Gilbert memiliki kemampuan penciptaan domain dimana materi yang berada di domainnya bisa dianalisis dan dihancurkan atau diciptakan kembali melalui proses pemusatan daya pikir. Ini adalah kemampuan domain pertamanya. Sedangkan kemampuan domain ke duanya adalah kemampuan mengacak data yang ada di dalam domain miliknya. Membuat seseorang yang berada di luar dimensinya mengalami distorsi psikologis dalam mengasumsikan suatu objek. Kata lainnya adalah sebuah kemampuan ilusi mental. Hiden tidak mengambil pertarungan jarak dekat dengan Gilbert karena mewaspadai kemampuan unik skill yang mampu mengcopy semua kemampuan ahli beladiri tingkat spesial dan menggunakan kemampuan unik skillnya secara bebas. Harusnya ada semacam syarat yang harus dipenuhi terlebih dahulu. Hiden menganalisis hal itu sejak pertarungan Gilbert dengan Aaron. Dan ketika Alvin Kairi memberitahunya bahwa Gilbert alasan utama dia gagal menculik Imelda. Gilbert sudah tahu kenapa pamannya dijuliki ahli beladiri nomor satu.
Pemimpin klan Hardie—James Hardie—memberikan hembusan napas api ke arah Hiden. Namun, Keadaan sekitar yang dipenuhi tekanan gravitasi kuat membuat serangannya berkobar menjulang tinggi ke atas langit. Kegagalan yang serupa seperti pemimpin klan Bailey, Smith, dan Thomson. Elemen mereka juga ditekan hingga sulit dikendalikan. Hiden bergerak menuju James untuk membalasnya. Namun upaya itu terhenti ketika serangan angin yang berhembus dari pemimpin klan Brea datang menghalangi. Bukan sekedar angin biasa, angin tersebut sudah bercampur dengan energi racun dari pemimpin klan Carter. Dua pemimpin klan besar tersebut masih menahan diri saat menyerang. Dan serangan kombinasi itu tidak begitu berarti karena memang tujuannya adalah melindungi James. Hiden tentu pasti dapat dengan mudah menghindarinya. Alex masih memikirkan cara agar orang-orang dapat diselamatkan dari dampak pertarungan. Usaha mereka lakukan sekarang hanyalah menyibukkan Hiden. Mereka perlu taktik untuk menghindari banyaknya
Ketika sampai ke tempat pertarungan, yang pertama kali Tanya dan Aaron lihat adalah naga cahaya yang ada di atas langit. Sejurus kemudian naga cahaya tersebut memembesar berkali-kali lipat dan menghindari domain yang diciptakan Hiden untuk menekannya. Naga cahaya miliknya berhasil menerkam Hiden yang ada di bawah. Daerah gurun yang gersang secara alami adalah medan yang menguntungkan klan Kairi karena pencahayaan matahari tidak terhalang apapun. Apalagi itu bagi Alex yang unik skillnya memanfaatkan konsep penyerapan cahaya. Kecepatannya pun bertambah ke tingkat yang tidak bisa di anggap remeh. "Itu tidak mungkin berhasil!" Pemimpin klan Brea memperingatkan dengan teriakannya, "Hati-hati!" Tepat perkataan peringatan itu diucapkan gravitasi menghilang. Pasir berterbangan menutup jarak pandang. Kemudian tiga pemimpin klan dipentalkan oleh serangan Hiden yang tidak terduga dari mana. Selanjutnya pasir yang berterbangan itu berkumpul dan menggumpal menjadi bebatuan padat. Lalu dilesatk
Domain ke dua Tanya tidak lagi dia bagikan pada para petarung yang mengincar nyawa Hiden, tidak terkecuali Aaron. Aaron sendiri memberdayakan energi yang banyak ke tubuh fisik sebagai alternatif hilangnya dukungan gadis itu. Sesuatu yang sudah dilakukan para pemimpin klan sejak tadi untuk mengatasi gravitasi yang menekan pergerakan mereka. Sebagai ganti dari 'kelebihan energi' yang bercampur ke tubuh fisik. Pengendalian elemen para pemimpin klan menjadi terbatas. Dan tentu itu lebih dari ambang batas yang boleh mereka lakukan. Kemungkinan terburuknya mereka hanya memiliki waktu sekitar 10-15 menit untuk menjalani pertarungan fisik hingga kelelahan ekstrim. Meskipun bisa mengendalikan elemen, gravitasi yang menekan akan tetap menganggu pengendalian mereka. Hanya pengendalian elemen beberapa pemimpin klan yang dapat dengan leluasa digunakan di dalam tekanan gravitasi. Untuk keadaan ini, Pertarungan fisik adalah jalan terbaik yang bisa dilakukan mengingat jumlah mereka yang banyak. Saa
Gilbert bersyukur penjelasannya dapat diterima oleh kakek dan yang lainnya. Semua urusan itu selesai dengan lancar. Namun masalah sebenarnya sedang berlangsung. Teror dari energi kuat tiba-tiba menyergap benak mereka yang ada di sana. Kekuatan yang melonjak itu membangunkan setiap sisi ketakutan di hati orang-orang. "Sepertinya di sana sudah mencapai puncak. Apa semua pemimpin klan bisa menangani ini?" tanya Gilbert dalam hati mengetahui dari siapa energi menakutkan itu berasal. Gilbert kemudian menoleh pada Neva serta ibunya yang ada di sana. Dia menghela napas dan berkata, "Kalian tetaplah di sini dan kalau bisa pergi lebih jauh. Takutnya ini perkembangan di luar dari ekspetasiku.""Pe—pedang ini membunuh mereka!" teriakan seseorang mengejutkan semua orang. Gilbert dan padangan orang langsung menolah pada satu tempat. Alastair beserta rekannya yang lain telah pingsan berada di dekat pedang biru itu. Gilbert mengertakkan giginya karena saking fokusnya pada energi yang mencengkam di
"Bukankah itu kelincikan yang aku tiru darimu sebelumnya? Lagi pula, aku tidak memiliki ketakutan seperti yang kau katakan. Pamanmu ini, tidak memiliki rasa takut terhadap apapun," balas Hiden. Gilbert masih tidak dapat mempertahankan ketenangan sebab ini pertama kalinya dia tidak percaya diri. Tatapannya menjadi sedikit lebih pucat ketika aura Hiden masih saja terasa mengintimidasi. Dia memaksakan jawaban, "Kalau begitu, hari ini paman akan merasakannya. Ketakutan yang paman bilang tidak memilikinya.""Sungguh aneh mendengar kesombongan dari anak kemaren sore yang berkeringat sebelum bertarung. Setidaknya, sembunyikan dulu rasa takutmu itu.""Ini bukan rasa takut. Tetapi kewaspadaan karena bagaimanapun yang aku lawan adalah ahli beladiri terbaik dunia. Paman tahu? ini seumpama demam panggung," bantah Gilbert yang membuat Hiden terkekeh. Dari serangan Hiden terhadap Tanya tadi. Informasi yang dapat diserap oleh kapala Gilbert adalah kemampuan Hiden yang memanfaatkan domainnya untuk
Setelah benturan hebat akibat tendangan Hiden dan menabrak salah satu pilar penopang bola lava api putih tadi, Tanya sepenuhnya kehilangan kesadaran. Aaron segera menggendong gadis itu dan terbang membawanya ke sisi Gilbert. Pertarungan jarak dekat tidak mungkin dilakukan Hiden untuk melawan Gilbert. Oleh sebab itu, tempat teraman Tanya saat ini adalah berada di dekatnya. "Tolong lindungi dia," pinta Aaron, pandangannya lurus memperhatikan di mana Hiden melayang. "Kau sudah tenang? Aku cukup khawatir dengan tubuhmu itu," jawab Gilbert memperhatikan kepala hingga kaki Aaron. Aaron terdiam, tubuhnya sebenarnya sudah terasa akan hancur. Bahkan saat memaksakan diri sebelumnya, Itu semua tidak terasa sesakit ini. Retakan-retakan putih dapat terlihat di mana-mana. Itu keadaan yang sangat mengkhawatirkan. "Aku tidak papa," jawabnya. "Aku akan membantu menyerang dari jauh. Kalau kita kalah, bukan hanya kita yang berakhir. Jadi pertahankan ketenanganmu walau sulit."Nasib dunia sedang ada
Paus cahaya besar mengambang di langit lalu turun perlahan tidak jauh dari orang-orang yang berkumpul. Gilbert yang berdiri di atasnya segera melompat ke pasir. Dia dihampiri segerombolan orang penting dari setiap klan termasuk klan Quinn. "Kakak!" panggil Neva setengah berteriak. "Kau tidak apa-apa?""Ya, aku baik-baik saja. Tapi mereka ... " Gilbert menoleh, semua orang mengikuti garis pandangnya. Mulut besar paus cahaya sudah terbuka lebar. Menampilkan mereka yang terluka karena bertarung melawan Hiden. Hanya tiga orang dari mereka yang masih memiliki kesadaran. Mereka yang terluka di turunkan dan segera diberi pertolongan. Paus cahaya terurai dan Gilbert memasukkan kembali pedang yang ditirunya dari Alex Kairi ke dalam Domain hitam. Dia dihujani pertanyaan oleh ibu, bibi, serta anggota klan Quinn yang lain. "Pedang pusakanya dibawa Ares. Apa kau bertemu dengannya tadi?" tanya Roseanne Quinn. Helen Quinn mengangguk dan menambahkan, "Dia mengambilnya begitu saja tanpa memberika
13 tahun kemudianDi sebuah apartemen bertingkat. Seorang wanita bercelemek abu-abu meniyicipi makanan di wajan. Dia tersenyum ketika makanan itu dirasa enak untuk dihidangkan sebagai menu sarapan. Kemudian, gadis kecil berusia kisaran 5 tahun keluar dari kamar mandi. Tanpa sehelai benang dia berjalan mengetuk kamar kakaknya. "Kak Ares! Giliran Kakak!" teriaknya. Tanya jadi menghela napas melihat anak perempuannya. Bagaimana bisa dia berkeliaran tanpa mengenakan handuk selepas mandi. Apa tubuhnya kebal akan rasa dingin? "Aaron!" Tanya berteriak, pagi-pagi begini dia sudah kewalahan menghadapi dua buah hati mereka sendirian. "Alice, keringkan badanmu lalu kenalan pakaianmu. Habis itu panggil papamu," pintanya. Gadis kecil itu menangguk. Setelah keluar dari kamarnya, dia memang mengenakan seragam tk-nya namun belum dikancing. Di tangannya menenteng rumpi biru ketika menuju kamar ayahnya. Ketika kembali, gadis itu sudah rapi dengan dasi dan pita di kepala. Di sampingnya ada seseorang
Flashback ... setelah pertempuran di markas pembunuh ....Cotan mengatakan, jika Aaron ingin mengetahui siapa identitas dirinya, maka dia harus bertanya kepada Ares. Setelah menyelesaikan pertarungan dengan pimpinan pembunuh Aaron benar-benar menanyakan perihal tersebut. Dia bertanya siapa sebenarnya Ares dan apakah dia mengetahui sesuatu tentang apa itu Silva. "Akan aku jelaskan secara sederhana. Sepuluh klan saat ini adalah keluarga bangsawan seribu tahun lalu. Kau seorang Silva, seorang yang seharusnya bertakhta sebagai Kaisar dan berhak memerintah mereka dan dunia.""Bagaimana aku harus mempercayai jawabanmu?" tanya Aaron."Aku tidak begitu peduli soal kepercayaanmu. Kau bertanya siapa dirimu ... dan aku menjawabnya. Aku tidak memiliki bukti selain fakta kau mempunyai elemen api. Tentang siapa aku. Kalau jawabannya aku adalah leluhurmu. Apa kau tidak akan percaya juga?""Sudah jelas, kan? Akan terlalu konyol jika kau mengaku sebagai leluhurku. Lagian elemenmu adalah es."Ares tert
PoV Tanya QuinnBeberapa bulan setelah perang berlalu... Tiada siapapun yang dapat menghentikan waktu. Ia terus melukis takdir meski beberapa manusia sepertiku enggan mengizinkannya. Dunia yang damai telah tercipta selayaknya keinginan Ares setelah mengorbankan diri. Dan, aku aman serta tetap hidup seperti harapan Ares dan kedua orang tuaku. Tanpa sadar masa-masa bersama mereka kian menjauh setiap detiknya. Sebenarnya banyak hal baik yang terjadi setelah perang berakhir. Mulai dari senyum abadi Kalista usai pernikahannya dengan Gilbert, invasi hutan yang lebih mudah, Imelda yang menemukan cintanya, hingga hal-hal kecil lain yang tidak bisa disebutkan satu-satu. Aku sama sekali tidak membenci keadaan ini, sungguh. Senyum setiap orang semakin mudah diciptakan dan itu juga membuatku senang. Tidak ada lagi hal mengkhawatirkan yang mungkin dapat menyebabkan senyum mereka hilang. Manusia benar-benar berada di puncak kelegaan. Namun, sepertinya ada yang kurang dalam diriku. Ketakutan yang
Pertarungan dasyat di belakang bukit berhenti menggetarkan medan perang. Monster abnormal yang sebelumnya mengarah ke kota Seal berhamburan ke sembarang arah. Sedangkan monster yang dapat berubah wujud sudah dikalahkan semua. Itu semua berkat strategi Gilbert yang luar biasa. Gilbert menghela napas legas karena Ares, Tanya, dan Aaron telah berhasil mengalahkan ratu monster. Dengan begitu perang telah usai, monster yang kehilangan pemimpin mereka kehilangan persatuan mereka. Terutama monster abnormal yang tidak dapat berpikir. "Istirahat!" tegas Kalista pada Gilbert yang berusaha tidak goyah. "Aku ingin tidur," jawab Gilbert memeluk Kalista. Membuat gadis itu menahan senyum. "Tidurlah, aku akan menjagamu."Kemudian beberapa pemimpin klan berkumpul. Di antaranya ada Alex Kairi dan Jivalov Finley. Kalista agak canggung dengan keadaan dirinya dan Gilbert. Apalagi setelah Aiden Quinn menghampiri. "Apa ada hal buruk yang terjadi pada Gilbert?" tanya Aiden Quinn. Kalista sedikit menund
Wajah Ares sama persis seperti Robert ketika meninggal Tanya di bibir hutan malapetaka. Tanya merasa hatinya sangat tidak enak terasa, tetapi dia sudah mencapai batas. Tidak mungkin baginya untuk berusaha mengejar Ares yang kembali melanjutkan pertarungan. Pandangannya kian memudar dan dia merasa tidak akan bertahan di langit. "A—aron? Kau tidak apa-apa?" Tanya bertanya dengan wajah yang khawatir namun lemah. Kepala Aaron dialiri banyak darah. Sorot matanya redup tetapi senyum menampik kelegaan. Dia memeluk Tanya, sayap di punggungnya tidak lagi dapat dipertahankan. Sama seperti Tanya, remaja tersebut sudah mencapai batasnya. Kemudian dia memposisikan tubuhnya di bawah Tanya ketika mereka jatuh. Saat membentur tanah. Aaron sepenuhnya kehilangan kesadaran karena benturan yang keras. Tetapi dia sempat tersenyum karena berhasil melindungi Tanya yang berada di pelukannya saat jatuh. Untuk terakhir kali, dia senang berada di samping gadis itu. "Dia melindungiku?" Tanya berusaha mencapa
"Seni api, Inferno Dragon!" seru Aaron. Naga lava api putih berkaki empat dengan sayap membentang mengejar Akira. Menyemburkan api sepanjang pergerakan yang menghanguskan semua target. Dari awan turun air bertekanan besar, memotong sayap naga tersebut hingga jatuh. Domain Tanya muncul di ujung perpindahan Akira dan menurunkan petir hitam. Akira terbang lebih tinggi setelah terkena serangan itu, namun tubuhnya dapat kembali pulih. Aaron menyerang bersamaan dengan Tanya. Pertarungan tiga orang di langit layaknya meteor berekor. Dua di antaranya sedangan mengapit satu target.Domain Tanya mengurangi kecepatan musuh sekaligus menambah kecepatannya. Sulit dipercaya Akira tetap bergerak lebih cepat dalam keadaan tersebut. Tanya menggertakkan gigi sebab beberapa moment dia masih bergantung pada perlindungan Aaron. Pedang Tanya mengeluarkan cahaya hijau yang menjalar-jalar. Akira memotong serangan Tanya yang datang dengan gerakan memutar. Ketika Aaron hendak melayangkan tebasan tiba-tiba,
Ares yang berada sedikit di depan Aaron lebih dulu menahan gempuran serangan Akira. Lelaki itu berhasil dijatuhkan ke kabut dingin yang ada di bawah setelah beradu pukulan hebat. Kemudian Akira sadar akan pedang yang dipegang gadis di punggung Aaron, tatapannya yang dingin berubah kebencian, ia beralih menargetkan mereka. Tanya telah memasang domain ke dua untuknya dan Aaron. Kondisi sempurna serta matang itu tetap saja terasa menyulitkan. Aaron berhasil menghindari tebasan pedang beraliran petir hitam. Akan tetapi gagal menyadari pukulan telak yang menyusul kemudian. Dia tidak akan sempat untuk menggerakkan tubuh dari pukulan yang mengarah pada gadis di punggungnya.Untungnya Ares yang kembali datang dari dalam kabut cekatan mengambil pukulan itu menggunakan beberapa gerakan tubuh. Menyelamatkan Tanya sekaligus membuat Akira sepuluh langkah menjauh dari mereka. Ares lanjut menyerang dengan kekuatan serta kecepatan yang ditingkatkan. Mereka terbang ke sana kemari dengan ketinggian y
"I—itu?" Wajah Tanya serius melihat gumpalan kegelapan yang memakan banyak ruang di langit. "Aku merasakan Gilbert serta para tetua ada di dalamnya. Apa mereka bisa mengatasi ini?" lanjutnya. Aiden Quinn langsung khawatir setelah mendengar ucapan cucunya. Ketika sampai di garis paling depan mereka sudah disambangi oleh keadaan tidak mengenakan itu. Apalagi di berbagai sudut perbukitan banyak ledakan akibat pertempuran. Dan dari jalan utama menuju keluarga cabang terus keluar monster abnormal. "Cara bertarung mereka tidak buruk. Masing-masing melawan satu monster kuat. Kemenangan harusnya masih bisa dimiliki manusia," jawab Aaron. "Kau benar. Mereka pasti tidak apa-apa." Walaupun itu adalah kalimat kepercayaan atas semuanya. Tanya menyadari kalau kakeknya masih khawatir.Gumpalan kegelapan tampak bereaksi. Ledakan udara memundurkan mereka bertiga. Kemudian bola lava api biru melobangi gumpalan kegelapan itu dan jatuh ke tengah-tengah ribuan monster di pintu masuk celah bukit ke kelu
Gilbert selalu bergantung pada kemampuan domain dan ragam gerakan efisien ketika bertarung. Belum pernah memikirkan seberapa banyak takaran energi yang bisa dimasukan ke tubuh fisik. Padahal, energi yang masuk ke tubuh fisik berpengaruh terhadap kecepatan dan ketahanan tubuh seseorang. Pertarungan melawan Hiden membuat ia sadar betapa pentingnya aspek itu untuk menjadi tak terkalahkan. Apalagi setelah Ares menjelaskan kalau kekuatan utama monster adalah regenerasi super dan ketahanan tubuh. Oleh karena itu, selagi persiapan perang Gilbert terus menyempatkan diri berlatih memasukan energi roh ke tubuh fisik. Hasil latihan itu langsung dia terapkan ke pertarungan tadi. Kemenangan pasti sulit dilihat jika saja perang dimulai sebelum pengalamannya melawan Hiden. Dia dapat dikatakan sudah menutup lubang kelemahan di gaya bertarungnya yang sekarang. Mezaluna tidak main-main dengan perkataannya yang meminta Gilbert berhati-hati. Elemen kegelapan layaknya badai darinya menyebarkan suasana