Martis, menyadari betapa besar ancaman yang dihadapi oleh Herupa, memutuskan bahwa saatnya telah tiba untuk mengumpulkan pasukan militer Herupa dan mempersiapkan mereka untuk pertempuran yang akan datang. Dia mengumpulkan para pemimpin dan anggota pasukan, termasuk Zara Cipher dan Alex, di ruang komando untuk membahas rencana mereka."Rekan-rekan Herupa," kata Martis dengan suara yang tegas dan penuh semangat, "kita dihadapkan pada ancaman yang belum pernah kita hadapi sebelumnya. The Puppeteer dan negara adidaya yang mendukungnya menginginkan kekuatan Batu Takdir dan Elysium yang kita miliki. Kita tidak bisa membiarkan mereka berhasil."Wajah para anggota Herupa penuh tekad dan keberanian. Mereka tahu betapa pentingnya misi ini dan siap untuk menghadapi tantangan apa pun yang ada di depan mereka.Martis melanjutkan, "Kita akan kembali bertempur, dan kita akan melindungi Batu Takdir dan Elysium. Kita akan menghentikan The Puppeteer dan negara adidaya itu, dan kita akan memastikan bahwa
Setelah mendapatkan informasi tentang Zephyria dari Ririn, Martis merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Dia tahu bahwa kekuatan Herupa harus ditingkatkan dan mereka harus bekerja keras untuk melindungi Batu Takdir dan Elysium.Martis mengumpulkan pasukan Herupa dan mulai menyusun strategi baru untuk menghadapi Negara Zephyria dan The Puppeteer. Dia mengajak Zara Cipher, Alex, dan para pemimpin lainnya untuk membahas rencana terperinci dan memastikan bahwa setiap anggota pasukan memiliki peran yang jelas dalam pertempuran yang akan datang.Pada saat yang sama, Herupa juga mencari bantuan dari negara-negara sekutu dan teman lama yang mungkin bersedia membantu mereka dalam perjuangan ini. Mereka berharap bahwa dengan dukungan yang lebih luas, mereka akan mampu menghadapi ancaman dari Zephyria dan The Puppeteer.Hari demi hari, persiapan terus berlangsung. Pasukan Herupa berlatih keras, memperkuat pertahanan mereka, dan mempersiapkan diri untuk pertempuran yang aka
"Mia, kamu benar," jawab Martis, matanya fokus pada medan pertempuran yang penuh kekacauan. "Ada sesuatu yang aneh di udara. Aku memang merasakan aura yang sangat kuat dan menakutkan, seperti ada kehadiran besar yang sedang mendekat."Mia mengangguk, wajahnya penuh kekhawatiran. "Kita harus berhati-hati, Martis. Kita tidak tahu apa yang mungkin akan kita hadapi."Sementara itu, di medan pertempuran, pertempuran semakin sengit. Pasukan Herupa dan Zephyria saling serang dengan kekuatan penuh, dan tanah di sekitar mereka bergetar di bawah kekuatan serangan mereka. Di tengah kekacauan, satu sosok muncul, aura kuatnya terasa jauh dan luas.Sosok itu adalah The Puppeteer. Dia berdiri di tengah medan pertempuran, mata merahnya memancarkan sinar dingin dan tajam. Aura kuat dan menakutkan yang dirasakan Martis berasal dari dia. The Puppeteer mengangkat tangannya, dan seketika, seluruh medan perang seakan membeku."Jadi, kau adalah The Puppeteer," kata Martis, berdiri tegak menghadapi musuhnya.
Jadi, The Puppeteer masih memiliki kartu as dalam lengan bajunya. Meskipun tampaknya telah dikalahkan, ternyata dia masih mampu bangkit kembali dan kali ini dengan trik baru yang membuat semua orang terkejut.The Puppeteer, dengan senyum sinis di wajahnya, berdiri perlahan. Dia menatap Martis dan berkata, "Kau pikir kau sudah menang? Tidak, pertarungan ini baru dimulai."Dengan itu, dia mengangkat tangannya dan sebuah cahaya biru muncul. Cahaya itu berubah menjadi portal, dan dari portal itu muncul pasukan baru yang belum pernah dilihat sebelumnya. Pasukan ini tampak lebih kuat dan lebih berbahaya dari pasukan sebelumnya, dan mereka langsung bergerak maju untuk menyerang Herupa.Martis dan pasukan Herupa terkejut, tetapi mereka segera pulih dari rasa terkejut itu dan kemudian mereka bersiap untuk menghadapi ancaman yang baru datang ini. Meskipun menghadapi tantangan yang semakin besar, mereka tidak menunjukkan rasa takut atau putus asa. Mereka tetap berdiri teguh, tetap bersiap untuk m
Ketika Martis menyadari bahwa The Puppeteer berencana melarikan diri dari pertempuran, dia tahu bahwa dia tidak bisa membiarkan musuh bebuyutan mereka lolos begitu saja. Jika The Puppeteer berhasil melarikan diri, dia akan memiliki kesempatan untuk pulih dan kembali mengancam Herupa, Batu Takdir, dan Elysium.Martis, dengan kecepatan dan ketangkasan yang diperoleh dari teknik Gale Blade Dance, segera bertindak untuk menghentikan The Puppeteer. "Kau terlalu lambat, Puppeteer!" seru Martis. "Kau tidak akan bisa melarikan diri dari ke manapun!"The Puppeteer, yang sadar bahwa pelariannya telah tercium, ia berusaha keras untuk menciptakan jarak antara dirinya dan Martis. Dia menggunakan bayangan yang tersisa untuk menciptakan dinding penghalang, berharap bisa menghentikan Martis.Namun, Martis tidak gentar. Dia menggunakan kekuatan angin dari teknik Gale Blade Dance untuk menerobos dinding bayangan dan terus mengejar The Puppeteer. Mereka berdua berlari melalui medan perang yang penuh keka
Karena Martis sangat menghargai pendapat dan nasihat dari bibi dan pamannya, Letnan Odele dan Letnan Martanto, yang keduanya adalah veteran perang dan memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas tentang strategi dan taktik militer, dia pun meminta mereka untuk bergabung dalam pertemuan strategis dan meminta pandangan mereka tentang langkah selanjutnya.Letnan Odele, yang dikenal karena kebijaksanaan dan keberanian, menyarankan Martis untuk berhati-hati dalam melawan negara adidaya seperti Zephyria ini. "Kita harus mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan," katanya. "Zephyria memiliki teknologi dan aliansi baru, tetapi kita memiliki keberanian, kekuatan, dan tekad. Kita harus menggunakan keunggulan kita ini."Sementara itu, Letnan Martanto, yang dikenal karena kecerdasan dan keterampilan strategisnya, menyarankan Martis untuk mencari cara untuk mengejutkan Zephyria. "Kita harus menciptakan serangan kejutan," katanya. "Mungkin kita bisa menggunakan informasi yang kita dapatkan dari
Presiden Negara Zephyria adalah Presiden Valerius Thorne. Dia dikenal sebagai pemimpin yang karismatik, cerdas, dan berpengaruh. Kekuatannya terletak pada kemampuannya untuk memimpin dan menginspirasi rakyat Zephyria, serta mengkoordinasikan strategi militer dan politik yang efektif.Selain itu, Presiden Valerius Thorne memiliki kekuatan khusus yang dikenal sebagai "Mind Link," yang memungkinkan dia untuk berkomunikasi telepati dengan orang-orang yang dipilihnya. Kekuatan ini memungkinkan dia untuk mengumpulkan informasi dengan cepat, mengkoordinasikan pasukan, dan membuat keputusan strategis dalam situasi yang kritis. Kekuatan ini juga membantunya dalam negosiasi dan diplomasi, karena dia dapat merasakan niat dan perasaan orang lain.Meskipun Presiden Valerius Thorne adalah pemimpin yang kuat, dia juga memiliki ambisi yang besar dan kadang-kadang bersikap otoriter. Ini bisa menjadi kelemahan bagi Zephyria, karena kebijakannya yang agresif dan dominasi politiknya dapat menimbulkan kete
Sementara para jenderal bergerak cepat untuk melaksanakan perintah Presiden Thorne, ada kegelisahan di dalam istana. Ada desas-desus bahwa salah satu dari mereka, Jenderal Tiberius, mungkin tidak setia kepada Thorne. Tiberius dikenal sebagai sosok yang ambisius dan memiliki pengikut yang kuat di antara pasukan.Seiring waktu, Thorne mulai merasakan gejala yang tidak bisa diabaikan. Dia merasa lemah dan sering merasa pusing. Dokter istana mendiagnosisnya dengan penyakit langka yang mematikan dan hanya ada sedikit waktu tersisa untuknya. Thorne memutuskan untuk menyembunyikan penyakitnya dari publik dan para jenderal, takut akan kekacauan dan keraguan yang mungkin timbul.Sementara itu, Batu Takdir dan Elysium terbukti lebih sulit untuk dikuasai daripada yang diperkirakan Thorne. Pasukan elit Zephyria yang dikirim untuk mengamankannya mengalami perlawanan keras dari Herupa dan kekuatan misterius Batu Takdir dan Elysium tampaknya melindungi diri mereka sendiri.Di dalam Zephyria, kelompok