Aditama yang datang bersama sang istri, dengan wajah yang tampak masih sedikit sedih memberikan ucapan selamat kepada mantan menantunya. Dengan berlapang dada dan berpikiran bijak, ia beserta istri berusaha untuk saling memaafkan dan lebih memilih berdamai dengan keluarga mantan besannya tersebut. Karena mereka menyadari kalau kesalahan bukan hanya terletak pada Arga saja. Melainkan pada putrinya juga yang sama-sama bersalah karena telah berselingkuh. Lagi pula bila ia memilih untuk memusuhi keluarga itu, mereka sendirilah yang akan merugi. Karena pasti keluarga Dewantara akan langsung menghentikan kerjasama dan mencabut segala investasi pada perusahaan miliknya.Sehingga demi memikirkan kelangsungan perusahaan yang dikelolanya, mau tidak mau kedua paruh baya itu lebih memilih untuk berdamai saja dengan keluarga itu.Nayla yang masih tampak tertegun, tersenyum canggung dan sedikit ragu menyambut uluran tangan manta majikannya. "Te-terimakasih, Nyo-nyonya," ucapnya terbata.Sebenarn
Di sebuah dapur, terlihat seorang gadis sedang sibuk menelfon dengan seseorang."Iya ya, Bu'de. Pasti Nay akan segera kirim uang kalau Nay udah gajian ya, Bu'de," ujarnya. "Kalau begitu Nay tutup dulu ya. Assalamualaikum.""Huff!" Gadis cantik yang benama Nayla itu menghela nafas panjang. Dengan raut wajah yang terlihat sedih ia pun menutup teleponnya."Ada apa, Nay?" tanya Eni, teman satu kampung yang membawanya bekerja di rumah ini. "Apa Budemu meminta uang lagi?" tebaknya.Dengan sangat lesu gadis berlesung pipi itu mengangguk lemas."Kok, Bude Rini sering banget sih minta dikirim uang sama kamu. Padahal, 'kan tiap bulan juga kamu udah selalu kirim duwit ke dia.""Ya, mau gimana lagi? Uang itu juga untuk biaya pengobatan ibuku, Mbak." "Emang Bude Rini minta dikirim uang berapa?""10 juta.""Apaa?! Se-sepuluh juta! Gila banyak amit, Nay." Sontak Eni langsung terkejut ketika mendengar nominal yang disebutkan oleh Nayla.Lalu, tiba-tiba saja kedua orang itu tersentak kaget, ketika me
"Kamu harus menggantikan Rissa menikah besok!"JEDDERR!Bagai tersambar petir di siang bolong. Seluruh badan Nayla seolah kaku dan tak bisa digerakan. Ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar."APA? ME-MENIKAH?" pekik Nayla merasa sangat syok.Seketika itu semua orang yang sedang berada di ruang itu langsung tercengang dan juga kebingungan saat mendengar ucapan wanita itu. Namun, mereka semua masih tetap terdiam seribu bahasa tidak berani bersuara. Suasana di dalam ruangan itu terasa sangat mencekam dan menegangkan. Baik para pekerja ataupun sang majikan sama-sama merasa cemas, panik dan juga kebingungan.Sedangkan Nayla masih berdiri mematung. Ia merasa sangat syok dan tidak pernah mengira kalau sang majikannya ini akan berkata seperti itu."Jadi bagaimana Nayla? Kamu sudah siap bertanggung jawab dan menggantikan anak saya?" tanya Winda menegaskan."Duh ... bagaimana ini? Aku belum mau menikah. Aku belum siap menikah dengan siapapun, apalagi dengan orang yang
Keesokan harinya.Di dalam sebuah kamar yang sangat mewah, seorang gadis duduk terdiam di depan cermin. Di depannya, ada banyak peralatan make up yang tergeletak di atas meja.Ada dua orang perias sibuk memoleskan eye shadaow, blush on dan lipstik di wajah gadis itu. Sedangkan orang yang satunya lagi tampak sibuk membetulkan kebaya pengantin yang dikenakan oleh calon pengantin wanita tersebut.Gadis itu nampak begitu cantik dengan kebaya pengantin berwarna putih yang menjulur panjang di bagian belakangnya itu, kini melekat indah di tubuh rampingnya.Saking cantiknya, sang penata rias pun takjub memandangi hasil dari mahakaryanya yang paripurna itu terlihat begitu sempurna.Dengan kulitnya yang kuning langsat ciri khas kulit orang indonesia, bibirnya yang tipis, hidung kecil yang mancung. Belum lagi lesung pipi di kedua sisinya yang menambah kesan cantik dan imutnya wajah gadis tersebut.Hanya dengan polesan yang sederhana dan terkesan natural alias tidak medok ataupun mak-up yang teba
Di hotel Kartika, hotel bintang lima yang terkenal mewah dan megah di Jakarta, tepatnya di ballroom. Terlihat pihak wedding organizer tampak sibuk mendekorasi pelaminan yang diadakan di ballroom hotel bintang lima itu.Terlihat banyak awak media yang berdatangan untuk meliput jalannya pernikahan yang fenomenal itu. Di mana di tempat ini akan diadakan pesta pernikahan antara dua anak pengusaha kaya raya yang pasti akan menjadi topik hangat yang memenuhi berita-berita di berbagai media.Walaupun acara pernikahan itu akan diselenggarakan pada pukul sepuluh pagi, namun para pemburu berita itu sudah stanbay dari subuh tadi. Ya, seperti itulah mereka rela melakukan itu semua semata-mata hanya untuk bisa meliput berita itu secara ekslusif.Sementara di tempat lain, kini Nayla berdiri mematung di tengah-tengah jalan. Matanya langsung membulat dengan sempurna, ketika melihat siapa yang kini sedang terduduk di depan pak penghulu. Raut wajahnya menyiratkan antara syok dan juga kebingungan. Ia be
Di sepanjang acara resepsi pernikahan itu, tak sedetik pun Nayla melepaskan masker yang menutupi wajahnya, hingga acara itu selesai.Sehingga membuat lelaki berparas tampan nan rupawan yang kini sedang berdiri di sampingnya itu semakin merasa aneh dan bertambah curiga saja padanya. Karena bukan hanya itu saja keanehan yang ia rasakan. Bahkan tempat ganti baju pengantin saja mereka harus di tempat yang berbeda. Sehingga keinginannya untuk bisa melihat wajah gadis itu harus terpaksa Ia tunda hingga di malam pengantin nanti.Setelah melakukan semua deretan susunan acara di pesta pernikahan tadi. Pada akhirnya kini tiba waktunya sang kedua mempelai pengantin masuk ke dalam sebuah kamar hotel mewah dan megah yang memang telah disiapkan oleh Arga sebagai sang pengantin sekaligus pemilik hotel tersebut.Nayla sudah terlebih dahulu berada di dalam kamar pengantin. Sedangkan Arga masih sibuk menemani para tamu undangan hingga acara itu pun selesai, barulah lelaki itu bergegas ingin segera m
"Oh, ti-tidak usah. Sa-saya bisa melakukannya sendiri." Seketika itu wajah gadis berlesung pipi itu terlihat memerah karena merasa malu dan juga panik. Sebisa mungkin ia langsung menolaknya.Dengan degup jantung yang berdetak sangat kencang, kedua tangannya gemetar mendorong dada bidang milik laki-laki tersebut berusaha agar bisa terlepas dari pelukannya.Sungguh badan Nayla kini terasa panas dingin tidak karuan. Ada perasaan malu, panik, grogi, dan juga ketakutan semuanya bercampur aduk menjadi satu. Karena baru kali ini ia harus berhadapan dengan seorang pria dalam keadaan jarak yang begitu dekat seperti sekarang ini. Sehingga membuatnya menjadi salah tingkah dan tak tau harus berbuat apa sekarang."Hahaha ... kamu ini aneh dan lucu banget sih? Kenapa muka kamu jadi tegang banget kayak gitu?" Laki-laki itu malah tertawà seolah-olah sedang meledeknya. Entah mengapa ia merasa sangat senang dan gemas melihatnya."Lagi pula kita ini, 'kan udah sah menjadi suami istri. Jadi ... boleh don
Sementara di dalam sebuah taksi, sekitar beberapa jam yang lalu. Terlihat seorang gadis cantik berpakaian modis dengan gaya ala-ala k-pop sedang duduk seorang diri di kursi penumpang.Gadis itu terlihat sangat cantik dengan rambut lurus yang panjang terurai berwarna pirang, kulit putih bersih, hidung mancung dan tidak lupa sepasang bola mata yang indah berwarna kecoklatan itu terlihat begitu sempurna bak seorang artis Korea saja.Dan gadis itu bernama Larissa Aditama Putri, yang merupakan putri tunggal dari pasangan Winda Atmajaya dan Aditama Putra. Ya, dia adalah sang pengantin asli yang berhasil kabur dari rumahnya sendiri.Namun setelah berhasil kabur, kenapa gadis kaya nan manja dan keras kepala itu kini malah berniat ingin kembali ke rumah? Ada apakah gerangan?"Hiks-hiks ... dasar brengsek! Sialan kau Riky! Udah aku bela-belain kabur dari pernikahan untuk datang ke apartemen kamu. Ternyata kamu malah lagi main belakang dan asik-asikan sama si cewek murahan itu.""Apa kurangku se