Tidak ada yang tidak terkejut atas ledakan yang menggemparkan kediaman Klan Kairi. Gilbert serta para pemimpin Klan segera memeriksa apa yang sebenarnya terjadi. Ledakan tersebut berasal dari ruangan Tanya dan Aaron di rawat. Langit di sana dipenuhi oleh elemen yang hampir terlepas dengan ukuran bervariasi. 'Apa yang sebenarnya terjadi? Itu bukan Domain Tanya' pikir Gilbert dalam hati. Domain-domain yang ada di langit garis nyalanya berubah warna secara perlahan. Dari yang awalnya berwarna jingga pudar menjadi hijau penuh. Kemudian menjadi cahaya yang berterbangan menuju pedang digenggaman seorang gadis. "A—apa monster menyerang?" Alex Kairi sontak bertanya. "Aku rasa tidak. Itu teknik Domain Klan Quinn," jawab Shegan."Perasaan ini? Energi kita akan terhisap. Jangan mendekat ke sana!" pemimpin Klan Baldwin memperingatkan. Mereka tidak dapat memastikan apa yang terjadi di sana karena zona kuat yang menyerap energi. Ares Satu-satunya orang yang terbang mendekat meninggal mereka ya
"Apa orang di desa baik-baik saja?" Tanya Gilbert. Karena kabar dari Ares yang menyatakan semua monster di dunia menuju hutan malapetaka lewat jalur hutan. Gilbert mengirim Alastair dan seluruh bawahannya untuk mengevakuasi warga desa yang tidak jauh dari kediaman keluarga cabang. Addison yang baru saja datang menundukkan badan dengan hormat sebelum akhirnya memberikan jawaban, "Alastair sudah membawa mereka dari desa. Seharusnya monster memang belum sampai ke hutan malapetaka.""Bagus! Sesuai prediksi Ares. Pasukan monster masih dalam perjalanan menuju hutan malapetaka. Kedepannya kita hanya perlu membangun basis pertahanan kota Seal. Kemudian membuat strategi melawan monster kuat di antara mereka," putus Gilbert. Dua bulan berlalu usai rapat para pemimpin klan. Sekarang semua ahli beladiri yang berkontribusi untuk melindungi umat manusia akan datang ke kota Seal setelah persiapan mereka selesai. Seminggu ini kota Seal akan banyak kedatangan ahli beladiri dari berbagai penjuru. K
Saat Ares masuk dari dua bukit yang menjadi akses utama ke keluarga cabang, Monster besar berwujud naga sudah menyambanginya jauh di depan sana. Hembusan napas dingin keluar dari celah mulut Ares. Menyebarkan kabut dingin ke seluruh hutan untuk membunuh ratusan monster abnormal yang mengantri keluar dari akses utama kediaman keluarga cabang. Kemudian Ares mengangkat tangan untuk menciptakan es runcing berukuran besar dan memandang jauh ke depan. Serangan dari jauh Ares menusuk ke depan dan berakhir di gunung es karena target menghilang. Saat mendongak ke atas ia mendapati mulut monster naga yang sudah ternganga lebar. Dari jarak sebelumnya, gunung es mungkin berada puluhan kilometer. Benar-benar kecepatan yang luar biasa untuk sampai. "Dengan tubuh sebesar itu kamu masih secepat dahulu. Kau pasti memiliki banyak kebencian padaku, kan, Akira?" tanya Ares. Api biru berhembus dari napas di mulut itu dengan jangkauan serangan yang luas. Teratai es segera melindungi Ares bersamaan denga
"Kenapa kita malah disuruh bertarung di sini?" Tanya merasa kesal karena diberi tugas membunuh semua monster yang mencoba menerobos ke kota Seal. "Aku seharusnya ikut Ares berada di garis depan," lanjutnya mengerutu."Fokus saja dan berhentilah mengeluh!" jawab Neva tidak senang. Domain Tanya membuat benih apel yang dia tebar menjadi pohon yang kemudian menjalan menyerang para monster. Dengan gerakan kilat Yuta menebas monster yang berhasil terjerat. Tidak jauh dari sana Aaron memberikan serangan api berskala besar untuk menghabisi monster yang datang sekaligus. "Ini salahmu! Gilbert menempatkanmu di sini agar kau aman. Kami jadi terjebak di sini juga," imbuh Tanya di sela perlawanannya terhadap monster. "Kau ingin mencari masalah, hah?" teriak Neva. "Ini memang salahmu!" tegas Tanya balas meninggikan suara juga. Yuta menghela napas ketika segerombolan monster datang lagi. Padahal mengatasi mereka jauh lebih penting ketimbang menyempatkan diri bertengkar. Para gadis memang tidak
Satu-satunya monster kuat yang masih bertahan melawan Tanya menggertak gigi melihat berapa mudah Henea dibunuh. Dia harus menjauh dari domain gadis itu agar terlepas dari gerakan yang berat. Namun dia tidak dapat melarikan sebab masih terjebak di dunia yang lambat. Sedangkan Tanya berkebalikan, gerakannya sangat cepat sehingga membuatnya kewalahan. Dia dan Henea monster penjaga mata angin di hutan malapetaka. Mereka berdua sudah membunuh banyak manusia dewasa di medan perang sebelum sampai ke tempat ini. Sungguh memalukan dikalahkan oleh manusia, terlebih manusia yang masih anak-anak.Tanya melepas sarung pedang yang tersulut dan melayangkan tebasan pasti. Kali ini dia tidak ingin menggunakan mode membalik serangan. Di mata Tanya musuhnya sekarang tidak memiliki kualifikasi melukainya. Mereka sedikit lebih lemah dari 4 ahli beladiri tingkat spesial yang pernah ia lawan sekaligus saat menyerang markas organisasi pembunuh. Golem yang sangat besar tumbuh dari gundukan tanah yang menyem
Gilbert selalu bergantung pada kemampuan domain dan ragam gerakan efisien ketika bertarung. Belum pernah memikirkan seberapa banyak takaran energi yang bisa dimasukan ke tubuh fisik. Padahal, energi yang masuk ke tubuh fisik berpengaruh terhadap kecepatan dan ketahanan tubuh seseorang. Pertarungan melawan Hiden membuat ia sadar betapa pentingnya aspek itu untuk menjadi tak terkalahkan. Apalagi setelah Ares menjelaskan kalau kekuatan utama monster adalah regenerasi super dan ketahanan tubuh. Oleh karena itu, selagi persiapan perang Gilbert terus menyempatkan diri berlatih memasukan energi roh ke tubuh fisik. Hasil latihan itu langsung dia terapkan ke pertarungan tadi. Kemenangan pasti sulit dilihat jika saja perang dimulai sebelum pengalamannya melawan Hiden. Dia dapat dikatakan sudah menutup lubang kelemahan di gaya bertarungnya yang sekarang. Mezaluna tidak main-main dengan perkataannya yang meminta Gilbert berhati-hati. Elemen kegelapan layaknya badai darinya menyebarkan suasana
"I—itu?" Wajah Tanya serius melihat gumpalan kegelapan yang memakan banyak ruang di langit. "Aku merasakan Gilbert serta para tetua ada di dalamnya. Apa mereka bisa mengatasi ini?" lanjutnya. Aiden Quinn langsung khawatir setelah mendengar ucapan cucunya. Ketika sampai di garis paling depan mereka sudah disambangi oleh keadaan tidak mengenakan itu. Apalagi di berbagai sudut perbukitan banyak ledakan akibat pertempuran. Dan dari jalan utama menuju keluarga cabang terus keluar monster abnormal. "Cara bertarung mereka tidak buruk. Masing-masing melawan satu monster kuat. Kemenangan harusnya masih bisa dimiliki manusia," jawab Aaron. "Kau benar. Mereka pasti tidak apa-apa." Walaupun itu adalah kalimat kepercayaan atas semuanya. Tanya menyadari kalau kakeknya masih khawatir.Gumpalan kegelapan tampak bereaksi. Ledakan udara memundurkan mereka bertiga. Kemudian bola lava api biru melobangi gumpalan kegelapan itu dan jatuh ke tengah-tengah ribuan monster di pintu masuk celah bukit ke kelu
Ares yang berada sedikit di depan Aaron lebih dulu menahan gempuran serangan Akira. Lelaki itu berhasil dijatuhkan ke kabut dingin yang ada di bawah setelah beradu pukulan hebat. Kemudian Akira sadar akan pedang yang dipegang gadis di punggung Aaron, tatapannya yang dingin berubah kebencian, ia beralih menargetkan mereka. Tanya telah memasang domain ke dua untuknya dan Aaron. Kondisi sempurna serta matang itu tetap saja terasa menyulitkan. Aaron berhasil menghindari tebasan pedang beraliran petir hitam. Akan tetapi gagal menyadari pukulan telak yang menyusul kemudian. Dia tidak akan sempat untuk menggerakkan tubuh dari pukulan yang mengarah pada gadis di punggungnya.Untungnya Ares yang kembali datang dari dalam kabut cekatan mengambil pukulan itu menggunakan beberapa gerakan tubuh. Menyelamatkan Tanya sekaligus membuat Akira sepuluh langkah menjauh dari mereka. Ares lanjut menyerang dengan kekuatan serta kecepatan yang ditingkatkan. Mereka terbang ke sana kemari dengan ketinggian y