Share

Bab 417. Perintah Yang Istimewa

Haidar dan Baron kembali bekerja di ruangannya masing-masing.

"Halo, Bee. Nanti aku pulang telat ya. Kerjaanku masih banyak," kata Haidar melalui sambungan telepon. 

"Iya, nggak apa-apa," jawab Andin singkat, "Semangat, Suamiku!" seru ibu muda itu sebelum memutus panggilan teleponnya.

"Kenapa udah ditutup aja? Sedang apa dia?" tanya Haidar sambil menatap layar ponsel yang menampakkan foto kedua jagoannya. "Ah sudah lah, mungkin dia sibuk dengan anak-anak."

Haidar memasukkan benda pipih itu ke dalam saku jas berwarna abu tua. Ia melanjutkan kembali pekerjaannya yang sudah menumpuk.

Tiga orang di ruangan itu begitu sibuk dengan pekerjaannya masing-masing, hingga ia tidak sadar kalau langit sudah menggelap.

Haidar meregangkan otot-ototnya setelah menyelesaikan pekerjaannya. Ia melirik jam yang melingkar di tangannya.

Ternyata sudah menunjukkan pukul tujuh malam. "Astaga! Aku sampai tidak sadar kalau sudah malam."

Laki-laki it

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status