Oh, ini semakin seru! Jadi, setelah berhasil melacak lokasi hacker, Martis memutuskan untuk bertindak langsung."Zara, kamu sudah melakukan pekerjaan yang luar biasa," kata Martis, "Tapi kita belum selesai. Kami perlu memastikan siapa yang berada di balik serangan ini dan apa tujuan mereka. Apakah kamu bisa memastikan lokasi hacker itu?"Zara mengangguk, "Tentu, Martis. Saya akan memeriksa lagi data yang saya miliki dan memastikan lokasi hacker itu."Setelah beberapa menit mengecek, Zara membalas, "Lokasinya sudah pasti, Martis. Hacker itu beroperasi dari sebuah gedung di pusat kota."Martis mengangguk, "Baiklah, kita harus bergerak cepat. Siapkan tim, kita akan menemui hacker ini dan mengetahui apa yang mereka inginkan."Mereka segera mempersiapkan segala yang diperlukan dan bergerak menuju lokasi yang ditentukan. Misi ini tidak hanya menjadi ujian untuk Zara, tetapi juga bagi seluruh tim Herupa. Mereka harus bekerja sama dan saling mengandalkan satu sama lain untuk menyelesaikan misi
Dalang di balik serangan ini ternyata adalah seorang mastermind cyber yang dikenal sebagai "The Puppeteer". The Puppeteer adalah seorang genius teknologi yang telah lama menjadi ancaman bagi banyak organisasi, termasuk Herupa. Dia terkenal karena kemampuannya untuk meretas sistem yang paling aman sekalipun dan mengendalikan orang-orang seperti pion di permainannya.Motivasi The Puppeteer untuk melakukan serangan ini sebenarnya adalah untuk menguji Herupa dan mencari kelemahan dalam sistem keamanan mereka. Dia ingin menunjukkan bahwa tidak ada sistem yang aman dari kemampuannya dan bahwa dia selalu berada selangkah di depan mereka. Selain itu, The Puppeteer juga pasti memiliki rencana jangka panjang yang melibatkan Herupa dan juga mencari cara untuk mengendalikan mereka.Dengan mengetahui identitas dalang di balik serangan ini, Herupa kini langsung bergerak untuk mengungkap rencana The Puppeteer dan menghentikannya sebelum dia bisa menyebabkan lebih banyak kerusakan. Ini adalah tugas ya
Martis, menyadari betapa besar ancaman yang dihadapi oleh Herupa, memutuskan bahwa saatnya telah tiba untuk mengumpulkan pasukan militer Herupa dan mempersiapkan mereka untuk pertempuran yang akan datang. Dia mengumpulkan para pemimpin dan anggota pasukan, termasuk Zara Cipher dan Alex, di ruang komando untuk membahas rencana mereka."Rekan-rekan Herupa," kata Martis dengan suara yang tegas dan penuh semangat, "kita dihadapkan pada ancaman yang belum pernah kita hadapi sebelumnya. The Puppeteer dan negara adidaya yang mendukungnya menginginkan kekuatan Batu Takdir dan Elysium yang kita miliki. Kita tidak bisa membiarkan mereka berhasil."Wajah para anggota Herupa penuh tekad dan keberanian. Mereka tahu betapa pentingnya misi ini dan siap untuk menghadapi tantangan apa pun yang ada di depan mereka.Martis melanjutkan, "Kita akan kembali bertempur, dan kita akan melindungi Batu Takdir dan Elysium. Kita akan menghentikan The Puppeteer dan negara adidaya itu, dan kita akan memastikan bahwa
Setelah mendapatkan informasi tentang Zephyria dari Ririn, Martis merasa lebih siap untuk menghadapi tantangan yang akan datang. Dia tahu bahwa kekuatan Herupa harus ditingkatkan dan mereka harus bekerja keras untuk melindungi Batu Takdir dan Elysium.Martis mengumpulkan pasukan Herupa dan mulai menyusun strategi baru untuk menghadapi Negara Zephyria dan The Puppeteer. Dia mengajak Zara Cipher, Alex, dan para pemimpin lainnya untuk membahas rencana terperinci dan memastikan bahwa setiap anggota pasukan memiliki peran yang jelas dalam pertempuran yang akan datang.Pada saat yang sama, Herupa juga mencari bantuan dari negara-negara sekutu dan teman lama yang mungkin bersedia membantu mereka dalam perjuangan ini. Mereka berharap bahwa dengan dukungan yang lebih luas, mereka akan mampu menghadapi ancaman dari Zephyria dan The Puppeteer.Hari demi hari, persiapan terus berlangsung. Pasukan Herupa berlatih keras, memperkuat pertahanan mereka, dan mempersiapkan diri untuk pertempuran yang aka
"Mia, kamu benar," jawab Martis, matanya fokus pada medan pertempuran yang penuh kekacauan. "Ada sesuatu yang aneh di udara. Aku memang merasakan aura yang sangat kuat dan menakutkan, seperti ada kehadiran besar yang sedang mendekat."Mia mengangguk, wajahnya penuh kekhawatiran. "Kita harus berhati-hati, Martis. Kita tidak tahu apa yang mungkin akan kita hadapi."Sementara itu, di medan pertempuran, pertempuran semakin sengit. Pasukan Herupa dan Zephyria saling serang dengan kekuatan penuh, dan tanah di sekitar mereka bergetar di bawah kekuatan serangan mereka. Di tengah kekacauan, satu sosok muncul, aura kuatnya terasa jauh dan luas.Sosok itu adalah The Puppeteer. Dia berdiri di tengah medan pertempuran, mata merahnya memancarkan sinar dingin dan tajam. Aura kuat dan menakutkan yang dirasakan Martis berasal dari dia. The Puppeteer mengangkat tangannya, dan seketika, seluruh medan perang seakan membeku."Jadi, kau adalah The Puppeteer," kata Martis, berdiri tegak menghadapi musuhnya.
Jadi, The Puppeteer masih memiliki kartu as dalam lengan bajunya. Meskipun tampaknya telah dikalahkan, ternyata dia masih mampu bangkit kembali dan kali ini dengan trik baru yang membuat semua orang terkejut.The Puppeteer, dengan senyum sinis di wajahnya, berdiri perlahan. Dia menatap Martis dan berkata, "Kau pikir kau sudah menang? Tidak, pertarungan ini baru dimulai."Dengan itu, dia mengangkat tangannya dan sebuah cahaya biru muncul. Cahaya itu berubah menjadi portal, dan dari portal itu muncul pasukan baru yang belum pernah dilihat sebelumnya. Pasukan ini tampak lebih kuat dan lebih berbahaya dari pasukan sebelumnya, dan mereka langsung bergerak maju untuk menyerang Herupa.Martis dan pasukan Herupa terkejut, tetapi mereka segera pulih dari rasa terkejut itu dan kemudian mereka bersiap untuk menghadapi ancaman yang baru datang ini. Meskipun menghadapi tantangan yang semakin besar, mereka tidak menunjukkan rasa takut atau putus asa. Mereka tetap berdiri teguh, tetap bersiap untuk m
Ketika Martis menyadari bahwa The Puppeteer berencana melarikan diri dari pertempuran, dia tahu bahwa dia tidak bisa membiarkan musuh bebuyutan mereka lolos begitu saja. Jika The Puppeteer berhasil melarikan diri, dia akan memiliki kesempatan untuk pulih dan kembali mengancam Herupa, Batu Takdir, dan Elysium.Martis, dengan kecepatan dan ketangkasan yang diperoleh dari teknik Gale Blade Dance, segera bertindak untuk menghentikan The Puppeteer. "Kau terlalu lambat, Puppeteer!" seru Martis. "Kau tidak akan bisa melarikan diri dari ke manapun!"The Puppeteer, yang sadar bahwa pelariannya telah tercium, ia berusaha keras untuk menciptakan jarak antara dirinya dan Martis. Dia menggunakan bayangan yang tersisa untuk menciptakan dinding penghalang, berharap bisa menghentikan Martis.Namun, Martis tidak gentar. Dia menggunakan kekuatan angin dari teknik Gale Blade Dance untuk menerobos dinding bayangan dan terus mengejar The Puppeteer. Mereka berdua berlari melalui medan perang yang penuh keka
Karena Martis sangat menghargai pendapat dan nasihat dari bibi dan pamannya, Letnan Odele dan Letnan Martanto, yang keduanya adalah veteran perang dan memiliki pengalaman dan pengetahuan yang luas tentang strategi dan taktik militer, dia pun meminta mereka untuk bergabung dalam pertemuan strategis dan meminta pandangan mereka tentang langkah selanjutnya.Letnan Odele, yang dikenal karena kebijaksanaan dan keberanian, menyarankan Martis untuk berhati-hati dalam melawan negara adidaya seperti Zephyria ini. "Kita harus mempersiapkan diri untuk segala kemungkinan," katanya. "Zephyria memiliki teknologi dan aliansi baru, tetapi kita memiliki keberanian, kekuatan, dan tekad. Kita harus menggunakan keunggulan kita ini."Sementara itu, Letnan Martanto, yang dikenal karena kecerdasan dan keterampilan strategisnya, menyarankan Martis untuk mencari cara untuk mengejutkan Zephyria. "Kita harus menciptakan serangan kejutan," katanya. "Mungkin kita bisa menggunakan informasi yang kita dapatkan dari
Ternyata Martis melompat ke dalam bak mandi untuk berendam. Sedangkan yang ada di pikiran Emily bahwa Martis mau melakukan hal mesum padanya. Ternyata pikiran Emily terlalu berlebihan. Emily kemudian tertegun sejenak. 'Eh...? Heh...?' gumam Emily teriak dalam hatinya. Kemudian Emily menutup wajahnya sambil bergumam, 'Emily...! Kenapa kau bisa berpikiran sebodoh itu?!' Kemudian ia menghela nafasnya, 'Huft..., hampir saja. Kalau begitu baiklah, aku akan menyelesaikan pekerjaanku. Iya, benar! Kau harus fokus, Emily! Fokus!' Setelah itu barulah Emily membersihkan tubuh Martis. Kemudian, kondisi Martis yang awalnya nampak kacau kini telah lebih baik. Hanya saja, ia masih terlihat bengong. Namun ada Emily yang terus mengajaknya bicara hingga sampai akhirnya Martis tiba-tiba tersenyum setelah mendengar berbagai cerita lucu dari Emily. 'Eh...? Dia baru saja tersenyum?' gumam Emily. "Mia..., Lancelot...," ucap Martis dengan suara agak serak. "Apa...? Mia dan Lancelot? Ada apa dengan
"Kau memang layak menjadi Istriku, hahaha...!" Terdengar suara Raja Kegelapan tertawa puas.Rupanya, tadi Raja Kegelapan menyerang Isterinya secara tiba-tiba. Dan ternyata, serangan sambutan itu dapat dihindarinya dengan cepat."Masih saja meragukan ku...?!" Wanita itu menatap Raja Kegelapan dengan geram. Namun Raja Kegelapan menanggapinya dengan senyum bahagia yang lalu membuka lebar kedua tangannya.Srek...!Tubuh mungil nan seksi wanita itu pun melesat ke dalam pelukan sang Raja Kegelapan."Suamiku..., aku lindu...," ujar wanita itu dengan manja. Kenapa tiba-tiba ekspresinya berubah dalam sekejap? Apakah wanita ini masih waras? Entahlah, mungkin memang begitu temperatur seseorang saat sedang dalam keadaan jatuh cinta. Saat jatuh cinta, dunia seseorang bisa langsung jungkir balik tak karuan. Ternyata sikap seperti itu berlaku di semua umat."Istriku, aku juga lindu...," Tak disangka! Ternyata Raja Kegelapan yang sosoknya sangat menyeramkan juga bisa menjadi seperti ini ketika dimab
Martis mempercepat langkahnya untuk mendekati Freya dan Alpha. Dan saat Martis berada di sana, ada kejadian yang tak terduga.Srek...!Terdengar suara sesuatu, lalu menyulur aura kegelapan."Martis! Awas!" Alpha meneriaki Martis.Martis mengerutkan kedua alisnya, kemudian kedua matanya terbelalak. "Tidak...! Alpha...!" kini bergantian Martis yang berteriak.Jleb!Aura kegelapan itu menembus tubuh Alpha yang mendorong tubuh Martis.Martis terdiam. Kedua matanya melotot, tubuhnya terasa lemas. Lalu kedua lututnya menyentuh lantai. Tangan kanan Martis angkat ke depan, lalu ia berkata dengan samar-samar. "F—frey..., a...,?" Tangan itu kemudian ikut menyentuh lantai bersamaan dengan tangan Martis yang satunya. "Al—ph—a...? Hiks...!" Air mata pun menetes."Tidak...!" Martis berteriak histeris. "Tidak mungkin...! Kita bertiga akan terus bersama...!" Tubuh Martis bangkit, kemudian ia mendongakkan wajahnya ke langit lalu kembali berteriak. "Tidak mungkin...! Alpha...! Freya...!"Hal yang sanga
Rupanya Martis sejak tadi tidak hanya menghindar dan menghindar saja. Ternyata Martis telah menyiapkan strategi singkat untuk pertempurannya melawan Archon."Apa yang kau serang? Hem?" tanya Martis seraya menghindari satu serangan dari Archon."Kau hanya bisa lari, lari, dan lari...! Dasar Martis sialan! Akan aku habisi kau sekarang juga!" Archon terus menyerang sesuai kehendaknya. Tanpa disadari Oleh Archon, rupanya tiap titik tempat di mana ia menyerang adalah sesuai yang Martis inginkan. Ternyata Martis telah membaca secara detail tentang area sekitar dan ingin memanfaatkannya dalam pertarungan. Dan benar saja, saat ini sudah terlihat dengan jelas jejak pertarungan antara Martis melawan Archon terlihat banyak sekali lubang-lubang yang ukurannya bervariasi. Ada yang besar, kecil, bahkan sangat besar.Rupanya, Martis melakukan hal ini untuk membuat benteng perlindungan bagi mereka di sekitarnya. Dengan adanya area yang berlubang, maka dapat digunakan untuk bersembunyi ketika ada hem
Saat Martis maju menerjang sekelompok musuhnya, ia sempat terkejut ketika merasakan hawa keberadaan sosok yang sangat menyeramkan. 'Aura ini...?' gumam Martis seraya menatap ke arah kanan. 'Archon! Aku bisa merasakan aura kekuatan Archon. Akan tetapi..., kenapa sepertinya berbeda? Apakah dia melakukan hal buruk pada tubuhnya sendiri hanya demi kekuatan sesaat?' Martis menggelengkan kepalanya. 'Cih! Tidak heran, manusia-manusia yang serakah seperti Archon memang banyak di dunia ini. Inilah takdirku, takdir untuk menyelamatkan orang lemah dari kejahatan para orang serakah itu!' Martis menggunakan pukulan cahayanya untuk melindungi sekelompok anak kecil. Mereka tak menyangka karena akan adanya kejadian seperti ini. Anak-anak yang tak berdosa hampir saja menjadi korban keganasan para Iblis terkutuk yang haus akan wilayah kekuasaan. Setelah Martis membawa anak-anak itu ke tempat yang aman, ia segera bergegas ke arah di mana ia merasakan hawa keberadaan Archon yang seakan-akan sengaj
Martis dan Alpha saat ini masih tertegun, karena melihat ekspresi wajah dan sikap Freya yang tidak seperti biasanya. Setelah sempat hening dalam beberapa detik, akhirnya ada suara seseorang yang memecahkan heningnya suasana itu. "Sebenarnya Freya itu jatuh cinta kepada Alpha." Terdengar suara seseorang yang tak diketahui siapa dia. Mereka semua bingung. "Suara siapa tadi itu?" tanya Alpha seraya celingukan ke kanan dan ke kiri. Namun, setelah mereka sadar dari situasi yang aneh itu, mereka bertiga kompak berteriak. "Apa...?! Jatuh cinta...?!" Mereka tak sadar jika teriakan mereka menarik perhatian orang-orang di sekitar mereka sudah sejak awal tadi. Alhasil, saat orang-orang mendengar kata "Jatuh Cinta" mereka mengira sedang ada dalam moment bahagia. Sontak langsung ramai terdengar suara tepuk tangan dan bisikan-bisikan para penduduk setempat yang saat ini sedang saling bahu membahu untuk membangun pertahanan wilayah yang dihuni oleh mereka semua jika terjadi penyerangan nanti.
Ternyata, Ritual kegelapan yang dilakukan oleh Raja Kegelapan adalah dengan cara memakan tubuh manusia dan meminum darah yang masih perawan. Sungguh, ini adalah ritual paling keji yang pernah ada. Dan setelah Raja Kegelapan menyelesaikan Ritual itu, kekuatannya dengan sekejap langsung meningkat. "Argh...! Hahaha...! Hahaha...!" suara tawa Raja Kegelapan ini terdengar hingga ke seluruh kekuasaannya. Tawa dari Raja Kegelapan itu ternyata membangkitkan kembali para Roh Iblis dari tidur panjangnya yang dulu pernah dikalahkan oleh tiga Kesatria Suci. Dan pada saat ini, Di suatu tempat yang amat jauh dan jarang diketahui oleh manusia, ternyata ada sebuah pulau besar yang di mana semua penghuninya adalah prajurit dari Raja Kegelapan. Sebenarnya nama asli Raja Kegelapan ini ialah Dajjal Al-masih. Dia mendapatkan julukan yaitu The Lord Kitler. Nama The Lord Kitler ini sangat sensitif jika diucapkan di Pulau misterius ini. Dan hari ini, setelah sekian lamanya mereka menunggu, akhirnya me
Setelah mendapatkan suplai tambahan kekuatan dari benih yang ia tanam dengan rahasia pada simbol Konsorsium Umbra, Raja Kegelapan kembali menghubungi Archon untuk menagih persyaratan yang telah mereka sepakati beberapa hari yang silam. "Archon! Apakah kenapa kau tidak langsung menghubungiku?!" Raja Kegelapan membentak Archon karena kesal. "Maafkan Hamba, Yang Mulia. Tenang saja, syarat yang telah saya setujui kemarin sudah siap. Ke mana saya harus mengantarkan para Gadis perawan ini, Yang Mulia?" Archon berkata dengan sangat sopan, padahal dalam hatinya ia merasa jengah terhadap Raja Kegelapan. "Tinggalkan semua Gadis perawan itu di dalam ruangan ini setelah kau pergi. Ingat! Jangan biarkan ada seorangpun yang mendekati ruangan itu selama aku melakukan proses ritual kegelapan nanti," ujar Raja Kegelapan menegaskan pada Archon. "Dan kau juga jangan berada terlalu jauh dari sini. Karena setelah ritual kegelapan itu selesai, aku harus segera memasukkan inti kekuatan ke dalam tubuhmu
Saat Martis sudah berada tepat di hadapan musuhnya, tiba-tiba Martis mendapatkan peringatan dari sistem bahwa ada tanda bahaya dari pria itu. Awalnya Martis mengira ia telah berhasil mengalahkannya. Namun ternyata pria itu masih memiliki satu trik tersembunyi. "Aku masih punya ini...!" Pria itu merobek bajunya, dan kemudian menggigit jari telunjuknya agar mengeluarkan tetesan darah. Setelah itu, ia menempelkan tetesan darah itu ke dadanya, yang di mana terdapat simbol yang diberikan oleh Konsorsium Umbra. Tubuh pria itu yang memang tadinya sudah berotot, kini otot-ototnya semakin membesar. Kedua matanya melotot, raut wajahnya sangat menyeramkan. Tubuhnya menggeliat kesakitan sambil meraung. Raungan itu membuahkan telinga Martis sakit. 'Apa yang terjadi padanya?' tanya Martis dalam batinnya. 'Kekuatan macam apa ini? Tapi tunggu! Sepertinya aku tidak asing dengan aura yang dipancarkan dari kekuatan itu.' Martis berpikir sejenak, dan akhirnya ia mengingatnya. 'Sudah kuduga, ternyata