Share

Bab 21 ( Lepaskan Aku!)

Penulis: Tri Afifah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-12 14:02:15
Saras memandang pada bungkusan plastik yang sudah diletakkan Liam. Pria berambut hitam itu menarik kursi untuk diduduki.

“Apa kau tuli?”

Saras menggeleng, walau saat ini pandangan Liam tidak tertuju pada dirinya. otaknya masih dapat meresap semua jawaban yang baru saja keluar dari bibir sang suami. karena tak ingin membuat Liam marah, Saras segera mengambil piring dan sendok. ternyata makanan yang dibeli Liam cukup banyak. Ayam goreng, ayam bakar, ayam kecap dan juga sate. Makanan sebanyak ini, siapa yang akan menghabiskan? ah, mungkin anak buah Liam yang berjaga di rumah ini akan bisa menghabiskan makanan ini.

“Apa kau akan memberikan ini pada anak buah mu?”

Liam tidak menjawab, ia mengambil sepotong daging ayam kecap untuk dinikmati. baginya, pertanyaan Saras tidak masuk akal. ia membeli ini semua untuk Saras makan dan tidak ada hubungannya dengan anak buahnya.

“Aku panggil ib-”

“Liam!” ucapan Saras terpotong saat suara wanita menggema.

‘Dia lagi,’ batin Saras.

“Makanlah sel
Tri Afifah

Happy reading dan Selamat Malam, Sehat-sehat untuk kita semua Jangan lupa like, komentar dan bintang limanya ya🥰 Follow Tik Tok aku @triharfa ❤️

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 22 ( Menyebut Nama Wanita Lain)

    Bab 22 Liam selalu saja menggaungkan kata rencana dan rencana. tapi Saras tidak pernah sekalipun merasa bahwa Liam merencanakan sesuatu. yang pria itu lakukan hanyalah mengurungnya di rumah dan tidak pernah sekalipun membawa Saras keluar, kecuali saat akan bertemu dengan Bondan. tentunya sebagai alat tukar. “Apa sebenarnya rencanamu?” Saras mencoba untuk kuat. mata cokelatnya menatap manik hitam milik Liam. “Menghancurkan dirimu.” Saras mendorong tubuh Liam, membuat pria itu sedikit mundur. “Apa salahku?” “Kau tidak berhak menuntut jawabannya,” Liam maju, tangannya hendak menyentuh dagu Saras. namun gadis itu menepis tangan Liam, membuat pria itu terkejut melihat keberanian yang timbul dalam diri Saras. “Jangan sentuh aku!” teriak Saras tubuhnya bergerak turun dari kasur hendak pergi.namun,belum sempat tangannya menyentuh handle pintu tubuhnya sudah dipeluk oleh Liam dari belakang, mendekap erat tubuh Saras seakan-akan takut kehilangan istrinya itu. Liam dapat mencium aroma tu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 23 ( Siapa Pria itu? )

    Liam kembali ke kamar Saras, ia sudah mandi dan terlihat begitu segar. Liam tidak menemukan Saras, sepertinya gadis itu sedang berada didalam kamar mandi membersihkan diri. Liam duduk ditepi kasur, menyalakan rokok. pandangannya tertuju pada pintu kamar mandi yang terbuka, menampilkan tubuh Saras yang terbalut handuk yang hanya menutupi bagian tubuhnya. Saras tidak menyangka jika Liam kembali lagi kedalam kamarnya. Ia pikir, pria itu akan pergi dan tidak kembali lagi setelah berhasil menikmati tubuhnya. Saras masih berdiri diambang pintu, enggan untuk menuju ke lemari pakaian. “Apa ingin aku pakaikan baju?” Saras menggeleng cepat, ia langsung menundukkan wajahnya dan berjalan cepat ke arah lemari pakaian lalu kembali lagi ke dalam kamar mandi. Saras tidak ingin tubuhnya kembali dilihat oleh Liam, walaupun pria itu sudah berulang kali merasakan tubuhnya. “Besok aku ada jadwal ke rumah sakit.” Ucap Liam saat Saras sudah keluar dari kamar mandi dan menduduki sofa kamar. sengaja duduk

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-12
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 24 ( Sumpah Seorang Istri)

    Wajah Liam terlihat semakin dingin saat menatap wajah Saras. tidak ada tanda-tanda kepercayaan yang pria itu tunjukkan pada Saras, yang ada hanyalah kebencian. Liam semakin mendekat, mengikis jarak keduanya. “Seandainya ini bukan rumah sakit, aku pasti akan mematahkan kakimu.” Saras memejamkan matanya, ia begitu takut dengan pria dihadapannya ini. percuma ia berkata jujur, Liam tidak akan pernah mempercayainya. Saras dapat merasakan bagaimana Liam mencengkram erat lengan kanannya, menarik tubuh mungil itu agar mengikuti langkahnya. “Aku serahkan tugas ini padamu, Viktor.” Viktor hanya mengangguk kecil, lalu melangkah ke arah yang berbeda. Saras hanya dapat menundukkan wajahnya, entah hukuman apa lagi yang akan diterimanya kali ini. Saras hanya pasrah saat tubuhnya didorong begitu kasar oleh Liam agar masuk ke dalam mobil. Saras menatap pada lengannya yang memerah karena cengkraman tangan Liam. “Sakit? itu belum seberapa dibandingkan dengan yang dilakukan pria itu.” Saras tidak

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 25 ( Bimbang)

    Saras kembali melangkah masuk ke rumah Liam, memasuki kembali rumah ini bagaikan tempat eksekusi baginya. jiwa dan raganya seperti sudah mati semenjak ia menandatangani surat perjanjian kontrak pernikahan dan hari ini, Saras semakin yakin bahwa hidupnya sudah benar-benar mati. “Apa yang terjadi, Liam?” Rosa menatap wajah Saras yang terlihat begitu pucat. pipi Saras yang putih mulus menjadi kemerahan dan sudut bibirnya berdarah. Liam tidak menjawab, pria itu melewati Rosa begitu saja sambil terus menarik tangan Saras agar mengikuti langkahnya. Rosa menutup mulutnya, takut jika Liam bertindak lebih jauh lagi pada gadis itu. walaupun tidak yakin dengan kronologi kejadiannya, tapi Rosa yakin wajah Saras seperti itu karena ulah anaknya itu. “Bagian mana yang disentuh oleh pria itu?” tanya Liam saat sudah berada di dalam kamar Saras. gadis itu hanya diam, percuma saja menyampaikan jawaban pada Liam kalau pada akhirnya pria itu tidak juga mempercayainya. Saras memilih untuk duduk di pingg

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-13
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 26 ( Jadilah Umpanku)

    Bab 26 Liam mendongak menatap tubuh mungil Saras yang sudah berani memasuki ruang kerjanya. gadis itu terlihat membawa nampan berisi kopi dan juga kue kering. Saras meletakkan kopi dan cemilan itu di meja Liam. Liam tidak mengatakan apa-apa, pria kembali menatap lembaran dokumen yang baru saja ia buka, tidak ada niatan untuk berbasa-basi terkait dengan kedatangan Saras. melihat Liam yang tidak terpengaruh dengan kedatangannya, Saras berinisiatif untuk duduk di kursi yang berada di hadapan meja Liam. “Liam,” Saras memulai pembicaraan setelah keheningan tercipta begitu menyesakkan dada. Pria itu masih belum mengalihkan pandangannya. dokumen kerjanya seperti sebuah magnet yang menarik wajahnya untuk tidak menatap ke arah lain. “Aku butuh ponsel.” Saras memberanikan diri untuk mengajukan permohonan. semenjak menikah dengan Liam, ia tidak tahu dimana ponselnya berada. Pria itu masih diam, seperti sedang menguji kesabaran Saras. “Aku hanya ingin melihat foto ayah dan…ibuku. aku but

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 27 ( Kau Menjijikan)

    Saras terdiam menatap wajah Liam dengan perasaan berkecamuk. otaknya masih mencoba untuk mencerna perkataan pria berwajah tampan itu.“Viktor sudah memeriksa kamera cctv dan pria itu adalah Ricard.”Saras masih mendengarkan tanpa memotong pembicaraan Liam. walaupun sebenarnya ia ragu dan tidak setuju dengan syarat yang diajukan oleh Liam namun, dapatkah ia menolaknya?“Mulai besok kau akan bekerja,”Liam mengambil rokok untuk dinyalakan. hal itu tidak luput dari perhatian Saras. Liam menghisap rokoknya dalam-dalam sebelum meniupkan asap rokoknya secara perlahan-lahan. manik hitam pria itu tidak pernah lepas dari sosok Saras yang masih menatapnya, ragu. pria tampan itu menyesap rokoknya lagi, kemudian menyeringai tipis membuat bulu kuduk Saras berdiri. “Bagaimana Saras, kau siap untuk bekerja?”“tap-tapi aku belum memiliki pengalaman apa-apa,” Sahut Saras penuh keraguan.“Ini tidak butuh suatu pengalaman. kau hanya duduk diam tanpa melakukan apapun.”Otak Saras langsung berkerja cepa

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-14
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 28 ( Memeluknya)

    “Tempat apa ini, Liam?” Saras menatap bingung, ini kali pertamanya datang ke tempat seperti ini. suara musik menggema di mana-mana, membuat suara Saras nyaris seperti bisikan yang tak terdengar di telinga Liam. Pria itu menarik tangan Saras agar mengikuti langkahnya, melewati beberapa pasang mata yang terlihat menatapnya penuh minat. Saras mengedarkan pandangannya, ia melihat beberapa wanita berpakaian seksi tengah berjoget-joget di atas panggung. dibawahnya ada banyak pria yang terlihat menikmati irama musik sambil tertawa menatap ke arah wanita-wanita itu. Saras menarik tangannya paksa, membuat pegangan tangan Liam terlepas. Liam berbalik menatap wajah Saras yang terlihat memucat. gadis itu terlihat menggeleng cepat, ia berusaha untuk mundur tapi percuma. beberapa anak buah Liam terlihat pasang badan untuk segala macam bentuk penolakan Saras. “Duduk!” Saras digiring ke dalam ruangan, gadis yang saat ini rambutnya diikat itu nampak begitu ketakutan. tentu saja, ia takut kalau Liam a

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 29 ( Aku yang Akan Membahagiakan Sarastika)

    “Apa dia datang?” tanya seorang pria yang baru saja masuk ke dalam ruangan pria tua, pemilik club malam. “Seandainya tidak ada istrinya, aku pasti sudah menyusul Bagas ke alam yang berbeda.” Sahut pria yang tidak lain adalah Hartono, pria tua yang tadi hampir dihilangkan nyawanya oleh Liam. Pria muda dengan rambut gondrongnya itu terlihat duduk di Sofa, tempat yang tadi diduduki oleh Liam. sang pria tua yang bernama Hartono nampak memperhatikan pria muda itu. pria berwajah tampan dengan tubuh atletis itu melepas rambut palsunya sambil tersenyum menatap Hartono. “Kenapa kau seret aku ke dalam permainan kalian, Ricard?” Ya, pria muda itu tidak lain adalah Ricard, kakak kandung Liam. Ricard tidak menjawab, ia nampak mengeluarkan ponselnya dan menatap layar ponsel itu. “Bukankah dia sangat cantik?” Hartono mendesah pasrah, merasa pembicaraannya ini tidak ada ujungnya. pertanyaan yang ia harapkan ada jawabannya justru membuat pria itu harus bersabar dengan pertanyaan tidak penting Ric

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-19

Bab terbaru

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 37 ( Dia adalah Istriku)

    “Apa anda ingin keluar, Nona?” Saras disambut oleh Viktor. pria itu nampak jelas menunggu waktu yang tepat saat Saras akan keluar rumah. Saras mendesah pasrah, sebenarnya ingin keluar sekedar untuk mencari udara segar. namun, kemunculan Viktor membuat Saras kembali mengingat kata-kata Liam semalam yang akan memastikan dirinya akan selalu diawasi. jadi, ini maksudnya? “Jadi, kau orang yang akan mengawasi ku?” Viktor mengangguk mengiyakan, lalu memberi jalan pada Saras agar terlebih dahulu berjalan ke arah parkiran mobil. “Kemana Tuanmu?” tanya Saras mencoba untuk basa-basi, karena tidak ada bahan pembicaraan yang tepat untuk dibicarakan selain tentang Liam. Viktor tidak lantas menjawab, pria itu nampak berpikir sejenak sebelum mengeluarkan kata-kata. “Tuan sedang ada kerjaan dan tidak dapat diwakilkan. apa Nona ingin menelponnya?” Saras menggeleng cepat, sebuah reaksi yang cukup membuat Viktor penasaran bagaimana interaksi antara bos dan istrinya itu jika sedang berduaan. Saras kem

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 35 ( Jadi, dia...)

    Bab 35 Liam tidak menjawab, pria itu justru berdiri dan berjalan ke arah lemari pakaian lalu mengambil baju Saras. sebenarnya bukan baju Saras, tumpukan baju itu sudah ada semenjak Saras datang. baju-baju itu juga masih terbungkus rapi di dalam plastik. Liam mengedarkan pandangannya, menatap baju-baju yang tertata rapi. “Aku tidak pernah melihatmu memakai baju-baju ini.” Liam kembali menutup pintu lemari, lalu berjalan kembali ke arah Saras. memang selama ini Saras selalu memakai baju miliknya sendiri tanpa berani menyentuh tumpukan baju itu. “Bukankah itu untuk Luna?” Saras menautkan kedua tangannya, ada rasa takut karena mempertanyakan hal yang seharusnya ia sendiri sudah tahu jawabannya. jika bukan untuk Luna, lantas apa ada alasan lainnya? seharusnya Liam menikah dengan wanita cantik itu dan bukan pada dirinya yang biasa saja. Liam kembali diam, sorot matanya mengisyaratkan sesuatu saat bertemu pandang dengan Saras. “Kenapa berpikir begitu?” Liam memilih untuk berdiri di hada

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 34 ( Bolehkah , Lagi? )

    "Seharusnya kau ikut mati bersama dengan orang tuamu!" teriak Rosa, kedua pundaknya naik turun menahan diri agar tidak lagi melampiaskan kekesalannya pada Saras. ia harus tahu batasan, jika tidak ingin terlibat adu mulut dengan Liam. walaupun bagaimanapun Saras masih menjadi istri Liam dan ia tidak bisa mengabaikan hal itu. "hari ini kau selamat, tapi lain kali saat Liam sudah mendapatkan keinginannya. aku yakin, kau akan dibuang dan disaat itulah aku datang untuk membawamu menyusul ayah dan ibumu!" ada senyum kemenangan terpancar jelas dari raut wajah Rosa. setelah mengucapkan hal itu, wanita paruh baya itu hendak pergi meninggalkan kamar Saras. tetapi, saat berbalik hal yang tak terduga sama sekali muncul di hadapannya. "Li-liam?" "Ini kali kedua ibu melakukan kesalahan," Liam memasukkan dua tangannya ke dalam saku celana dan bersandar pada sisi pintu. bibirnya tersenyum manis, namun sorot matanya mengisyaratkan sesuatu yang begitu menakutkan. "jika sampai ke titik terakhir ibu

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 33 ( Kenyataan dan Halusinasi)

    “Aku sudah menyimpan nomorku, tidak ada kontak lain selain milikku. jadi, jangan berharap lebih untuk menghubungi orang lain.” Saras menerima ponsel keluaran terbaru, walaupun begitu ia merasa ponselnya lebih baik dari ini karena banyak foto-foto kenangan dirinya bersama dengan orang tuanya. “Aku sudah mengirim semua foto dan video milikmu ke ponsel itu,” lanjut Liam dengan wajah datarnya. mendengar hal itu, Saras buru-buru mengaktifkan ponsel dan melihat isi galeri. benar saja, foto dan video yang berada pada ponsel lamanya sudah tersimpan. merasa begitu bahagia, Saras berlari ke arah Liam lalu memeluk tubuh suaminya itu. “Terimakasih, Liam…terimakasih banyak.” Ucapnya sambil terus memeluk tubuh Liam begitu erat. “Sudah puas memeluknya? aku harus kembali ke kantor.” Mendengar ucapan Liam, Saras baru sadar bahwa dia melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan. memeluk tubuh Liam? Saras gegas melepaskan pelukannya lantas berlari menuju ke lantai atas kamarnya tanpa berani menat

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 32 ( Ingatan yang Belum Hilang)

    Kedatangan Liam dan Saras di Perusahaan Bagas membuat semua mata memandang ke arah mereka, namun para karyawan tidak berani mengungkapkan isi hatinya. Semenjak Bagas meninggal dunia, semua masalah pekerjaan Liam yang menangani. Jadi, mereka yang masih mau bekerja di perusahaan ini harus tunduk dengan aturan yang Liam buat. Kembali melangkah masuk ke dalam Perusahaan ayahnya, membuat beberapa potongan adegan yang pernah ia lalui bersama dengan orang tuanya kembali menghiasi ingatan Saras. gadis cantik yang saat ini berjalan tepat di samping Liam itu terlihat menatap ke arah Lobby utama kantor, dimana dulu ia dan ibunya tengah menunggu ayahnya yang sedang mengadakan pertemuan dengan salah satu klien penting. “Kau tidak mendengar kata-kata ku?” Saras terkejut saat lengannya disentuh oleh Liam. “ap-apa…maaf, aku tidak fokus.” Lagi, Saras kembali memandang ke arah sofa yang sudah tidak sama lagi. “Aku dan Viktor akan menemui seseorang, kau tunggulah di sini sampai kami kembali lagi. j

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 31 ( Kau Tidak Sepolos itu...)

    Rosa menatap wajah Liam dan Saras bergantian, seperti ada sesuatu yang aneh pada anak dan menantunya itu. sarapan pagi ini juga sangatlah canggung, tidak seperti biasanya. “Belum ada satu bulan kehadirannya, tapi gadis itu sudah mampu membuat dirimu berubah menjadi orang yang tidak ibu kenal.” Saras hanya menggeleng, pagi-pagi sudah harus mendengarkan perkataan yang membuatnya kehilangan nafsu makan. “Seandainya saja kau mau menuruti kemauan ibu-” Liam bangkit dari tempat duduknya, bertepatan pada saat Viktor datang membawakan sebuah dokumen untuk Liam. “Ini kontrak kerja sama kita dengan perusahaan Abimanyu.” Liam menerima dokumen tersebut, lantas meninggalkan ruang makan tanpa berkata apa-apa. setelah kepergian Liam, Rosa kembali mengutarakan pendapatnya. membuat Saras benar-benar merasa mual dan ingin muntah. seandainya saja ada kegiatan yang bisa ia lakukan, ia tidak ingin seharian bersama dengan wanita paruh baya bermulut pedas ini. Saras jadi ragu, benarkah wanita ini pern

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 30 ( Sentuhan itu, Aku Mendambakannya...)

    Saras menatap berbagai macam makanan yang disajikan di atas meja. makanannya terlihat begitu enak, namun Saras tidak berselera sama sekali. pikirannya masih melayang pada Club yang baru saja mereka datangi. “Kenapa diam saja?” pertanyaan bernada rendah itu mampu membuyarkan lamunan Saras. gadis cantik itu terlihat menatap wajah Liam. “Kau akan menjualku?” pertanyaan itu yang sejak tadi muncul dalam kepalanya, dengan sedikit keberanian akhirnya Saras memberanikan diri untuk bertanya. “Jika iya, lantas apa masalahmu?” sahut Liam dengan tenang. Saras menelan ludahnya dengan perasaan berkecamuk. ingin marah, tapi tidak mampu menanggung beban akibat kemarahan nya sendiri pada Liam. dengan perasaan masih sakit karena jawaban Liam, Saras memutuskan untuk mencoba menikmati makanan di hadapannya. Ia tidak boleh kelaparan dan jatuh sakit, ia harus makan banyak dan tetap sehat jika ingin melawan Liam. Sedangkan Liam sendiri, sedikit takjub dengan sikap gadis itu. kedua mata indah Saras me

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 29 ( Aku yang Akan Membahagiakan Sarastika)

    “Apa dia datang?” tanya seorang pria yang baru saja masuk ke dalam ruangan pria tua, pemilik club malam. “Seandainya tidak ada istrinya, aku pasti sudah menyusul Bagas ke alam yang berbeda.” Sahut pria yang tidak lain adalah Hartono, pria tua yang tadi hampir dihilangkan nyawanya oleh Liam. Pria muda dengan rambut gondrongnya itu terlihat duduk di Sofa, tempat yang tadi diduduki oleh Liam. sang pria tua yang bernama Hartono nampak memperhatikan pria muda itu. pria berwajah tampan dengan tubuh atletis itu melepas rambut palsunya sambil tersenyum menatap Hartono. “Kenapa kau seret aku ke dalam permainan kalian, Ricard?” Ya, pria muda itu tidak lain adalah Ricard, kakak kandung Liam. Ricard tidak menjawab, ia nampak mengeluarkan ponselnya dan menatap layar ponsel itu. “Bukankah dia sangat cantik?” Hartono mendesah pasrah, merasa pembicaraannya ini tidak ada ujungnya. pertanyaan yang ia harapkan ada jawabannya justru membuat pria itu harus bersabar dengan pertanyaan tidak penting Ric

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 28 ( Memeluknya)

    “Tempat apa ini, Liam?” Saras menatap bingung, ini kali pertamanya datang ke tempat seperti ini. suara musik menggema di mana-mana, membuat suara Saras nyaris seperti bisikan yang tak terdengar di telinga Liam. Pria itu menarik tangan Saras agar mengikuti langkahnya, melewati beberapa pasang mata yang terlihat menatapnya penuh minat. Saras mengedarkan pandangannya, ia melihat beberapa wanita berpakaian seksi tengah berjoget-joget di atas panggung. dibawahnya ada banyak pria yang terlihat menikmati irama musik sambil tertawa menatap ke arah wanita-wanita itu. Saras menarik tangannya paksa, membuat pegangan tangan Liam terlepas. Liam berbalik menatap wajah Saras yang terlihat memucat. gadis itu terlihat menggeleng cepat, ia berusaha untuk mundur tapi percuma. beberapa anak buah Liam terlihat pasang badan untuk segala macam bentuk penolakan Saras. “Duduk!” Saras digiring ke dalam ruangan, gadis yang saat ini rambutnya diikat itu nampak begitu ketakutan. tentu saja, ia takut kalau Liam a

DMCA.com Protection Status