Setelah itu Martis dan kesepuluh teman barunya duduk sejenak dan beristirahat. Mereka mencoba saling mengenal lebih dekat lagi satu sama lain.Tiga puluh menit kemudian, barulah Martis mengatakan sesuatu pada mereka."Teman-teman, apakah kalian mau membantuku?" tanya Martis."Tentu saja aku mau. Apa itu Martis? Katakan saja," ucap Dafantri."Iya Martis, katakan saja. Kami semua sudah sepakat akan membantumu semampu kami. Jadi kau jangan merasa sungkan," imbuh Dehanru."Kalau begitu, maukah kalian membantu aku menangkap Dawam? Dia adalah Bos rentenir di distrik ini kan?" ucap Martis."Baiklah. Kami akan menghantarkanmu ke tempatnya sekarang juga," ucap Dafantri."Baik, terima kasih," ucap Martis.Martis mengikuti kesepuluh teman barunya itu dari belakang. Martis juga memperhatikan bangunan dan properti milik Dawam. Ternyata semuanya terlihat sangat mewah."Orang ini sangat kaya. Bahkan tadi aku melihat sebuah lukisan yang harganya miliaran. Bukankah lukisan itu sangat langka?" gumam Ma
Tubuh Martis dan Janah yang terlempar dari jendela nampak baik-baik saja.Martis masih mengamati Janah. Begitu juga dengan Janah, ia melakukan hal yang sama.Suasana menjadi hening. Namun, tiga menit kemudian akhirnya Janah lah yang maju terlebih dahulu menyerang Martis.Bugh!Bugh!Bugh!"Aktifkan tubuh Golem," gumam Martis.Tring!"Perintah dilaksanakan. Tubuh Golem berhasil diaktifkan."Bugh!Bugh!Bugh!"Hahahaha..., kau ini ternyata kuat juga ya. Siapa namamu, Anak muda?" tanya Janah."Martis!" jawab Martis.Deg, deg, deg...!Jantung Janah berdebar hebat ketika mendengar nama Martis."Hah? Jadi..., jadi kamu adalah Martis?" tanya Janah."Tentu saja. Ada apa? Apakah kau mengenalku? Tapi seingatku, ini baru pertama kalinya kita bertemu kan?" tanya Martis."Tentu saja aku mengenal namamu. Kau itu sangat populer di kalangan Kelitih. Tapi aku memang penasaran. Seberapa hebatkah dirimu ini?" ucap Janah."Eh? Apakah itu benar? Kenapa aku jadi populer di kalangan Kelitih?" tanya Martis.
Martis juga tidak menyangka kalau ada seorang wanita yang memiliki tenaga sekuat ini. Padahal kalau dilihat dari segi penampilan, penampilan Janah layaknya wanita lainnya. Seksi dan juga cantik!"Orang ini kekuatannya melebihi pria normal! Pantas saja Dafantri dan teman-temannya sangat waspada dengannya," gumam Martis.Brak!Bugh!Perut Martis akhirnya terkena satu pukulan. Untungnya, Martis sempat mengaktifkan perisai penetral elemen. Jadi pukulan Janah yang dilapisi elemen tanah itu dampaknya tidak terlalu besar dan terasa hanya seperti pukulan biasa saja. Tapi tetap saja, perut Martis terasa mual. Pukulan Janah itu kuat sekali!"Aduh...!" ucap Martis.Rupanya Janah masih berniat melanjutkan serangannya.Bugh!Bugh!Bugh!Tring!"Pemulihan otomatis diaktifkan!"Brak!Untungnya rasa sakit di perut Martis bisa hilang dengan sekejap. Itu semua berkat kehebatan dari sistem yang ia miliki.Martis menangkap pergelangan tangan Janah kemudian ia menarik dan membanting tubuh Janah ke lantai.
Martis dan empat puluh orang lainnya masih berpikir tentang nama apa yang cocok untuk organisasi baru mereka ini."Bagaimana kalau nama organisasi ini kita berikan nama..., Martis Lovers?" tanya Dafantri."Hah?! Apa-apaan dengan nama itu?! Tidak, tidak!" jawab Martis. Martis langsung menolak mentah-mentah nama yang diusulkan oleh Dafantri."Bagaimana kalau..., hem..., Pembasmi Kelitih?" tanya Dehanru."Tidak, tidak! Apa-apaan itu? Kejahatan bukan hanya dilakukan oleh Kelitih saja. Dan lagi, kenapa harus ada nama Kelitih dibelakangnya?" jawab Martis.Mereka kembali merenung. Sudah puluhan nama yang mereka usulkan pada Martis, namun semua ditolak mentah-mentah oleh Martis. Bagaimana tidak? Semua nama yang mereka ajukan terdengar sangat aneh. Bahkan Dafantri sempat mengusulkan nama yaitu Martis Sang Penakluk. Martis langsung geli ketika mendengar usulan nama itu.Beberapa jam kemudian, akhirnya Martis menemukan sebuah nama yang dirasa cocok."Dengarkan aku, teman-teman. Apakah kalian set
Kerja keras yang Martis maksudkan adalah mereka akan membersihkan dan membenahi tempat itu. Gedungnya terlihat usang. Banyak rumput alang-alang yang menjulang tinggi di halaman tempat itu.Tring!"Hadiah dari semua tugas sudah diberikan pada Martis. Silahkan cek di menu hadiah."Martis mendapat satu pemberitahuan lagi dari sistem.***Pada keesokan harinya, Martis menghubungi Kris dan langsung mentransfer sejumlah uang untuk membeli tempat yang kemarin ia lihat. Awalnya, Kris hanya meminta seratus juta saja. Tapi Martis mengatakan kalau ia akan membayar tempat itu sesuai harga normal pada umumnya. Akhirnya tempat itu Martis beli dengan harga lima ratus juta.Dafantri dan Dehanru ditunjuk oleh Martis untuk menjadi sebagai penanggung jawab organisasi Herupa. Semuanya setuju dengan Martis.Setelah uang itu dibayarkan oleh Martis, Martis meminta tolong teman-temannya untuk berbenah.Ketika Martis sedang membantu teman-temannya membenahi gedung baru yang ia beli, ponselnya berdering. Marti
Ternyata Martis menemukan teknik memperkuat Booster yang ia kuasai. Martis tidak ragu-ragu lagi dan langsung membeli teknik itu.Tring!"Booster tingkat menengah telah berhasil dibeli. Apakah mau mengeluarkan uang tambahan untuk menguasai secara instan?""Setuju!" jawab Martis.Tring!"Penguasaan instan selesai!""Baiklah, ada apa lgi ya?" gumam Martis. Ia kembali memilih teknik yang ia inginkan.Namun ternyata Martis ketiduran dan belum sempat membeli teknik lain.***Pada pagi harinya, Martis baru ingat kalau semalam ia memilih teknik sampai ketiduran. Karena teknik yang dijual oleh sistem sangatlah banyak. Martis harus membaca rinciannya satu persatu sebelum ia memutuskan untuk membelinya."Wah, aku terlalu lelah membaca semalaman. Hem..., mungkin nanti malam aku akan melanjutkannya lagi," gumam Martis.Hari ini Martis berniat untuk membantu teman-temannya membetulkan gedung yang akan menjadi markas Herupa.Martis mengunjungi toko kue milik Marten terlebih dahulu kemudian setelah i
Deg, deg, deg, deg...!Jantung Martis berdebar-debar ketika mendengar pertanyaan dari Layla. Wajah Layla semakin bertambah serius ketika menunggu jawaban yang keluar dari mulut Martis."Me-memangnya ada a-apa, Layla? Ke-kenapa kau menanyakan hal ini?" tanya Martis. Ia menjadi gugup."Aku hanya ingin memastikannya saja," ucap Layla. Layla menundukkan wajahnya. Layla menduga kalau Martis sudah menjalin hubungan spesial bersama Mia."Kalau soal itu..., aku memang belum memiliki kekasih," ucap Martis."Benarkah? Martis! Kau tidak berbohong kan?" tanya Layla. Wajah Layla yang tertunduk tadi seketika langsung terangkat kembali dan ekspresi wajahnya terlihat sangat ceria."Be-benar kok. Memangnya ada apa?" ucap Martis."Tidak, tidak ada apa-apa kok. Baiklah, aku akan menyiapkan makan siang untuk Herupa," ucap Layla."Layla, tunggu! Aku tadi sudah memesan roti bakar dengan Ayahku untuk makan siang kami nanti," ucap Martis."Oh..., begitu...," jawab Layla."Apa yang kalian bicarakan? Nampaknya
Martis membuka kotak hadiah yang diberikan sistem dan ternyata ada banyak benda-benda kecil berwarna transparan di dalamnya. Benda itu terasa sedikit lengket ketika disentuh. "Ririn, benda apa ini?" tanya Limdong.Tring!"Benda kecil berguna untuk menyadap.""Wah? Penyadap? Hem..., ternyata ada buku panduan cara menggunakannya. Baiklah, aku akan mempelajarinya terlebih dahulu," gumam Martis.Martis membuka lembaran buku kecil itu kemudian mempelajari bagaimana caranya menggunakan alat penyadap ini.Ternyata cara menggunakannya cukup sederhana. Alat ini sangat unik. Bisa dikendalikan sesuka hati oleh pemiliknya. Martis tidak menyangka kalau ia akan memiliki alat penyadap super hebat ini."Apa aku coba pada Mia saja besok ya?" gumam Martis."Eh, tidak, tidak! Kalau ia sampai tahu bisa bahaya! Dia pasti sangat marah padaku! Hiy...!" gumam Martis lagi.***Esok harinya, Martis pergi ke tempat Odele. Ia juga memberitahu pada Odele tentang Herupa. Odele nampaknya sangat tertarik dengan Her