Share

Bab 133. Dehidrasi

“Maaf … saya sudah mengecewakan Ayah dan Bunda, terutama Andin.” Haidar berbicara dengan sangat pelan karena keplanya terasa sangat pusing. Badannya lemah tanpa tenaga.

“Sudahlah nggak usah bahas Andin dulu! Fokus ke kesehatanmu aja,” kata Ayah Rey yang berdiri di samping tempat tidur. “Bun, kita bawa Haidar ke rumah sakit aja.”

“Iya, Yah. Bunda telepon Bu Inggit dulu.” Bunda Anin merogoh ponsel di dalam tas untuk menghubungi besannya.

“Nggak usah, Yah. Aku cuma kecapean aja.” Haidar menolak untuk dibawa ke rumah sakit.

Saat Bunda Anin hendak merogoh ponselnya, Dokter Riko masuk ke kamar diantar Bi Susi yang membawa air hangat untuk mengompres tuannya. Sehingga ia memasukkan kembali ponselnya ke dalam tas.

“Kamu kenapa, Ar?” tanya Dokter Riko pada sahabatnya. “Aku nggak salah lihat nih, seorang H

Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status