Share

Bab 23 ( Siapa Pria itu? )

Author: Tri Afifah
last update Last Updated: 2024-11-11 21:16:21
Liam kembali ke kamar Saras, ia sudah mandi dan terlihat begitu segar. Liam tidak menemukan Saras, sepertinya gadis itu sedang berada didalam kamar mandi membersihkan diri. Liam duduk ditepi kasur, menyalakan rokok. pandangannya tertuju pada pintu kamar mandi yang terbuka, menampilkan tubuh Saras yang terbalut handuk yang hanya menutupi bagian tubuhnya. Saras tidak menyangka jika Liam kembali lagi kedalam kamarnya. Ia pikir, pria itu akan pergi dan tidak kembali lagi setelah berhasil menikmati tubuhnya.

Saras masih berdiri diambang pintu, enggan untuk menuju ke lemari pakaian.

“Apa ingin aku pakaikan baju?”

Saras menggeleng cepat, ia langsung menundukkan wajahnya dan berjalan cepat ke arah lemari pakaian lalu kembali lagi ke dalam kamar mandi. Saras tidak ingin tubuhnya kembali dilihat oleh Liam, walaupun pria itu sudah berulang kali merasakan tubuhnya.

“Besok aku ada jadwal ke rumah sakit.” Ucap Liam saat Saras sudah keluar dari kamar mandi dan menduduki sofa kamar. sengaja duduk
Tri Afifah

Happy reading 🥰

| 1
Locked Chapter
Continue Reading on GoodNovel
Scan code to download App

Related chapters

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 24 ( Sumpah Seorang Istri)

    Wajah Liam terlihat semakin dingin saat menatap wajah Saras. tidak ada tanda-tanda kepercayaan yang pria itu tunjukkan pada Saras, yang ada hanyalah kebencian. Liam semakin mendekat, mengikis jarak keduanya. “Seandainya ini bukan rumah sakit, aku pasti akan mematahkan kakimu.” Saras memejamkan matanya, ia begitu takut dengan pria dihadapannya ini. percuma ia berkata jujur, Liam tidak akan pernah mempercayainya. Saras dapat merasakan bagaimana Liam mencengkram erat lengan kanannya, menarik tubuh mungil itu agar mengikuti langkahnya. “Aku serahkan tugas ini padamu, Viktor.” Viktor hanya mengangguk kecil, lalu melangkah ke arah yang berbeda. Saras hanya dapat menundukkan wajahnya, entah hukuman apa lagi yang akan diterimanya kali ini. Saras hanya pasrah saat tubuhnya didorong begitu kasar oleh Liam agar masuk ke dalam mobil. Saras menatap pada lengannya yang memerah karena cengkraman tangan Liam. “Sakit? itu belum seberapa dibandingkan dengan yang dilakukan pria itu.” Saras tidak

    Last Updated : 2024-11-12
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 25 ( Bimbang)

    Saras kembali melangkah masuk ke rumah Liam, memasuki kembali rumah ini bagaikan tempat eksekusi baginya. jiwa dan raganya seperti sudah mati semenjak ia menandatangani surat perjanjian kontrak pernikahan dan hari ini, Saras semakin yakin bahwa hidupnya sudah benar-benar mati. “Apa yang terjadi, Liam?” Rosa menatap wajah Saras yang terlihat begitu pucat. pipi Saras yang putih mulus menjadi kemerahan dan sudut bibirnya berdarah. Liam tidak menjawab, pria itu melewati Rosa begitu saja sambil terus menarik tangan Saras agar mengikuti langkahnya. Rosa menutup mulutnya, takut jika Liam bertindak lebih jauh lagi pada gadis itu. walaupun tidak yakin dengan kronologi kejadiannya, tapi Rosa yakin wajah Saras seperti itu karena ulah anaknya itu. “Bagian mana yang disentuh oleh pria itu?” tanya Liam saat sudah berada di dalam kamar Saras. gadis itu hanya diam, percuma saja menyampaikan jawaban pada Liam kalau pada akhirnya pria itu tidak juga mempercayainya. Saras memilih untuk duduk di pingg

    Last Updated : 2024-11-13
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 26 ( Jadilah Umpanku)

    Bab 26 Liam mendongak menatap tubuh mungil Saras yang sudah berani memasuki ruang kerjanya. gadis itu terlihat membawa nampan berisi kopi dan juga kue kering. Saras meletakkan kopi dan cemilan itu di meja Liam. Liam tidak mengatakan apa-apa, pria kembali menatap lembaran dokumen yang baru saja ia buka, tidak ada niatan untuk berbasa-basi terkait dengan kedatangan Saras. melihat Liam yang tidak terpengaruh dengan kedatangannya, Saras berinisiatif untuk duduk di kursi yang berada di hadapan meja Liam. “Liam,” Saras memulai pembicaraan setelah keheningan tercipta begitu menyesakkan dada. Pria itu masih belum mengalihkan pandangannya. dokumen kerjanya seperti sebuah magnet yang menarik wajahnya untuk tidak menatap ke arah lain. “Aku butuh ponsel.” Saras memberanikan diri untuk mengajukan permohonan. semenjak menikah dengan Liam, ia tidak tahu dimana ponselnya berada. Pria itu masih diam, seperti sedang menguji kesabaran Saras. “Aku hanya ingin melihat foto ayah dan…ibuku. aku but

    Last Updated : 2024-11-13
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 27 ( Kau Menjijikan)

    Saras terdiam menatap wajah Liam dengan perasaan berkecamuk. otaknya masih mencoba untuk mencerna perkataan pria berwajah tampan itu.“Viktor sudah memeriksa kamera cctv dan pria itu adalah Ricard.”Saras masih mendengarkan tanpa memotong pembicaraan Liam. walaupun sebenarnya ia ragu dan tidak setuju dengan syarat yang diajukan oleh Liam namun, dapatkah ia menolaknya?“Mulai besok kau akan bekerja,”Liam mengambil rokok untuk dinyalakan. hal itu tidak luput dari perhatian Saras. Liam menghisap rokoknya dalam-dalam sebelum meniupkan asap rokoknya secara perlahan-lahan. manik hitam pria itu tidak pernah lepas dari sosok Saras yang masih menatapnya, ragu. pria tampan itu menyesap rokoknya lagi, kemudian menyeringai tipis membuat bulu kuduk Saras berdiri. “Bagaimana Saras, kau siap untuk bekerja?”“tap-tapi aku belum memiliki pengalaman apa-apa,” Sahut Saras penuh keraguan.“Ini tidak butuh suatu pengalaman. kau hanya duduk diam tanpa melakukan apapun.”Otak Saras langsung berkerja cepa

    Last Updated : 2024-11-14
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 28 ( Memeluknya)

    “Tempat apa ini, Liam?” Saras menatap bingung, ini kali pertamanya datang ke tempat seperti ini. suara musik menggema di mana-mana, membuat suara Saras nyaris seperti bisikan yang tak terdengar di telinga Liam. Pria itu menarik tangan Saras agar mengikuti langkahnya, melewati beberapa pasang mata yang terlihat menatapnya penuh minat. Saras mengedarkan pandangannya, ia melihat beberapa wanita berpakaian seksi tengah berjoget-joget di atas panggung. dibawahnya ada banyak pria yang terlihat menikmati irama musik sambil tertawa menatap ke arah wanita-wanita itu. Saras menarik tangannya paksa, membuat pegangan tangan Liam terlepas. Liam berbalik menatap wajah Saras yang terlihat memucat. gadis itu terlihat menggeleng cepat, ia berusaha untuk mundur tapi percuma. beberapa anak buah Liam terlihat pasang badan untuk segala macam bentuk penolakan Saras. “Duduk!” Saras digiring ke dalam ruangan, gadis yang saat ini rambutnya diikat itu nampak begitu ketakutan. tentu saja, ia takut kalau Liam a

    Last Updated : 2024-11-16
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 29 ( Aku yang Akan Membahagiakan Sarastika)

    “Apa dia datang?” tanya seorang pria yang baru saja masuk ke dalam ruangan pria tua, pemilik club malam. “Seandainya tidak ada istrinya, aku pasti sudah menyusul Bagas ke alam yang berbeda.” Sahut pria yang tidak lain adalah Hartono, pria tua yang tadi hampir dihilangkan nyawanya oleh Liam. Pria muda dengan rambut gondrongnya itu terlihat duduk di Sofa, tempat yang tadi diduduki oleh Liam. sang pria tua yang bernama Hartono nampak memperhatikan pria muda itu. pria berwajah tampan dengan tubuh atletis itu melepas rambut palsunya sambil tersenyum menatap Hartono. “Kenapa kau seret aku ke dalam permainan kalian, Ricard?” Ya, pria muda itu tidak lain adalah Ricard, kakak kandung Liam. Ricard tidak menjawab, ia nampak mengeluarkan ponselnya dan menatap layar ponsel itu. “Bukankah dia sangat cantik?” Hartono mendesah pasrah, merasa pembicaraannya ini tidak ada ujungnya. pertanyaan yang ia harapkan ada jawabannya justru membuat pria itu harus bersabar dengan pertanyaan tidak penting Ric

    Last Updated : 2024-11-18
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 30 ( Sentuhan itu, Aku Mendambakannya...)

    Saras menatap berbagai macam makanan yang disajikan di atas meja. makanannya terlihat begitu enak, namun Saras tidak berselera sama sekali. pikirannya masih melayang pada Club yang baru saja mereka datangi. “Kenapa diam saja?” pertanyaan bernada rendah itu mampu membuyarkan lamunan Saras. gadis cantik itu terlihat menatap wajah Liam. “Kau akan menjualku?” pertanyaan itu yang sejak tadi muncul dalam kepalanya, dengan sedikit keberanian akhirnya Saras memberanikan diri untuk bertanya. “Jika iya, lantas apa masalahmu?” sahut Liam dengan tenang. Saras menelan ludahnya dengan perasaan berkecamuk. ingin marah, tapi tidak mampu menanggung beban akibat kemarahan nya sendiri pada Liam. dengan perasaan masih sakit karena jawaban Liam, Saras memutuskan untuk mencoba menikmati makanan di hadapannya. Ia tidak boleh kelaparan dan jatuh sakit, ia harus makan banyak dan tetap sehat jika ingin melawan Liam. Sedangkan Liam sendiri, sedikit takjub dengan sikap gadis itu. kedua mata indah Saras me

    Last Updated : 2024-11-21
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 31 ( Kau Tidak Sepolos itu...)

    Rosa menatap wajah Liam dan Saras bergantian, seperti ada sesuatu yang aneh pada anak dan menantunya itu. sarapan pagi ini juga sangatlah canggung, tidak seperti biasanya. “Belum ada satu bulan kehadirannya, tapi gadis itu sudah mampu membuat dirimu berubah menjadi orang yang tidak ibu kenal.” Saras hanya menggeleng, pagi-pagi sudah harus mendengarkan perkataan yang membuatnya kehilangan nafsu makan. “Seandainya saja kau mau menuruti kemauan ibu-” Liam bangkit dari tempat duduknya, bertepatan pada saat Viktor datang membawakan sebuah dokumen untuk Liam. “Ini kontrak kerja sama kita dengan perusahaan Abimanyu.” Liam menerima dokumen tersebut, lantas meninggalkan ruang makan tanpa berkata apa-apa. setelah kepergian Liam, Rosa kembali mengutarakan pendapatnya. membuat Saras benar-benar merasa mual dan ingin muntah. seandainya saja ada kegiatan yang bisa ia lakukan, ia tidak ingin seharian bersama dengan wanita paruh baya bermulut pedas ini. Saras jadi ragu, benarkah wanita ini pern

    Last Updated : 2024-11-21

Latest chapter

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 121 ( Maafkan Aku, Ayahh)

    Mobil yang ditumpangi Saras sudah sampai ke pemakaman umum. Saras memandang keluar jendela mobil, melihat barisan makam yang terbentang di depannya. ia merasa sedikit sedih, karena ia tahu bahwa ayahnya terbaring di salah satu makam itu.Sopir mobil tersebut memandang Saras "Kita sudah sampai, nyonya" ia berkata. "Apa yang ingin nyonya lakukan sekarang?"Saras memandang sopir tersebut dengan mata yang terlihat sedikit serius. "Tolong tunggu aku di sini," ia berkata. "Aku ingin pergi ke makam ayahku."Sopir tersebut mengangguk. "Baik, nyonya," ia berkata. "saya akan menunggu anda di sini."Saras mengangguk, dan ia membuka pintu mobil. ia turun dari mobil, dan memandang sekelilingnya. Pemakaman umum itu terlihat sangat sunyi, dengan hanya beberapa orang yang berjalan-jalan di sekitar makam.Saras mengambil napas dalam-dalam, dan ia memulai perjalanannya menuju makam ayahnya. ia berjalan melewati barisan makam, melihat nama-nama yang terukir diatas batu nisan. ia merasa sedikit sedih, ka

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 120 ( Tidak Sesuai Harapan)

    Mobil tersebut melanjutkan perjalanannya, dengan Saras, Liam, dan Luna berada di dalamnya. Tapi, suasana di dalam mobil tersebut sangat tidak nyaman. Saras, Liam, dan Luna hanya diam, tidak ada yang berbicara.Saras merasa sangat tidak nyaman dengan kehadiran Luna di dalam mobil tersebut. ia merasa seperti ada orang lain yang mengganggu hubungannya dengan Liam. ia tidak bisa tidak merasa sedikit cemburu dengan cara Luna yang kadang kala mencuri perhatian Liam dengan cara mengajak Liam bicara tentang masa lalu mereka.Setelah berbicara dengan Liam, Luna terlihat sangat santai dan percaya diri. ia tidak peduli dengan suasana di dalam mobil tersebut, dan ia hanya bisa tersenyum dan memandang ke arah Saras dan Liam bergantian.Mobil yang membawa Saras, Liam, dan Luna akhirnya sampai di halaman rumah sakit. Luna dan Liam langsung turun dari mobil, tapi Saras tidak bergerak. ia tetap duduk di dalam mobil, dengan wajah yang terlihat sedikit serius.Liam melihat bahwa Saras tidak turun dari

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 119 ( Ada Kucing Lewat)

    Liam, Saras, dan Luna berdiri di depan rumah, menunggu mobil yang akan membawa mereka ke tujuan mereka. Saras terlihat sedikit tidak nyaman, karena ia tidak ingin berada di dekat Luna.Tapi, Luna tidak peduli dengan perasaan mereka berdua. ia tersenyum dan berjalan menuju mobil, yang sudah keluar dari garasi tanpa menunggu Liam dan Saras."Kita harus pergi sekarang," Luna berkata, dengan suara yang terdengar sedikit manis. "Kalian pasti tidak ingin kita terlambat, kan?”Liam dan Saras terlihat sedikit tidak nyaman, tapi mereka berdua tidak ingin menunjukkan perasaan tidak nyaman itu. Mereka berdua berjalan menuju mobil, dengan Liam yang membuka pintu mobil untuk Saras.Tapi, sebelum Saras bisa masuk ke dalam mobil, Luna menerobos masuk kedalam mobil dan memilih duduk di belakang, bersama dengan Liam. Saras terlihat sedikit terkejut dan tidak nyaman, tapi dia tidak bisa melakukan apa-apa.Dengan terpaksa, Saras harus mengalah dan duduk di bangku depan bersama sopir. ia terlihat sediki

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 118 ( Kedatangan Orang tak di undang)

    Liam terbangun dari tidurnya, merasa sedikit bingung dan tidak tahu dimana dirinya berada. ia memandang sekeliling dan menyadari bahwa ia tertidur di ruang tamu. TV masih dalam keadaan menyala, menampilkan acara pagi yang sedang berlangsung.Liam menggelengkan kepala, merasa sedikit malu karena telah tertidur di ruang tamu. ia memutuskan untuk pergi ke kamar untuk melihat Saras, berharap bahwa dia tidak terlalu marah padanya karena telah membuatnya merasa tidak nyaman semalam karena ucapannya yang menyinggung soal Danuarta dan Vinso.Saat Liam berjalan menuju kamar, ia melewati ruang dapur. ia mendengar seseorang sedang memasak, dan karena penasaran ingin melihat siapa yang berada di dapur, Liam akhirnya melangkahkan kakinya ke dapur.Saat ia memasuki dapur, ia terkejut melihat Saras yang terlihat sedang sibuk menggoreng sesuatu. Saras tidak menyadari kehadiran Liam, gadis cantik itu terus menggoreng dan tidak memperhatikan sekitar.Liam tersenyum, merasa senang melihat Saras yang ter

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 117 ( Disinggung Soal Ayah dan Vinso)

    Saras dan Liam masih berada di meja makan, dengan makanan yang dimasak Saras terlihat lezat di depan mereka. Namun, belum satupun yang disentuh oleh keduanya. Mereka terlalu sibuk membahas tentang Vinso, dengan Liam yang menyinggung soal Vinso yang memiliki musuh banyak karena ia yang terlalu setia pada ayah Saras, Danuarta."Saras, kamu tau bahwa Vinso memiliki musuh banyak, bukan?" Liam bertanya, dengan suara yang terdengar sedikit serius.Saras mengangguk, dengan mata yang terlihat sedikit khawatir. "Ya, sebenarnya aku kurang tahu," dia berkata. "Tapi aku juga tidak yakin apa yang membuatnya memiliki musuh banyak."Liam tersenyum, "Vinso memiliki musuh banyak karena ia yang terlalu setia pada ayahmu, Danuarta," Liam berkata. "Ia tidak pernah ragu untuk membela ayahmu, bahkan jika itu berarti menghadapi bahaya."Saras terkejut, dengan mata yang terlihat sedikit lebar. "Apa yang kau maksud, Liam?" ia bertanya, dengan suara yang terdengar sedikit ragu.Liam mengambil napas dalam-dalam

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 116 ( Ayo, Kita Kunjungi Makam Ayahmu)

    Sore harinya, Saras sudah menyiapkan makanan untuk menyambut kedatangan Liam, suaminya. ia telah memasak beberapa hidangan favorit Liam, termasuk nasi goreng, ayam bakar, dan sayur-sayuran segar.Saras berdiri di depan meja makan, memeriksa kembali semua hidangan yang telah ia siapkan. Dia ingin pastikan bahwa semuanya sudah siap dan lezat untuk Liam.Saat ia memeriksa hidangan terakhir, ia mendengar suara pintu depan terbuka. Saras tersenyum dan berpaling ke arah pintu, menunggu Liam masuk ke dalam rumah.Liam masuk ke dalam rumah, dengan wajah yang terlihat sedikit lelah. ia telah memiliki hari yang sibuk di kantor, tapi semuanya itu menghilang melihat Saras berdiri di depan meja makan dengan hidangan yang lezat."Selamat datang, Liam," Saras berkata, dengan suara yang lembut. "Aku sudah menyiapkan makanan untukmu."Liam tersenyum dan berjalan ke arah Saras, memeluk tubuh istrinya itu dengan erat. "Terima kasih, Saras," ia berkata. "Aku sangat lapar dan aku tidak sabar untuk mencoba

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 115 ( Bicaranya Terlalu Jujur)

    Saras terkejut saat melihat Liam masuk ke dalam kamar, membawa nampan berisi nasi goreng dan segelas air putih. ia tidak menyangka bahwa Liam akan datang ke kamarnya, apalagi membawa makanan.Liam meletakkan nampan itu di atas Nakas dan duduk di kursi samping tempat tidur Saras. ia memandang ke arah Saras dengan mata yang terlihat sedikit lemah."Saras, aku minta maaf," Liam berkata, dengan suara yang lembut. "Aku salah mempercayai ucapan Ayah tentang dirimu. Aku tahu sekarang bahwa itu semua tidak benar."Saras terkejut dengan permintaan maaf Liam. ia tidak menyangka bahwa Liam akan meminta maaf padanya. ia merasa sedikit lega, tapi juga merasa sedikit sakit karena Liam telah mempercayai tuduhan Anjaswara tentang dirinya.Saras menangis, dengan air mata yang mengalir di wajahnya. Liam berdiri dan berjalan ke arah Saras. ia memeluk Saras erat. Saras merasa sedikit lega, karena Liam telah meminta maaf dan memeluknya."Aku minta maaf, Saras," Liam berkata, dengan suara yang lembut. "Aku

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 114 ( Memperlancar Rencanaku)

    Danuarta menyetir mobilnya dengan hati-hati, sementara Vinso duduk di sebelahnya dengan wajah yang pucat. Mereka berdua tidak banyak berbicara selama perjalanan, karena Vinso masih terlalu lemah untuk berbicara.Saat mobil itu berhenti di tempat parkir rumah sakit, beberapa orang berbaju serba hitam terlihat menyambut kedatangan Danuarta. Mereka berdiri dengan tegak, dengan mata yang terlihat serius."Selamat datang, Pak Danuarta," salah satu dari mereka berkata, dengan suara yang hormat.Danuarta tersenyum dan mengangguk. "Terima kasih," dia berkata. "Tolonglah saya membawa Vinso ke dalam ruangan UGD."Orang-orang berbaju hitam itu segera bergerak, membantu Vinso agar bisa keluar dari mobil. Mereka berhati-hati, karena Vinso masih terlalu lemah untuk berjalan sendiri.Salah seorang dari mereka membawa kursi roda, agar mempermudah membawa Vinso ke dalam ruangan UGD. Vinso merasa sedikit malu, karena ia tidak ingin menjadi beban bagi orang lain.Dalam hati, Vinso bertanya-tanya, siapak

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 113 ( Nasi Goreng)

    Saras duduk bersandar pada kepala ranjang, dengan mata yang terlihat sedikit merah karena menahan air mata. ia tidak bisa mempercayai bahwa Liam bisa mempercayai tuduhan Anjaswara tentang dirinya. ia merasa seperti sedang ditikam dari belakang oleh orang yang ia cintai.Saras mencoba untuk meredam emosi, tapi ia tidak bisa menahan rasa sakit yang dia rasakan. ia merasa seperti sedang berada di dalam badai yang tidak terjelaskan. ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuat Liam mempercayainya.Di sisi lain, Liam berdiri bersandar pada dinding kamar dekat pintu, dengan mata yang terlihat sedikit merah karena menahan amarah. ia tidak bisa mempercayai bahwa Saras bisa memiliki hubungan spesial dengan Ricard. ia merasa seperti sedang kehilangan kepercayaan pada orang yang dia cintai.Liam mencoba untuk meredam rasa cemburunya, tapi dia tidak bisa menahan rasa sakit yang dia rasakan. Dia merasa seperti sedang berada di dalam kegelapan yang tidak terjelaskan. ia tidak tahu apa yang

Scan code to read on App
DMCA.com Protection Status