Ternyata Martis menemukan teknik memperkuat Booster yang ia kuasai. Martis tidak ragu-ragu lagi dan langsung membeli teknik itu.Tring!"Booster tingkat menengah telah berhasil dibeli. Apakah mau mengeluarkan uang tambahan untuk menguasai secara instan?""Setuju!" jawab Martis.Tring!"Penguasaan instan selesai!""Baiklah, ada apa lgi ya?" gumam Martis. Ia kembali memilih teknik yang ia inginkan.Namun ternyata Martis ketiduran dan belum sempat membeli teknik lain.***Pada pagi harinya, Martis baru ingat kalau semalam ia memilih teknik sampai ketiduran. Karena teknik yang dijual oleh sistem sangatlah banyak. Martis harus membaca rinciannya satu persatu sebelum ia memutuskan untuk membelinya."Wah, aku terlalu lelah membaca semalaman. Hem..., mungkin nanti malam aku akan melanjutkannya lagi," gumam Martis.Hari ini Martis berniat untuk membantu teman-temannya membetulkan gedung yang akan menjadi markas Herupa.Martis mengunjungi toko kue milik Marten terlebih dahulu kemudian setelah i
Deg, deg, deg, deg...!Jantung Martis berdebar-debar ketika mendengar pertanyaan dari Layla. Wajah Layla semakin bertambah serius ketika menunggu jawaban yang keluar dari mulut Martis."Me-memangnya ada a-apa, Layla? Ke-kenapa kau menanyakan hal ini?" tanya Martis. Ia menjadi gugup."Aku hanya ingin memastikannya saja," ucap Layla. Layla menundukkan wajahnya. Layla menduga kalau Martis sudah menjalin hubungan spesial bersama Mia."Kalau soal itu..., aku memang belum memiliki kekasih," ucap Martis."Benarkah? Martis! Kau tidak berbohong kan?" tanya Layla. Wajah Layla yang tertunduk tadi seketika langsung terangkat kembali dan ekspresi wajahnya terlihat sangat ceria."Be-benar kok. Memangnya ada apa?" ucap Martis."Tidak, tidak ada apa-apa kok. Baiklah, aku akan menyiapkan makan siang untuk Herupa," ucap Layla."Layla, tunggu! Aku tadi sudah memesan roti bakar dengan Ayahku untuk makan siang kami nanti," ucap Martis."Oh..., begitu...," jawab Layla."Apa yang kalian bicarakan? Nampaknya
Martis membuka kotak hadiah yang diberikan sistem dan ternyata ada banyak benda-benda kecil berwarna transparan di dalamnya. Benda itu terasa sedikit lengket ketika disentuh. "Ririn, benda apa ini?" tanya Limdong.Tring!"Benda kecil berguna untuk menyadap.""Wah? Penyadap? Hem..., ternyata ada buku panduan cara menggunakannya. Baiklah, aku akan mempelajarinya terlebih dahulu," gumam Martis.Martis membuka lembaran buku kecil itu kemudian mempelajari bagaimana caranya menggunakan alat penyadap ini.Ternyata cara menggunakannya cukup sederhana. Alat ini sangat unik. Bisa dikendalikan sesuka hati oleh pemiliknya. Martis tidak menyangka kalau ia akan memiliki alat penyadap super hebat ini."Apa aku coba pada Mia saja besok ya?" gumam Martis."Eh, tidak, tidak! Kalau ia sampai tahu bisa bahaya! Dia pasti sangat marah padaku! Hiy...!" gumam Martis lagi.***Esok harinya, Martis pergi ke tempat Odele. Ia juga memberitahu pada Odele tentang Herupa. Odele nampaknya sangat tertarik dengan Her
Martis dan Mia akhirnya pergi menuju markas Herupa. Di sepanjang jalan, Mia nampak berseri-seri.Dan setalah tiba di markas Herupa, wajah Mia yang berseri-seri itu berubah menjadi cemberut. Itu karena Mia melihat adanya Selena dan Layla berada di sana.Tring!"Pengintai kembali datang!""Akhirnya dia datang juga. Baiklah, aktifkan teknik Sensorik!"Tring!"Teknik Sensorik telah diaktifkan!"Martis merasakan aura seseorang yang berbeda ketika menggunakan teknik Sensorik itu. Hanya butuh waktu beberapa detik saja ia langsung menemukan di mana posisi pengintai itu."Ketemu kau! Baiklah, aku akan meletakkan penyadap ini padanya," gumam Martis.Martis menjentikkan jarinya dan menggerakkan alat lenyap dan berhasil menempelkannya di bagian tubuh pengintai itu. Martis sempat merasa ragu apakah pengintai itu akan menyadari penyadap itu atau tidak.Namun, tiga puluh menit kemudian pengintai itu akhirnya pergi dan tidak menyadari dengan apa yang Martis lakukan tadi. Martis pun akhirnya merasa le
Tok, tok, tok...!Martis mengetuk pintu rumah Bobi untuk menghantarkan kue yang telah dipesan tadi. Ternyata ibu Bobi lah yang memesan kue di toko kue Marten."Ah? Bibi, ini aku menghantarkan kue pesanan Bibi," ucap Martis."Terima kasih Martis. Ini uangnya, kembaliannya kau ambil saja," ucap ibu Bobi. Namanya adalah Bibah."Tidak Bibi, aku sudah menyiapkan uang kembaliannya kok," jawab Martis.Dari dalam, Bobi memperhatikan Martis. Entah kenapa, Bobi merasa gugup. Bobi takut kalau Martis memang mencurigainya. Bobi pun menguping pembicaraan Martis dan Bibah."Oh iya Bibi, ke mana Paman?" tanya Martis.Ketika mendengar pertanyaan itu, wajah Bibah menunduk. Martis merasa ada yang tidak beres dengan ekspresi yang ditunjukkan Bibah."Suamiku sedang di rawat di Rumah Sakit. Dia sebenarnya harus segera dioperasi. Tapi...," jawab Bibah."Maafkan aku Bibi, aku tidak tahu akan hal itu. Kalau begitu aku kembali ke toko kue dulu," ucap Martis.Kemudian Martis kembali ke toko kue ayahnya."Apaka
Akhirnya Martis kembali lagi ke toko kue Marten. Kali ini, hatinya merasa lega."Ini juga termasuk tugas kami, Herupa! Kami akan menolong siapapun tanpa pandang bulu," gumam Martis.***Sore harinya, Martis penasaran dengan apa yang akan Bobi lakukan. Martis pun kembali menghubungkan alat penyadap dengan sistem miliknya. Ternyata Martis melihat kalau Bobi sedang berada di markas Bos Kelitih yang kemarin. Martis melihat kalau ada banyak sekali anggota Kitih di tempat itu. Ternyata tempat itu memang benar-benar markas salah satu Bos Kelitih. Dan itu adalah Bos Kelitih distrik lima. Bos Kelitih distrik lima sangat dikenal dengan kelicikannya. Ia akan melakukan segala cara untuk melancarkan rencana dan meraih apa yang ia inginkan."Bobi! Apa maksudmu?! Kau mau berhenti bekerja untuk kami?!" tanya Bos Kelitih itu. Nampaknya ia marah karena Bobi mengatakan ingin berhenti menjadi mata-mata mereka."Dengarkan aku dulu Bos. Aku mau berhenti karena aku sudah mendapatkan uang untuk biaya operas
Martis awalnya ingin memberitahukan hal ini pada Odele, tapi setelah ia pikir ulang akhirnya tidak jadi. Karena jika Mia tahu, Martis yakin kalau Mia pasti akan ngotot ingin ikut dengannya. Martis tidak mau membahayakan Mia.Martis memutuskan untuk membawa Herupa bersamanya. Martis berpikir lagi kalau ia dikepung seperti biasanya maka akan ada Herupa yang akan membantunya.Akhirnya Martis sampai di markas Herupa. Martis menyuruh Dafantri untuk mengumpulkan semuanya. Dan setelah berkumpul, Martis hanya mengatakan kalau hari ini mereka akan pergi menumpas kejahatan.Wajah semua anggota Herupa justru terlihat senang. Mereka semua merasa senang karena akhirnya mereka bisa membantu Martis menumpas kejahatan."Apakah semuanya sudah siap? Dengarkan aku teman-teman, ini adalah pertarungan yang berbahaya. Jadi, sebisa mungkin kalian jangan sampai memaksakan diri. Kalau dirasa tidak mampu melawan lagi, kalian harus mundur dan pergi," ucap Martis."Tenang saja Martis, kami tidak akan kalah!" jaw
Dari dalam ruangannya, Bos Kelitih distrik lima ternyata mendengar adanya suara keributan dari luar."Apa yang terjadi di luar? Kenapa berisik sekali?" tanyanya."Akan aku lihat dulu, Bos," jawab anak buahnya.Brak!Namun saat anak buah itu ingin membuka pintu, pintu itu di dobrak oleh Martis dari luar.Bam...!Bugh!Martis langsung maju dan memukul salah satu anak buah itu sampai tubuhnya membentur tembok.Pukulan Martis benar-benar membuat orang itu langsung tak sadarkan diri."Jadi ini kekuatan teknik Golem tingkat menengah baruku? Hahahaha..., kuat sekali ternyata," gumam Martis. Martis memandangi tinjunya sendiri."Siapa kau?! Berani-beraninya ka-"Brak!Bugh!Bugh!Bugh!Belum sempat menyelesaikan ucapannya, Martis ternyata maju dan mengincar wajah Bos Kelitih distrik lima. Namun nampaknya Bos Kelitih distrik lima ini memiliki reflek yang baik.Bam!Ia menahan pukulan Martis. Ia juga langsung melompat dan menghindar.Brak!Boom!Martis mengejarnya dan memukul lagi. Tapi lagi-lag
"Kau memang layak menjadi Istriku, hahaha...!" Terdengar suara Raja Kegelapan tertawa puas.Rupanya, tadi Raja Kegelapan menyerang Isterinya secara tiba-tiba. Dan ternyata, serangan sambutan itu dapat dihindarinya dengan cepat."Masih saja meragukan ku...?!" Wanita itu menatap Raja Kegelapan dengan geram. Namun Raja Kegelapan menanggapinya dengan senyum bahagia yang lalu membuka lebar kedua tangannya.Srek...!Tubuh mungil nan seksi wanita itu pun melesat ke dalam pelukan sang Raja Kegelapan."Suamiku..., aku lindu...," ujar wanita itu dengan manja. Kenapa tiba-tiba ekspresinya berubah dalam sekejap? Apakah wanita ini masih waras? Entahlah, mungkin memang begitu temperatur seseorang saat sedang dalam keadaan jatuh cinta. Saat jatuh cinta, dunia seseorang bisa langsung jungkir balik tak karuan. Ternyata sikap seperti itu berlaku di semua umat."Istriku, aku juga lindu...," Tak disangka! Ternyata Raja Kegelapan yang sosoknya sangat menyeramkan juga bisa menjadi seperti ini ketika dimab
Martis mempercepat langkahnya untuk mendekati Freya dan Alpha. Dan saat Martis berada di sana, ada kejadian yang tak terduga.Srek...!Terdengar suara sesuatu, lalu menyulur aura kegelapan."Martis! Awas!" Alpha meneriaki Martis.Martis mengerutkan kedua alisnya, kemudian kedua matanya terbelalak. "Tidak...! Alpha...!" kini bergantian Martis yang berteriak.Jleb!Aura kegelapan itu menembus tubuh Alpha yang mendorong tubuh Martis.Martis terdiam. Kedua matanya melotot, tubuhnya terasa lemas. Lalu kedua lututnya menyentuh lantai. Tangan kanan Martis angkat ke depan, lalu ia berkata dengan samar-samar. "F—frey..., a...,?" Tangan itu kemudian ikut menyentuh lantai bersamaan dengan tangan Martis yang satunya. "Al—ph—a...? Hiks...!" Air mata pun menetes."Tidak...!" Martis berteriak histeris. "Tidak mungkin...! Kita bertiga akan terus bersama...!" Tubuh Martis bangkit, kemudian ia mendongakkan wajahnya ke langit lalu kembali berteriak. "Tidak mungkin...! Alpha...! Freya...!"Hal yang sanga
Rupanya Martis sejak tadi tidak hanya menghindar dan menghindar saja. Ternyata Martis telah menyiapkan strategi singkat untuk pertempurannya melawan Archon."Apa yang kau serang? Hem?" tanya Martis seraya menghindari satu serangan dari Archon."Kau hanya bisa lari, lari, dan lari...! Dasar Martis sialan! Akan aku habisi kau sekarang juga!" Archon terus menyerang sesuai kehendaknya. Tanpa disadari Oleh Archon, rupanya tiap titik tempat di mana ia menyerang adalah sesuai yang Martis inginkan. Ternyata Martis telah membaca secara detail tentang area sekitar dan ingin memanfaatkannya dalam pertarungan. Dan benar saja, saat ini sudah terlihat dengan jelas jejak pertarungan antara Martis melawan Archon terlihat banyak sekali lubang-lubang yang ukurannya bervariasi. Ada yang besar, kecil, bahkan sangat besar.Rupanya, Martis melakukan hal ini untuk membuat benteng perlindungan bagi mereka di sekitarnya. Dengan adanya area yang berlubang, maka dapat digunakan untuk bersembunyi ketika ada hem
Saat Martis maju menerjang sekelompok musuhnya, ia sempat terkejut ketika merasakan hawa keberadaan sosok yang sangat menyeramkan.'Aura ini...?' gumam Martis seraya menatap ke arah kanan. 'Archon! Akan bisa merasakan aura kekuatan Archon. Akan tetapi..., kenapa sepertinya berbeda? Apakah dia melakukan hal buruk pada tubuhnya sendiri hanya demi kekuatan sesaat?' Martis menggelengkan kepalanya.'Cih! Tidak heran, manusia-manusia yang serakah seperti Archon memang banyak di dunia ini. Inilah takdirku, takdir untuk menyelamatkan orang lemah dari kejahatan para orang serakah itu!'Martis menggunakan pukulan cahayanya untuk melindungi sekelompok anak kecil. Mereka tak menyangka karena akan adanya kejadian seperti ini. Anak-anak yang tak berdosa hampir saja menjadi korban keganasan para Iblis terkutuk yang kaus akan wilayah kekuasaan.Setelah Martis membawa anak-anak itu ke tempat yang aman, ia segera bergegas ke arah di mana ia merasakan hawa keberadaan Archon yang seakan-akan sengaja mema
Martis dan Alpha saat ini masih tertegun, karena melihat ekspresi wajah dan sikap Freya yang tidak seperti biasanya. Setelah sempat hening dalam beberapa detik, akhirnya ada suara seseorang yang memecahkan heningnya suasana itu. "Sebenarnya Freya itu jatuh cinta kepada Alpha." Terdengar suara seseorang yang tak diketahui siapa dia. Mereka semua bingung. "Suara siapa tadi itu?" tanya Alpha seraya celingukan ke kanan dan ke kiri. Namun, setelah mereka sadar dari situasi yang aneh itu, mereka bertiga kompak berteriak. "Apa...?! Jatuh cinta...?!" Mereka tak sadar jika teriakan mereka menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka sudah sejak awal tadi. Alhasil, saat orang-orang mendengar kata "Jatuh Cinta" mereka mengira sedang ada dalam moment bahagia. Sontak langsung ramai terdengar suara tepuk tangan dan bisikan-bisikan para penduduk setempat yang saat ini sedang saling bahu membahu untuk membangun pertahanan wilayah yang dihuni oleh mereka semua jika terjadi penyerangan nanti.
Ternyata, Ritual kegelapan yang dilakukan oleh Raja Kegelapan adalah dengan cara memakan tubuh manusia dan meminum darah yang masih perawan. Sungguh, ini adalah ritual paling keji yang pernah ada. Dan setelah Raja Kegelapan menyelesaikan Ritual itu, kekuatannya dengan sekejap langsung meningkat. "Argh...! Hahaha...! Hahaha...!" suara tawa Raja Kegelapan ini terdengar hingga ke seluruh kekuasaannya. Tawa dari Raja Kegelapan itu ternyata membangkitkan kembali para Roh Iblis dari tidur panjangnya yang dulu pernah dikalahkan oleh tiga Kesatria Suci. Dan pada saat ini, Di suatu tempat yang amat jauh dan jarang diketahui oleh manusia, ternyata ada sebuah pulau besar yang di mana semua penghuninya adalah prajurit dari Raja Kegelapan. Sebenarnya nama asli Raja Kegelapan ini ialah Dajjal Al-masih. Dia mendapatkan julukan yaitu The Lord Kitler. Nama The Lord Kitler ini sangat sensitif jika diucapkan di Pulau misterius ini. Dan hari ini, setelah sekian lamanya mereka menunggu, akhirnya me
Setelah mendapatkan suplai tambahan kekuatan dari benih yang ia tanam dengan rahasia pada simbol Konsorsium Umbra, Raja Kegelapan kembali menghubungi Archon untuk menagih persyaratan yang telah mereka sepakati beberapa hari yang silam. "Archon! Apakah kenapa kau tidak langsung menghubungiku?!" Raja Kegelapan membentak Archon karena kesal. "Maafkan Hamba, Yang Mulia. Tenang saja, syarat yang telah saya setujui kemarin sudah siap. Ke mana saya harus mengantarkan para Gadis perawan ini, Yang Mulia?" Archon berkata dengan sangat sopan, padahal dalam hatinya ia merasa jengah terhadap Raja Kegelapan. "Tinggalkan semua Gadis perawan itu di dalam ruangan ini setelah kau pergi. Ingat! Jangan biarkan ada seorangpun yang mendekati ruangan itu selama aku melakukan proses ritual kegelapan nanti," ujar Raja Kegelapan menegaskan pada Archon. "Dan kau juga jangan berada terlalu jauh dari sini. Karena setelah ritual kegelapan itu selesai, aku harus segera memasukkan inti kekuatan ke dalam tubuhmu
Saat Martis sudah berada tepat di hadapan musuhnya, tiba-tiba Martis mendapatkan peringatan dari sistem bahwa ada tanda bahaya dari pria itu. Awalnya Martis mengira ia telah berhasil mengalahkannya. Namun ternyata pria itu masih memiliki satu trik tersembunyi. "Aku masih punya ini...!" Pria itu merobek bajunya, dan kemudian menggigit jari telunjuknya agar mengeluarkan tetesan darah. Setelah itu, ia menempelkan tetesan darah itu ke dadanya, yang di mana terdapat simbol yang diberikan oleh Konsorsium Umbra. Tubuh pria itu yang memang tadinya sudah berotot, kini otot-ototnya semakin membesar. Kedua matanya melotot, raut wajahnya sangat menyeramkan. Tubuhnya menggeliat kesakitan sambil meraung. Raungan itu membuahkan telinga Martis sakit. 'Apa yang terjadi padanya?' tanya Martis dalam batinnya. 'Kekuatan macam apa ini? Tapi tunggu! Sepertinya aku tidak asing dengan aura yang dipancarkan dari kekuatan itu.' Martis berpikir sejenak, dan akhirnya ia mengingatnya. 'Sudah kuduga, ternyata
Setalah Freya dan Alpha berhasil mengalahkan pria jelek itu, Martis merasa sedikit lega karena meminta sistem untuk mendeteksi hawa kehidupan Freya dan Alpha yang ternyata mereka berdua masih hidup. Hanya saja, keadaan Freya cukup mengenaskan. Freya terluka cukup parah.Selagi perhatian Martis tertuju pada Freya dan Alpha dalam sesaat, musuhnya memanfaatkan celah itu."Punch of Light...!" teriak musuh Martis, ia menggunakan teknik dan jurus yang sama dengan apa yang Martis gunakan.Saat ini, Martis juga tengah menghadapi pertarungan yang sengit karena kemampuan musuh yang Martis hadapi adalah teknik "Copy Paste". Teknik ini sangat unik, di mana penggunanya dapat meniru semua teknik dan jurus yang dilakukan oleh lawan. Dan lagi, dampak dan kekuatannya bahkan benar-benar sama. Hal inilah yang membuat Martis merasa kewalahan dalam menghadapinya.'Aku lengah...!' gumam Martis, ia baru sadar mendapati dirinya lengah sesaat setelah merasakan pukulan yang mengenai perutnya.Tubuh Martis terp