Share

45. Canggung

Ternyata Gadis cantik itu adalah Layla. Entah ada angin apa Layla bisa-bisanya berada di toko kue Marten sepagi ini.

"Eh, Martis. Selamat pagi!" ucap Layla. Layla juga tersenyum manis ke arah Martis.

"Hem..., iya, selamat pagi juga," jawab Martis dengan senyum yang dipaksakan.

Layla memanglah teman semasa kecil Martis. Jadi Layla memang cukup akrab dengan Marta dan juga Marten.

Tapi Martis sebenarnya tidak mau terlalu akrab dengan Layla. Bukan berarti Martis membenci Layla atas sikap kedua orang tuanya. Hanya saja, Martis sadar diri. Status sosial mereka berbeda kasta. Martis yang hidupnya sederhana, merasa minder jika bergaul dengan Layla yang notabenenya anak dari kalangan keluarga kaya raya.

"Ada apa Martis, tumben sekali kau pagi-pagi kemari?" tanya Marta.

"Oh iya, tidak apa-apa kok. Aku hanya rindu saja dengan kalian berdua," jawab Martis.

"Martis, apakah hari ini kau sibuk?" tanya Layla.

"Hem..., tidak juga. Ada apa Layla?" ucap Martis.

"E..., itu..., a-aku..., aku mau mengajakm
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status