Beranda / Rumah Tangga / Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku / Bab 63 ( Berdebat dengan Mertua)

Share

Bab 63 ( Berdebat dengan Mertua)

Penulis: Tri Afifah
last update Terakhir Diperbarui: 2025-01-01 09:14:05

Ricard, adik Liam, duduk di ruang tamu rumahnya, wajahnya penuh kebencian. Ia memandang Viktoria, wanita pemberani yang duduk di seberangnya.

"Kita harus menghancurkan Liam," kata Ricard, suaranya penuh dendam.

Viktoria tersenyum. "Aku sudah siap membantumu."

Ricard mengambil napas dalam-dalam. "Rencana kita harus sempurna. Kita tidak bisa gagal."

Viktoria mengangguk. "Aku sudah mempersiapkan segalanya."

“Jangan salah sasaran, aku tidak ingin sampai Saras-”

“Saya tidak bodoh Tuan, anda tenang saja.” Senyum licik terpancar jelas dari wajahnya.

***

Di kamar Liam, suasananya begitu hening. Liam dan Saras berada di dalam satu kamar, tapi saling diam. Tidak ada kata-kata yang terucapkan.

Liam duduk di samping jendela, memandang ke luar. Wajahnya tidak menunjukkan emosi. Saras terbaring di tempat tidur, memandang langit-langit.

Suasana diam itu terasa menyakitkan. Saras ingin berbicara, tapi tidak tahu apa yang harus dikatakan. Liam juga tidak berbicara, seperti tidak peduli dengan keberada
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 64 ( Apakah Ricard, Pelakunya? )

    Karena merasa suasana rumah yang begitu kacau, Liam memutuskan untuk mengajak Saras ke Mall Grand City, pusat perbelanjaan mewah di jantung kota, yang dipenuhi pengunjung pada hari Sabtu sore. Liam dan Saras berjalan-jalan di antara toko-toko, menikmati suasana santai. walaupun luka tembak Saras belum sepenuhnya sembuh, tapi Saras sudah merasa cukup baik untuk menikmati udara luar. lagi pula, jika terus berada di rumah Saras tidak yakin jika ia akan mampu menahan lebih lama lagi rasa sabarnya untuk tidak beradu argumentasi dengan Rosa. Saat Liam akan mengajak Saras ke lantai atas, Tiba-tiba, suara tembakan keras terdengar dari lantai atas. mendengar suara itu, Liam mengurungkan niatnya.Suara tembakan kedua terdengar, disusul teriakan panik pengunjung.Saras begitu terkejut, memandang sekitar mencari sumber suara. Liam tetap berusaha untuk tenang sampai pandangannya tertuju pada Seorang pria berjas hitam, wajahnya tertutup topeng, muncul di atas eskalator, memegang senjata api.Pria it

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 65 ( Saling Tuduh)

    Sore harinya, Saras meminta izin pada Liam untuk menikmati suasana sore hari setelah mendapatkan insiden di Mall tadi siang. Udara sore yang sejuk membelai wajahnya saat Viktor membuka pintu mobil dan membantu Saras keluar."Terima kasih, Viktor," kata Saras dengan senyum.Viktor tersenyum. "Saya hanya melakukan tugas, Nyonya. saya akan menunggu anda di luar,”Di dalam restoran, Saras memilih meja di sudut, memandang menu yang ditawarkan. Tiba-tiba, suara yang familiar terdengar. "Saras, apa kabar?"Saras menoleh, melihat Ricard berdiri di sebelahnya dengan senyum licik. "Ricard, apa yang kau inginkan?" tanyanya dengan curiga.Ricard duduk di seberang Saras. "Aku hanya ingin berbicara. Bagaimana kabar Liam?"Saras memandang Ricard tajam. "Jangan berpura-pura peduli. Aku tahu apa yang kau inginkan dan lakukan pada kami.”Ricard tersenyum. "Aku hanya ingin membantu. Aku tahu siapa yang melakukan penembakan itu."Saras terkejut. "Siapa?"Ricard memandang sekitar sebelum menjawab, "Aku ak

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-02
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 66 ( Kau... Dalangnya?)

    Suasana dalam mobil terasa hangat dan tegang. Cahaya matahari sore memancar melalui kaca, menciptakan bayangan-bayangan yang lembut di wajah Liam dan Saras.Liam mengemudi dengan mata fokus pada jalan, wajahnya serius. Saras duduk di sebelahnya, memandang ke luar jendela dengan mata yang kosong.Udara dalam mobil terasa kaku, dipenuhi kesunyian yang tidak terputus. Suara mesin mobil terdengar monoton, seperti detak jantung yang berdegup kencang.Liam tidak berbicara, hanya memandang jalan. Saras juga diam, membiarkan kesunyian memisahkan mereka. Tapi, di balik kesunyian itu, terdapat kecemasan dan ketakutan yang tidak terucapkan.Tiba-tiba, Liam memperlambatkan mobil, memandang Saras dengan mata yang tajam. "Apa yang Ricard katakan padamu dan apa maksud Video yang kau ucapkan?" tanyanya dengan suara yang rendah.Saras menoleh, mata cokelatnya bertemu dengan mata hitam Liam. Ia melihat kekhawatiran dan kemarahan di mata itu. "Entahlah Liam, aku juga bingung dengan semua ini." jawabnya

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 67 ( Petir tanpa Mendung)

    Suasana di bangunan kosong itu terasa mencekam, seperti udara yang terjebak dalam ruang hampa. Dinding-dinding yang retak dan kusam, lantai yang berdebu, dan jendela-jendela yang pecah, semuanya menambah kesan kemurungan dan kehancuran.Tiba-tiba, suara tembakan pecah, menghentakkan kesunyian. Dua kelompok besar, bersenjata dan berwajah keras, berhadapan dengan penuh kebencian. Suara tembakan terus menggema, seperti rentetan petir yang tidak berhenti.Cahaya matahari yang masuk melalui jendela pecah, memantulkan bayangan-bayangan yang bergerak cepat. Asap peluru mengambang di udara, menciptakan kabut yang mematikan. Suara teriakan dan raungan kesakitan terdengar di antara suara tembakan.Lantai bangunan bergetar di bawah kaki mereka, seperti gempa yang menghantam. Dinding-dinding retak semakin parah, seolah-olah bangunan itu sendiri merasakan sakit.Kelompok pertama, dipimpin oleh Liam, bergerak maju dengan strategis. Mereka menembakkan senjata dengan tepat, mengenai target dengan pre

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-03
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 68 ( Ayah, Aku Merindukan mu)

    Pagi hari , rumah Liam terasa tegang. Aroma kopi dan roti panggang tidak bisa menghilangkan kesan tidak nyaman. Liam, Saras, dan mertuanya, Rosa, duduk di meja makan dengan suasana kaku.Rosa menatap Saras dengan mata yang dingin, tidak menyembunyikan kebencian. "Kamu masih di sini?" tanyanya dengan nada tajam.Liam mencoba menenangkan. "Bu, aku sudah menjelaskan--"Tiba-tiba, bel rumah berbunyi. Liam berdiri untuk membuka pintu. Dia terkejut melihat Luna berdiri di ambang pintu, wajahnya basah oleh air mata."Liam, aku tidak percaya kamu tidak datang ke acara ulang tahunku," kata Luna, suaranya bergetar.Rosa langsung berdiri, memeluk Luna. "Sayang, aku minta maaf atas kelakuan Liam."Saras merasa tidak nyaman, menatap Liam dengan keheranan. Suasana sarapan yang sudah kaku menjadi semakin tidak nyaman.Liam berusaha menjelaskan, tapi Rosa memotong. "Liam, kamu tidak perlu menjelaskan. Yang jelas, kamu menyakiti Luna."Luna menangis lebih keras, memeluk Liam. Rosa membantu Luna, menat

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 69 ( Kedatangan Vinso!)

    Langkah-langkah Vinso terdengar pelan di antara makam-makam yang berderet. ia membawa keranjang bunga, wajahnya menunjukkan kesedihan. Ketika melihat Sarastika menangis di depan makam Bagas Danuarta, Vinso terkejut."Sarastika?" katanya dengan suara yang terdengar begitu terkejut.Sarastika menoleh, mata coklatnya merah karena tangis. "Pak Vinso...," katanya dengan suara bergetar. "Pak Vinso, benarkah itu kau?"Vinso meletakkan keranjang bunga di dekat makam Bagas, lalu mendekati Sarastika. ia memeluknya dengan hangat. "Saras," katanya dengan suara penuh empati.Sarastika menangis lebih keras, melepaskan kesedihannya. Vinso membiarkannya menangis, memeluknya erat. Ia mengingat Bagas, merasa begitu bersalah.Setelah beberapa saat, Sarastika tenang. Vinso melepaskan pelukannya, menatap wajahnya dengan khawatir. "Ceritakan, apa yang dilakukan oleh Liam?"Sarastika mengambil napas dalam-dalam, menceritakan kesulitan rumah tangganya. Vinso mendengarkan dengan sabar, wajahnya menunjukkan ke

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-04
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 70 ( Hamil )

    Rumah Liam terasa seperti peti mati yang terbuka, mengeluarkan aroma kebusukan dan kebohongan. Suasana tegang menggantung di udara, seperti pedang yang siap menembus hati. Cahaya lampu yang lembut tidak bisa menghilangkan bayangan gelap yang menyelimuti ruangan. Liam berdiri di tengah ruangan, wajahnya penuh kekhawatiran. Rosa dan Luna berdiri di belakangnya, mata mereka terpaku pada Vinso yang terlihat duduk tenang namun ketenangan itu seperti sebuah bom waktu yang bisa meledak sewaktu-waktu. Vinso, dengan wajah serius, kembali melanjutkan percakapan yang akan mengubah segalanya. "Anjaswara datang untuk memohon agar Perusahaannya diselamatkan." Suara Vinso memecah kesunyian, seperti guntur yang menghantam bumi. Liam dan Rosa saling menatap, kekhawatiran terlihat jelas di wajah mereka. Luna menggigit bibirnya, mata penuh kebencian menatap Sarastika. Sarastika berdiri tegak, hatinya berdebar. Ia siap menghadapi kebenaran yang akan mengubah hidupnya untuk selamanya. Viktor berdiri d

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 71 ( Mendamba Sentuhannya)

    “Jaga mulut anda, Saras adalah gadis baik-baik dan tidak mungkin melakukan hal sekeji itu!” Vinso yang mendengar tuduhan Rosa langsung membela anak bosnya yang sudah ia anggap seperti anak kandungnya sendiri.“Aku percaya pada Saras, tapi bagaimana dengan Ricard? bisa saja, ia melakukannya tanpa sepengetahuan Saras. dan benih Ricard terta-”“Keluar!” nada dingin itu terdengar begitu menyeramkan di telinga setiap orang yang berada di dalam ruangan. mendengar hal itu, Viktor bergegas untuk mendampingi sang dokter agar keluar terlebih dahulu, disusul Vinso yang terlihat diberi isyarat agar mengikuti Viktor.“Apa kalian tuli?” Liam sudah tidak sabar saat melihat Luna dan Rosa yang masih berada didalam kamarnya. Tidak ingin mencari masalah dengan Liam, akhirnya Luna keluar disusul oleh Rosa. setelah semua orang pergi, Liam mengunci kamarnya.“Saras bangun!” katanya sambil terus menggoyangkan tubuh Saras berharap agar gadis cantik yang masih memejamkan matanya itu membuka mata. Karena tida

    Terakhir Diperbarui : 2025-01-06

Bab terbaru

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 123 ( Siapa? )

    Viktor sudah tiba di rumah sakit, dan Liam bergegas untuk masuk ke dalam mobil. ia membuka pintu mobil dan masuk ke dalamnya dengan cepat, tanpa menunggu lama. Viktor memandang Liam dengan mata yang terlihat sedikit penasaran tapi ia tidak bertanya apa-apa.Liam duduk di dalam mobil, dan Viktor memulai menyalakan mesin mobil. Mereka berdua berangkat dari rumah sakit, meninggalkan Luna yang masih berada di dalam rumah sakit.Dari dalam rumah sakit, Luna terlihat mengawasi Liam dan Viktor. ia berdiri di dekat jendela, memandang ke luar dengan mata yang terlihat sedikit curiga. ia melihat Liam masuk ke dalam mobil, dan mobilnya sudah pergi.Luna memutuskan untuk keluar dari rumah sakit. ia berjalan keluar dari ruangan, dan memasuki koridor yang panjang dan sunyi. ia berjalan dengan cepat, tidak menunggu lama, dan akhirnya keluar dari rumah sakit.Luna berdiri di depan rumah sakit, memandang ke sekelilingnya dan Luna memutuskan untuk mengikuti Liam dan Viktor. ia berjalan dengan cepat, ti

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 122 ( Sosok Pria Misterius )

    Saras masih berbicara di depan makam ayahnya, tidak menyadari bahwa dirinya tengah diawasi oleh seorang pria yang berada di balik pohon besar yang berada sedikit jauh dari makam ayahnya. Pria tersebut berdiri dengan tenang, memandang Saras dengan mata yang tajam dan waspada.Saras tidak menyadari bahwa dirinya tengah diawasi, karena iia terlalu fokus pada percakapannya dengan ayahnya. ia berbicara tentang hal-hal yang terjadi dalam hidupnya, tentang Liam dan Luna, tentang segala sesuatu yang terjadi dalam hidupnya.Pria yang berada di balik pohon besar tersebut terus memandang Saras dengan tatapan mata yang tidak dapat diartikan.ia tidak bergerak, tidak membuat suara, hanya memandang Saras dengan mata yang tajam.Tiba-tiba, Saras berhenti berbicara. ia memandang ke atas, melihat langit yang tadinya cerah terlihat berubah menjadi sangat gelap dan mendung. Ia merasa ada sesuatu yang tidak beres, tapi ia tidak tahu apa itu.Tiba-tiba, angin yang tadinya berhembus dengan lembut terlihat be

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 121 ( Maafkan Aku, Ayahh)

    Mobil yang ditumpangi Saras sudah sampai ke pemakaman umum. Saras memandang keluar jendela mobil, melihat barisan makam yang terbentang di depannya. ia merasa sedikit sedih, karena ia tahu bahwa ayahnya terbaring di salah satu makam itu.Sopir mobil tersebut memandang Saras "Kita sudah sampai, nyonya" ia berkata. "Apa yang ingin nyonya lakukan sekarang?"Saras memandang sopir tersebut dengan mata yang terlihat sedikit serius. "Tolong tunggu aku di sini," ia berkata. "Aku ingin pergi ke makam ayahku."Sopir tersebut mengangguk. "Baik, nyonya," ia berkata. "saya akan menunggu anda di sini."Saras mengangguk, dan ia membuka pintu mobil. ia turun dari mobil, dan memandang sekelilingnya. Pemakaman umum itu terlihat sangat sunyi, dengan hanya beberapa orang yang berjalan-jalan di sekitar makam.Saras mengambil napas dalam-dalam, dan ia memulai perjalanannya menuju makam ayahnya. ia berjalan melewati barisan makam, melihat nama-nama yang terukir diatas batu nisan. ia merasa sedikit sedih, ka

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 120 ( Tidak Sesuai Harapan)

    Mobil tersebut melanjutkan perjalanannya, dengan Saras, Liam, dan Luna berada di dalamnya. Tapi, suasana di dalam mobil tersebut sangat tidak nyaman. Saras, Liam, dan Luna hanya diam, tidak ada yang berbicara.Saras merasa sangat tidak nyaman dengan kehadiran Luna di dalam mobil tersebut. ia merasa seperti ada orang lain yang mengganggu hubungannya dengan Liam. ia tidak bisa tidak merasa sedikit cemburu dengan cara Luna yang kadang kala mencuri perhatian Liam dengan cara mengajak Liam bicara tentang masa lalu mereka.Setelah berbicara dengan Liam, Luna terlihat sangat santai dan percaya diri. ia tidak peduli dengan suasana di dalam mobil tersebut, dan ia hanya bisa tersenyum dan memandang ke arah Saras dan Liam bergantian.Mobil yang membawa Saras, Liam, dan Luna akhirnya sampai di halaman rumah sakit. Luna dan Liam langsung turun dari mobil, tapi Saras tidak bergerak. ia tetap duduk di dalam mobil, dengan wajah yang terlihat sedikit serius.Liam melihat bahwa Saras tidak turun dari

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 119 ( Ada Kucing Lewat)

    Liam, Saras, dan Luna berdiri di depan rumah, menunggu mobil yang akan membawa mereka ke tujuan mereka. Saras terlihat sedikit tidak nyaman, karena ia tidak ingin berada di dekat Luna.Tapi, Luna tidak peduli dengan perasaan mereka berdua. ia tersenyum dan berjalan menuju mobil, yang sudah keluar dari garasi tanpa menunggu Liam dan Saras."Kita harus pergi sekarang," Luna berkata, dengan suara yang terdengar sedikit manis. "Kalian pasti tidak ingin kita terlambat, kan?”Liam dan Saras terlihat sedikit tidak nyaman, tapi mereka berdua tidak ingin menunjukkan perasaan tidak nyaman itu. Mereka berdua berjalan menuju mobil, dengan Liam yang membuka pintu mobil untuk Saras.Tapi, sebelum Saras bisa masuk ke dalam mobil, Luna menerobos masuk kedalam mobil dan memilih duduk di belakang, bersama dengan Liam. Saras terlihat sedikit terkejut dan tidak nyaman, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa.Dengan terpaksa, Saras harus mengalah dan duduk di bangku depan bersama sopir. ia terlihat sediki

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 118 ( Kedatangan Orang tak di undang)

    Liam terbangun dari tidurnya, merasa sedikit bingung dan tidak tahu dimana dirinya berada. ia memandang sekeliling dan menyadari bahwa ia tertidur di ruang tamu. TV masih dalam keadaan menyala, menampilkan acara pagi yang sedang berlangsung.Liam menggelengkan kepala, merasa sedikit malu karena telah tertidur di ruang tamu. ia memutuskan untuk pergi ke kamar untuk melihat Saras, berharap bahwa dia tidak terlalu marah padanya karena telah membuatnya merasa tidak nyaman semalam karena ucapannya yang menyinggung soal Danuarta dan Vinso.Saat Liam berjalan menuju kamar, ia melewati ruang dapur. ia mendengar seseorang sedang memasak, dan karena penasaran ingin melihat siapa yang berada di dapur, Liam akhirnya melangkahkan kakinya ke dapur.Saat ia memasuki dapur, ia terkejut melihat Saras yang terlihat sedang sibuk menggoreng sesuatu. Saras tidak menyadari kehadiran Liam, gadis cantik itu terus menggoreng dan tidak memperhatikan sekitar.Liam tersenyum, merasa senang melihat Saras yang ter

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 117 ( Disinggung Soal Ayah dan Vinso)

    Saras dan Liam masih berada di meja makan, dengan makanan yang dimasak Saras terlihat lezat di depan mereka. Namun, belum satupun yang disentuh oleh keduanya. Mereka terlalu sibuk membahas tentang Vinso, dengan Liam yang menyinggung soal Vinso yang memiliki musuh banyak karena ia yang terlalu setia pada ayah Saras, Danuarta."Saras, kamu tau bahwa Vinso memiliki musuh banyak, bukan?" Liam bertanya, dengan suara yang terdengar sedikit serius.Saras mengangguk, dengan mata yang terlihat sedikit khawatir. "Ya, sebenarnya aku kurang tahu," dia berkata. "Tapi aku juga tidak yakin apa yang membuatnya memiliki musuh banyak."Liam tersenyum, "Vinso memiliki musuh banyak karena ia yang terlalu setia pada ayahmu, Danuarta," Liam berkata. "Ia tidak pernah ragu untuk membela ayahmu, bahkan jika itu berarti menghadapi bahaya."Saras terkejut, dengan mata yang terlihat sedikit lebar. "Apa yang kau maksud, Liam?" ia bertanya, dengan suara yang terdengar sedikit ragu.Liam mengambil napas dalam-dalam

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 116 ( Ayo, Kita Kunjungi Makam Ayahmu)

    Sore harinya, Saras sudah menyiapkan makanan untuk menyambut kedatangan Liam, suaminya. ia telah memasak beberapa hidangan favorit Liam, termasuk nasi goreng, ayam bakar, dan sayur-sayuran segar.Saras berdiri di depan meja makan, memeriksa kembali semua hidangan yang telah ia siapkan. Dia ingin pastikan bahwa semuanya sudah siap dan lezat untuk Liam.Saat ia memeriksa hidangan terakhir, ia mendengar suara pintu depan terbuka. Saras tersenyum dan berpaling ke arah pintu, menunggu Liam masuk ke dalam rumah.Liam masuk ke dalam rumah, dengan wajah yang terlihat sedikit lelah. ia telah memiliki hari yang sibuk di kantor, tapi semuanya itu menghilang melihat Saras berdiri di depan meja makan dengan hidangan yang lezat."Selamat datang, Liam," Saras berkata, dengan suara yang lembut. "Aku sudah menyiapkan makanan untukmu."Liam tersenyum dan berjalan ke arah Saras, memeluk tubuh istrinya itu dengan erat. "Terima kasih, Saras," ia berkata. "Aku sangat lapar dan aku tidak sabar untuk mencoba

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 115 ( Bicaranya Terlalu Jujur)

    Saras terkejut saat melihat Liam masuk ke dalam kamar, membawa nampan berisi nasi goreng dan segelas air putih. ia tidak menyangka bahwa Liam akan datang ke kamarnya, apalagi membawa makanan.Liam meletakkan nampan itu di atas Nakas dan duduk di kursi samping tempat tidur Saras. ia memandang ke arah Saras dengan mata yang terlihat sedikit lemah."Saras, aku minta maaf," Liam berkata, dengan suara yang lembut. "Aku salah mempercayai ucapan Ayah tentang dirimu. Aku tahu sekarang bahwa itu semua tidak benar."Saras terkejut dengan permintaan maaf Liam. ia tidak menyangka bahwa Liam akan meminta maaf padanya. ia merasa sedikit lega, tapi juga merasa sedikit sakit karena Liam telah mempercayai tuduhan Anjaswara tentang dirinya.Saras menangis, dengan air mata yang mengalir di wajahnya. Liam berdiri dan berjalan ke arah Saras. ia memeluk Saras erat. Saras merasa sedikit lega, karena Liam telah meminta maaf dan memeluknya."Aku minta maaf, Saras," Liam berkata, dengan suara yang lembut. "Aku

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status