Paus cahaya besar mengambang di langit lalu turun perlahan tidak jauh dari orang-orang yang berkumpul. Gilbert yang berdiri di atasnya segera melompat ke pasir. Dia dihampiri segerombolan orang penting dari setiap klan termasuk klan Quinn. "Kakak!" panggil Neva setengah berteriak. "Kau tidak apa-apa?""Ya, aku baik-baik saja. Tapi mereka ... " Gilbert menoleh, semua orang mengikuti garis pandangnya. Mulut besar paus cahaya sudah terbuka lebar. Menampilkan mereka yang terluka karena bertarung melawan Hiden. Hanya tiga orang dari mereka yang masih memiliki kesadaran. Mereka yang terluka di turunkan dan segera diberi pertolongan. Paus cahaya terurai dan Gilbert memasukkan kembali pedang yang ditirunya dari Alex Kairi ke dalam Domain hitam. Dia dihujani pertanyaan oleh ibu, bibi, serta anggota klan Quinn yang lain. "Pedang pusakanya dibawa Ares. Apa kau bertemu dengannya tadi?" tanya Roseanne Quinn. Helen Quinn mengangguk dan menambahkan, "Dia mengambilnya begitu saja tanpa memberika
Ares menghilang serta muncul di depan Hiden pada waktu yang sampir bersamaan. Kecepatan mengerikan itu membuat Hiden tersentak ke belakang dan melayangkan tendangan menyamping. Serangan spontan itu dihindari dengan mudah. Bahkan Ares membalas dengan pukulan hingga ia kembali dibuat terpental. Hiden masuk di domain yang dia buat sendiri saat jatuh dan keluar dari domain yang muncul di belakang Ares. Dua bilah serangan menyilang mengincar tubuh Ares dilepaskan ketika kapaknya dia ayunkan. Senyum cerah terbit di wajah Hiden saat berpikir Ares tidak menyadarinya. Namun, tidak bergemingnya lelaki itu dapat dengan mutlak bertahan dari serangan. Teratai es menghalangi bilah hitam yang datang kepadanya. Terpaksa Hiden membuat domain kembali untuk mengambil jarak. Ares masih tidak bergeming tetapi banyak teratai es yang tercipta. Hiden mulai menyadari kalau elemen es Ares secara nyata menyerap energi kehidupan di sekitar. Bahkan dia sendiri tidak dapat mempertahankan energinya untuk tidak te
"Kenapa? Apa sekarang kau takut?" Hiden puas akan ekspresi Ares yang berubah setelah mendongak ke atas. "Ini serangan terkuatku yang dapat melenyapkan sebuah kota," tukasnya. Ares mengembalikan perhatiannya pada Hiden dan menjawab dengan tenang, "Tidak perlu khawatir, aku bisa menanganinya. Tapi mungkin memerlukan energi yang cukup banyak.""Lakukan kalau kau memang bisa," tantang Hiden meremehkan. Angin berhembus dan daya tarik besar dari palu yang dia ciptakan membuat Ares terbang terbawa ke atas. Jika serangan palu itu berhasil, Hiden yakin Ares akan langsung terbunuh. Itu serangan luar biasa yang tidak mungkin dihentikan ahli beladiri manapun di dunia ini. Dan kelebihannya, tidak memungkinkan untuk seseorang kabur. Ares tidak terlihat berusaha akan melarikan diri dari serangan Hiden. Malahan, dia memasukan energi roh yang banyak ke dalam satu tangan serta membalutnya dengan es hingga mencapai bagian dada tubuhnya. Memukul palu besar yang datang tepat di tengah. Tindakan konyoln
Ares melempar tubuh Hiden yang sudah tidak lagi bernyawa ke arah semua orang. Dia turun dari teratai es tepat di samping Aaron terbaring. Tanya memiliki kemampuan pasif untuk memperbaiki tubuh seseorang seperti dugaannya. Ares dapat bernapas lega karena Aaron ikut membaik. Ares tidak mencoba menyembunyikan aura yang mencengkam dari orang-orang. Jelas dia sangat kuat. Ada yang langsung pingsan hanya dengan merasakan tekanan itu. Orang-orang jadi tidak berani membuka mulut. Ares telah mengalahkan Hiden yang semua pemimpin klan sendiri tidak mampu mengalahkannya. "Kau benar-benar kuat. Bisakah kau menjelaskan siapa dirimu?" tanya Gilbert hati-hati. "Dewa." Satu kata yang muncul sebagai jawaban membuat Gilbert tertawa kikuk. Dia tidak begitu percaya Dewa berada di dunia fana. Sedangkan orang-orang merespon secara terkejut atas jawabnnya. Alis Ares terangkat satu, ia menyeret ekor mata melirik Gilbert. Sadar kalau lelaki itu sangat mewaspadainya. Gilbert mengetatkan penjagaannya pada
Flasback 1000 tahu silam. Langit yang tadinya berwarna biru seketika berganti mendung dalam hitungan detik. Hampir semua manusia yang sedang menghadiri sebuah acara pernikahan mendongak ke atas karena perubahan yang terjadi. Mereka tahu, itu adalah sinyal buruk yang sebenarnya sudah ditunda lama. Petaka akan datang sekali lagi! "Satu monster masuk!" Santana Quinn berteriak. Domainnya tidak memiliki kapasitas serangan karena fungsi utamanya memang penyembunyian. Yang dia bisa rasakan hanyalah jumlah mereka. "Dua ... tidak! Tiga! Sepuluh! ...."Setiap monster yang memasuki kawasan domain yang dia ciptakan berkilo-kilo meter luasnya. Selalu dibasmi oleh ahli beladiri yang berjaga. Karena banyaknya monster yang hilang, bisa dikatakan itu adalah sinyal bagi musuh untuk mengetahui tempat mereka bersembunyi. Sekarang mereka datang secara bersamaan dengan jumlah yang sulit dikira. "Ares! Apa yang harus kita lakukan?" Alice Quinn bertanya dengan khawatir pada lelaki yang kini menjadi suami
Kabut tebal nan dingin tidak pernah hilang sejak beberapa hari melanda hutan. Pemimpin monster dari 16 tempat berbahaya bekerja sama melindungi dan memindahkan pasukan mereka. Meskipun begitu, monster abnormal cukup banyak berjatuhan. Itu adalah serangan Ares yang dilakukan dari jarak jauh. Seandainya mereka menghirup, batu es seukuran peluru akan melesat untuk mengincar kepala mereka secara mutlak. "Kali ini kita harus membalas penghinaan hari ini dan seribu tahun lalu. Habisi semua manusia sampai mereka tidak tersisa!""Habisi mereka semua!""Habisi mereka semua!""Habisi mereka semua!"Pasukan yang banyak bergemuruh ketika mereka berseru. Sisi bengis dan buas para monster itu terbangkitkan setelah serangan jarak jauh Ares membunuh sebagian kecil dari mereka. Hutan mejadi diisi oleh kemarahan berbagai macam monster. Mereka siap akan penyerangan setelah ratu mereka terlepas dari segel. ***"Tanya sudah bangun, Kak!" Neva datang memberitahu pada Gilbert dan Ares yang ada di rooftop
Tanya tidak ingat kapan terakhir kali dia tidur setenang malam tadi. Rasanya seperti terbangun dari mimpi karena semua dendamnya telah berakhir. Saat dia meluaskan pandangannya, beberapa Domain terlihat. Ada yang garis nyalanya berwarna hijau dan ada juga yang berwarna jingga. Berterbangan di awang-awang dan diisi oleh berbagai macam benda. Tanya sendiri berada di dalam salah satu kubus dengan garis nyala berwarna jingga. Itu adalah pemandangan yang luar biasa mengingat dia tidak beranjak sedikitpun dari tempat tidur. Dia tahu sedang berada di mana dan segera menoleh mencari keberadaan seorang wanita cantik. "Kau sudah bangun?"Perempuan yang pernah dia temui benar ada di hadapannya lagi. Wanita itu membawa keanggunan dan perasaan yang membuat siapa saja akan menunduk saat melihatnya. Tanya sudah yakin akan identitas siapa perempuan cantik tersebut. "Ares milikku!" tegas Tanya. Sudut bibir wanita itu seketika berkedut. Alisnya bertaut ketika menjawab, "Baru bangun kau sudah membaw
Tidak ada yang tidak terkejut atas ledakan yang menggemparkan kediaman Klan Kairi. Gilbert serta para pemimpin Klan segera memeriksa apa yang sebenarnya terjadi. Ledakan tersebut berasal dari ruangan Tanya dan Aaron di rawat. Langit di sana dipenuhi oleh elemen yang hampir terlepas dengan ukuran bervariasi. 'Apa yang sebenarnya terjadi? Itu bukan Domain Tanya' pikir Gilbert dalam hati. Domain-domain yang ada di langit garis nyalanya berubah warna secara perlahan. Dari yang awalnya berwarna jingga pudar menjadi hijau penuh. Kemudian menjadi cahaya yang berterbangan menuju pedang digenggaman seorang gadis. "A—apa monster menyerang?" Alex Kairi sontak bertanya. "Aku rasa tidak. Itu teknik Domain Klan Quinn," jawab Shegan."Perasaan ini? Energi kita akan terhisap. Jangan mendekat ke sana!" pemimpin Klan Baldwin memperingatkan. Mereka tidak dapat memastikan apa yang terjadi di sana karena zona kuat yang menyerap energi. Ares Satu-satunya orang yang terbang mendekat meninggal mereka ya