Share

Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta
Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta
Penulis: Titi Awy

Bab 1

Penulis: Titi Awy
last update Terakhir Diperbarui: 2022-10-03 00:21:37

"Hafsaaa.....!" teriak Sesil dikamarnya yang mengundang ibunya mendatangi kamarnya.

"Sesil, ada apa? kenapa teriak-teriak?" tanya ibunya yang bernama Rahma.

"Ini Bu, baju aku bolong ini pasti ulah si Hafsa!" Sesil merengek memperlihatkan bajunya yang berlubang ditengahnya.

"Hahh... Sesil ini kan baju mahal!" Rahma melotot melihat baju anaknya.

"Iya Bu, padahal baju itu mau aku pake buat ikutan casting artis. huhu"

"Kurang ajar anak itu. Hafsaaa.....!" Sesil tersenyum melihat ibunya marah yang berarti akan memarahi Hafsa saudari tirinya.

"Iya Bu, ada apa?" Hafsa datang tergopoh-gopoh dirinya sedang memasak tapi sudah dikagetkan dengan suara ibunya sampai-sampai harus meninggalkan masakannya.

"Heh! lihat ini pekerjaanmu!" Rahma melempar baju Sesil ke wajah Hafsa.

Hafsa mengambilnya dan melihat kalau baju Sesil berlubang ditengahnya.

"Eh, kenapa bisa berlubang." Hafsa berfikir.

"Ya ampun maaf Sil, aku tidak sengaja!".

"Tidak sengaja kau bilang, ini baju mahal tau, mamah lihat tuh!" Sesil lagi-lagi merengek membuat Hafsa mendesis.

"Heh...!" Rahma menarik rambut Hafsa dengan erat sehingga membuat Hafsa kesakitan.

"Aduh sakit mah, jangan ditarik!" kata Hafsa meringis memegang ujung rambutnya supaya tidak ikut terbawa.

"Enak banget kamu yah! pokoknya kamu harus ganti baju Sesil, mamah tidak mau tau."

"Tapi mah ganti gimana? aku tidak punya baju dress yang seperti Sesil."

"Mangkanya kerja sana jangan merepotkan mulu huh." Sesil bersungut pada Hafsa.

"Aku juga sedang mencari pekerjaan, mah tolong lepaskan mah, ini sakit!" ucap Hafsa memohon dan Rahma langsung melepaskannya dengan kasar.

"Dasar anak tidak berguna sama seperti ayahmu tidak berguna."

Tiba-tiba tercium bau angus gosong didapur dengan asap yang mengepul mereka menciumnya.

"Hem.. mah bau apa ini?" ucap Sesil menutup hidungnya.

Hafsa baru teringat jika dia sedang menggoreng ikan dia pun langsung berlari panik kedapur diikuti Rahma dan Sesil.

Saat didapur ternyata ikannya gosong bahkan warnanya sangat hitam dan mengeluarkan asap yang beraroma gosong. Hafsa segera mematikan kompor dan mengangkat ikan itu yang sudah berubah warna menjadi hitam.

"Hah gosong." panik Hafsa.

"Benar-benar kau anak tidak berguna.!" Rahma marah besar hendak memukul tapi dihalang oleh Sesil.

Sesil membisikkan sesuatu pada mamahnya kemudian mereka tersenyum smirk.

"Bagus juga idemu!" Sesil mengacungkan jempolnya.

Rahma kembali kasar, "Heh karena kau sudah membuat ikanku gosong maka hukumanmu adalah kau harus memakan ikan gosong itu sampai habis tanpa nasi."

Hafsa membulat seketika tidak mungkin dia bisa memakan ikan gosong yang pasti rasanya pahit.

"Ayo cepat!" Rahma menarik Hafsa ke meja makan dan mendudukkannya paksa beserta ikan yang sudah didepannya.

"Cepat makan!" tambah Sesil membentak.

Hafsa masih tak bergerak dia tidak mau memakan ikan gosong itu dia sudah mual melihatnya saja.

"Cepat, kalau kau tidak mau makan maka malam ini kau harus tidur diluar! ayo cepat makan." ancam Rahma dan Sesil hanya tertawa sinis.

Karena Hafsa tidak mau merespon maka Rahma memaksanya memasukan ikan itu kedalam mulutnya yang tertutup rapat.

"Nih cepat makan!" Rahma terus memaksa dibantu Sesil membuka mulut Hafsa sehingga mau tidak mau ikan pahit itu masuk juga ke mulutnya dan mereka membekap mulut Hafsa, supaya dia tidak memuntahkan ikannya jadilah Hafsa menelannya langsung tidak dikunyah demi menghindari rasa mual dilidahnya.

Hafsa memberontak pun percuma karena mereka sangat kuat meskipun badan mereka langsing beda lagi dengan. Hafsa yang bertubuh mungil dan kekuatan fisiknya dibawah rata-rata.

Setelah Hafsa menelannya baru mereka melepaskan bekapannya, mereka tertawa terbahak-bahak sedangkan Hafsa mengap-mengap seperti ikan yang kehabisan oksigen.

"Kalian kenapa tega sekali denganku?" Lirih Hafsa menatap mereka yang masih tertawa.

Mereka tidak peduli, "Mangkanya bilang sama bapakmu yang tidak berguna itu untuk mencari uang yang banyak supaya kau tidak tersakiti." Rahma melirik sinis.

"Sudah Mah ayo mendingan kita pergi saja, kita belanja beli baju baru untuk aku casting besok." kata Sesil tersenyum menyeringai.

"Belanja, memangnya kamu punya uang." tanya Rahma setahunya putrinya itu tidak pernah punya uang meski simpanan sekalipun.

"Punya dong, aku simpan di lemari yang didalam kaleng." jawab Sesil tersenyum.

Hafsa langsung menengok panik, uang yang dilemari didalam kaleng. Hafsa langsung berlari ke kamarnya dan memeriksa lemarinya, ternyata lemarinya langsung terbuka dengan kunci yang sudah menggantung dan kaleng yang berisi uang tabungannya tandas tak bersisa. Kemana uangnya? apa uang yang dibilang Sesil itu uangnya.

Hafsa langsung berlari ibu tiri dan saudari tirinya yang kini sedang tersenyum menikmati kepanikannya.

"Sesil, yang kamu ambil itu uangku kembalikan." Hafsa mengguncang bahu Sesil tapi Sesil segera menepisnya.

"Heh, itu sudah jadi uangku karena aku melihatnya.

Dan apapun yang aku lihat didepan mataku itu berarti adalah milikku." kata Sesil tak tau diri.

"Sesil itu uang tabunganku untuk kuliahku." Hafsa terus memohon hingga Rahma mendorongnya kasar hingga terjatuh.

"Heh, kau pelit sekali ingat yah punya mu berarti punya Sesil juga. Lagian ini juga uang untuk ganti rugi bajunya Sesil yang kau rusak.!" sentaknya pada Hafsa yang sudah menangis.

"Eh lagian kau tidak perlu sekolah lagi cari saja uang yang banyak untuk kami.!"

"tapi mah...!"

"Sudahlah mah mendingan kita belanja sekarang tidak usah meladeni dia." kata Sesil menarik tangan ibunya.

Ibunya menurut saja sambil tersenyum meledek.

"Jangan Sil, mah mamah." Hafsa menangis karena uang tabungannya direbut oleh Sesil dan sekarang dia tidak punya uang lagi.

Memang seperti itu hidup Hafsa hidup bersama dengan ayah dan ibu serta adik tirinya bagai hidup dineraka.

Sebelum ibunya meninggal hidupnya sangat bahagia dan ayahnya tidak pernah main judi dan mabuk-mabukkan usaha ayahnya juga maju pesat sebagi juragan beras.

Namun semenjak ibunya meninggal dia langsung memutuskan menikah dengan Rahma karena sudah mengenal Rahma bahkan ketika ibunya masih hidup tapi ayahnya tidak berselingkuh hanya tertarik saja tapi ternyata setelah istrinya meninggal dia langsung menikahinya setelah 40 hari.

Rahma adalah janda beranak satu yang ditinggal oleh suaminya yang selingkuh dia mengincar Anton karena dia kaya raya waktu itu.

Tapi setelah Rahma memasuki kehidupan Anton semua berubah. Rahma dan anaknya Sesil yang boros membuat usahanya lambat laun merosot hingga bangkrut.

Anton pun frustasi dia jadi sering lari ke bar, mabuk-mabukkan dan bermain judi tidak peduli pada anak kandungnya yang sering disiksa oleh istri dan anak tirinya. Karena semenjak Anton jatuh bangkrut mereka jadi tidak bisa berbelanja lagi sehingga imbasnya kepada Hafsa yang tidak bersalah sama sekali.

Tapi itu semua sudah terlambat nasi sudah menjadi bubur dan Hafsa harus menerimanya hanya saja dia menyayangkan ayahnya yang telah berubah drastis dan dia selalu berdoa supaya ayahnya bisa kembali seperti dulu lagi.

Komen (3)
goodnovel comment avatar
Mochammad Arifin
baguss bgt ceritanya
goodnovel comment avatar
ALFAJAYA
Bagus ceritanya
goodnovel comment avatar
Vhia Vita
Bagus crtanya...
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 2

    PRANGGG...Terdengar suara piring jatuh berserakan dilantai dengan makanan yang berceceran kemana-mana, disampingnya menunduk seorang pelayan yang gemetar ketakutan."Kenapa tidak ada yang becus, pecat mereka semua.!" suara tuan muda menggelegar didalam kamarnya yang luas karena tidak suka dengan kinerja pelayannya."Rey, cepat gantikan pelayan yang baru!" perintahnya kepada pengawal sekaligus asisten pribadinya yang sudah bekerja lama dengannya."Segera laksanakan tuan muda.""Dan bawa mereka semua keluar, aku tidak mau melihat mereka lagi." kata tuan muda yang duduk dikursi roda."Baik tuan muda, mari saya antarkan kalian." Rey menuntun tiga pelayan baru yang baru bekerja sehari itu karena tuan muda tidak suka dengan kinerja mereka yang menurut tuan muda asal-asalan.Tuan muda yang bernama Elang Rahardian yang berwajah tampan rupawan berusia 28 tahun yang sekarang sedang duduk dikursi roda, dia menderita lumpuh dan but

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-03
  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 3

    Saat Hafsa pulang dia mendengar suara keributan ayah, ibu dan adik tirinya di balik pintu dia tidak jadi masuk hanya berdiri diluar mendengarkan keributan mereka. Semua barang hancur berserakan karena dibanting dan dilempar oleh Anton.Hafsa tidak berani masuk dia hanya mendengarkan diluar keributan yang terjadi antara mereka."Kau, memang istri yang tidak berguna bisanya hanya menghabiskan uangku saja sekarang aku menyesal telah menikahimu, begitu juga dengan anakmu yang sama-sama menyusahkan." Bentak Anton pada istri dan anak tirinya."Aku juga sama sangat menyesal telah menikah denganmu dan kau laki-laki yang tidak berguna yang bisanya hanya mabuk dan main judi." Bentak Rahma pula tak mau kalah. Sedangkan Sesil ketakutan dipojok tempat duduk.PLAKKKAnton menampar pipi Rahma dengan kencang sampai Rahma tersungkur ke lantai. Hafsa tak tahan dia langsung menerobos masuk untuk menghentikan ayahnya."Ayah hentikan, sudah cukup!" H

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-03
  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 4

    Serangkaian tes telah selesai dilakukan oleh para pelamar dan hanya tiga yang lolos dan bisa langsung bekerja dirumah besar itu.Tiga orang itu sudah berdiri didepan sang nyonya dengan hormat dan menundukkan kepala."Selamat untuk kalian telah berhasil lolos dan diterima sebagai pengasuh tuan muda." ucap Rey menatap mereka bertiga."Dan kalian juga bisa langsung bekerja disini dan tinggal disini, kalian tidak diperkenankan untuk pulang kami yang akan menyiapkan semuanya dan memberitahukan kepada keluarga kalian dan memberikan kompensasi untuk hal ini." sambungnya lagi memberi tahu.Karena ketiga pelayan itu tidak boleh untuk pulang walau hanya sekedar mengambil baju begitulah peraturan yang dibuat oleh nyonya Sinta.Dan ketiga pelayan itu adalah Hafsa, Melati dan Nina. Melati berasal dari kampung merantau ke kota untuk memperbaiki kehidupan ekonomi keluarganya usianya sama seperti Hafsa.Sedangkan Nina berasal dari keluarga menengah d

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-03
  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 5

    Hafsa dan Melati gemetaran saat melihat pria yang duduk dikursi roda menatap mereka dengan tajam.Ya mereka sadar telah melakukan kesalahan karena terlambat datang mereka hanya bisa berdoa dalam hati masing-masing semoga mereka tidak dipecat.Sedangkan Nina tersenyum kecut melihat mereka, dia berada diatas angin karena lebih unggul dari mereka diapun sangat berharap akan kebagian tugas untuk mengasuh tuan muda tampan itu."Kalian berdua terlambat 3 menit!" ucap Elang si tuan muda dengan nada yang dingin membuat Hafsa dan Melati merasakan aura yang begitu kuat darinya.Hafsa dan Melati terdiam menundukkan kepala tidak berani menjawab dan Nina semakin tersenyum kemenangan dalam hatinya."Mohon kalian jawab semua ucapan tuan muda, jangan membuat tuan muda mengulangi kata-kata nya." ucap Rey memberitahu.Dengan berani Hafsa menaikkan kepalanya menatap mereka yang berada didepan."Aku yang salah tuan muda, aku yang terlambat

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-03
  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 6

    Hafsa mengikuti Nyonya Sinta keruangannya, mungkin itu ruangan kerjanya karena terdapat banyak buku serta aksesoris pemanis ruangan juga bunga yang bermacam-macam warna karena nyonya Sinta menyukai semua jenis bunga tak heran waktu Hafsa memasuki rumah mewah ini terdapat banyak sekali bunga disekitar halamannya."Silahkan duduk!" sang nyonya memberi perintah pada Hafsa.Hafsa menunduk lalu duduk, diruangan itu hanya ada mereka berdua."Ini tugas-tugas yang harus kau kerjakan dari kau bangun tidur hingga tertidur." nyonya Sinta menyerahkan buku agenda keseharian milik tuan muda Elang.Hafsa menerimanya dan membukanya, Hafsa sedikit menelan salivanya ketika baru membaca isi agenda itu yang tidak terlalu tebal namun isinya membuat kepala pening."Kau mulai bekerja besok, hari ini pelajarilah tugas-tugas itu dengan baik. Kalau ada apa-apa yang ingin kau tanyakan? kau bisa tanyakan pada Rey atau kepala pelayan karena aku akan pergi keluar kota

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-03
  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 07

    Hafsa sudah menyiapkan pakaian Elang sedari tadi dan dia juga sudah menunggu Elang yang tak kunjung keluar mungkin sudah setengah jam Elang didalam kamar mandi membuatnya cemas dan panik."Aduh lama banget mandinya melebihi gadis, masa aku harus menunggu disini terus atau... dia kenapa-napa lagi, aduuh gimana ini?" gumam Hafsa pada dirinya sendiri mondar mandir didepan kamar mandi.Lalu tak lama kemudian pintu diketuk dari luarTok tok tokHafsa segera membuka pintunya dan ternyata Melati datang membawakan sarapan untuk tuan mudanya."Melati,.""Hafsa ini sarapan tuan muda Elang.""Apa emang harus diantar?""Sepertinya begitu, aku hanya mengerjakan perintah.""Oh... begitu tuan muda suka sarapan dikamarnya. Baiklah sini terimakasih yah!" Hafsa menerima sarapan itu yang dibawa dengan troling.""Eh ngomong-ngomong tuan muda sudah bangun." tanya Melati sambil melongok kedalam."Sudah dia

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-11
  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 8

    "Masuk Rey.!" ucap Elang datar."Terimakasih tuan." kemudian Rey masuk dan menundukkan kepala meski Elang tidak bisa melihatnya karena hal itu sudah menjadi kebiasaannya."Apa tuan baik-baik saja?" begitulah kata Rey pada Elang."Aku baik-baik saja." jawab Elang santai.Rey terkejut karena Elang menjawabnya biasa saja tidak ada nada marah ataupun berkata dingin dan kejam pada pengasuh yang baru kali ini.Rey pun tersenyum mendapati tuan sekaligus sahabatnya itu tidak marah sama sekali bahkan Rey melihat pengasuh itu tidak tertekan sama sekali atau ada gurat ketakutan diwajahnya."Sekarang kau boleh keluar." ucap Rey memancing dengan menyuruh Hafsa yang dibelakangnya keluar."Baik tuan!"."Tunggu...!" Belum mencapai pintu bahkan belum melangkahkan kakinya Elang sudah menghentikan.Hafsa mengernyit, "Aku tuan.!" tunjuknya pada dirinya sendiri."Iya kau siapa lagi?" ulang Elang datar."Ada apa tuan?""Kau tetap disisiku". ucap Elang membuat Rey kembali terkejut."Ah maksudnya apa yah tuan

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-11
  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 9

    "Lihat itu...!" ucap Rey menunjukkan sesuatu dilayar televisi diruangan Elang.Nina melihatnya dan seketika dia langsung gemetar takut dimana dilayar itu memperlihatkan dirinya yang sedang memoles bedak dan dibawahnya terdapat puding itu."Apa ini kurang jelas untukmu?" kata Elang tajam."Eh tapi tuan.!""Pergi kau dari sini, sekarang juga kau kupecat.!" tanpa perasaan Elang langsung saja memecat Nina. Elang juga sebenarnya dari awal tidak menyukai Nina yang menurutnya Nina sama seperti perempuan penggoda lainnya."Tuan..!""Keluar.!" ucap Elang dengan nada membentak yang menakutkan membuat Nina berjingkat kaget."Baik tuan.." Nina bahkan sampai menangis. impiannya pupus sudah untuk mendekati tuan muda Elang dan menjadi nona disini karena itu termasuk impiannya saat memasuki mansion mewah ini."Aku tidak butuh pelayan lagi cukup mereka berdua saja." ucap Elang yang dimaksud dua adalah Hafsa dan Melati.

    Terakhir Diperbarui : 2022-10-11

Bab terbaru

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Extra part 2

    Seusai pernikahan Rey dan Melati, Rey membopong Melati dan orang tuanya ke kediaman rumah Mala untuk sekedar menginap beberapa hari di sana sebelum kembali ke kampung halaman.Kini Melati tidak menjadi pelayan koki untuk Elang lagi karena sekarang menjadi nyonya Rey, tapi Rey masih mengabdi pada Elang padahal Rey juga punya perusahaan sendiri warisan dari ayahnya yang saat ini sedang dikelola oleh ibunya.Ibu nya juga tidak memaksa Rey untuk terburu-buru memimpin perusahaan itu, Mala sangat menghargai apa yang menjadi keputusan Rey.Sedang Raka tentu saja anak muda itu belum pantas untuk mengelola perusahaan besar itu.Beberapa hari kemudian orang tua Melati memutuskan untuk pulang karena di rasa sudah terlalu lama berada di kota, mereka tentu saja merindukan kampung halaman mereka terutama kebun mereka.Untung saja mereka sudah menitipkan perkebunan itu pada tetangga dekatnya untuk menjaga dan merawat kebunnya jadi mereka tidak perlu kha

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Extra part 1

    "Sayang, bagaimana rasanya?." tanya Elang pada istrinya sambil menyentuh lembut perut Hafsa yang sudah membesar itu."Rasanya luar biasa kak, apalagi jika gerakannya aktif aku terkadang ingin tertawa sambil menangis sendiri." jawab Hafsa tersenyum geli kala mengingat kejadian dimana bayi nya aktif bergerak di dalam perut."Seperti itukah sayang, jagoan kita sangat aktif sekali ternyata." seru Elang tersenyum bahagia. Karena sudah mengecek bahwa anak mereka berjenis kelamin laki-laki."Ahh..." tiba-tiba si kecil menendang perut ibunya sampai terlihat kakinya di permukaan kulit Hafsa."Sayang lihat kakinya lucu sekali." Elang berseru senang, begitu terharu menyaksikan bayi yang aktif bergerak itu.Perut Hafsa memang sudah besar sudah berusia 9 bulan lebih dan mungkin sebentar lagi akan melahirkan.Perut yang awalnya hanya sakit biasa mendadak terus berdenyut hingga tiada henti membuat Hafsa terus berteriak kesakitan."Akhh

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Pengumuman

    Assalamualaikum para reader setia author, cerita 'Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta' akhirnya tamat juga meski dalam menulis banyak sekali hiatusnya tapi author seneng sudah menyelesaikan karya yang satu ini.Maafkan author kalo ending nya mungkin ada yang tidak berkenan di hati kalian, author cuma berharap kalian semua suka dengan cerita author ini.Daaannn......Pasti ada yang menunggu deh saat-saat kebersamaan Rey sama Melati tenang author akan kasih bonus buat kalian setelah ini author akan kasih extra part untuk sedikit kisah romantis antara Elang dan Hafsa juga Rey dan Melati.Mungkin itu saja kata-kata dari author.Selamat menunaikan ibadah puasa bagi yang menjalankannya.Ramadhan KareemSalam sayang authorTitiawy

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 125

    Lalu saat di ambang pintu, Meliana datang dengan wajah yang penasaran karena dirinya lama sekali mendapat kabar dari Diana yang tak kunjung mengabarinya alhasil dia ingin melihat langsung apa yang terjadi.Seketika Meliana terbengong dengan apa yang ia lihat, Diana di seret paksa oleh orang yang tidak dia kenal. Dia juga melihat Elang berdiri di samping ranjang dengan tangan yang di masukkan ke dalam saku celana nya, dan hanya menyaksikan nya saja."Diana apa yang terjadi?." tanya Meliana namun tak di jawab oleh Diana.Diana diam saja merasa enggan untuk menjelaskan terlebih mereka baru kenal.Galang yang merasa jengah langsung menarik pergelangan tangan Meliana dan ingin membawanya keluar namun Meliana langsung memberontak."Eh! apa-apaan ini. Lepaskan!." teriak Meliana di depan wajah Galang."Lepas, kenapa aku di tarik?." tanya lagi karena mereka semua diam saja.Galang yang benar-benar jengah segera membalas dengan di

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 124

    Diana dan Meliana membawa Hafsa ke kamar hotel yang sudah mereka pesan, mereka juga membawa Hafsa juga sangat hati-hati sampai benar-benar tidak ada yang melihat.Benar-benar suatu keberuntungan bagi mereka bisa lolos begitu saja dan membawa Hafsa yang sudah pingsan ke kamar itu."Cepat buka pintunya!." perintah Diana.Buru-buru Meliana membuka pintu itu dan kemudian terbuka, mereka pun masuk sambil melirik ke kanan dan ke kiri takut ada yang melihat."Hah.. akhirnya." Diana merasa puas sudah membawa Hafsa dan di baringkan nya di tempat tidur, dia juga melepaskan gaun di tubuh Hafsa di bantu Meliana dan akhirnya Hafsa hanya memakai tank top dan celana pendek saja di balik selimut itu."Kau sudah siapkan pria nya?." tanya Diana memastikan."Sudah, kau tidak perlu khawatir."Baiklah, sekarang aku harus kembali dan memberi tahu Elang, dia pasti akan langsung menceraikan istrinya di depan semua orang. Hahaha." ucap Diana ter

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 123

    Berbagai acara pernikahan pun telah selesai kini tinggal para tamu mengucapkan selamat kepada pengantin."Melati selamat yah! akhirnya kau menikah juga dengan Rey." ucap Hafsa senang."Terimakasih." jawab Melati tersenyum cerah."Selamat Rey akhirnya kau tidak jadi jomblo abadi." ucap Elang meledek."Sama-sama tuan,.""Hey, ini bukan waktu bekerja. Kenapa kau selalu memanggilku tuan?." kata Elang sedikit tidak terima."Maaf, aku sudah terbiasa." jawab Rey santai."Hem.. ya sudahlah terserah dirimu.""Ngomong-ngomong kalian bisa minggir tidak, di belakang sudah antri." ujar Melati pada Hafsa dan Elang.Hahh ternyata di belakang sudah banyak yang ngantri."Sayang, ayo kita pergi dari sini." Hafsa hanya mengangguk.Setelah agak menjauh, Elang mulai berbicara, "Sayang, ada seseorang yang ingin bertemu denganmu.""Siapa?." Hafsa senang dia menduga bahwa yang ingin bertemu dengannya

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 122

    Elang kembali menemui Hafsa yang kini sudah pulang ke rumah dia sedang di tenangkan oleh ibu Sinta."Sayang, tenang lah ibu justru khawatir padamu dan kandungan mu." ucap Sinta dia juga kaget mendengar menantunya di sakiti oleh anak yang bekerja di perusahaan Elang."Ibu khawatir kau tidak akan di ijinkan untuk kuliah lagi." lanjut Sinta mengingat perangai anaknya."Apa kak Elang akan sungguh melakukan itu Bu?." tanya Hafsa tak percaya."Bisa jadi jika kau tidak mematuhinya." kata Sinta sedikit memberi peringatan."Sayang... aku pulang." suara Elang yang datang tergesa-gesa karena dirinya masih khawatir dengan keadaan istrinya."Kak Elang." Hafsa ingin berlari mendatangi Elang namun Elang menahannya."Stop, berhenti di situ. Biar aku yang mengejar mu." kata Elang membuat Sinta tersenyum.Saat sudah dekat Elang pun langsung memeluk Hafsa dengan erat tidak lupa juga mencium wajahnya di depan ibunya."Kak

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 121

    Padahal jika Alice tau maka tamatlah riwayat ayahnya.Galang tersenyum sinis, "Ayahmu tidak akan bisa menolong mu.""Kau tidak tau siapa ayahku. Jangan macam-macam denganku jika ayahku tau maka kau akan kena juga." ucap Alice masih merasa sombong."Hahaha." Galang malah tertawa membuat Alice cs menautkan alisnya."Kata-kata itu adalah untukmu bukan untukku, maka bersiaplah kalian."Melihat tatapan dan senyuman Galang yang aneh membuat Alice cs merasa ketakutan namun dia harus tetap tenang."Heh,, aku tidak takut dengan mu ayahku mempunyai teman seorang polisi, kau siapa datang-datang sudah buat rusuh." kata Alice menyilangkan tangan didada."Aku pengawal pribadi nona Hafsa dia istri dari tuan Elang Rahardian seorang pemilik perusahaan Wijaya group yang sekarang tempat bekerja ayahmu yang seorang manager yang bernama Julian Raharja." ungkap Galang tersenyum sinis.Alice cs reflek gugup keringat langsung membasahi dahi

  • Pengasuh tuan muda lumpuh dan buta   Bab 120

    "Mel, kau dari mana?." tanya Hafsa saat mereka berdua berada di kampus.Mereka tidak berangkat bersama, Hafsa di antar oleh Galang sedang Melati di antar oleh Rey.Mereka bertemu di koridor saat ingin menuju kelas, sambil berjalan mereka mengobrol."Aku mencari mu di rumah tapi kau tidak ada, kata kak Elang kau tadi malam di bawa kak Rey." tanya Hafsa lagi dengan pertanyaan yang baru."Iya, semalam aku memang di bawa kak Rey ke apartemen nya." jawab Melati tersenyum santai.Tak tau jika yang mendengar sudah kalang kabut."Melati, kau ini tidak sabar sekali kalian kan akan segera menikah kenapa harus ke apartemen berdua?." ujar Hafsa, bukan apa-apa hanya saja dia khawatir dengan sahabatnya."Husst... diam." Melati berhenti berjalan dan menyuruh Hafsa diam yang ingin bicara lagi dengan menaruh telunjuknya di bibir.Hafsa juga ikut berhenti dan mengangguk dengan mengunci mulutnya sendiri memperagakan seperti menutu

DMCA.com Protection Status