Share

Pengantin yang tertolak

Selamat membaca.

Ketika hari lainnya menyapa, tak terasa kami sudah sampai di kerajaan Rulyria yang tampak segan saat melihatku berada bersama dengan Baginda—dan tatapan yang mereka berikan itu, mengartikan sebuah kerinduan atau mungkin sebuah kemarahan.

"Salam yang mulia." Menatap ke arahku sinis. "Ku lihat putri kami berhasil kembali pada majikannya padahal kami mengurusnya dengan baik. Memberikan tempat tinggal yang layak, dan kebebasan untuk bepergian kemana-mana!" Sindirnya.

"Sejak kapan Emabell menjadi putri kalian?!" sambung Almosa tak kalah sinis. Mereka seperti berperang dengan pandangan mereka masing-masing. "Dan kami disini untuk perang, waktu tempat. Kami serahkan pada negeri kalian!"

"Perang?" ulangnya menatap ke arahku tak henti-hentinya, begitu juga dengan sang ratu yang sedang mencoba untuk memanipulasi otakku tetapi Baginda menghalangi segala kekuatan buruk itu dengan hanya diam saja—dan kurasa ratu Rah Esyca sadar akan hal itu.

"Ya?"

"Perang apa? Kami tidak melakukan
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status