Share

BAB. 66 Kecewa

Penulis: Han Hyo Joo
last update Terakhir Diperbarui: 2023-04-12 22:43:14

Melissa duduk di tepi kasur sambil menatap pintu kamar berharap Erlangga akan kembali. Sudah hampir satu jam dan pria itu belum juga kembali ke kamar mereka. Beberapa kali Erlangga menghapus air mata yang mengalir di pipinya. Kepalanya mulai terasa sakit, ingin rasanya berbaring sebentar tapi dia masih ingin menunggu Erlangga. Beberapa kali dia menatap layar ponselnya berharap Erlangga menelepon atau meninggalkan pesan untuknya.

“Dia pasti sangat kecewa padaku.” Melissa memijat kepalanya berusaha menghilangkan rasa pening yang mulai muncul.

Tangan Melissa bergerak menyentuh perutnya, tiba-tiba dia ingat bahwa sekarang dia membawa satu nyawa ke dalam dirinya. Kepalanya rasanya akan pecah memikirkan segala hal yang sedang terjadi saat ini, tapi satu hal yang dia inginkan sekarang hanyalah Erlangga kembali lalu mereka bisa berbicara tanpa emosi yang meluap-luap.

TING!

Melissa reflek membuka ponselnya. Sebuah pesan muncul di layar ponselnya. Rasa kecewa langsung menghinggapinya begitu ia
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 67 Kecewa-2

    Aku Hamil! Ucap Melissa dalam hati. Rasanya ia ingin sekali berteriak tetapi dia tak punya keberanian yang besar untuk mengatakan pada keluarganya bahwa ia sedang hamil.“Melissa, sejak awal itu bukan tempatmu. Itu milik Marissa, sekarang dia sudah kembali. Biarkan Marissa bersama dengan Erlangga, berikan dia kesempatan sekali lagi. Kau bisa mengejar apa pun yang sempat tertunda karena harus berkorban untuk Marissa.” Ucap Ibu Melissa dengan sendu. Tatapannya adalah jenis tatapan yang penuh dengan permohonan.“Ibu, apakah hidupku tidak penting? Apakah menurutmu aku terlahir untuk selalu berkorban demi Melissa? Sejak kecil selalu Marissa yang diutamakan. Mengapa Ibu selalu pilih kasih dan membela Kak Marissa? Aku juga anakmu tapi kenapa tidak memperlakukanku dengan setara? Untuk kali ini saja aku tidak ingin dikorbankan lagi.” Ucap Melissa dengan suara bergetar.Wanita paruh baya itu hanya tertegun mendengar ucapan Melissa. Dia menyadari bahwa apa yang dikatakan Melissa semuanya benar.

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-13
  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 68 Menolak

    Melissa terdiam tak bisa berkata-kata, apa yang Marissa katakan membuatnya sedikit bingung dan goyah. Dia ingin percaya pada apa yang Erlangga katakan di awal pernikahan mereka bahwa dia akan menjalani pernikahan ini dengan sesungguhnya tetapi apa yang Marissa katakan juga tidak bisa diabaikan begitu saja. Bagaimana kalau memang selama ini Erlangga hanya emosi dan dia belum menyadari bahwa perasaannya pada Marissa memang tidak pernah berubah sama sekali?“Pergilah dan tinggal bersama nenek di Bogor.” Ucap Marissa. “Aku yakin dengan perginya dirimu, keadaan akan kembali seperti semula. Sekali ini saja, tolong bantu aku.” Ucap Marissa memohon pada Melissa.“Bagaimana kalau sekali ini saja aku yang meminta bantuanmu? Jangan mengusirku dari sini.” Ucap Melissa pada Marissa.“Melissa, bawa semua tabungan Ibu. Kau ingin berkuliah, kan? Ini pakai semua tabungan Ibu. Tinggallah dengan nenekmu, temukan kebahagiaanmu. Ibu mohon, Melissa.” Ucap Ibu Melissa dengan permohonan. Wanita itu meraih ta

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-14
  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 69 Aku Hamil, Erlangga!

    Wajah Melissa menghantam dada bidang Erlangga, tidak keras tetapi cukup membuatnya memekik terkejut. Melissa mengangkat kepalanya ke atas. Tatapan mereka saling mengunci satu sama lain.“Kau habis menangis?” Tanya Erlangga.“Erlangga…” ucap Melissa lalu mencoba bangun namun Erlangga dengan cepat membalik tubuhnya hingga posisi pria itu kini menindih Melissa.“Apa yang kau lakukan, lepaskan aku!” ucap Melissa panik. Erlangga menahan kedua tangan gadis itu di sisi kepalanya dengan keras.“Apa yang sedang kau lakukan di sini? Menggodaku?” Tanya Erlangga dengan dingin. Melissa masih dapat merasakan emosi pria itu masih belum surut.“Tidak, aku tidak tahu kau ada di sini. Biarkan aku kembali ke kamar.” Ucap Melissa lalu mencoba mendorong Erlangga namun usahanya tidak membuahkan hasil apa pun. Erlangga justru semakin mengeratkan cengkeramannya pada pergelangan tangan gadis itu.“Erlangga, tolong lepaskan aku. Kau menyakitiku.” Ucap Melissa memelas. Perlahan cengkeraman pria itu mengendur te

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-15
  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 70 Pergi

    Melissa memotong ucapan Erlangga. Ia tahu bahwa semakin dibiarkan, pria itu akan mengatakan kalimat-kalimat yang lebih menyakitkan lagi. Untuk sepersekian detik suasana begitu senyap. Bahkan Melissa bisa mendengarkan bunyi jantungnya sendiri yang berdetak begitu cepat.Erlangga mengambil botol wine dari lantai lalu meneguknya langsung dari botol. “Siapa?” Tanya Erlangga singkat.“Siapa apanya?” Tanya Melissa bingung.“Siapa ayah dari bayi di kandunganmu?” Tanya Erlangga.Mata Melissa sontak terbelalak mendengar ucapan Erlangga tetapi dia berusaha menormalkan kembali ekspresinya. Rasanya seperti seseorang baru saja menusuknya tepat di dada. Air matanya berdesakan ingin keluar tetapi dia berusaha menahannya mati-matian. Dia tidak mau menangis di hadapan pria yang baru saja merendahkan dirinya.“Jangan keterlaluan begitu. Kau pikir aku pelacur?” Ucap Melissa dengan santai seolah pertanyaan Erlangga tidak memengaruhinya sama sekali.Erlangga menyadari bahwa dia sudah keterlaluan sekali. P

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-16
  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 71 Wanita Licik

    Erlangga duduk bersandar menatap gamang pada layar komputer, tepat di hadapannya layar menampilkan Melissa yang sedang berjalan membawa koper besar dan tas ranselnya. Gadis itu meninggalkan rumahnya tadi malam satu jam sejak dia kembali dari ruang penyimpanan wine milik keluarganya. Erlangga mengusap wajahnya dengan kasar. Otaknya masih mengulang semua yang ia lihat di layar komputer. Apa yang sebenernya terjadi di rumah gadis itu semalam. Sebelum ke ruang penyimpanan wine, Melissa terlihat mengunjungi rumahnya. Lalu mengapa Marissa mengejarnya dan tampak berteriak pada Melissa ketika gadis itu keluar dari rumah mereka. Dia tahu keluarga gadis itu mungkin kembali memberinya tekanan, tapi kali ini apa yang mereka pertengkarkan hingga membuat Melissa begitu terlihat sedih semalam.“Tenanglah aku hanya bercanda, aku hanya ingin mengerjaimu tapi responsmu sangat menyakitiku.”Ucapan Melissa muncul dalam benak Erlangga. Pria itu langsung berdiri terlonjak dari tempat duduk. Bagaimana kalau

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-17
  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 72 Masa Sulit

    Satu hari sebelum menghilangkannya Melissa, Shinta mencari-cari Melissa. Gadis itu baru keluar dari pertapaannya semenjak merasa bersalah dari tindakannya yang memlagiat karya Melissa. “Hai... Aku tahu kau pasti di sini di jam segini,” ujar Shinta di sebuah halte bis yang mana Melissa sedang termenung mendengarkan musik. “Shinta?” Karena terkejut dan tidak menyangka akan kehadiran Shinta di hadapannya Melissa sampai terperangah dan berdiri perlahan dari duduknya. “Ekspresi mu menunjukkan kau tidak menyukai kehadiranku, hmmm...tapi bisa maklumin atas perbuatanku tidak mungkin kau menyukaiku sekarang seperti dulu kau pasti membenciku kan Melissa?” ujar Shinta dengan sendu. Wajah Melissa yang awalnya datar menjadi canggung. Ada apa tiba-tiba muncul sekarang setelah menghilang cukup lama? Pikir Melissa. “Aku mencarimu untuk meminta maaf padamu, asal kau tahu karyamu aku tarik lagi dari penerbitan, aku tidak sanggup melakukan kecurangan itu padamu,” wajah berharap dan mata

    Terakhir Diperbarui : 2023-04-18
  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 73 Erlangga kacau.

    1 bulan sudah Erlangga seperti orang gila yang sangat kacau mencari istrinya yang hilang. Beberapa detektif bayarannya sudah berpencar mencari juga. Erlangga sudah tidak pulang ke rumahnya beberapa hari, ia pulang hanya untuk membersihkan dirinya dan bergantian pakaian setelah itu ia pergi lagi. Keluarga Erlangga amat sedih menyaksikan apa yang terjadi, mereka juga menyayangkan kejadian saat itu Melissa yang tidak mendapatkan bantuan dari siapa pun saat fhoto-fhoto Melissa dan saat wanita muda itu di sidang di keluarga. Mamanya Melissa sudah tidak bekerja lagi di rumah keluarga Erlangga. Hanna meminta ibunya Melissa untuk introspeksi diri sampai menantu mereka kembali. Sedangkan Marissa menjadi seperti orang gila, rasa malunya sudah habis. Berulang kali menampakkan dirinya di keluarga Erlangga untuk mencari simpati tapi di abaikan oleh semua orang. Seluruh keluarga Erlangga sibuk mencari Melissa. “Saya tahu kamu sangat menyesali tindakanmu tapi tetap saja yang berada di at

    Terakhir Diperbarui : 2023-05-12
  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 74 Berpindah-pindah

    Dua bulan sudah Melissa menghilang, Rangga sudah mencari ke mana pun yang ia bisa, sudah menyewa detektif swasta untuk melacak keberadaan Melissa tapi hasilnya masih nihil. Rangga sudah prustasi, pekerjaannya banyak yang terbengkalai, Untung Ayahnya langsung menghandle pekerjanya. Tiga mingguan setelah hilangnya Melissa, kebenaran tentang fhoto-fhoto yang di kirim orang tidak di kenal pun terungkap kalau itu semuanya adalah rekayasa. Melissa di jebak, Erlangga kian kecewa karena Lee sahabatnya ternyata pengkhianat. Kini, Erlangga hanya bisa menyesali perbuatannya yang gegabah. Kata-katanya yang buruk malam itu. Setiap malam Erlangga selalu berada di gudang penyimpanan wine. Ia selalu mengingatkan kata-kata terakhir Melissa. Apakah Melissa benar-benar hamil saat itu? Arrrgggghhh.... Rangga prustasi. Sedangkan di tempat lain, Melissa menikmati masa-masa kehamilan mudanya, setelah puas makan apa yang ia minta tadi dari Shinta kini ia di disibukkan dengan muntah-muntah di kamar ma

    Terakhir Diperbarui : 2023-06-03

Bab terbaru

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 124

    Dan apa yang dikatakan oleh seseorang tak dikenal itu masuk ke gendang telinganya. Dikta menyisir semua orang yang ada di sekitarnya saat ini. Matanya tertuju pada salah satu spot di mana sosok itu berada. Ya, dia mendapati sosok yang tak dikenal masuk dikerumunannya. Terlihat seringai senyum puasnya itu terulas di mukanya. Ia menggunakan pakaian serba hitam. Sayangnya, Dikta tak bisa melihat sorot mata yang tertutup oleh bayangan topi yang dikenakannya. Tak hanya dia yang puas, melainkan sosok mereka yang ada disitu pun ikut merayakan kekalahan Dikta. Ya, walaupun sementara mereka sangat yakin itu bisa menjadi peringatan agar Dikta bisa mundur dari jabatannya. Agaknya dalam hati mereka masing-masing silih berganti menghina Dikta. Atau mungkin ada yang menertawakan Dikta juga. Entahlah, pikiran Dikta berkecamuk. Bukan karena masalah diseret tapi siapa lagi yang bermain drama dengannya saat ini. Perlahan namun pasti Dikta meninggalkan kantor utamanya dengan tangan diborgol. Keluar

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 123

    Dan apa yang dikatakan oleh seseorang tak dikenal itu masuk ke gendang telinganya. Dikta menyisir semua orang yang ada di sekitarnya saat ini. Ia mendapati sosok yang tak dikenal masuk dikerumunan. Terlihat seringai senyum puasnya itu terulas di mukanya. Mereka sangat puas melihat Dikta, yang diseret paksa bak tersangka sesungguhnya. Agaknya Dikta berat sekali melangkahkan kakinya. Hanya saja Dikta tak bisa menangkapnya dengan jelas, karena polisi lebih dulu menyuruh Dikta untuk masuk ke dalam mobilnya. Sepanjang perjalanan Dikta benar-benar pasrah. Bahkan ia tak berbicara sepatah kata apapun. Diam. Dan mengikuti alur mereka inginnya seperti apa. Namun di balik diamnya Dikta, ia terus mengamati sosok itu dari belakang. Mengingat kembali semua yang dikatakan oleh mereka. Harap-harap ada klu yang menyudutkan pada sosok tersangka. Dikta juga masih ingat siapa saja yang ikut andil di dalam sana. Sehingga Dikta bertekad akan kebebasannya akan menelusuri siapa mereka. Apakah benar yang

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 122

    Tampak nafas pria itu benar-benar tersenggal. Kentara sekali ia sangat kelelahan agaknya. "Ada apa? Minum dulu!" sosor Dikta seiring memberikan segelas air minum. Mengambil dan meneguk airnya dengan rasa tamak. Agaknya ia sangat kelelahan. Baik Sierra maupun Dikta masih menunggu apa yang ingin dikatakan olehnya itu. "Ada apa?" Hosh! Hosh! "Anu, Pak. Itu kantor—" Mata Dikta membulat sempurna mendengarkan hal itu. Kini tatapannya mulai menatap lekat untuk membenarkan rasa jujurnya itu. Sehingga batin Dikta dili seperti sudah dikejar seseorang. Memperhatikan keadaan kamar di manan Sierra berada. Dikta berusaha mencerna kembali 11 "Pak gawat kantor kena sidik oleh pihak terkait dan investor!" sosornya terburu-buru. "Jangan bercanda! Ini tidak lucu!" sanggah Dikta geram. Menelan salivanya kuat-kuat. Sierra hanya bisa menatapnya datar. Karena hal ini sering terjadi. Sierra hanya busa menonton kejadian klasik ini. Ia yakin Dikta pasti terkejut akan apa yang terjadi. Walaupun Sierr

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 121

    Mengangguk. Ia ingin merangkul Sierra, hanya saja lengannya benar-benar tak kuasa menahan nyeri karena luka itu. Ditambah Dikta dihantam berkali-kali saat melawan Sony yang membuat salah satu tangannya kebas.“DIKTA TANGANMU TERLUKA! PAK CEPAT KE RUMAH SAKIT!”Sang pengawal pun langsung menginjak pedal gasnya begitu saja. Sierra benar-benar panik akan apa yang terjadi. Dikta hanya terkekeh melihat tingkah Sierra yang terlalu berlebihan ini. Padahal lukanya tak seberapa dengan rasa khawatirnya itu.Sesampainya di rumah sakit, malah bukan Dikta yang dilarikan untuk di tangani. Tapi malah Sierra yang dilarikan ke ruang UGD. Dikta memboyong tubuh wanita yang merintih kesakitan itu.“Sus, tolong!”Dengan sigap para perawat itu membawa Sierra berlalu menuju ruang UGD. Dikta hanya bisa menunggunya di depan ruangan dengan harap-harap cemas. Ia tak peduli lagi dengan rasa sakit yang diembannya saat ini.Ya, perjalanan yang cukup terjal dari tempat kejadian membuat Sierra mengalami pendarahan d

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 120

    Tapi Bella malah menarik paksa pria itu dalam pelukannya. Pelukan yang selama ini ia elu-elukan setiap malam. Jujur saja, Bella sangat merindukan Dikta kala ini. Ya, dia sangat menginginkan Dikta kembali dalam pelukannya. Kembali merajut dunia yang telah lama hilang. Ternyata Bella baru menyadari, jika Diktalah yang berhasil membangun dunianya terasa megah. Atau bisa dikatakan hanya Dikta yang bisa mengerti segala keinginannya. Bukan Noah maupun kedua orangtuanya. Bahkan bisa dikatakan jika Diktalah yang berhasil membuatnya menjadi istri yang layak. Dia berhasil mengagungkan Bella dengan segala perjuangannya yang tulus itu. Dan tak pernah Bella temukan pada Noah hingga saat ini. Andai saja waktu bisa diputar kembali, mungkin Bella takan pernah melakukan itu. Dan mungkin saja anaknya masih hidup sampai saat ini kan?Dikta menepis segala rayuan Bella yang mulai menjalari tubuhnya. Sungguhpun, Dikta jijik dan muak sekali. “Bella! Lepaskan! Kenapa kau mau menjadi jalang seperti ini,

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 119

    Dari root top bangunan di seberang jalan, tepatnya di seberang kosan Sony, seorang pria mengawasi Sony yang sedang dikepung oleh Dikta dan pengawalnya.Pria itu sudah siap dengan senapan laras panjangnya, bersiap membidik target. Saat itu Dikta menanyai Sony, tapi dia diam ... tidak mau berkata jujur. Setelah dihajarpun Sony ditanya kembali oleh Dikta. “Sekarang!” perintah wanita dari telepon, kepada pria yang menggunakan penutup kepala dengan earpiece di telinganya. Dan ... DOR! Dikta dan ketiga pengawal terkejut, mereka menoleh sekeliling dan mencari sumber suara. Setelah beberapa menit barulah Dikta tahu, seseorang mencoba lari dari rooftop rumah di seberang kostan yang ditinggali oleh Sony. “Di sana! Tangkap!” perintah Dikta menunjuk ke bangunan di seberang kostan, dua pengawal langsung bergerak untuk mengejar penembak Sony. “Urus mayatnya,” titah Dikta pada dua pengawal yang sedari awal memegangi tubuh Sony, dan sekarang dua pengawal itu sedikit gemetar yang mereka

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 118

    Satu persatu masalah menghampiri Dikta, hampir tak berkesudahan, satu masalah selesai satu lagi muncul. Dia hampir gila, merasa ingin menyerah saat ini karena salah satu dari masalah tersebut adalah Sierra. Istrinya itu adalah kekuatannya, harta yang ia punya satu-satunya. Sedang mengandung buah hati mereka, tapi karena termakan hasutan orang dia lebih memilih pergi meninggalkannya. Dikta tidak tahu harus mencari Sierra ke mana. Ponselnya juga tak aktif, tidak bisa dihubungi sama sekali. Dikta juga tak mendapati istrinya ada di rumah kakeknya. Dia tak tahu apakah ada tempat tinggal Sierra yang lain atau istrinya itu hanya tidur di hotel. Dikta akhirnya membiarkan istrinya itu menenangkan diri dan dia berjanji akan mengurus masalahnya supaya cepat selesai. Pagi ini Dikta pergi ke kantor seperti biasanya, hari ini kakek sudah bilang tidak akan mampir ke kantornya, kakek membantu Dikta mencarikan investor baru untuk perusahaan yang dipimpin oleh Dikta itu, pria itu bersyukur sekali.

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 117

    Dikta menerima telepon dari kakek Sierra, menyuruhnya untuk segera datang ke rumah orangtua Bella. “Aku ada di apartemen, Kek,” ucap Dikta, dia seketika teringat amanah dari ayah Bella yang merupakan mertuanya dulu. “Kau harus bawa mayatku juga istriku. Tolong kebumikan kami dengan layak. Aku yakin hidupku sudah tak bisa bertahan lebih lama lagi,” ucap ayah Bella sesaat sebelum dia tewas karena peluru yang bersarang di kepalanya. Dikta tak bisa untuk tidak sedih, marah dan kecewa, perasaan itu campur aduk di dalam hatinya sekarang. Karena sudah ditunggu oleh kakek, dia segera turun dan menuju ke rumah Bella lagi. Beberapa menit kemudian Dikta sampai di kediaman orangtua Bella, bunga duka sudah berjejer rapi di depan gerbang rumah, banyak mobil yang juga berderet-deret memenuhi tepi jalan. Dikta memarkirkan mobilnya, agak jauh dari kediaman mantan mertuanya itu. Dia turun kemudian melangkah masuk ke sana, orang-orang sudah datang untuk melawat. Dikta melihat ada Bella di sana y

  • Pengantin Pengganti untuk Presdir Lumpuh   BAB. 116

    Dikta terperangah, dia membelakakkan matanya sekarang. Kedua mantan mertuanya itu terkapar, dan malangnya di depan matanya ayah mertuanya dihabisi begitu saja. Dikta yang geram berusaha mengejar siapa penembak yang bersembunyi di gudang tadi. Dikta berlari kencang, melawan rasa sakit kepalanya akibat hantaman tongkat baseball yang mengenai kepalanya. Pria itu kabur, melesat dengan cepat berlari dari arah gudang ke depan. Dari belakang Dikta menyusul berlari kencang, seperti mengenal sosok tersebut, dia mempercepat langkah kemudian menarik jaket hitam yang dikenakan pria yang akan kabur itu. Dikta menarik dengan kedua tangannya hingga pria itu terjerembab. Pria itu menggunakan pakaian serba hitam yakni pakaian serba hitam, sepatu hitam, bertopi hitam, masker hitam dan tak lupa kedua tangannya menggunakan sarung tangan. Dikta menarik masker dan topi pria itu, membuangnya asal, dan ketika semuanya terlepas pria itu tertawa. “Hahaha ... Sudah pas bukan waktunya?” ujar Noah, dia seakan

DMCA.com Protection Status