Share

Bab.59 POV Author Pria Penolong Hans Markuis

Kota kosmopolitan yang dijuluki rumah kedua orang Indonesia ini, sepertinya bukan kali pertama dijejaknya. Bagi Tyas kota Singapura tak asing, dengan langit yang sempurna, gedung menjulang dan matahari bersinar dimana-mana.

Kapan dirinya pernah ke kota dengan ikonik patung Merlion ini, Tyas benar-benar tak bisa menghadirkan memorinya. Semakin didesaknya pikirannya berpaling ke belakang, justru syarafnya menjadi tegang dengan gejala pusing dan berdebar-debar.

"Ayo Love, kita jalan keluar siang ini? Aku tidak manusiawi ya, membiarkanmu terkurung di hotel saja dua hari ini?" ujar Hans saat mengajaknya sarapan pagi di resto hotel.

"Mau jalan kemana? Dan sampai kapan kita berada di Singapura, Hans?" Tyas bertanya begitu karena baru sekarang lelaki berwajah Indo ini mengajaknya sarapan bareng.

Pagi kemarin hanya pesan dikirimnya memberitahu bahwa agendanya sangat padat, jadi langsung pergi tanpa sempat menemui Tyas di kamarnya. Bahkan sampai malam pun
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status