Share

42

Indah memejamkan matanya, dirinya mengingat kembali satu kejadian yang tak mengenakan hati.

Tangannya sampai gemetar dan bulir bening tampak menetes kala dirinya bersiap mengatakan semuanya.

Irena sendiri menatap lekat pada Indah, entah mengapa … nalurinya mengatakan jika hal ini patut dirinya ketahui.

Bukan karena rasa cintanya pada Fandi, tetapi … apa yang sudah terjadi selama dirinya tak berada di dekat lelaki itu.

Kenapa dia goyah bahkan pergi meninggalkan satu keputusan yang susah payah Irena terima.

“Tenangkan dirimu, Indah. Tak apa, saya tak akan memaksamu jika itu suatu hal yang berat diungkap,” tekan Irena.

Indah membuka matanya, satu tangannya menyeka air mata yang keluar tanpa ijin dan rasa inginnya itu.

“Insya Allah tak berat Mbak. Saya hanya mencoba mengingat semuanya. Tak ingin ada yang terlewat.” Indah mencoba tersenyum, meyakinkan Irena.

“Mbak, demi Allah saya sudah tak ingin mengusik hidup Mbak lagi. Saya sudah ikhlas akan semua yang terjadi pada saya. Sepeninggalnya
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

Bab terbaru

DMCA.com Protection Status