Beranda / CEO / Pengantin Palsu CEO Arogan / Hilangnya Sang Calon Pengantin

Share

Pengantin Palsu CEO Arogan
Pengantin Palsu CEO Arogan
Penulis: YOSSYTA S

Hilangnya Sang Calon Pengantin

Penulis: YOSSYTA S
last update Terakhir Diperbarui: 2023-07-04 22:41:50

Di sebuah dapur, terlihat seorang gadis sedang sibuk menelfon dengan seseorang.

"Iya ya, Bu'de. Pasti Nay akan segera kirim uang kalau Nay udah gajian ya, Bu'de," ujarnya. "Kalau begitu Nay tutup dulu ya. Assalamualaikum."

"Huff!" Gadis cantik yang benama Nayla itu menghela nafas panjang. Dengan raut wajah yang terlihat sedih ia pun menutup teleponnya.

"Ada apa, Nay?" tanya Eni, teman satu kampung yang membawanya bekerja di rumah ini. "Apa Budemu meminta uang lagi?" tebaknya.

Dengan sangat lesu gadis berlesung pipi itu mengangguk lemas.

"Kok, Bude Rini sering banget sih minta dikirim uang sama kamu. Padahal, 'kan tiap bulan juga kamu udah selalu kirim duwit ke dia."

"Ya, mau gimana lagi? Uang itu juga untuk biaya pengobatan ibuku, Mbak."

"Emang Bude Rini minta dikirim uang berapa?"

"10 juta."

"Apaa?! Se-sepuluh juta! Gila banyak amit, Nay." Sontak Eni langsung terkejut ketika mendengar nominal yang disebutkan oleh Nayla.

Lalu, tiba-tiba saja kedua orang itu tersentak kaget, ketika mendengar ada keributan dari lantai atas. Dengan segera kedua wanita yang bekerja sebagai pelayan itu pun langsung bergegas ingin menuju ke sana.

Sementara di lantai dua. Terlihat wanita paruh baya sedang sibuk mengetuk pintu sebuah kamar.

Tok ... tok ... tok ....

"Rissa ... tolong buka pintunya, Sayang!" seru Winda sang Ibu dari Larissa itu merasa sangat khawatir dengan keadaan putrinya. Karena sudah sedari tadi ia mengetuk pintu kamarnya. Namun, putrinya itu tak kunjung mau membukanya juga.

"Kenapa anak itu belum juga membukakan pintu? Sebenarnya ke mana dia?" Rasa ketakutan mulai menyelimuti dirinya, dan pikiran buruk pun datang silih berganti hingga membuatnya cemas.

"Mah, ada apa?" tanya lelaki paruh baya yang berstatus sebagai suaminya itu dibuat kebingungan olehnya.

"Ini, Pah. Rissa dari tadi gak mau bukain pintu, Pah," jawabnya sembari menununjuk ke arah pintu kayu yang ada di hadapannya. "Mama jadi khawatir, Pah. Takut terjadi sesuatu padanya."

Seketika itu lelaki paruh baya yang bernama Aditama Putra ini ikut merasa panik. "APA! Dia tidak bukain pintu?" pekiknya kaget. "Apa-apaan anak itu? Bikin masalah saja! Apa dia gak mikir, pernikahannya hanya tinggal menghitung hari!" ujar Aditama mulai geram. Ia pun ikut mengetuk pintu.

Tok ... tok ... tok ....

"Rissa, Larissa! Buka pintunya!" teriaknya dengan suara yang cukup keras hingga terdengar menggema ke seluruh ruangan.

Sementara di sisi lain, dengan rasa penasaran dan juga ketakutan, terlihat beberapa pelayan langsung menghampiri majikannya.

"Maaf, Tuan. Kalau boleh saya tau, ada apa dengan Non Larissa?" tanya salah satu seorang pelayan wanita dengan raut wajah kebingungan dan khawatir menatap keduanya.

"Dasar pelayan bodoh! Gak perlu kamu tau. Cepat panggilkan orang, suruh mereka dobrak pintu ini!" titah Aditama kepada pelayan itu.

"B-baik, Tuan." Pelayan itu segera memanggilkan dua pekerja lelaki yang ada di rumah tersebut.

Tak lama kedua laki-laki beda usia itu mendatangi tuannya itu.

"Cepat kalian dobrak pintu ini!"

Tanpa berkata apa-apa, kedua orang itu mengangguk. Lalu mereka pun bergerak mendekati pintu. Kemudian mendobraknya tanpa aba-aba.

Brakk!

Pada akhirnya pintu pun terbuka. Lalu dengan terge-gesa semua orang yang ada di luar kamar segera masuk ke dalam kamar. Dan betapa tekejutnya mereka, di saat melihat kamar itu dalam keadaan kosong melompong tak berpenghuni.

"Larissa!" pekik nyonya besar dengan wajah yang panik. "Kemana anak itu? Pah, L-Larissa di mana, Pah?" pekik Winda syok.

"Dasar anak itu ... bisa-bisanya dia kabur dari rumah yang dijaga ketat! Cepat kalian semua cari Larissa sekarang juga!" teriak Aditama memberi perintah ke semua orang.

Sontak semua orang mencari keberadaan sang anak majikan. Hingga pada akhirnya salah seorang dari mereka melihat seuntas tali yang teikat di balkon menjulur ke bawah.

"Tuan, Nyonya, liat ini!" seru salah satu pegawai laki-laki yang bekerja sebagai sopir pribadinya.

"Pah ... lihat, kayaknya Larissa benar-benar kabur dari rumah!" ucap Winda menunjukan tali tersebut. Aditama bergegas ke balkon. Benar saja, seutas tali menggelantung.

"Sial! Sejak kapan otak anak itu pintar melakukan ini semua?" gumam laki-laki paruh baya itu. "Tunggu apa lagi? Dasar bodoh, kalian! Cepat kalian semua cari anak itu sampai ketemu! Aku gak peduli kalian mau cari ke mana. Yang panting anak itu harus bisa ketemu, titik!"

"Ba-baik, Tuan!" Semua para pekerja mengangguk dengan ketakutan.

"Dan ingat, jangan pernah kembali sebelum kalian bisa menemukan anak itu, MENGERTI!" kata Aditama murka, ia menarik tali itu lalu melemparnya dengan kasar.

"Brengsek! Kenapa anak itu pakai kabur segala? Bagaimana dengan rencanaku untuk memperbesar bisnis ini?" kata Aditama kesal.

Selang beberapa menit kemudian. Di ruang tamu.

Aditama tampak bingung. Berjalan mondar-mandir di ruangan itu. Winda pun ikut bingung. Putri satu-satunya kabur dari rumah, semua rencana akan gagal karena kebodohan putrinya itu. Bisa saja, calon suami putrinya akan menuntut ganti rugi dan akan menarik semua investasi dari bisnisnya. Winda duduk dengan wajah cemas, sesekali jari-jari lentik itu memijit keningnya yang mulai pening.

"Tuan ... Nyonya ...." Dua pegawai lelaki telah kembali. Lalu di belakang mereka ada para pelayan. Aditama dan Winda menoleh. Kedua pasang mata kedua orang tua Larissa mencari sosok anaknya.

"Di mana anak saya? Apa kalian sudah menemukannya?" tanya Winda kebingungan.

Tono dan Juki menunduk lebih dalam lagi. Keduanya saling melirik dan tak ada yang mau bicara. Keduanya takut dimarahi bosnya karena belum menemukan Larissa.

"Jadi, kalian belum bisa menemukan Larissa?" ujar Aditama mulai geram.

Keduanya menggeleng.

"Bodoh! Sudah kukatakan jangan kembali sebelum kalian menemukan anak itu!" bentak Aditama berada di puncak amarahnya.

"Selama ini apa saja kerjaan kalian, hah? Bagaimana bisa Larissa sampai melarikan diri? Bukankah aku menyuruh kalian untuk selalu mengawasinya dengan ketat selama 24 jam?" pekik Aditama, sang majikan merasa sangat geram. Kata-katanya penuh penekanan dan mengintimidasi semua anak buahnya.

"Ma-maafkan sa-saya, Tuan! Ini semua adalah salah saya. Karena saya yang lalai, sehingga saya tidak bisa menjaganya dengan baik," ucap Nayla, salah satu pelayan yang ditugaskan untuk menjaga Larissa. Dengan terbata gadis itu berusaha memberanikan diri untuk menjelaskan.

"Oh, jadi semua ini karena kamu?" Dengan tatapan tajam, lelaki paruh baya itu berjalan mendekatinya.

Nayla begitu ketakutan dengan tatapan Aditama yang mengintimidasinya. Dia bergegas menundukan kepalanya.

"Coba jelaskan padaku! Bagaimana bisa Larissa bisa lolos dari penjagaanmu, huh?"

"Ta-tadi s-saya keluar sebentar, Tuan. Non Rissa ingin minum jus jeruk. Mungkin, ketika saya sedang membuat jus jeruk di dapur, Non Rissa kabur, Tuan. Dan saya benar-benar tidak tau kalau Non Rissa akan kabur dari kamarnya," ucap Nayla menceritakan bagaimana kronologis kejadian itu.

"Lalu, waktu Rissa kabur tadi, kalian semua pada ke mana, huh? Masa tidak ada seorang pun yang melihatnya?" cercar Aditama menatap tajam ke arah semua orang-orang yang sedang berada di sana. "Dan kamu Pak Satpam, bukannya kamu sedang berjaga di depan?"

Seketika itu wajah Pak Satpam langsung terlihat pucat, ia merasa sangat gugup dan juga ketakutan. "Maafkan saya, Tuan. Mungkin waktu Non Rissa kabur, sa-saya sedang berada di toilet, Tuan," jawabnya.

"ALASAN! Selalu saja kalian memberi alasan sama. Bukankah saya sudah mengatakan pada kalian agar selalu mengawasinya. Saya pikir, kalian saja yang benar-benar tidak bisa menjaga Larissa!" Sambil mengggertakkan gigi, tangan lelaki paruh baya berkacama itu mengepal dengan sangat kuat. Ingin sekali ia menghajar semua pegawainya itu. Namun dengan cepat Winda langsung menghampirinya.

"Pah ... sabar, Pah! Sudah jangan marah-marah lagi, ya? Ingat dengan penyakit jantung, Papah!" sergah Winda. Sembari meraih tangan pria itu, ia pun mengusap-usap lengannya dengan lembut, berusaha untuk meredakan emosi suaminya.

"Bagaimana Papah tidak emosi, Mah? Rissa tidak ada sekarang, terus kita nanti harus bagaimana?" sahutnya cemas.

"Iya, Mamah juga gak tau. Mamah juga bingung, kenapa Larissa malah pakai kabur segala?" ujar Winda gusar. Wanita paruh baya yang sedang berdiri di sebelah suaminya itu terlihat sangat resah dan juga kebingungan.

Lalu dia melirik Nayla, "Semua ini gara-gara kamu yang gak becus jagain Rissa. Sehingga dia bisa sampai kabur dari sini!" bentak Winda melotot kesal pada Nayla.

"Ma-maaf, 'kan sa-saya, Nyonya!" ucap Nayla menunduk ketakutan.

Lalu dengan penuh amarah lelaki itu menatap ke arah gadis tersebut.

"Lalu, apa yang bisa kamu lakukan agar kami bisa memaafkan kamu?" Winda memincingkan matanya. Lalu memperhatikan Nayla dari rambut hingga ke ujung kaki.

Setelah diamati gadis itu mempunyai perawakan yang sama dengan Larissa. Lalu dengan tiba-tiba muncul sebuah ide di benaknya.

"Apa saja, Nyonya. Apa saja akan saya lakukan agar Nyonya dan Tuan mau memaafkan saya dan juga tidak memecat saya dari pekerjaan ini!" Dengan sangat memelas gadis tersebut memohon agar tidak dipecat dari pekerjaannya.

"Ok, kalau begitu ... kamu yang akan menggantikan Larissa besok!"

Deg!

"Mak-maksud, Nyonya?" Dengan wajah yang terlihat sangat syok, gadis berlesung pipi itu menatap sang majikan dengan kebingungan.

"Kamu yang harus menggantikan Rissa menikah besok!"

JEDDERR!

"APA! ME-MENIKAH?" pekik Nayla.

Komen (1)
goodnovel comment avatar
Ans
Apa??!!! koo bisa gitu?
LIHAT SEMUA KOMENTAR

Bab terkait

  • Pengantin Palsu CEO Arogan    Kamu Sebagai Gantinya

    "Kamu harus menggantikan Rissa menikah besok!"JEDDERR!Bagai tersambar petir di siang bolong. Seluruh badan Nayla seolah kaku dan tak bisa digerakan. Ia benar-benar tidak percaya dengan apa yang baru saja ia dengar."APA? ME-MENIKAH?" pekik Nayla merasa sangat syok.Seketika itu semua orang yang sedang berada di ruang itu langsung tercengang dan juga kebingungan saat mendengar ucapan wanita itu. Namun, mereka semua masih tetap terdiam seribu bahasa tidak berani bersuara. Suasana di dalam ruangan itu terasa sangat mencekam dan menegangkan. Baik para pekerja ataupun sang majikan sama-sama merasa cemas, panik dan juga kebingungan.Sedangkan Nayla masih berdiri mematung. Ia merasa sangat syok dan tidak pernah mengira kalau sang majikannya ini akan berkata seperti itu."Jadi bagaimana Nayla? Kamu sudah siap bertanggung jawab dan menggantikan anak saya?" tanya Winda menegaskan."Duh ... bagaimana ini? Aku belum mau menikah. Aku belum siap menikah dengan siapapun, apalagi dengan orang yang

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-04
  • Pengantin Palsu CEO Arogan    Hari Pernikahan

    Keesokan harinya.Di dalam sebuah kamar yang sangat mewah, seorang gadis duduk terdiam di depan cermin. Di depannya, ada banyak peralatan make up yang tergeletak di atas meja.Ada dua orang perias sibuk memoleskan eye shadaow, blush on dan lipstik di wajah gadis itu. Sedangkan orang yang satunya lagi tampak sibuk membetulkan kebaya pengantin yang dikenakan oleh calon pengantin wanita tersebut.Gadis itu nampak begitu cantik dengan kebaya pengantin berwarna putih yang menjulur panjang di bagian belakangnya itu, kini melekat indah di tubuh rampingnya.Saking cantiknya, sang penata rias pun takjub memandangi hasil dari mahakaryanya yang paripurna itu terlihat begitu sempurna.Dengan kulitnya yang kuning langsat ciri khas kulit orang indonesia, bibirnya yang tipis, hidung kecil yang mancung. Belum lagi lesung pipi di kedua sisinya yang menambah kesan cantik dan imutnya wajah gadis tersebut.Hanya dengan polesan yang sederhana dan terkesan natural alias tidak medok ataupun mak-up yang teba

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Pengantin Palsu CEO Arogan    Merasa Janggal

    Di hotel Kartika, hotel bintang lima yang terkenal mewah dan megah di Jakarta, tepatnya di ballroom. Terlihat pihak wedding organizer tampak sibuk mendekorasi pelaminan yang diadakan di ballroom hotel bintang lima itu.Terlihat banyak awak media yang berdatangan untuk meliput jalannya pernikahan yang fenomenal itu. Di mana di tempat ini akan diadakan pesta pernikahan antara dua anak pengusaha kaya raya yang pasti akan menjadi topik hangat yang memenuhi berita-berita di berbagai media.Walaupun acara pernikahan itu akan diselenggarakan pada pukul sepuluh pagi, namun para pemburu berita itu sudah stanbay dari subuh tadi. Ya, seperti itulah mereka rela melakukan itu semua semata-mata hanya untuk bisa meliput berita itu secara ekslusif.Sementara di tempat lain, kini Nayla berdiri mematung di tengah-tengah jalan. Matanya langsung membulat dengan sempurna, ketika melihat siapa yang kini sedang terduduk di depan pak penghulu. Raut wajahnya menyiratkan antara syok dan juga kebingungan. Ia be

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Pengantin Palsu CEO Arogan    Malam Pengantin

    Di sepanjang acara resepsi pernikahan itu, tak sedetik pun Nayla melepaskan masker yang menutupi wajahnya, hingga acara itu selesai.Sehingga membuat lelaki berparas tampan nan rupawan yang kini sedang berdiri di sampingnya itu semakin merasa aneh dan bertambah curiga saja padanya. Karena bukan hanya itu saja keanehan yang ia rasakan. Bahkan tempat ganti baju pengantin saja mereka harus di tempat yang berbeda. Sehingga keinginannya untuk bisa melihat wajah gadis itu harus terpaksa Ia tunda hingga di malam pengantin nanti.Setelah melakukan semua deretan susunan acara di pesta pernikahan tadi. Pada akhirnya kini tiba waktunya sang kedua mempelai pengantin masuk ke dalam sebuah kamar hotel mewah dan megah yang memang telah disiapkan oleh Arga sebagai sang pengantin sekaligus pemilik hotel tersebut.Nayla sudah terlebih dahulu berada di dalam kamar pengantin. Sedangkan Arga masih sibuk menemani para tamu undangan hingga acara itu pun selesai, barulah lelaki itu bergegas ingin segera m

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-05
  • Pengantin Palsu CEO Arogan    Minuman mencurigakan

    "Oh, ti-tidak usah. Sa-saya bisa melakukannya sendiri." Seketika itu wajah gadis berlesung pipi itu terlihat memerah karena merasa malu dan juga panik. Sebisa mungkin ia langsung menolaknya.Dengan degup jantung yang berdetak sangat kencang, kedua tangannya gemetar mendorong dada bidang milik laki-laki tersebut berusaha agar bisa terlepas dari pelukannya.Sungguh badan Nayla kini terasa panas dingin tidak karuan. Ada perasaan malu, panik, grogi, dan juga ketakutan semuanya bercampur aduk menjadi satu. Karena baru kali ini ia harus berhadapan dengan seorang pria dalam keadaan jarak yang begitu dekat seperti sekarang ini. Sehingga membuatnya menjadi salah tingkah dan tak tau harus berbuat apa sekarang."Hahaha ... kamu ini aneh dan lucu banget sih? Kenapa muka kamu jadi tegang banget kayak gitu?" Laki-laki itu malah tertawà seolah-olah sedang meledeknya. Entah mengapa ia merasa sangat senang dan gemas melihatnya."Lagi pula kita ini, 'kan udah sah menjadi suami istri. Jadi ... boleh don

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-12
  • Pengantin Palsu CEO Arogan    Kembalinya Larissa

    Sementara di dalam sebuah taksi, sekitar beberapa jam yang lalu. Terlihat seorang gadis cantik berpakaian modis dengan gaya ala-ala k-pop sedang duduk seorang diri di kursi penumpang.Gadis itu terlihat sangat cantik dengan rambut lurus yang panjang terurai berwarna pirang, kulit putih bersih, hidung mancung dan tidak lupa sepasang bola mata yang indah berwarna kecoklatan itu terlihat begitu sempurna bak seorang artis Korea saja.Dan gadis itu bernama Larissa Aditama Putri, yang merupakan putri tunggal dari pasangan Winda Atmajaya dan Aditama Putra. Ya, dia adalah sang pengantin asli yang berhasil kabur dari rumahnya sendiri.Namun setelah berhasil kabur, kenapa gadis kaya nan manja dan keras kepala itu kini malah berniat ingin kembali ke rumah? Ada apakah gerangan?"Hiks-hiks ... dasar brengsek! Sialan kau Riky! Udah aku bela-belain kabur dari pernikahan untuk datang ke apartemen kamu. Ternyata kamu malah lagi main belakang dan asik-asikan sama si cewek murahan itu.""Apa kurangku se

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-13
  • Pengantin Palsu CEO Arogan    Minuman Yang Tertukar

    Sementara masih berada di dalam sebuah kamar VVIP hotel milik keluarga Dewantara, sepasang pengantin baru Itu masih terdiam berdiri mematung di dekat meja samping ranjang. Mereka kini saling berhadapan. Lelaki tampan nan rupawan itu dengan intens terus memangamati gadis cantik tersebut dari atas hingga bawah.Dengan sorot matanya yang tajam, sudut bibirnya menyungging menampakkan senyum devil padanya. Seolah pria tersebut tengah merencanakan sesuatu hal ataupun sedang menilai dirinya saja.Glek!Sehingga membuat gadis yang ada di hadapannya itu gugup dan langsung menelan salivanya dengan kasar. Sungguh ia benar-benar merasa sangat panik dan tidak karuan. Ingin rasanya ia menghilang dari muka bumi ini agar ia tidak berada di posisi yang sangat menegangkan seperti yang saat ini.Dengan harap-harap cemas, gadis itu kini tinggal menunggu bagaimana reaksi apa yang akan ditimbulkan oleh minuman tadi. Dan ia berharap bahwa dirinya tadi tidak salah memberikan minuman padanya.Karena, apa bila

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-14
  • Pengantin Palsu CEO Arogan    Dalam Bahaya

    Aditama dan Winda yang ikut menginap di kamar lain yang letaknya tak jauh dari kamar Arga dan Nayla, merasa sangat syok. Di saat mereka sedang keluar kamar, tiba-tiba saja keduanya melihat ada sesosok gadis muda yang sedang berdiri di depan kamar pengantin."Larissa!" pekik keduanya, secara bebarengan membelalakan mata.Lalu dengan sangat panik, sebelum Arga sempat membuka pintu, terlebih dahulu pasangan suami istri itu langsung menghampiri dan menyeret anak gadisnya tersebut untuk masuk ke dalam kamar mereka."E-eh ... Papa, Mama!" Larissa terpekik kaget. Karena tiba-tiba saja ada yang menarik tubuhnya dari belakang."Stt ...." Kedua paruh baya itu langsung melotot dan menempelkan jari telunjuk di bibirnya masing-masing."Jangan berisik, Rissa!" tandas Aditama."Ya ampun, Rissa! Kamu ke mana saja, Sayang? Sukurlah kamu sudah kembali. Jadi, Mama sama Papa gak perlu susah-susah lagi cariin kamu," sambar Winda. Sembari memeluk tubuh gadis itu, ia kini bisa bernafas lega."Tunggu-tunggu,

    Terakhir Diperbarui : 2023-07-15

Bab terbaru

  • Pengantin Palsu CEO Arogan    Akhir Yang Bahagia

    Aditama yang datang bersama sang istri, dengan wajah yang tampak masih sedikit sedih memberikan ucapan selamat kepada mantan menantunya. Dengan berlapang dada dan berpikiran bijak, ia beserta istri berusaha untuk saling memaafkan dan lebih memilih berdamai dengan keluarga mantan besannya tersebut. Karena mereka menyadari kalau kesalahan bukan hanya terletak pada Arga saja. Melainkan pada putrinya juga yang sama-sama bersalah karena telah berselingkuh. Lagi pula bila ia memilih untuk memusuhi keluarga itu, mereka sendirilah yang akan merugi. Karena pasti keluarga Dewantara akan langsung menghentikan kerjasama dan mencabut segala investasi pada perusahaan miliknya.Sehingga demi memikirkan kelangsungan perusahaan yang dikelolanya, mau tidak mau kedua paruh baya itu lebih memilih untuk berdamai saja dengan keluarga itu.Nayla yang masih tampak tertegun, tersenyum canggung dan sedikit ragu menyambut uluran tangan manta majikannya. "Te-terimakasih, Nyo-nyonya," ucapnya terbata.Sebenarn

  • Pengantin Palsu CEO Arogan    Menikah Lagi

    "Wah ... kamu cantik sekali, Nis!" Desi yang baru saja datang bersana Wati, langsung memujinya."Terimakasih!" Nayla tersipu malu."Kamu sudah siap?" tanya Wati menepuk pundaknya.Nayla mengangguk pelan."Ya udah, ayo kita turun sekarang. Tamu-tamu udah pada gak sabar nungguin kamu. Apa lagi si Arga," celetuk Wati dengan sengaja ingin mengodanya."Ih, apaan sih?" Nayla tersipu malu."Hahaha ... ternyata ada yang lagi malu-malu kucing nih," ledek Desi."Ah ... sudah-sudah. Ayo kita harus bawa Nayla sekarang. Kalau tidak, yang ada Tuan Agra nanti sampai ngamuk, gimana coba?" timpal Wati yang masih saja terus mengoda Nayla."Iya-ya, benar. Ya udah. Mari Tuan putri ikut kami ke bawah sekarang!" Nayla hanya busa tersenyum dan menggelengkan kepala melihat tingkah kedua temannya itu. Kemudian kedua gadis itu mengiringi Nayla berjalan menuju pelaminan.Lagi-lagi Nayla seperti merasa Dejavu. Di mana dengan dada yang berdegup kencang, ia merasa sangat gugup. Langkah demi langkah ia ayunkan

  • Pengantin Palsu CEO Arogan    Berbaikan

    Dengan dada berdetak kencang, Arga yang kini masih tetap berada di posisinya. Yaitu berlutut di depan Nayla, sungguh merasa sangat resah dan tak sabar ingin mengetahui jawaban darinya.Begitu juga dengan ketiga orang yang berada di depan ruangan itu pun sama tak sabarnya dengan Arga. Seraya terus mengintip lewat kaca bening yang ada di pintu, wajah mereka tampak menegang dan sangat penasaran ingin segera tau apa yang akan dikatakan oleh Nayla.Sementara Nayla kini masih tertegun menatap Arga. Wajah wanita cantik itu masih tampak bimbang untuk mengambil keputusan.Setelah ia berpikir dengan cukup lama, ia pun mempertimbangkan banyak hal. Mulai dari perkataan Ibunya yang menyarankan untuk memberi kesempatan pada Arga, hingga memantapkan bagaimana perasaannya terhadap laki-laki tersebut. Pada akhirnya ia pun memutuskan untuk memaafkannya."Em ... tapi maaf, Arga. A-aku tak akan memaafkanmu jika kau masih saja berlutut seperti ini," ucapnya.Dengan wajah yang berbinar, Arga mengangkat waja

  • Pengantin Palsu CEO Arogan    Dikerjain Oleh Dua Pria Tengil

    Degh!Seketika itu Nayla tampak syok, panik dan juga sangat cemas mengkhawatirkannya. "Aapaa?! A-arga kecelakaan?" Jelas Nayla langsung terpekik kaget. Begìtu juga Bu Salamah pun sama terkejutnya dengan Nayla. "Ka-kamu jangan bercanda deh, Daniel?" Nayla terbata-bata karena saking paniknya dan juga ketakutan membayangkan hal yang buruk terjadi pada pria itu. "Siapa yang bercanda, Nayla. Beneran Arga sekarang sedang dirawat di rumah sakit ini juga. Da-dan ... keadaanya kini--" Dengan sengaja Daniel menggantung ucapannya. Sehingga membuat hati Nayla semakin menjadi tak karuan. Dengan wajah yang terlihat pucat pasi, ia membayangkan bagaimana keadaan Arga sekarang. Berbagai pikiran buruk mulai bermunculan di benaknya."Kamu tenang dulu ya, Ela! Jangan berpikiran macam-macam dulu!" Bu Salamah mengusap bahunya dengan sangat lembut, berusaha untuk menenangkannya. "Sebaiknya kita melihat Arga sekarang! Di ruang mana dia di rawat?" Wanita paruh baya itu menoleh ke arah Daniel dan Reza. "

  • Pengantin Palsu CEO Arogan    Arga Kecelakaan

    Di tempat kejadian.Arga terlihat pingsan di dalam mobil, dalam keadaan duduk menunduk, kepalanya bersandar di atas kemudi mobil. Ada darah yang menetes di dahi akibat benturan keras dengan setir.Mobil itu menabrak sebuah pohon yang ada di pinggir jalan. Sehingga membuat bemper mobil hancur, lampu pada pecah dan kap mobil terbuka. Asap mengepul dari dalam bagian mesin mobil itu."Tolong ... ada yang kecelakaan. Cepat panggil polisi!" Salah satu pengendara motor dengan sigap berteriak meminta tolong dan menghampiri mobil Arga. "Toolong, tolong ... bantuin korban keluar dari dalam mobil!" teriak laki-laki berjaket kulit berwarna hitam.Sehingga membuat beberapa pengendara motor yang kebetulan lewat di sana, datang membantu. Ada sekitar empat atau lima orang yang turun dari motor berusaha memecahkan kaca jendela mobil.Namun tampaknya agak sulit untuk membuka pengait kunci otomatis mobil Arga. "Ah ... sial, macet susah buat dibuka!" seru yang lainnya sedikit mengeluh.Kecelakaan itu me

  • Pengantin Palsu CEO Arogan    Selamat Tinggal

    Bu Salamah yang baru saja kembali setelah mencari makanan di luar buat Nayla sarapan, merasa kaget ketika mendengar suara teriakan putrinya dari dalam kamar. Dengan seketika ia langsung menerobos masuk ke dalam kamar.Dan betapa terkejutnya ia, ketika melihat Arga sedang memeluk paksa Nayla. Lalu dengan sangat geram ia segera mendorong kasar tubuh lelaki itu agar menjauhi putrinya."Apa yang kamu lakukan?" bentaknya seraya menatap nanar pria itu. "Ibu!" Sembari menangis Nayla segera memeluk Ibunya. "Ibu, tolong usir dia dari sini!" tunjuknya ke arah Arga."Aku tidak ingin bertemu dengannya lagi. Tolong jauhkan dia dariku, Ibu!" pintanya. Dengan raut wajah memohon, wanita berpakaian pasien itu tampak begitu tertekan dan sangat membenci Arga."Iya, Ela Sayang. Ini Ibu, Sayang. Sudah kamu yang tenang ya, jangan nangis lagi, ok?" Wanita paruh baya itu balas memeluknya dan mengusap-usap punggunggnya pelan. "Baiklah, Ibu pasti akan menjauhkan laki-laki itu darimu, Ela." Wanita paruh baya i

  • Pengantin Palsu CEO Arogan    Sangat Terpukul

    Dengan satu per satu, mata Nayla menyorot tajam ke semua orang yang kini hanya tertunduk diam membisu tidak ada yang mau angkat bicara.Sehingga membuat hatinya kian merasa sangat penasaran dan juga ketakutan membayangkan sesuatu hal yang buruk telah terjadi pada sang calon buah hatinya kini. "Kenapa kalian semua diam?" tanyanya. "Baiklah kalau kalian tidak mau menjawab, biar aku tanyakan langsung pada dokter saja sekarang." Dengan sifat keras kepalanya, tiba-tiba gadis yang masih diperban kepalanya itu hendak turun dari ranjang. Sehingga membuat semua orang itu pun menjadi panik dan langsung mencegahnya."Jangan, Nayla. Kamu diam saja di sini!" "Dengarkan Ibu, Ela. Kamu 'kan baru sadar dari koma. Jadi, sebaiknya kamu jangan berpikiran yang macam-macam dulu, Ok! Nanti bila kamu sudah benar-benar merasa baikan baru kita akan bicara lagi ya, Sayang!" Dengan penuh kelembutan, Bu Salamah mengusap pelan kepala gadis itu. Berusaha untuk menenangkannya.Namun, tampaknya hati Nayla tetap ta

  • Pengantin Palsu CEO Arogan    Kejahat Masa Lalu Siska

    "Bohong, semua itu tidak benar." Dengan wajah yang terlihat sangat panik dan juga ketakutan, Siska menggelengkan kepala mencoba untuk menyangkal. "Papah, tolong jangan percaya sama dia! Bi-bisa saja dia hanya ingin menuduhku dan ingin membuat Papah jadi salah paham terhadapku, Pah. La-lagi pula mana mungkin aku melakukan itu." Wanita yang tengah berdiri di hadapan suaminya itu terus memohon dan berusaha untuk menyakinkannya.Seperti orang yang sedang berperan sebagai antagonis, Bu Salamah kembali tergelak dengan sangat sinis dan sumbang menertawakan wajah gugup dan ketakutan wanita itu. Sedangkan Bagas masih tak bergeming, diam mematung karena kebingungang. Begitu juga dengan yang lainnya. Dengan berbagai pertanyaan yang kini mulai timbul di hati mereka masing-masing, semua orang itu hanya terdiam tak ada yang mengeluarkan suara sedikit pun. Sungguh mereka kini dibuat syok, kebingungan dan sekaligus penasaran ingin tau apa yang akan dikatakan oleh Bu Salamah selanjutnya. Dan benar

  • Pengantin Palsu CEO Arogan    Terungkapnya Sebuah Rahasia

    Plakk!Dengan sangat syok, sebelah pipi Arga kembali mendapatkan sebuah tamparan keras dari seorang wanita paruh baya. Sehingga membuat semua orang yang berada di sekitarnya pun langsung dibuat kagèt dan melongo kebingungan melihatnya.Terlebih lagi Daniel dan Reza, ikut meringis miris membayangkan bagaimana rasanya menjadi korban tamparan dari dua orang wanita yang berbeda."Uhh!" Sambil memegangi pipinya sendiri, kedua pria itu cukup merasa prihatin padanya.Namun, kali ini bukanlah Bu Salamah yang melakukannya. Melainkan sang ibu mertuanya.Dengan wajah yang terlihat merah padam, wanita berpakaian modis dan elegan itu melotot tajam ke arahnya menantunya. Sungguh ia merasa sangat marah dan tidak terima dengan tindakan Arga yang telah melaporkan putrinya ke polisi waktu itu. Hingga membuat putrinya menjadi buronan dan berakhir dengan kehilangan nyawa.Keadaan di depan ruang rawat Nayla kini terlihat kembali menegang karena peristiwa itu. Tentu semua orang-orang yang ada di sana tamp

DMCA.com Protection Status