Share

Bab 421. Bergelut Dengan Kenikmatan

Andin mengangguk sambil tersenyum. "Kenapa kamu bertanya dulu, biasanya juga main hajar aja."

"Kamu 'kan lagi capek," sahut Haidar sambil terus berjalan menuju kamarnya.

"Iya sih, tapi kalau kamu mau, aku nggak bisa menolak, Boo," kata Andin sambil mengeratkan pelukannya.

Sadar dengan berat tubuhnya yang semakin melebar, ia khawatir sang suami tidak kuat membopongnya saat menapaki anak tangga.

"Tenang aja, Bee," kata Haidar sambil terkekeh melihat raut wajah istrinya yang terlihat takut terjatuh. "Kamu takut jatuh ya?"

"Jatuh di pelukanmu itu sangat nikmat, tapi kalau jatuh di tangga nikmatnya beda," balas Andin sambil terkekeh.

Andin memutar kenop pintu dan mendorongnya dengan perlahan, lalu menguncinya setelah mereka masuk.

Haidar menurunkan sang istri di tempat tidur. Sang istri terlihat sangat mengantuk, ia jadi tidak tega mengganggunya.

"Ini udah larut, ayo kita tidur! Besok pagi-pagi sekali kamu harus berangkat 'k

Nyi Ratu

Hai semuanya, apa kabar ? Semoga sehat selalu ya, aamiin. Aku punya rekomen novel keren yang berjudul Pendekar Pedang Naga , by Moore. Jangan lupa mampir ya!

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status