Beranda / Romansa / Pengantin Pria Pengganti / Bab 91. Hari valentine

Share

Bab 91. Hari valentine

Penulis: Andriani _Rieni
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-28 22:22:53

Setelah panggilan teleponnya diputuskan secara sepihak, Arka menggeram kesal.

“Dasar Rayyan sialan, berani-beraninya kamu memutuskan sambungan telepon ku sebelum aku selesai berbicara!” Tuturnya sambil hidungnya terlihat kembang kempis menahan amarah.

Tapi setelah Arka berkata seperti itu, bibirnya nampak tersenyum. Dalam hatinya ia berkata

‘Ehm, ternyata cinta itu memang benar-benar gila, terserah bagaimana kamu akan Rayyan, tetapi semua ini aku lakukan hanya untuk menguji ketulusan dirimu saja, aku berdoa semoga kalian berdua selalu bahagia selamanya.’

Rayyan naik ke atas dengan membawa roti kukus yang sudah di masak oleh pelayan. Dia mengetuk pintu kamar Evelyn.

“Masuk!”

Terdengar suara lembut Evelyn dari dalam kamar menyapa seseorang yang mengetuk pintunya.

Rayyan membuka pintu dan melihat Evelyn sedang berdiri di depan jendela, matanya menatap keluar dengan raut wajah sedih.

“Kamu kenapa? Apa yang saat ini kamu rasakan, apa ada yang terasa sakit?”

Evelyn menoleh dan menatapnya.
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 92. malam Valentine semakin cinta

    Rayyan menuntun tangannya lembut untuk duduk di sofa, bibir tipisnya terbuka. “Kamu bisa menonton film apapun yang kamu inginkan. Film disini selaras dengan di bioskop. Meskipun kita tidak pergi keluar untuk makan dan menonton film, di sini pun rasanya sama saja seperti kita pergi berkencan.”Evelyn tercengang, saat dia melihat layar besar yang terpasang di dinding. Dia terdiam beberapa saat lamanya menikmati rasa kagum di dalam hatinya atas semua kejutan yang diberikan Rayyan untuknya, setelah itu kemudian ia berkata, “Bolehkah aku memelukmu sebentar saja?”Rayyan sedikit terkejut saat mendengar permintaan Evelyn, tetapi kemudian ia mengangguk hatinya sangat bahagia, jujur saja Rayyan masih tidak percaya jika Evelyn bertanya untuk memeluk dirinya.Sama halnya dengan Evelyn, dirinya juga tidak menyangka jika Rayyan akan sejuta dengan permintaannya itu.Evelyn membuka matanya lebar-lebar binar-binar kebahagian terpancar jelas padanya, karena merasa bahagia ia sampai bertingkah lucu, se

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-29
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 93. Rayyan Evelyn sama-sama jatuh cinta

    Setelah mengatakan ucapan singkat itu pada Evelyn, dalam hatinya Rayyan berkata.‘Aku juga menyukaimu, aku sangat menyukaimu dan aku sangat bahagia bersamamu.’Evelyn tidur dengan cepat di pelukan Rayyan, sepertinya suara keras dari film yang sedang diputar di mini bioskop itu, sama sekali tidak membuat Evelyn merasa terganggu untuk segera mungkin menjelajahi alam mimpi indahnya, bahkan seolah-olah saja suara keras yang menggema itu, terasa seperti alunan melodi indah yang sedang meninabobokan dirinya.Setelah mendengar suara dengkuran halus keluar dari mulut Evelyn, Rayyan yakin jika saat ini gadis kecil kesayangannya itu sudah betul-betul terlelap, dengan penuh kehati-hatian Rayyan menggendong tubuh cantik itu untuk memindahkannya ke kamar.****Kicauan burung bernyanyi riang di pagi ini, sepertinya mereka juga bergembira menyambut kedatangan sang Surya yang cerah di pagi ini.Keadaan Evelyn juga sudah kembali normal seperti sedia kala, Rayyan mengizinkannya untuk pergi ke sekolah d

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 94. kejutan ulang tahun

    Kepala pelayan langsung tersenyum saat mendengar penuturan Evelyn, ia mulai berpikir jika istrinya yang mau masak spesial, Tuan pasti akan sangat senang. Kepala pelayan pun akhirnya mengangguk dan pergi.Evelyn langsung ke kamarnya dan menelepon Mia untuk meminta pertolongan. Setelah sejenak mendengar serius saran dari Mia, Evelyn membuka lemari lalu menarik laci paling bawah. Dia mengambil kotak itu dengan ragu-ragu dan membukanya.Saat ulang tahunnya, Rayyan menyuruh orang untuk menyiapkan studio untuk dirinya sebagai hadiah. Sekarang saat ulang tahun Rayyan, dia juga harus memberinya hadiah. Meskipun dia ragu apakah Rayyan akan menyukai hadiahnya ini. Tetapi Evelyn akhirnya mengambil keputusan. Dia segera mulai berganti pakaian dan turun untuk menata kue tart dan hidangan.Di tengah malam yang sunyi, langit malam gelap, menggantung bulan yang redup. Lampu jalan yang menyala redup memungkinkan orang untuk pulang meskipun tidak peduli itu sudah sangat malam.Bentley hitam berhenti di

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-01
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 95. Semua Demi cinta

    Rayyan mendesah, dia langsung menoleh pada Arka yang bersungut-sungut.“Mengapa kamu menatapku seperti itu? Bukankah wajar saja jika seorang istri ingin memberikan suaminya hadiah sederhana, jangan menakuti nya dengan berbicara seperti tadi. Aku akan marah padamu!”Arka mencibir, “Kalau kami tidak datang, apakah hadiahnya hanya akan sesederhana itu?”“Mau sederhana atau tidak, memangnya kenapa? Apa ada yang salah? Kamu harus ingat, ini rumahku, kamu datang tanpa ku undang. Dan Evelyn adalah istriku.”Arka kesal setengah mati, “Kamu,”Rayyan malas untuk berdebat, matanya tertuju pada Ethan dan mengalihkan topik pembicaraan,“Kenapa kamu sudah pulang?”Beberapa hari kemarin Ethan pergi ke luar negeri dan dia sudah pulang dengan begitu cepat.“Memangnya kenapa kalau aku pulang lebih cepat? Aku merayakan valentine dengan pacarku, jadi aku pulang lebih cepat.”Rayyan menarik sudut bibirnya dan tidak mengatakan apa-apa. Dia tidak berkomentar tentang hubungan temannya itu dengan pacarnya. Ra

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 96. Bentuk Balas jasa

    Bukan tanpa alasan Rayyan memilih tempat di luar, pastinya semua itu ia lakukan supaya Evelyn tidak mengetahui aksi konyol yang sedang mereka lakukan. Dia takut sewaktu-waktu Evelyn keluar dan melihatnya. Evelyn pasti akan merasa khawatir.“Kita keluar saja.”Ethan menarik napas dalam-dalam dan berkata dengan nada berdiskusi, “Berjanjilah terlebih dahulu, jika nantinya kamu tidak akan memukul ke arah wajahku yang tampan ini ya! Aku tidak ingin sampai menjadi berita utama besok pagi. Jika seorang Presiden Grup Brahmana yang terhormat meninju wajah sahabatnya sendiri.”Mendengar permintaan yang terkesan konyol dari Ethan, Rayyan hanya bisa tersenyum smirk.Logikanya saja apa ada seseorang yang ingin bertaruh harus memilih-milih terlebih dahulu bagian mana yang boleh dan tidak untuk dipukul nya. Sedangkan ini adalah arena tarung bebas, tanpa ada wasit yang mengawasi keduanya.Dua orang itu kemudian keluar, sedangkan Arka duduk di sofa sambil menyilangkan kakinya dan minum anggur. Dari w

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-03
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 97. persahabatan Yang unik

    Evelyn tercengang saat Ethan memanggil namanya dan meminta tolong kepada dirinya,‘Dari mana dia bisa mengenal namaku?’ pikir Evelyn. Evelyn menggigit bibirnya sebelum berpikir dengan baik, dia mengulurkan tangan sebelahnya untuk memegang pipinya sendiri. Perasaan selama ini dia tidak pernah bertemu dengan pria itu.Akan tetapi dia kembali berpikir, ‘Jangan-jangan kak Arka yang sudah bercerita kepadanya,’ Evelyn tersenyum.Akan tetapi ekspresi wajahnya masih terlihat bingung untuk menjawab,Melihat ekspresi wajah Evelyn yang tampak bingung, seketika Rayyan sudah berkata padanya, “Tidak usah pedulikan dia, dia memang sangat suka menggoda.”Arka berjalan perlahan dengan gelas anggurnya dan berkata dengan marah pada Ethan, “Sudah jangan terlalu banyak drama, aku tadi malah sempat berpikir jika Tuan Muda Ethan, akan dipukul oleh Rayyan sampai mati, tapi ternyata belum mati?”Ethan begitu kesal, “Sialan! Ternyata kamu benar-benar menginginkan aku mati ya?” Dia langsung berjalan mendekat d

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-04
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 98. Dulunya Arka Bukan kakak yang baik

    Ethan memutuskan untuk pergi sendirian, karena Arka belum ingin pergi. Dengan tetap bertingkah konyol, Ethan keluar dari rumah Rayyan sambil melambai tangan persis seperti aksi seorang model saat melambaikan tangan di atas sebuah panggung catwalk.Sebelum betul-betul menghilang di balik pintu, Ethan menempelkan tangan pada bibirnya sendiri dan mengarahkan kecupan hangat bekas bibir itu pada Rayyan. Melihat aksi konyol dari Ethan itu Rayyan menggelengkan kepala. Sementara Arka ia mendapatkan kedipan mata dari Ethan, sontak saja tingkah konyol dari sahabatnya itu membuat tubuh Arka merinding.“Ternyata cinta betul-betul bisa merubah segalanya,” Celoteh Arka.Kemudian ia melirik Rayyan dan berkata.“Ayo kita minum di atas.” Tutur Arka sambil menggoyangkan gelas yang ada di tangannya.Rayan sedikit merasa ragu, kemudian dia mengangguk setelah menatap dapur sebentar.Ada balkon kecil tertutup di lantai dua. Di sana ada meja kaca bundar dan dua kursi abu-abu. Kedua pria itu duduk di sebera

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-05
  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 99. cerita sedih Evelyn dimasa kecil

    Rayyan menatap Arka yang saat ini terdiam, dalam dadanya seperti ada gemuruh yang meledak-ledak seakan sulit untuk dikendalikan olehnya, ia tidak sabar ingin mendengarkan kembali cerita masa kecil Arka dan Evelyn, ia ingin tahu apalagi yang dialami oleh Evelyn kecil saat itu.Dengan mantap ia bersuara, “Tolong, lanjutkan lagi ceritamu itu,”Arka menarik nafas panjang, lalu kembali bersuara, “Sejak kejadian itu, hampir dapat dipastikan jika ia tidak pernah lagi datang menemuiku. Walau sekali waktu tanpa sengaja kami bertemu, dia akan berusaha untuk menghindari ku. Dia selalu menundukkan kepala saat kami berpapasan. Dia tidak pernah tersenyum lagi padaku dan tidak pernah memanggilku kakak lagi. Lama kelamaan, dia juga jarang untuk pulang ke rumah.” Arka kembali menghisap rokoknya, menghembuskan asap putih dari mulutnya.“Sejak kejadian itu juga, ia lebih memilih untuk tinggal di asrama sekolah. Dia bahkan tidak kembali pada hari Sabtu dan Minggu. Terkadang orang tuaku sampai menjemputny

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-06

Bab terbaru

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 174. kemelut

    Tangan Azam sudah terangkat dan hampir saja menampar wajah Rayyan.Tetapi Arka berdiri dengan cepat dan mencegah, sekarang dia berlutut di antara mereka menghadap Azam."Tuan! Tuan Rayyan benar-benar tidak bersalah. Apa yang dilakukannya pada Nona Amara itu tidaklah sengaja. Dia marah padaku. Dan itu adalah hal yang wajar. Aku sudah lancang mencintai Nona Amara. Jika tidak, semua ini tidak akan terjadi. Jadi jika anda ingin memukul, pukul saja aku. Aku yang telah menghianati Rayyan. Aku tidak menjaga adiknya dengan baik tetapi malah membuat keadaan rumit seperti ini.”Bukannya Azam yang tercengang dengan ucapan Arka tetapi justru Rayyan yang membeku.Azam tidak mengatakan apapun lagi, dia mengurut pelipisnya. Jika dipikir-pikir, Rayyan memang tidak sepenuhnya bersalah, apa yang dilakukannya karena dia khawatir dengan keadaan adiknya. Biar bagaimanapun juga, selama ini Rayyan lah yang telah berusaha sekuat tenaga untuk membuat Amara bisa bertahan hidup sampai sekarang ini. Tetapi untu

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 173. Rayyan Marah Pada Arka

    Arka menghela nafas, menarik wajah Amara dan mengusapnya."Semua orang tua, pasti akan melakukan apapun demi kebahagiaan putrinya. Tapi, sebagai anak, kamu juga tidak boleh membuat orang tuamu sampai bersedih. Jangan membebani mereka dengan keinginan kita." ucap Arka dengan sangat hati-hati."Aku tidak membebani mereka, Kak Arka. Aku hanya bertanya apa papa akan membantu kita? Papa jawab, tentu saja. Itu artinya papaku merestui hubungan kita!" sahut Amara, matanya membulat."Ah iya. Baiklah. Jangan marah lagi." Arka meraih kedua tangannya. Menatap wajah Amara yang mulai berseri kembali."Kita akan menikah kan, kak Arka?"Arka mengangguk lagi. "Iya. Kita akan menikah."Amara tersenyum senang. Menarik tengkuk Arka untuk mencium keningnya dan kembali memeluknya."Aku bahagia. Akhirnya kita akan menikah.""Amara!"Keduanya sama-sama tersentak saat mendengar suara seseorang memanggil nama Amara dan menoleh cepat ke arah yang sama.“Kak Rayyan?"“Rayyan?”Rayyan sudah berjalan ke arah merek

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 172. Kecewa

    Hampir setengah harian ini Amara mengurung diri di kamar. Dia kecewa kepada Arka karena tidak memberi jawaban pasti padanya. Padahal kedua orang tuanya sudah menyetujui permintaannya, pamannya Azam pun begitu.Azura dan Arka sudah beberapa kali mengetuk pintu untuk mencoba membujuknya. Tetapi Amara tetap tidak mau membuka pintu kamarnya."Sebenarnya ini ada apa lagi?" Amar bertanya pada Azura.“Aku tidak tahu. Sepertinya Amara …. “ Azura menggantung kalimatnya, kemudian dia menoleh pada Arka yang ada di samping sana.Arka hanya bisa menunduk, dengan perasaan yang tidak nyaman. Dia sama sekali tidak pernah bermimpi jika harus terlibat dengan keluarga Brahmana seperti ini.Amar kemudian menatapnya dan bertanya,"Arka, apa kamu tidak ingin mengatakan sesuatu pada kami? Saya yakin jika kamu pasti tahu, penyebab kenapa Amara mengurung diri di kamar seperti ini?”Arka menghela nafas cukup panjang, kini dia melangkah dan duduk di hadapan Amar yang sudah duduk di ruangan tengah."Nona Amara …

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 171. Biar Aku Yang Melamar Mu

    Linda yang juga melihat siaran langsung pesta pernikahan itu tidak dapat menahan diri, seketika dia menyambar remote tv dan mematikan televisi itu kemudian melempar remote secara sembarangan.Dadanya bergemuruh ia benar-benar kesal lalu melangkah dengan cepat untuk menuju ke dalam kamar.Wajahnya terlihat menggerutu kesal, kini mereka sekeluarga hanya bisa merenungi nasib keluarga mereka yang sedang berada di ambang kehancuran.Dulu dirinya begitu sombong dan angkuh menganggap jika keluarga Limanto tidak satu derajat dengan status mereka, dan alasan ini lah yang menjadi dasar dia tidak merestui hubungan Evelyn dan putranya.Namun kini takdir mengubah segalanya. Perusahaannya bangkrut, kehidupan dan masa depan putra-putrinya tidak jelas arah tujuan, dengan keadaan yang seperti ini tentunya status mereka sudah sangat tertinggal jauh di bawah keluarga Limanto.Keadaan yang sama juga terjadi pada Tomi Lewis, saat ini ia juga sedang meratapi nasib di kantornya. Dia tidak peduli adanya siar

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 170. Resepsi Pernikahan Mewah

    Tetapi untuk menyuruh Amara pulang, rasanya Rayyan tidak tega. Bukankah sejak dulu gadis itu sangat menginginkan pergi ke negara itu bahkan, Rayyan juga sudah jauh-jauh hari menyusun rencana dan menghabiskan waktu serta pikiran untuk mengurus semuanya demi bisa mewujudkan mimpi dari adiknya itu. Tapi baru saja berapa hari dia di sana, sudah akan disuruh pulang.Namun Rayyan kembali berpikir jika apa yang dikatakan oleh ayahnya semua benar, jika Amara di sana sendirian di sana pasti akan sangat mengkhawatirkan. Jadi pada akhirnya Rayyan memutuskan untuk menyuruh Amara pulang dan kembali ke sini.Mengenai Arka, tentu saja dia harus ikut pulang. Karena yang pertama tugas Arka sudah selesai dan yang kedua tidak ada yang perlu diawasi lagi oleh Arka. Kemudian mereka semua memang harus berkumpul di hari bahagia mereka.Rayyan pada akhirnya mengatakan iya ada ayahnya, kemudian dia segera menghubungi sekretaris Robi dan meminta Robi untuk segera mengatur kepulangan Amara dan Arka.Kabar renca

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 169. Kabar Mengejutkan

    Sofyan bergegas untuk pulang ke rumah, rasanya ia betul-betul tidak sabaran, untuk memberitahu kabar gembira yang tadi baru saja dia dapat kepada istrinya.Tapi begitu dia sampai di rumah bukannya dia yang memberi kejutan untuk kabar kabar baik yang ada, justru dia sendiri yang disambut oleh senyuman lebar dari istrinya, belum sempat dia berkata atau bertanya Laras sudah menariknya menuju ruangan tengah.“Lihat, apa itu?” Laras menunjuk tumpukan hadiah. Mata Sofyan terbelalak melihatnya. Ia terkejut saat melihat begitu banyak barang-barang mewah yang tersusun di ruangan rumahnya.“Laras, itu semua kamu dapatkan dari mana?” tanya Sofyan, dia terheran-heran. Selama ini dia mengenal istrinya ini adalah sosok seorang wanita yang super pengiritan dan tidak boros, tetapi kenapa tiba-tiba banyak barang mewah di rumahnya?“Semua ini dari keluarga Brahmana. Tadi Nyonya Brahmana datang kemari dan membawa hadiah yang katanya semua ini adalah hadiah lamaran yang tertunda.”Sofyan tertegun, betap

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 168. Sopyan terkejut

    Saat dia tengah termenung, perwakilan dari grup Brahmana itu sudah berada di depan pintu ruangan kerjanya, mengetuk pintu dan memberi salam dengan sopan."Pak Sofyan, apa saya boleh masuk? Saya adalah utusan dari, Tuan Rayyan.” tutur utusan itu sopan.Sofyan mendongak dan menatap ke arah wajah pria itu, dia merasa tidak asing lagi dengannya. Beberapa kali dia pernah melihat pria tersebut datang ke rumahnya. "Tuan Robi, bukan?"Pria itu tersenyum lembut dan mengangguk, "Iya, Pak Sofyan. Saya Robi, sekretaris utama perusahaan grup Brahmana. Saya datang kemari atas perintah Tuan Rayyan untuk membahas suatu hal dengan Anda.""Oh, mari silahkan masuk dan duduk," ujar Sofyan sambil mengajak Robi untuk duduk.“Sebelumnya kalau saya boleh tahu, kira-kira apa yang ingin dibahas oleh Tuan Rayyan dengan saya? Apakah ini masalah putri saya?” tanya Sofyan.Robi mengerutkan alisnya. "Oh, tentu saja bukan. Tidak mungkin jika masalah keluarga akan dibahas di kantor, bukan? Dan tentu saja tidak mungk

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 167. Kehancuran keluarga Lewis

    Tubuhnya sampai gemetaran handphone di tangannya pun hampir terjatuh, namun cepat-cepat diambil oleh Anesa dan memberikannya lagi pada Linda.“Kenapa bisa begitu? Kenapa kamu bisa kalah? Tidak mungkin kamu kalah, kamu hanya bercanda kan? Kamu ingin memberi surprise kepada ibumu kan? Ya ampun Revan, jangan seperti itu. Ibu nanti bisa jantungan loh.” Linda seperti masih kurang percaya, dia masih berharap jika Revan ini sedang hanya bercanda padanya dan ingin memberinya kejutan saja.Terdengar suara lesu dari Revan kembali, “Tidak Bu, Revan tidak sedang bercanda. Ini benar. Revan kalah, Bu, tidak bisa memenangkan proyek itu bahkan paman tidak bisa membantuku.”Emosi Linda kian tersulut nada suaranya kian tinggi, “Revan! Apa yang kamu lakukan? Kenapa kamu bodoh sekali,” belum selesai Linda memarahi putranya panggilan sudah dimatikan oleh sepihak.Linda terlihat benar-benar seperti orang linglung, dia menoleh pada Anesa yang menatapnya dengan cukup khawatir.“Ibu, ada apa? Apa yang dikata

  • Pengantin Pria Pengganti    Bab 166. Linda merasa benar-benar malu

    Saat ini terlihat Laras masih membeku dan cenderung seperti orang linglung, Arumi menoleh ke arahnya, lalu bertanya pada Laras, "Besan kalau boleh aku tau, wanita itu siapa? Apa dia kerabat kalian?"“Dia itu … Eh bagaimana menjelaskannya ...." Laras tampak bingung untuk memulai menjelaskan, lalu dia berkata ragu-ragu, "Sebenarnya dia itu, Nyonya Lewis."Tanpa perlu dijelaskan lebih lanjut oleh Laras, Arumi langsung paham karena sebelumnya putranya memang sudah menjelaskan, dan Evelyn, sang menantu, juga sudah pernah sedikit bercerita tentang bagaimana mereka bertemu dan siapa bagian dari masa lalunya."Kalau begitu, mengapa tidak kamu perkenalkan saja besan kamu ini, pada mantan calon besan yang sombong itu!" Arumi berkata dengan nada sindiran."Eh, iya ...." Awalnya Laras terlihat takut namun setelah mendengar ucapan Arumi, wajah langsung ceria kemudian ia langsung menoleh pada Linda. "Nyonya Lewis, kamu tadikan sangat penasaran dengan suami Evelyn? Nah kebetulan sekali ini dia ibu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status