Share

Bab 198. Kehancuran Si Pembunuh

“Apa masih ada yang tersisa?” tanya sang papi sambil memeriksa dokumen perusahaan Abdi Mannaf yang diakuisisi oleh Mannaf Group.

“Semua usaha yang dimiliki keluarganya telah hancur. Sebentar lagi mereka akan memohon minta ampun,” jawab Haidar sambil mendudukan tubuhnya di sofa panjang di depan sang papi.

Benar saja, setelah Haidar berbicara seperti itu pada papinya, sang paman yang sedang dibicarakan menerobos masuk ke dalam ruangannya.

“Maaf, Tuan, saya sudah melarangnya, tapi beliau menerobos masuk,” ucap Baron sambil menundukkan kepalanya.

Haidar mengangkat tangannya, memberi isyarat agar kaki tangannya itu keluar dari ruangan.

Baron meninggalkan ruangan itu setelah mendapat perintah dari tuannya, tapi ia tetap berjaga-jaga di depan pintu ruangan sang CEO.

“Ar, kenapa kamu menghancurkan pamanmu sendiri?” tany

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status