Flasback 1000 tahu silam. Langit yang tadinya berwarna biru seketika berganti mendung dalam hitungan detik. Hampir semua manusia yang sedang menghadiri sebuah acara pernikahan mendongak ke atas karena perubahan yang terjadi. Mereka tahu, itu adalah sinyal buruk yang sebenarnya sudah ditunda lama. Petaka akan datang sekali lagi! "Satu monster masuk!" Santana Quinn berteriak. Domainnya tidak memiliki kapasitas serangan karena fungsi utamanya memang penyembunyian. Yang dia bisa rasakan hanyalah jumlah mereka. "Dua ... tidak! Tiga! Sepuluh! ...."Setiap monster yang memasuki kawasan domain yang dia ciptakan berkilo-kilo meter luasnya. Selalu dibasmi oleh ahli beladiri yang berjaga. Karena banyaknya monster yang hilang, bisa dikatakan itu adalah sinyal bagi musuh untuk mengetahui tempat mereka bersembunyi. Sekarang mereka datang secara bersamaan dengan jumlah yang sulit dikira. "Ares! Apa yang harus kita lakukan?" Alice Quinn bertanya dengan khawatir pada lelaki yang kini menjadi suami
Kabut tebal nan dingin tidak pernah hilang sejak beberapa hari melanda hutan. Pemimpin monster dari 16 tempat berbahaya bekerja sama melindungi dan memindahkan pasukan mereka. Meskipun begitu, monster abnormal cukup banyak berjatuhan. Itu adalah serangan Ares yang dilakukan dari jarak jauh. Seandainya mereka menghirup, batu es seukuran peluru akan melesat untuk mengincar kepala mereka secara mutlak. "Kali ini kita harus membalas penghinaan hari ini dan seribu tahun lalu. Habisi semua manusia sampai mereka tidak tersisa!""Habisi mereka semua!""Habisi mereka semua!""Habisi mereka semua!"Pasukan yang banyak bergemuruh ketika mereka berseru. Sisi bengis dan buas para monster itu terbangkitkan setelah serangan jarak jauh Ares membunuh sebagian kecil dari mereka. Hutan mejadi diisi oleh kemarahan berbagai macam monster. Mereka siap akan penyerangan setelah ratu mereka terlepas dari segel. ***"Tanya sudah bangun, Kak!" Neva datang memberitahu pada Gilbert dan Ares yang ada di rooftop
Tanya tidak ingat kapan terakhir kali dia tidur setenang malam tadi. Rasanya seperti terbangun dari mimpi karena semua dendamnya telah berakhir. Saat dia meluaskan pandangannya, beberapa Domain terlihat. Ada yang garis nyalanya berwarna hijau dan ada juga yang berwarna jingga. Berterbangan di awang-awang dan diisi oleh berbagai macam benda. Tanya sendiri berada di dalam salah satu kubus dengan garis nyala berwarna jingga. Itu adalah pemandangan yang luar biasa mengingat dia tidak beranjak sedikitpun dari tempat tidur. Dia tahu sedang berada di mana dan segera menoleh mencari keberadaan seorang wanita cantik. "Kau sudah bangun?"Perempuan yang pernah dia temui benar ada di hadapannya lagi. Wanita itu membawa keanggunan dan perasaan yang membuat siapa saja akan menunduk saat melihatnya. Tanya sudah yakin akan identitas siapa perempuan cantik tersebut. "Ares milikku!" tegas Tanya. Sudut bibir wanita itu seketika berkedut. Alisnya bertaut ketika menjawab, "Baru bangun kau sudah membaw
Tidak ada yang tidak terkejut atas ledakan yang menggemparkan kediaman Klan Kairi. Gilbert serta para pemimpin Klan segera memeriksa apa yang sebenarnya terjadi. Ledakan tersebut berasal dari ruangan Tanya dan Aaron di rawat. Langit di sana dipenuhi oleh elemen yang hampir terlepas dengan ukuran bervariasi. 'Apa yang sebenarnya terjadi? Itu bukan Domain Tanya' pikir Gilbert dalam hati. Domain-domain yang ada di langit garis nyalanya berubah warna secara perlahan. Dari yang awalnya berwarna jingga pudar menjadi hijau penuh. Kemudian menjadi cahaya yang berterbangan menuju pedang digenggaman seorang gadis. "A—apa monster menyerang?" Alex Kairi sontak bertanya. "Aku rasa tidak. Itu teknik Domain Klan Quinn," jawab Shegan."Perasaan ini? Energi kita akan terhisap. Jangan mendekat ke sana!" pemimpin Klan Baldwin memperingatkan. Mereka tidak dapat memastikan apa yang terjadi di sana karena zona kuat yang menyerap energi. Ares Satu-satunya orang yang terbang mendekat meninggal mereka ya
"Apa orang di desa baik-baik saja?" Tanya Gilbert. Karena kabar dari Ares yang menyatakan semua monster di dunia menuju hutan malapetaka lewat jalur hutan. Gilbert mengirim Alastair dan seluruh bawahannya untuk mengevakuasi warga desa yang tidak jauh dari kediaman keluarga cabang. Addison yang baru saja datang menundukkan badan dengan hormat sebelum akhirnya memberikan jawaban, "Alastair sudah membawa mereka dari desa. Seharusnya monster memang belum sampai ke hutan malapetaka.""Bagus! Sesuai prediksi Ares. Pasukan monster masih dalam perjalanan menuju hutan malapetaka. Kedepannya kita hanya perlu membangun basis pertahanan kota Seal. Kemudian membuat strategi melawan monster kuat di antara mereka," putus Gilbert. Dua bulan berlalu usai rapat para pemimpin klan. Sekarang semua ahli beladiri yang berkontribusi untuk melindungi umat manusia akan datang ke kota Seal setelah persiapan mereka selesai. Seminggu ini kota Seal akan banyak kedatangan ahli beladiri dari berbagai penjuru. K
Saat Ares masuk dari dua bukit yang menjadi akses utama ke keluarga cabang, Monster besar berwujud naga sudah menyambanginya jauh di depan sana. Hembusan napas dingin keluar dari celah mulut Ares. Menyebarkan kabut dingin ke seluruh hutan untuk membunuh ratusan monster abnormal yang mengantri keluar dari akses utama kediaman keluarga cabang. Kemudian Ares mengangkat tangan untuk menciptakan es runcing berukuran besar dan memandang jauh ke depan. Serangan dari jauh Ares menusuk ke depan dan berakhir di gunung es karena target menghilang. Saat mendongak ke atas ia mendapati mulut monster naga yang sudah ternganga lebar. Dari jarak sebelumnya, gunung es mungkin berada puluhan kilometer. Benar-benar kecepatan yang luar biasa untuk sampai. "Dengan tubuh sebesar itu kamu masih secepat dahulu. Kau pasti memiliki banyak kebencian padaku, kan, Akira?" tanya Ares. Api biru berhembus dari napas di mulut itu dengan jangkauan serangan yang luas. Teratai es segera melindungi Ares bersamaan denga
"Kenapa kita malah disuruh bertarung di sini?" Tanya merasa kesal karena diberi tugas membunuh semua monster yang mencoba menerobos ke kota Seal. "Aku seharusnya ikut Ares berada di garis depan," lanjutnya mengerutu."Fokus saja dan berhentilah mengeluh!" jawab Neva tidak senang. Domain Tanya membuat benih apel yang dia tebar menjadi pohon yang kemudian menjalan menyerang para monster. Dengan gerakan kilat Yuta menebas monster yang berhasil terjerat. Tidak jauh dari sana Aaron memberikan serangan api berskala besar untuk menghabisi monster yang datang sekaligus. "Ini salahmu! Gilbert menempatkanmu di sini agar kau aman. Kami jadi terjebak di sini juga," imbuh Tanya di sela perlawanannya terhadap monster. "Kau ingin mencari masalah, hah?" teriak Neva. "Ini memang salahmu!" tegas Tanya balas meninggikan suara juga. Yuta menghela napas ketika segerombolan monster datang lagi. Padahal mengatasi mereka jauh lebih penting ketimbang menyempatkan diri bertengkar. Para gadis memang tidak
Satu-satunya monster kuat yang masih bertahan melawan Tanya menggertak gigi melihat berapa mudah Henea dibunuh. Dia harus menjauh dari domain gadis itu agar terlepas dari gerakan yang berat. Namun dia tidak dapat melarikan sebab masih terjebak di dunia yang lambat. Sedangkan Tanya berkebalikan, gerakannya sangat cepat sehingga membuatnya kewalahan. Dia dan Henea monster penjaga mata angin di hutan malapetaka. Mereka berdua sudah membunuh banyak manusia dewasa di medan perang sebelum sampai ke tempat ini. Sungguh memalukan dikalahkan oleh manusia, terlebih manusia yang masih anak-anak.Tanya melepas sarung pedang yang tersulut dan melayangkan tebasan pasti. Kali ini dia tidak ingin menggunakan mode membalik serangan. Di mata Tanya musuhnya sekarang tidak memiliki kualifikasi melukainya. Mereka sedikit lebih lemah dari 4 ahli beladiri tingkat spesial yang pernah ia lawan sekaligus saat menyerang markas organisasi pembunuh. Golem yang sangat besar tumbuh dari gundukan tanah yang menyem