Share

( S2 ) Bab 32. Bukan Cuma Anisa

Bara menunjuk dadanya dengan jari telunjuk. "Sesak, Mom. Dadaku terasa sangat sesak jika teringat Anisa."

Ia mengabaikan benjolan yang terlihat membiru di keningnya. Sakit hatinya lebih terasa menyakitkan dibandingkan dengan luka akibat tersungkur tadi.

"Kita ke rumah sakit ya," bujuk sang mommy kepada anaknya sembari memerhatikan benjolan di kening Bara. "Keningmu juga terluka."

Andin sangat mengkhawatirkan anaknya. Ia pikir kalau Bara benar-benar sesak napas.

Bara bangun, dan berdiri. Lalu, berkata, "Aku hanya mau Anisa. Aku akan merasa lega jika sudah tahu kabarnya."

Laki-laki itu berjalan menuju balkon kamarnya. Ia ingin menghirup udara segar, dan berteriak sekencang-kencangnya untuk meluapkan kesedihannya.

"Bara, kamu mau ke mana?" Andin mengikuti anaknya ke balkon kamar, begitu pun dengan Haidar. 

Mereka berdua terlihat sangat khawatir melihat putranya patah hati. Haidar takut Bara akan melakukan hal yang akan merugikan dir

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status