"Debuf telah diaktifkan. Kombinasi dua inti jiwa Martis dan Jackson berhasil berkolaborasi dengan baik. Silahkan gunakan kekuatan baru ini dengan bijaksana. Semakin besar kekuatan suatu teknik, maka akan semakin besar pula dampak dan resikonya." Sistem memberikan satu pemberitahuan kepada Martis."Percuma saja, walaupun kalian menggabungkan kekuatan kalian berdua, itu tidak akan mampu mengalahkan aku yang menggunakan pedang ini," ucap Satan dengan sombongnya.Martis dan Jackson yang melawan Satan tidak sadar jika pertarungan mereka yang sangat sengit ini lambat laun mendekati lokasi Leviathan berada. Alhasil, Leviathan yang memang berusaha untuk mengambil alih bumi, dengan gigih melawan keganasan Martis, Jackson, dan juga Satan. Kali ini ada tiga pihak yang berbeda saling bertarung. Dan ya
Tiba-tiba langit gelap gulita dan angin kencang menerpa mereka. Martis dan Jackson saling memandang tidak percaya. Mereka merasakan kehadiran Dakjal yang begitu kuat dan menakutkan. Dakjal, salah satu iblis tertua yang pernah ada, selama ratusan tahun tidak pernah terdengar kabarnya dan dikabarkan sudah mati."Hahaha...! Tuan Dakjal akhirnya datang juga," seru Satan dengan gembira.Namun, yang muncul dari arah angin bukanlah Dakjal, melainkan seorang wanita berambut hitam dan mata merah menyala. Wanita itu mengenakan busana hitam dan senjata berkilat tergantung di pinggangnya."Aku adalah Agatha, pengawal Dakjal," ujarnya dengan nada tegas."Sungguh, pengawal Dakjal? Kenapa kamu menjaga orang seperti dia?" tanya Jackson dengan rasa penasaran.Agatha tersenyum sinis "Tidak peduli siapa yang menjadi bosku, aku akan tetap mengabdi untuknya."Satan tertawa terbahak-bahak. "Lihat, lihat ini...! Bahkan pengawal Dakjal saja cukup kuat untuk membunuh kita semua. Ayo, Agatha, kau jangan malu-ma
Tiba-tiba, semacam portal muncul di depan mata mereka. Portal berbentuk bulat dengan cahaya keemasan yang sangat terang menyebar dari dalamnya. Mereka terkejut melihat keajaiban itu, tidak tahu apa yang terjadi dan apa yang akan terjadi setelahnya."Sekarang, kalian akan dihadapkan pada ujian terbesar dalam hidup ini. Kalian harus melewati 'The Trial of Eternity'," ucap sosok misterius itu dengan nada serius."Trial of Eternity? Apa itu? Dan apa yang terjadi kalau tidak lolos?" tanya Agatha dengan rasa penasaran."Sekarang, masuk ke dalam portal itu dan temukan jawabannya sendiri. Aku akan menantimu di ujung sana," ucap sosok misterius itu sambil menunjuk ke arah portal itu.Agatha dan Satan saling berpandangan, masih bingung dengan maksud dari 'The Trial of Eternity'. Namun, mereka tahu bahwa mereka harus melakukan hal itu untuk bisa memahami apa yang sebenarnya terjadi."Jackson, apakah kau tahu tentang The Trial of Eternity yang dikatakan sosok misterius itu?" tanya Martis berbisik
Martis dan Jackson saling memandang sejenak sebelum membalas. "Kami tidak mengerti apa yang sedang terjadi. Kami ingin tahu apa yang baru saja kami hadapi akhir-akhir ini," kata Martis dengan hati-hati.Sosok misterius itu tersenyum dingin. "Kalian akan mendapatkan sebuah Misi penting dari langit. Misi kalian kali ini lebih besar dan lebih sulit dari sebelumnya. Kalian harus menemukan dan mengalahkan kekuatan yang lebih besar dari Dakjal," katanya dengan tenang.Martis dan Jackson saling memandang, merasa bingung dan tidak yakin apakah mereka mampu untuk melawan kekuatan seperti itu. Namun, mereka tahu bahwa mereka harus mencoba."Lalu, apa kita harus mencari di mana kekuatan itu berada?" tanya Jackson."Kalian perlu mencari petunjuk dari beberapa tempat tersembunyi yang hanya bisa ditemukan dengan pandangan tajam dan naluri yang kuat. Kalian harus berhati-hati dan jangan menyerah ketika bertemu rintangan atau bahkan musuh yang datang," jawab sosok misterius itu.Martis dan Jackson sa
Martis menggelengkan kepalanya, mencoba membayangkan dan menerka-nerka situasi di mana secarik kertas itu menjadi suatu kenyataan."Iya, aku tidak tahu harus mempercayai atau tidak," ucap Martis, masih sangat bingung dengan apa yang ia temukan. "Tapi bayangkanlah, kita telah melewati banyak hari di dalam gerbang dimensi. Itu artinya, berapakah tahun yang telah berlalu di dunia bumi sejak kita meninggalkannya?"Jackson mengangkat bahunya, mencoba memproses semuanya. "Mungkin..., ribuan tahun bahkan? Tapi ini mustahil, kita baru saja berada di dalam gerbang dimensi selama beberapa hari."Martis mengangguk, tetapi masih dengan tatapan heran di wajahnya. "Aku tahu, ini sulit dipercayai. Tapi, lihatlah sekitar kita. Tempat ini dulunya adalah markas utama Herupa, namun sekarang semuanya telah hancur dan menjadi reruntuhan. Seperti kata-kata di kertas itu..., setiap satu hari waktu di gerbang dimensi sama dengan seratus tahun di dunia bumi. Aku tidak tahu apa yang terjadi, tetapi sepertinya
Setelah disepakati, Martis dan Jackson mulai membantu warga dalam menghadapi bencana yang menimpa mereka. Mereka bekerja keras, membantu memberi saran dan menyediakan bahan-bahan yang dibutuhkan. Tidak lama kemudian, mereka merasa menjadi bagian dari masyarakat di sana.Namun, meski terlibat dalam pekerjaan di planet bumi yang telah berbeda zaman ini, mereka tidak kehilangan harapan untuk menemukan cara pulang ke dimensi mereka yang seharusnya. Mereka terus mencari-cari informasi dan juga berusaha memahami teknologi yang digunakan di planet itu.Suatu hari, mereka diberitahu bahwa ada bangunan kuno yang tersembunyi di tempat yang jauh dan mungkin dapat membantu mereka menemukan jalan keluar dari dimensi tersebut. Martis dan Jackson tanpa ragu-ragu membentuk sebuah tim dan memulai perjalanan menuju bangunan itu.Perjalanan mereka sulit dan penuh rintangan, dan hal ini semakin sulit ketika mereka bertemu dengan kelompok-kelompok warga yang memusuhi mereka. Tapi dengan tekad yang kuat, k