Share

Bab 153. Akan Mengugat Cerai

"Kamu itu cuma bocah tengik dan nggak seharusnya banyak omong kosong!" serunya lagi sambil menudingkan jari telunjuknya ke wajah Nadia.

"Cukup, Mas!" Pintu ruangan tiba-tiba saja terbuka dan menampakan sosok Ratna.

"Ibu?!" Nadia merasa sangat terkejut karena ibunya itu tiba-tiba saja keluar dari ruangan.

Namun Ratna hanya diam dan memicingkan matanya dengan tajam. Tangannya itu masih tertancap infus dan kesulitan untuk berjalan. Namun saat mendengar suara keras dari luar, dia merasa marah dan langsung pasang badan melindungi Nadia. "Jangan mengatakan hal menyakitkan seperti itu pada Nadia," ujarnya mengingatkan.

Nadia dengan cepat langsung meraih kedua bahu Ratna, mencoba membuat wanita itu tetap aman. Dia tahu dengan jelas bahwa kondisi ibunya saat ini belum pulih sepenuhnya dan untuk berjalan sendiri seperti ini pasti cukup sulit baginya. "Kenapa Ibu keluar? Ibu seharusnya istirahat aja di dalam," lirihnya khawatir.

Ratna menggelengkan kepalanya perlahan. Mana mungkin dia diam saja
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status