Beranda / Romansa / Pengantin Pengganti / Bab.60 POV Merlin Kejahatan Yang Kusembunyikan

Share

Bab.60 POV Merlin Kejahatan Yang Kusembunyikan

Penulis: Aida Anida
last update Terakhir Diperbarui: 2023-06-03 13:15:28

Merlin, aku baru saja melihat Tyas di Singapura? Tapi dia bersama bule sedang makan siang, Penglihatanku mungkin salah, tapi apakah ada berita baru dari pihak polisi?"

Kata-kata Feysa ditelpon bagai petir menyengat indera pendengaranku. Dia bilang melihat Tyas?

"Halo, Merlin? Kamu sudah tanya ke Fakih apa sudah ada perkembangan kasus Tyas?" Di seberang sana Feysa masih menunggu jawaban.

"Belum Fey, tidak ada jasad yang ditemukan di lokasi kejadian. Tyas masih dalam laporan orang hilang." Kusahuti Feysa sebagaimana situasi terakhir.

"Oh, syukurlah....."

"Tapi Erlan dicurigai merencanakan kejahatan terhadap Tyas, dia menyembunyikan status hubungan dan berniat ingin menceraikan Tyas?"

"Apa?? Aku baru tahu sekarang, kenapa justru Erlan yang terlibat. Aduhhh, bodohnya? Seharusnya tadi kupastikan saja wanita itu Tyas atau bukan?" Feysa terdengar panik dan menyesal.

Kepanikan itu pastilah tidak sebesar yang kurasakan sekarang.
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pengantin Pengganti   Bab.61 POV Tyas Akun Asli

    Sudah seminggu aku hanya mendekam dalam ruangan, kalau tidak di kamar, paling keluar duduk di ruang tivi. Begitu tidak terbiasanya dengan iklim di negeri kelahiran Hans, karena kami datang di penghujung musim dingin.Beruntungnya suhu sudah tidak lagi mencapai minus 20°, di jalan beraspal pun salju sudah tidak terlalu tebal. Kulongokkan kepala melihat dari jendela kaca, beberapa tetangga sebelah dan seberang rumah beraktifitas di halaman rumah. "Mau kemana, kamu Love?" Maura, Nenek Hans bertanya dalam bahasa inggris beraksen Kanada. Rupanya Dia melihatku keluar kamar menuju tangga, neneknya Hans memang kerap duduk berjam-jam di sofa empuknya, menonton tivi atau merajut. Dua kegiatan yang tak biasa kulakoni."Aku mau menyekop salju, seperti para tetangga? Bosan rasanya di dalam terus, Nek?" sahutku tersenyum."Ah, ya-ya. Kamu bisa bermain salju karena sebentar lagi musim dingin berakhir?" Maura manggut-manggut mempersilakan. Di rumah berlantai dua

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-03
  • Pengantin Pengganti   Bab.62 Kembalinya Tyas

    Tiga bulan adalah waktu yang terasa panjang jika dijalani dalam penantian atau semacam ketidakjelasan. Aku tahu Erland memendam semua pertanyaan dibalik sikapnya yang terlihat baik-baik saja.Tyas yang menghilang tanpa jejak menyisakan rasa bersalah dalam diri suamiku, terkadang kudapati dirinya termenung atau saat sujudnya begitu lama di sholat pertengahan malam. Aku yakin terselip nama Tyas dan Arumi menjadi bagian dalam doa yang dimohonkannya.Dan di pagi menjelang siang hari Minggu, kami dikagetkan oleh pekikan Feysa di ruang tamu, ponakan kesayangan mama Netty itu memang sedang cuti semester dari perkualiahannya."Ada tamu kayaknya, Mas? Feysa kenapa segitu heboh?" tanyaku pada suami yang ikut berbaring menidurkan baby Ghaazi. Lalu tak lama terdengar ketukan di pintu kamar."Ada tamu untukmu, turunlah. Alia sebaiknya kamu juga ke bawah?" Mama Netty muncul di balik pintu yang dibuka oleh suami. "Duluan aja, Mas." Aku berkata sambil t

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Pengantin Pengganti   Bab.63 Takdir yang Hanya Tertunda

    "Kau saja yang pergi, Mas? Aku cukup menerima keputusan kalian saja, pendirianku tidak berubah tentang poligami. Kecuali sampai masa pemulihan Tyas," Kutolak ajakan Erland pergi ke Jakarta, berembug di hadapan keluarga Arumi mengambil langkah untuk menghadapi persoalan baru."Tyas itu hamil dan akan melahirkan anakku, Al? Ini bukan persoalan satu atau dua bulan, seperti dulu kau memberikan waktu buatku mengambil keputusan?!" Sergah Erland menatapku, kubalas sorot matanya yang mengandung permohonan."Aku paham Mas, situasi ini memang tidak bisa kau hindari? Aku mendukungmu untuk menyelesaikan masalah, tapi bukan berarti secara fisik aku bisa hadir di antara kalian! Atau sebaliknya Tyas bisa masuk lagi dalam rumah tangga kita, aku nggak bisa Mas?" "Kau tidak benar-benar mendukungku, Alia? Kau menempatkanku pada posisi sulit lagi..." keluh Erland.Aku menelan ludah. Tadinya aku beralasan tidak bisa meninggalkan pekerjaan, tapi Erland berke

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-07
  • Pengantin Pengganti   Bab.64 Permintaan Owner Desta

    "Hari ini tolong disiapkan keperluan baby Ghaazi untuk empat hari ya Sus, Besok pagi sekali kita berangkat ke Kalimantan." Kupesani suster sebelum ke kantor pagi ini."Wah, pertama kali saya diajak pergi langsung ke Kalimantan, Bu?" cetus suster kaget tapi terlihat senang."Bosnya baik ya Bu, urusan kerja boleh ngajak anak dan saya juga?" Suster masih nyeletuk melihatku hanya diam."Saya jujur bilangnya nggak tega meninggalkan suster cuma berdua Egha selama lima hari, sedangkan papanya dan oma Netty juga sedang ke Jakarta. Ternyata malah dibelikan tiket untuk kalian berdua?" Kucoba menjelaskan walaupun logikanya aku pun merasa aneh dengan keputusan Pak Desta. Sudahlah, berhusnudzon saja. Undangan kali ini kulihat bersifat privat dari Pengusaha Tambang yang memiliki memiliki berbagai lini usaha di bawah naungan Group BorneoCitra. Hari jadi corporasi dimeriahkan dengan berbagai agenda promotif-edukatif-sosial Responsibility, oleh karena i

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Pengantin Pengganti   Bab.65 POV Erland Tak pernah Kuniatkan

    Perjalanan ke Jakarta tanpa kesediaan Alia ikut serta membuatku terjaga dalam benak, mempertanyakan nasib pernikahan kami ke depannya.Fakih menelpon bahwa dokter Viona mendesak keluarga segera menyikapi pengobatan Tyas yang harusnya ditingkatkan dalam bentuk penerimaan keluarga. Ingatan Tyas akan pulih sepenuhnya bila orang terdekat dan lingkungannya mendukung.Manakala semua orang sependapat, kudapati Alia bergeming seperti sikapnya empat bulan lalu. Penolakan terhadap poligami begitu kental dalam sorot mata dan bahasa tubuhnya yang menjaga jarak."Aku paham Mas, situasi ini memang tidak bisa kau hindari? Aku mendukungmu untuk menyelesaikan masalah, tapi bukan berarti secara fisik aku bisa hadir di antara kalian! Atau sebaliknya Tyas bisa masuk lagi dalam rumah tangga kita, aku nggak bisa Mas?" Ucapannya terngiang lagi, dengan sorot mata terluka menikamku tanpa daya. Dukungan Alia kuharapkan agar bisa kutegaskan kondisi tidak ideal dalam hubung

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Pengantin Pengganti   Bab.66 Sejenak Aku Tanpa Mu

    "Jadi ini gadis yang diceritakan papa-mama kamu, Desta? Calon istri yang membuat kamu memandang sebelah mata pada anak gadis tante?" Ucapan itu bernada sedikit ketus, oleh seorang wanita berumur limapuluhan dalam look yang cantik dan mewah. Pandangannya tajam memindaiku dari ujung kepala hingga ke ujung kaki.Senyumku tertahan mendengar Desta sampai terbatuk disemprot nyonya rumah yang mengharapkannya jadi menantu."Putri tante Selfi istimewa, banyak penggemar menunggu kesempatan mendekatinya. Saya dan Alia akan senang menganggapnya sebagai adik?" Kilah Desta kemudian."Hem, tante masih menunggu undangan kalian. Bila janur kuning sudah melengkung, barulah tante merekomendasikan pria lain buat anak gadis tante!" Ujar tante Selfi tak menyerah. Aku meneguk ludah melihat kegigihan seorang ibu menjodohkan putrinya. Sementara Desta kulihat lebih santai menanggapi, mungkin dipikirnya mengenalkanku sudah cukup telak buat menampik rencana perjodohan.Kami beruntung karena om Wimar segera data

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-08
  • Pengantin Pengganti   Bab.67 Bagaimana Caranya agar Aku Mampu

    Hari ketiga kembali di Surabaya, seperti biasa pekerjaan rutin menyambutku. Hari ini Bu Yani meminta Reviu triwulan pada semua unit. Tingkat Kehadiran, interaksi dan dinamika kelas, aktivitas online di media pembelajaran, semua data itu yang sekarang sedang kukompilasi."Alia, kita bergabung di zoom meeting sekarang ya! link sudah diemailkan oleh mereka," Seruan Bu Yani dari balik pintu memaksaku membuka email dan masuk ke rapat virtual yang nampaknya baru mulai berhai-halo, saling menyapa antar manager operasional dan para assisten yang menjadi peserta dari seluruh cabang.Menghadiri rapat secara virtual memungkinkanku sambil menggarap permintaan bu Yani. Sengaja tidak mengaktifkan suara dan video, hanya menampilkan foto profil di jendela akun. Sekilas kudengar suara yang kukenali adalah Restu dan Bu Yani, selebihnya masih asing. Aku terus saja mengerjakan kompilasi data, menampilkan dalam bentuk bentuk Bar chart dan Curve, sambil pasang telinga menyimak apakah pembahasan di zoom me

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-10
  • Pengantin Pengganti   Bab.68 Berpikir Untuk Kembali

    "Kita jemput Egha kan, Mas?" Aku bertanya begitu mendudukkan bobot dijok mobil, di samping Erland yang menjemput lagi sore ini. Suamiku mengangguk dan memutar kemudi melajukan mobil menuju Graha Estate.Kangen sekali rasanya pada putraku karena tadi malam Erland menginginkan waktu berdua kami tidak terganggu, jadilah baby Ghaazi dibiarkan menginap di rumah orangtuanya. "Ma-ma, maaa!" Buah hatiku yang sedang bermain dengan suster di halaman, berlari menghambur begitu melihatku turun dari mobil."Apakabar sayang? Muuaach. Cup.Cup. Dua hari nggak lihat kamu, mama kangennn?" Kugendong baby Ghaazi masuk ke rumah. Kaki yang mengayun langkah jadi terhenti menyaksikan siapa yang sedang mengobrol di ruang keluarga.Feysa dan Tyas.Kedua wanita itu menoleh diusik oleh baby Ghaazi yang mengoceh dalam pelukannku. Feysa memutar badannya melambai pada putraku yang segera saja terkekeh senang setiap di sapa oleh siapa pun "Kalian tidak jadi p

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-11

Bab terbaru

  • Pengantin Pengganti   Bab 85 Aku merindukannya

    Sepulang dari mendampingi kunjungan lapangan, aku jatuh sakit. Keletihan perjalanan darat hari kedua yang menguras tenaga ditambah hari-hari sebelumnya mentalku cukup tertekan setelah mengajukan berkas cerai ke pengadilan agama.Dengan tubuh meriang, aku bahkan tidak bisa melepaskan rindu pada baby Ghaazi. Tante Fifi melarangku langsung menemui putraku, terlebih karena aku baru datang dari daerah. Beliau khawatir masih tersisa penularan virus penyebab pandemi selama dua tahun lalu."Kamu sakit, Al?" Erland yang sore ini mengira baby Ghaazi sudah kubawa pulang ke rumah Citraland, terkejut mendapatiku demam. Aku yang tadinya meringkuk di tempat tidur mau tak mau membuka pintu yang sudah kukunci. Wajah yang pucat dan tubuh berlapis sweater tebal, mendorongnya secara otomatis meletakkan punggung tangan di dahiku."Egha dimana?" Tanyanya menyadari rumah yang sepi."Tante Fifi melarangku singgah untuk membawanya pulang, Mas. Di bandara tadi ak

  • Pengantin Pengganti   Bab.84 Bertemu Merlin lagi

    "Pergi ke Riau dengan bos-CEO? Baguslah, anggap saja kamu sedang healing?" Lontar Rivana tersenyum menggoda. Pagi ini kami bertemu secara tak sengaja. Aku mengantar suster dan baby Ghaazi untuk menginap di tempat orangtua Rivana sampai lusa. Besok ayah dan bunda juga akan datang ke sini menemani cucu mereka."Aku terpaksa diminta ikut, Va. Investor asing perlu penterjemah waktu dialog dengan pihak pemerintah daerah." kilahku berdalih."Nikmati saja, Al. Kurasa Pak Destanto bukan cuma membutuhkanmu di lapangan, tapi dia bermaksud supaya kamu sedikit melupakan perkara perceraian itu." Pungkas Rivana."Ngaco kamu ah, kemarin saja aku ditegur. Disarankan ambil cuti gegara ketahuan melamun?" Sergahku meringis."Haa...itu namanya bos-CEO menaruh perhatian padamu. Peduli dengan yang kamu sedang hadapi, betul gak?!" Rivana mengedipkan sebelah mata. Aku tak menggubrisnya lagi. Bisa jadi apa yang dikatakan Rivana benar, tapi bisa pula keliru. Mana bisa kutebak dengan pasti apa saja dipikiran l

  • Pengantin Pengganti   Bab.83 Menghitung Hari

    Dengan bantuan om Rudi aku memperoleh jasa pengacara untuk mengurus perceraian. Tak memakan waktu lama untuk menyiapkan berkas, kuserahkan lebih lanjutnya pada pengacara untuk mengajukan sidang.Benar kata Restu, pihak keluarga besarku sudah sangat memahami sejak tujuh bulan lalu. Dukungan terutama dari Rivana, juga Kak Ciko yang memberiku semangat dan meyakinkan pasti ada hikmah di balik semua ini.Hari sabtu Erland datang dan kumanfaatkan momen itu untuk bicara dari hati ke hati."Aku minta maaf sekali lagi, Mas. Senin depan berkas perceraian kita sudah diajukan ke pengadilan agama." Kata-kata itu terucap pelan, tapi mampu merenggut denyut jantungku sendiri hingga serasa berhenti.Erland berpaling ke arahku, tatapan matanya berkilat terluka. Tanpa kuduga ia kemudian berjalan mendekat, lalu menarikku dalam pelukan yang kuat."Aku tahu kau tersiksa menjalani rumah tangga kita, Al. Kau berhak mengambil jalan ini untuk merasa lebih bahagia?"Ya, Allah. Kenapa hatiku sangat sakit menerim

  • Pengantin Pengganti   Bab.82 POV Restu Karena Peduli

    Undangan Desta pada acara tahlilan empat puluh hari mendiang bapaknya, mempertemukanku lagi dengan Alia. Walaupun aku mengetahui kepindahannya ke Jakarta sudah hampir dua minggu, tak ada alasan tepat aku pergi menemui Alia. Terlebih ia disibukkan dengan profesi baru di Bthree Group milik teman baikku.Erlan tidak kau undang?" Tanyaku begitu kami bertemu sebelum acara tahlilan berlangsung"Dia tidak bisa datang, kesibukannya mulai padat menjalankan kembali bisnis milik Tyas." Alia tampak berusaha jujur, kedua bola matanya yang indah menghindar dari tatapan ingin tahuku."Aku permisi ke dalam, Res? Di dalam juga ada Rivana" ujarnya sebelum berlalu. "Rivana, putrinya om Rudi?" cegahku penasaran."Iya, suaminya Dipo juga bekerja di Bthree Group." Aku mengangguk paham dan membiarkan Alia berlalu. Nampaknya para wanita dan kerabat dekat keluarga Desta berkumpul di ruang keluarga rumah kediaman ini.Aku terpekur duduk di antara tamu undangan yang berdatangan. Wajah cantik Alia berkelebat.

  • Pengantin Pengganti   Bab.81 Jangan Gamang, Alia

    Tak kukira akan bertemu Restu di pelaksanaan tahlilan, sepupu Erland itu ternyata diundang langsung oleh CEO Destanto."Erlan tidak kau undang?" Tanya Restu."Dia tidak bisa datang, kesibukannya mulai padat menjalankan kembali bisnis milik Tyas." Sahutku sebagaimana kenyataannya. Erland tidak menjanjikan bisa hadir sewaktu kemarin kusampaikan bahwa bu Retno juga mengundang keluargaku ke acara ini. "Sepertinya aku masih sibuk menyelesaikan pekerjaan pada jam itu." Jawaban Erland kuartikan sebagai keengganannya untuk datang.Terlebih tahlilan almarhum Pak Amirudin dilaksanakan ba'da Ashar, sepertinya Erland memilih berkutat di kantornya daripada datang ke sini demi memantaskan hubungan baik semata.Rivana yang datang mewakili keluargaku, dan sekaligus mendampingi suaminya yang juga masuk di panitia kecil.Rangkaian acara pengajian Ayat Suci Alquran dan Dzikir Tahlilan berlangsung tepat waktu dan lancar karena Sholat Asha

  • Pengantin Pengganti   Bab.80 Menjalankan tugas

    "Alia, maaf mengganggumu dihari libur. Kalau ada waktu bisa ketemu dengan ibu ya, ada yang mau dibicarakan hari ini?" Suara di ujung telpon adalah milik CEO Destanto. "Baik Pak, kalau boleh tahu mengenai apa yang akan dibicarakan ini?" Tanyaku penasaran."Rencana tahlilan almarhum bapak tiga hari lagi, kamu bisa datang hari ini atau besok di jam kerja?" "InsyaAllah siang ini, Pak." Kusanggupi permintaannya."Baiklah, terimakasih. Kami tunggu," terdengar nada suara lega. Lalu telpon di tutup menyusul dikirim mapp lokasi kediaman yang nantinya kutuju.Hari masih pukul delapan, di depan rumahku suster membawa baby Ghaazi sarapan, bergabung dengan para tetangga komplek yang penampakannya hanya terlihat di hari minggu. Pada jam segini ada warga yang lalu lalang baru selesai berolah raga pagi, ada pula yang menemani anak bermain sepedaan, atau sekedar bersih-bersih pekarangan. Semua itu menggantikan suasana lenggang yang b

  • Pengantin Pengganti   Bab.79 Menapak Realita

    "Begitu rupanya? Ibu paham sekarang, tapi tidak apa-apa juga toh, bila sandiwara nantinya berlanjut jadi kenyataan?" kata-kata bu Retno bernada gurauan, tapi tetap saja membuatku kesulitan menanggapi."Fokusnya belum ke arah itu, Bu. Alia sedang mengurus perceraian dengan suaminya..."Glek. Kali ini aku hampir tersedak padahal potongan puding yang kusuap amatlah lembut di kerongkongan.Tak bisa berbuat apa-apa. Tak keliru juga ucapan owner Desta. Hanya saja sungguh canggung jadinya ketika di luar kendali masalah pribadiku jadi perbincangan di sini "Ibu turut prihatin. Kalau boleh tahu kamu punya putra atau putri dari pernikahan itu?" Bu Retno menatapku."Seorang bocah lelaki, Bu. Namanya baby Ghaazi..." Sekali lagi owner Desta yang menjawab pertanyaan ibundanya.Aku sudah gerah dengan percakapan ini. Kalau saja bukan bos-ku, pasti kupilih angkat kaki dari sini. Salahku juga yang mengajukan konflik rumahtangga sebagai l

  • Pengantin Pengganti   Bab.78 Bertemu Tak Sengaja.

    "Hari ini ulangtahun Arumi, Tante Mia mengadakan syukuran dan mengundangmu juga. Kamu bisa pergi, Al?" Perkataan Erland membuat ingatanku kembali terlempar ke masa lalu. "Sepertinya tidak, Mas. Aku ingin istirahat saja." jawabku seadanya. Hari sabtu ini memang kurencanakan menghabiskan waktu di rumah saja, berleha-leha sambil bermain dengan baby Ghaazi."Berarti aku ajak Egha dan suster saja, kebetulan ada Salom Almera putrinya Iqbal. Egha bisa bermain bersamanya," ujar Erland."Tapi, Mas...""Kenapa, Al? Kamu keberatan sekali-sekali Egha pergi denganku? Tiap hari seharian ditinggal kerja, anak balita pun butuh suasana baru di luar sana." imbuhnya Aku terdiam karena sudah terlanjur mengatakan tidak ikut ke rumah Arumi, tapi tidak mengira Erland bahkan tetap mengajak baby Ghaazi dan suster."Ya sudah, akan kusiapkan keperluan Egha dulu." Ucapku tak ingin berkeras, padahal aku bakal kesepian di rumah.Ada benarnya kata-kata Erland, baby Ghaazi dan suster perlu diajak jalan setelah ber

  • Pengantin Pengganti   Bab.77 Wellcome to the Bthree

    Aku tiba di gedung Perkantoran yang ditempati BThree Group lima belas menit sebelum waktu yang dijanjikan oleh owner Desta.Persis seperti di Surabaya sejumlah apartemen studio menjadi area beraktivitas berbagai divisi menggerakkan jalannya roda perusahaan. Hanya saja masing-masing apartemen studio berukuran lebih besar dengan desain interior eksklusif."Selamat pagi Bu Alia, selamat datang dan selamat bergabung di Bthree Group." Seorang gadis mengucap salam menyambut di meja resepsionis yang berbentuk setengah lingkaran dengan latar belakang logo perushaan berupa tiga hurup B,t,h berukuran besar yang dirangkai apik menggunakan paduan warna elegan.Begitu kusebutkan nama maka garda terdepan ini menyambut dengan kalimat yang spesifik, pertanda sudah mengidentifikasi diriku adalah wajah baru yang mereka ketahui satu paket dengan pemegang tampuk pimpinan perusahaan yang baru. "Selamat pagi, Mbak. Apakah saya akan menunggu Pak Desta di sini

DMCA.com Protection Status