Ternyata Martis mengajak Zara Cipher ke Markas Herupa. Dengan begitu, itu bisa berarti bahwa Martis telah memutuskan untuk mempercayai Zara dan melihatnya sebagai sekutu, bukan lagi musuh.Martis kemudian berkata, "Zara, aku mengajakmu ke Markas Herupa. Kamu sudah melihat sejauh mana kami bisa melampaui hambatan dan berkembang. Sekarang, kami ingin kamu melihat dari dekat apa yang kami lakukan dan bagaimana kami bekerja. Mungkin, kita bisa belajar satu sama lain dan menjadi lebih kuat bersama."Ini bisa menjadi awal dari kemitraan baru yang kuat dan produktif. Dengan keahlian Zara dalam teknologi dan robotika, dia bisa membantu Herupa dalam banyak cara. Dan dengan menjadi bagian dari Herupa, Zara merasa lebih terhubung dan kurang kesepian.Martis kemudian ingin memperkenalkan Zara Cipher kepada anggota Herupa lainnya dengan cara yang hati-hati dan diplomatis, mengingat sejarah mereka yang baru saja terungkap.Martis lalu mengatur pertemuan dengan semua anggota Herupa untuk memperkenalk
Setelah 3 hari bergabung dengan Herupa, Zara Cipher menerima panggilan darurat. Ternyata, sistem keamanan pusat data Herupa sedang diserang oleh hacker misterius. Hacker ini mencoba mencuri data penting dan merusak sistem, yang bisa mengancam keberadaan Herupa dan misi-misi mereka.Zara, dengan keahlian teknologi dan robotikanya, ditugaskan untuk melacak dan menghentikan hacker ini. Dia harus meretas balik sistem, melacak lokasi hacker, dan mencegah mereka mencuri data penting. Ini adalah misi yang sangat kritis dan membutuhkan kecepatan serta ketelitian.Namun, ini bukan tugas yang mudah. Hacker ini ternyata sangat cerdas dan memiliki banyak trik untuk melindungi diri mereka. Zara harus berpikir cepat dan menggunakan semua keahliannya untuk mengalahkan hacker ini.Sementara itu, anggota Herupa lainnya juga bekerja sama untuk melindungi data mereka dan memastikan bahwa sistem mereka tetap aman. Mereka juga harus siap untuk menghadapi kemungkinan serangan fisik jika hacker ini ternyata
Oh, ini semakin seru! Jadi, setelah berhasil melacak lokasi hacker, Martis memutuskan untuk bertindak langsung."Zara, kamu sudah melakukan pekerjaan yang luar biasa," kata Martis, "Tapi kita belum selesai. Kami perlu memastikan siapa yang berada di balik serangan ini dan apa tujuan mereka. Apakah kamu bisa memastikan lokasi hacker itu?"Zara mengangguk, "Tentu, Martis. Saya akan memeriksa lagi data yang saya miliki dan memastikan lokasi hacker itu."Setelah beberapa menit mengecek, Zara membalas, "Lokasinya sudah pasti, Martis. Hacker itu beroperasi dari sebuah gedung di pusat kota."Martis mengangguk, "Baiklah, kita harus bergerak cepat. Siapkan tim, kita akan menemui hacker ini dan mengetahui apa yang mereka inginkan."Mereka segera mempersiapkan segala yang diperlukan dan bergerak menuju lokasi yang ditentukan. Misi ini tidak hanya menjadi ujian untuk Zara, tetapi juga bagi seluruh tim Herupa. Mereka harus bekerja sama dan saling mengandalkan satu sama lain untuk menyelesaikan misi
Dalang di balik serangan ini ternyata adalah seorang mastermind cyber yang dikenal sebagai "The Puppeteer". The Puppeteer adalah seorang genius teknologi yang telah lama menjadi ancaman bagi banyak organisasi, termasuk Herupa. Dia terkenal karena kemampuannya untuk meretas sistem yang paling aman sekalipun dan mengendalikan orang-orang seperti pion di permainannya.Motivasi The Puppeteer untuk melakukan serangan ini sebenarnya adalah untuk menguji Herupa dan mencari kelemahan dalam sistem keamanan mereka. Dia ingin menunjukkan bahwa tidak ada sistem yang aman dari kemampuannya dan bahwa dia selalu berada selangkah di depan mereka. Selain itu, The Puppeteer juga pasti memiliki rencana jangka panjang yang melibatkan Herupa dan juga mencari cara untuk mengendalikan mereka.Dengan mengetahui identitas dalang di balik serangan ini, Herupa kini langsung bergerak untuk mengungkap rencana The Puppeteer dan menghentikannya sebelum dia bisa menyebabkan lebih banyak kerusakan. Ini adalah tugas ya
Martis, menyadari betapa besar ancaman yang dihadapi oleh Herupa, memutuskan bahwa saatnya telah tiba untuk mengumpulkan pasukan militer Herupa dan mempersiapkan mereka untuk pertempuran yang akan datang. Dia mengumpulkan para pemimpin dan anggota pasukan, termasuk Zara Cipher dan Alex, di ruang komando untuk membahas rencana mereka."Rekan-rekan Herupa," kata Martis dengan suara yang tegas dan penuh semangat, "kita dihadapkan pada ancaman yang belum pernah kita hadapi sebelumnya. The Puppeteer dan negara adidaya yang mendukungnya menginginkan kekuatan Batu Takdir dan Elysium yang kita miliki. Kita tidak bisa membiarkan mereka berhasil."Wajah para anggota Herupa penuh tekad dan keberanian. Mereka tahu betapa pentingnya misi ini dan siap untuk menghadapi tantangan apa pun yang ada di depan mereka.Martis melanjutkan, "Kita akan kembali bertempur, dan kita akan melindungi Batu Takdir dan Elysium. Kita akan menghentikan The Puppeteer dan negara adidaya itu, dan kita akan memastikan bahwa
Setelah mendapatkan informasi tentang Zephyria dari Ririn, Martis merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Dia tahu bahwa kekuatan Herupa harus ditingkatkan dan mereka harus bekerja keras untuk melindungi Batu Takdir dan Elysium.Martis mengumpulkan pasukan Herupa dan mulai menyusun strategi baru untuk menghadapi Negara Zephyria dan The Puppeteer. Dia mengajak Zara Cipher, Alex, dan para pemimpin lainnya untuk membahas rencana terperinci dan memastikan bahwa setiap anggota pasukan memiliki peran yang jelas dalam pertempuran yang akan datang.Pada saat yang sama, Herupa juga mencari bantuan dari negara-negara sekutu dan teman lama yang mungkin bersedia membantu mereka dalam perjuangan ini. Mereka berharap bahwa dengan dukungan yang lebih luas, mereka akan mampu menghadapi ancaman dari Zephyria dan The Puppeteer.Hari demi hari, persiapan terus berlangsung. Pasukan Herupa berlatih keras, memperkuat pertahanan mereka, dan mempersiapkan diri untuk pertempuran yang aka
"Mia, kamu benar," jawab Martis, matanya fokus pada medan pertempuran yang penuh kekacauan. "Ada sesuatu yang aneh di udara. Aku memang merasakan aura yang sangat kuat dan menakutkan, seperti ada kehadiran besar yang sedang mendekat."Mia mengangguk, wajahnya penuh kekhawatiran. "Kita harus berhati-hati, Martis. Kita tidak tahu apa yang mungkin akan kita hadapi."Sementara itu, di medan pertempuran, pertempuran semakin sengit. Pasukan Herupa dan Zephyria saling serang dengan kekuatan penuh, dan tanah di sekitar mereka bergetar di bawah kekuatan serangan mereka. Di tengah kekacauan, satu sosok muncul, aura kuatnya terasa jauh dan luas.Sosok itu adalah The Puppeteer. Dia berdiri di tengah medan pertempuran, mata merahnya memancarkan sinar dingin dan tajam. Aura kuat dan menakutkan yang dirasakan Martis berasal dari dia. The Puppeteer mengangkat tangannya, dan seketika, seluruh medan perang seakan membeku."Jadi, kau adalah The Puppeteer," kata Martis, berdiri tegak menghadapi musuhnya.
Jadi, The Puppeteer masih memiliki kartu as dalam lengan bajunya. Meskipun tampaknya telah dikalahkan, ternyata dia masih mampu bangkit kembali dan kali ini dengan trik baru yang membuat semua orang terkejut.The Puppeteer, dengan senyum sinis di wajahnya, berdiri perlahan. Dia menatap Martis dan berkata, "Kau pikir kau sudah menang? Tidak, pertarungan ini baru dimulai."Dengan itu, dia mengangkat tangannya dan sebuah cahaya biru muncul. Cahaya itu berubah menjadi portal, dan dari portal itu muncul pasukan baru yang belum pernah dilihat sebelumnya. Pasukan ini tampak lebih kuat dan lebih berbahaya dari pasukan sebelumnya, dan mereka langsung bergerak maju untuk menyerang Herupa.Martis dan pasukan Herupa terkejut, tetapi mereka segera pulih dari rasa terkejut itu dan kemudian mereka bersiap untuk menghadapi ancaman yang baru datang ini. Meskipun menghadapi tantangan yang semakin besar, mereka tidak menunjukkan rasa takut atau putus asa. Mereka tetap berdiri teguh, tetap bersiap untuk m
Martis dengan cepat menebas kepala pemimpin hewan liar itu."Memangnya, apa yang aku dapatkan jika aku mengalahkanmu, hah?" tanya Martis seraya menendang kepala iblis yang mirip kepala anjing.Berp...!Akan tetapi, Martis mendengar suara berderap.Ketika Martis berbalik badan, ia melihat semua hewan liar iblis di sana tunduk padanya."Eh...? Kok, kalian...?" Martis menggaruk kepalanya karena bingung dengan adegan ini.Kemudian, munculah sesosok iblis wanita dengan penampilan yang menawan."Hormat, Hamba, pada Bos...!"Martis semakin bingung, tapi ia segera menemukan ide cemerlang."Kalian semua, bangunlah."Setelah Martis memerintahkan mereka bangkit dari sujudnya, barulah mereka berdiri."Namaku adalah Martis! Aku Bos di sini sekarang! Bagi siapa yang menentangku, silahkan temui aku, dan aku siap menghadapinya!"Ternyata, Martis tiba pertama kali di alam iblis berada di sebuah desa yang lumayan besar. Kawanan hewan yang nampak liat tadi ternyata adalah salah satu garis pertahanan des
Setelah menempuh ruang dimensi yang sistem ciptakan, akhirnya Martis Tiba di dunia iblis."Wah..., pemandangannya tidak jauh beda dengan dimensi kami.""Roar...! Hargh...!"Tiba-Tiba Martis di seruduk oleh sekor binatang buas."Wow...! A-apakah semua hewan liar di alam iblis ini semuanya besar seperti ini?" ujar Martis seraya menghindari serangan dari hewan liar tadi."Baru juga sampai, langsung disambut dengan beginian...? Hadeh...!" Martis sedikit mengeluh.Awalnya, Martis berharap saat tiba di alam iblis akan mendapatkan suatu hal menarik yang berbeda dari dunianya. Dan ternyata..., ya memang benar berbeda. Sungguh sangat berbeda sekali dengan keadaan di dunianya.Martis yang diserang hewan liar tentunya tidak akan diam saja. Dia memperhatikan area sekitarnya sesaat, kemudian mengatur siasat untuk pertarungan. "Ternyata benar dugaanku...," ujar Martis, di mana saat ini ia tengah di kelilingi oleh gerombolan hewan liar yang penampilannya sedikit mirip seperti anjing, tapi ada yang
Martis kemudian menarik nafasnya dalam-dalam, kemudian membuangnya secara perlahan. "Huft...! Baiklah kalau begitu. Yang pasti, Ririn, aku mengucapkan banyak terima kasih padamu. Berkat adanya kehadiran dirimu dalam hidupku, semuanya berubah total. Dan semuanya berubah menjadi jauh lebih baik, dan tidak pernah sekali pun aku merasakan perubahan yang dampaknya buruk dalam hidupku selama ini." Meskipun Martis tahu, bahwasanya Ririn yang tampilannya tidak dapat nyata seutuhnya, tapi Martis tetap menganggap bahwa sistem adalah kunci dari semua keberhasilannya selama ini. Kemudian, Martis memperhatikan Ririn yang nampak akan melakukan sesuatu. "Ririn..., apa yang akan kau lakukan...? Apakah jangan-jangan..., kamu...?" Ririn menjawab dengan senyuman, tidak, saat ini tubuh visual Ririn bentuknya sama persis dengan Mia. Jadi, yang Martis rasakan saat ini adalah melihat senyuman dari seorang Mia, Istri tercintanya Martis seorang. Kemudian Martis merasakan ruangan di sekitarnya berubah
Tiba-tiba, Martis terpikirkan suatu hal di masa lalu. 'Oh, iya, Sistem, eh, tidak! Ririn..., apakah kau ingat dengan nama itu?' Tring! "Sistem tidak akan pernah lupa dengan apapun yang telah dilakukan oleh User setiap detik pun. Benar, aku adalah Ririn." Martis senang mendengar jawaban dari Ririn. "Apakah Martis masih memiliki pertanyaan dan keluh kesah lainnya? Ririn akan siap membantu mencari solusi terbaik untuk Martis. Karena itu adalah tugas dan kewajiban Ririn sebagai Sistem." Entah kenapa, Martis merasa terharu setelah membaca jawaban balasan dari Ririn. Sepertinya Martis merasa bahwa Ririn adalah sahabat terbaik yang pernah ia miliki sepanjang hidupnya. Tanpa Sistem, Martis tidak akan bisa jadi sepertinya orang yang sampai saat ini terbilang kehidupannya sangat didambakan oleh banyak orang. "Em..., Ririn, bisakah kau membuat visualisasi tubuh? Aku akan merasa lebih senang jika kau dapat melakukannya." Permintaan Martis ada-ada saja, ya? Dia sudah dapat berkomuni
Kemudian Martis berpikir sejenak. "Aku...? Aku bisa menggunakan gelar Raja Kegelapan karena telah mengalahkan Raja Kegelapan yang sebelumnya? Jadi..., itu artinya..., em...?" Martis termenung, ia sedang berpikir apa yang akan ia lakukan dengan gelar itu. Ia pun bergumam, 'Apakah berati aku setara dengan Raja Iblis? Tapi..., bukankah Raja Kegelapan jauh lebih tinggi dibanding Raja Iblis? Benar, tidak, sih? Ah..., aku jadi penasaran. Bagaimana jika aku masuk dalam dimensi dunia kegelapan? Apakah di sana aku akan dapat pencerahan? Sebab di masa lalu, aku ingat betul, bahwa aku pernah mengalahkan Lord dan blablabla...,' ungkap Martis dalam hatinya yang saat ini sedang berkecamuk. 'Tapi..., jika dipikir lebih jeli lagi, sebenarnya gelar-gelar itu tidaklah sesuai dengan keadaannya.' Martis memuntahkan secangkir teh hangat dan lanjut bertarung dengan pikirannya. 'Kalau begitu..., inilah arti dari pribahasa tong kosong nyaring bunyinya. Kelurahan Raja Kegelapan, aku kira sangatlah ku
Nampak ada lingkaran cahaya yang makin lama semakin membesar. Lingkaran cahaya itu sangat bulat, dan ada pancaran kehangatan bagi orang di sekitar yang dapat merasakannya. 'Kehangatan itu terasa sangat nyaman,' Bahkan, Martis sekalipun merasakan kenyamanan saat ia akan melakukan Teknik Legendaris ini. Kemudian, Martis yang tengah mengangkat kedua tangannya seperti menadah ke udara, ia lalu menggerakkan kedua tangannya. Lantas, lingkaran cahaya yang berbentuk bulat dan mengambang di atas kepala Martis tadi itu bergerak, dan gerakannya sesuai dengan apa yang Martis pikirkan. "Hiyat...!" teriak Martis, dengan tubuhnya yang saat ini langsung dibanjiri oleh keringat. "Denki Gama...!" Sekali lagi Martis berteriak dengan keras. Teriakan itu adalah kode, sebagaimana kuatnya usaha Martis dalam melakukan teknik sekuat ini. Lingkaran cahaya bulat yang berwarna kuning keputihan itu kemudian melesat ke arah Raja Kegelapan. "Jurus apa ini?! Selama ratusan tahun ku hidup di dunia ini
Pertarungan Martis melawan Raja Kegelapan masih berlanjut. Tapi kali ini, Martis nampak biasa saja. Karena sekarang sistem miliknya sudah pulih seperti semula. Jadi, semua terasa mudah bagi Martis. "Martis...! Kenapa kekuatanmu jauh berbeda dibanding saat terakhir kali kita bertemu?!" Raja Kegelapan akhirnya sadar, ternyata Martis jauh lebih kuat darinya. "Kenapa? Apakah sekarang kau mulai merasa takut? Hem?" Martis bertingkah santai. Ia sengaja menahan semua serangan dari Raja Kegelapan. "Jangan sembarangan, kau! Aku...? Takut padamu?! Mimpi...!" Raja Kegelapan kali ini benar-benar melupakan seluruh kekuatan dan kemampuan miliknya demi menghadapi Martis. Sudah ratusan tahun Raja Kegelapan hidup, namun baru hari ini ia menghadapi seorang manusia yang seperti Martis. Namun, walaupun ia tahu Martis adalah manusia yang kuat, rasa gengsi yang sangat besar dalam dirinya tak membuatnya takut. Ia berpikir ini mempertaruhkan harga dirinya. Apa kata orang nantinya, jika tahu Raja Kegelapan
Saat Emily dan Phynoglip berbicara, mereka tidak menyadari bahwa Martis sedang melakukan sesuatu yang sangat penting. Martis berjalan ke arah sebuah ruangan yang tersembunyi di balik sebuah pintu rahasia. Di dalam ruangan tersebut, Martis menemukan sebuah perangkat yang sangat canggih. Perangkat tersebut adalah sebuah alat yang dapat mendeteksi keberadaan Raja Kegelapan. Martis telah mencari alat tersebut selama bertahun-tahun, dan akhirnya ia menemukannya. Martis mengaktifkan alat tersebut dan menunggu beberapa saat hingga alat tersebut menunjukkan hasilnya. Saat hasilnya muncul, Martis terkejut. Raja Kegelapan ternyata berada di sebuah tempat yang sangat dekat dengan mereka. Martis tidak menyangka bahwa Raja Kegelapan akan berada di tempat yang begitu dekat. Martis segera mematikan alat tersebut dan berjalan keluar dari ruangan tersebut. Ia harus segera memberitahu Emily dan Phynoglip tentang hasilnya. Saat Martis kembali ke tempat Emily dan Phynoglip, ia melihat bahwa mer
Dalam benaknya, Martis terus berpikir. Dengan konsentrasinya yang sangat baik, Martis mencoba menelaah tentang kejadian hari ini. Dan pada saat ini, Mia sedang berjalan ke arah pintu yang tersembunyi di belakang tirai, dengan Phynoglip dan Emily mengikuti di belakangnya. Martis juga mengikuti mereka, dengan rasa penasaran yang semakin besar. Saat mereka mencapai pintu tersebut, Mia berhenti dan menatap Martis dengan senyumannya yang lembut. "Aku akan menunjukkan kamu bahwa kita tidak memiliki apa-apa yang berharga," ucap Mia. Dan tiba-tiba saja, ada kejadian aneh. Mia menghilang begitu saja di hadapan mereka. Phynoglip serta Emily terkejut dan menatap bayangan tersebut dengan rasa penasaran. "Apa yang terjadi?" tanya Phynoglip heran. "Aku tidak tahu," ucap Emily yang sama herannya. "Tapi aku rasa Mia yang kita lihat sebelumnya bukanlah Mia yang sebenarnya." Dan selang beberapa menit kemudian, Mia muncul kembali. Ternyata..., sosok yang mengaku sebagai Mia ini hanyalah bayang