Beranda / Rumah Tangga / Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku / Bab 29 ( Aku yang Akan Membahagiakan Sarastika)

Share

Bab 29 ( Aku yang Akan Membahagiakan Sarastika)

Penulis: Tri Afifah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-18 15:58:38
“Apa dia datang?” tanya seorang pria yang baru saja masuk ke dalam ruangan pria tua, pemilik club malam.

“Seandainya tidak ada istrinya, aku pasti sudah menyusul Bagas ke alam yang berbeda.” Sahut pria yang tidak lain adalah Hartono, pria tua yang tadi hampir dihilangkan nyawanya oleh Liam.

Pria muda dengan rambut gondrongnya itu terlihat duduk di Sofa, tempat yang tadi diduduki oleh Liam. sang pria tua yang bernama Hartono nampak memperhatikan pria muda itu. pria berwajah tampan dengan tubuh atletis itu melepas rambut palsunya sambil tersenyum menatap Hartono.

“Kenapa kau seret aku ke dalam permainan kalian, Ricard?”

Ya, pria muda itu tidak lain adalah Ricard, kakak kandung Liam. Ricard tidak menjawab, ia nampak mengeluarkan ponselnya dan menatap layar ponsel itu.

“Bukankah dia sangat cantik?”

Hartono mendesah pasrah, merasa pembicaraannya ini tidak ada ujungnya. pertanyaan yang ia harapkan ada jawabannya justru membuat pria itu harus bersabar dengan pertanyaan tidak penting Ric
Tri Afifah

Happy reading 🥰

| Sukai
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 30 ( Sentuhan itu, Aku Mendambakannya...)

    Saras menatap berbagai macam makanan yang disajikan di atas meja. makanannya terlihat begitu enak, namun Saras tidak berselera sama sekali. pikirannya masih melayang pada Club yang baru saja mereka datangi. “Kenapa diam saja?” pertanyaan bernada rendah itu mampu membuyarkan lamunan Saras. gadis cantik itu terlihat menatap wajah Liam. “Kau akan menjualku?” pertanyaan itu yang sejak tadi muncul dalam kepalanya, dengan sedikit keberanian akhirnya Saras memberanikan diri untuk bertanya. “Jika iya, lantas apa masalahmu?” sahut Liam dengan tenang. Saras menelan ludahnya dengan perasaan berkecamuk. ingin marah, tapi tidak mampu menanggung beban akibat kemarahan nya sendiri pada Liam. dengan perasaan masih sakit karena jawaban Liam, Saras memutuskan untuk mencoba menikmati makanan di hadapannya. Ia tidak boleh kelaparan dan jatuh sakit, ia harus makan banyak dan tetap sehat jika ingin melawan Liam. Sedangkan Liam sendiri, sedikit takjub dengan sikap gadis itu. kedua mata indah Saras me

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 31 ( Kau Tidak Sepolos itu...)

    Rosa menatap wajah Liam dan Saras bergantian, seperti ada sesuatu yang aneh pada anak dan menantunya itu. sarapan pagi ini juga sangatlah canggung, tidak seperti biasanya. “Belum ada satu bulan kehadirannya, tapi gadis itu sudah mampu membuat dirimu berubah menjadi orang yang tidak ibu kenal.” Saras hanya menggeleng, pagi-pagi sudah harus mendengarkan perkataan yang membuatnya kehilangan nafsu makan. “Seandainya saja kau mau menuruti kemauan ibu-” Liam bangkit dari tempat duduknya, bertepatan pada saat Viktor datang membawakan sebuah dokumen untuk Liam. “Ini kontrak kerja sama kita dengan perusahaan Abimanyu.” Liam menerima dokumen tersebut, lantas meninggalkan ruang makan tanpa berkata apa-apa. setelah kepergian Liam, Rosa kembali mengutarakan pendapatnya. membuat Saras benar-benar merasa mual dan ingin muntah. seandainya saja ada kegiatan yang bisa ia lakukan, ia tidak ingin seharian bersama dengan wanita paruh baya bermulut pedas ini. Saras jadi ragu, benarkah wanita ini pern

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 32 ( Ingatan yang Belum Hilang)

    Kedatangan Liam dan Saras di Perusahaan Bagas membuat semua mata memandang ke arah mereka, namun para karyawan tidak berani mengungkapkan isi hatinya. Semenjak Bagas meninggal dunia, semua masalah pekerjaan Liam yang menangani. Jadi, mereka yang masih mau bekerja di perusahaan ini harus tunduk dengan aturan yang Liam buat. Kembali melangkah masuk ke dalam Perusahaan ayahnya, membuat beberapa potongan adegan yang pernah ia lalui bersama dengan orang tuanya kembali menghiasi ingatan Saras. gadis cantik yang saat ini berjalan tepat di samping Liam itu terlihat menatap ke arah Lobby utama kantor, dimana dulu ia dan ibunya tengah menunggu ayahnya yang sedang mengadakan pertemuan dengan salah satu klien penting. “Kau tidak mendengar kata-kata ku?” Saras terkejut saat lengannya disentuh oleh Liam. “ap-apa…maaf, aku tidak fokus.” Lagi, Saras kembali memandang ke arah sofa yang sudah tidak sama lagi. “Aku dan Viktor akan menemui seseorang, kau tunggulah di sini sampai kami kembali lagi. j

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 33 ( Kenyataan dan Halusinasi)

    “Aku sudah menyimpan nomorku, tidak ada kontak lain selain milikku. jadi, jangan berharap lebih untuk menghubungi orang lain.” Saras menerima ponsel keluaran terbaru, walaupun begitu ia merasa ponselnya lebih baik dari ini karena banyak foto-foto kenangan dirinya bersama dengan orang tuanya. “Aku sudah mengirim semua foto dan video milikmu ke ponsel itu,” lanjut Liam dengan wajah datarnya. mendengar hal itu, Saras buru-buru mengaktifkan ponsel dan melihat isi galeri. benar saja, foto dan video yang berada pada ponsel lamanya sudah tersimpan. merasa begitu bahagia, Saras berlari ke arah Liam lalu memeluk tubuh suaminya itu. “Terimakasih, Liam…terimakasih banyak.” Ucapnya sambil terus memeluk tubuh Liam begitu erat. “Sudah puas memeluknya? aku harus kembali ke kantor.” Mendengar ucapan Liam, Saras baru sadar bahwa dia melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan. memeluk tubuh Liam? Saras gegas melepaskan pelukannya lantas berlari menuju ke lantai atas kamarnya tanpa berani menat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 34 ( Bolehkah , Lagi? )

    "Seharusnya kau ikut mati bersama dengan orang tuamu!" teriak Rosa, kedua pundaknya naik turun menahan diri agar tidak lagi melampiaskan kekesalannya pada Saras. ia harus tahu batasan, jika tidak ingin terlibat adu mulut dengan Liam. walaupun bagaimanapun Saras masih menjadi istri Liam dan ia tidak bisa mengabaikan hal itu. "hari ini kau selamat, tapi lain kali saat Liam sudah mendapatkan keinginannya. aku yakin, kau akan dibuang dan disaat itulah aku datang untuk membawamu menyusul ayah dan ibumu!" ada senyum kemenangan terpancar jelas dari raut wajah Rosa. setelah mengucapkan hal itu, wanita paruh baya itu hendak pergi meninggalkan kamar Saras. tetapi, saat berbalik hal yang tak terduga sama sekali muncul di hadapannya. "Li-liam?" "Ini kali kedua ibu melakukan kesalahan," Liam memasukkan dua tangannya ke dalam saku celana dan bersandar pada sisi pintu. bibirnya tersenyum manis, namun sorot matanya mengisyaratkan sesuatu yang begitu menakutkan. "jika sampai ke titik terakhir ibu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 35 ( Jadi, dia...)

    Bab 35 Liam tidak menjawab, pria itu justru berdiri dan berjalan ke arah lemari pakaian lalu mengambil baju Saras. sebenarnya bukan baju Saras, tumpukan baju itu sudah ada semenjak Saras datang. baju-baju itu juga masih terbungkus rapi di dalam plastik. Liam mengedarkan pandangannya, menatap baju-baju yang tertata rapi. “Aku tidak pernah melihatmu memakai baju-baju ini.” Liam kembali menutup pintu lemari, lalu berjalan kembali ke arah Saras. memang selama ini Saras selalu memakai baju miliknya sendiri tanpa berani menyentuh tumpukan baju itu. “Bukankah itu untuk Luna?” Saras menautkan kedua tangannya, ada rasa takut karena mempertanyakan hal yang seharusnya ia sendiri sudah tahu jawabannya. jika bukan untuk Luna, lantas apa ada alasan lainnya? seharusnya Liam menikah dengan wanita cantik itu dan bukan pada dirinya yang biasa saja. Liam kembali diam, sorot matanya mengisyaratkan sesuatu saat bertemu pandang dengan Saras. “Kenapa berpikir begitu?” Liam memilih untuk berdiri di hada

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 37 ( Dia adalah Istriku)

    “Apa anda ingin keluar, Nona?” Saras disambut oleh Viktor. pria itu nampak jelas menunggu waktu yang tepat saat Saras akan keluar rumah. Saras mendesah pasrah, sebenarnya ingin keluar sekedar untuk mencari udara segar. namun, kemunculan Viktor membuat Saras kembali mengingat kata-kata Liam semalam yang akan memastikan dirinya akan selalu diawasi. jadi, ini maksudnya? “Jadi, kau orang yang akan mengawasi ku?” Viktor mengangguk mengiyakan, lalu memberi jalan pada Saras agar terlebih dahulu berjalan ke arah parkiran mobil. “Kemana Tuanmu?” tanya Saras mencoba untuk basa-basi, karena tidak ada bahan pembicaraan yang tepat untuk dibicarakan selain tentang Liam. Viktor tidak lantas menjawab, pria itu nampak berpikir sejenak sebelum mengeluarkan kata-kata. “Tuan sedang ada kerjaan dan tidak dapat diwakilkan. apa Nona ingin menelponnya?” Saras menggeleng cepat, sebuah reaksi yang cukup membuat Viktor penasaran bagaimana interaksi antara bos dan istrinya itu jika sedang berduaan. Saras kem

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 37 ( Bertemu, lagi)

    Saras tersenyum bahagia saat memasuki gedung Perpustakaan yang berada tepat di jantung Kota. Perpustakaan dengan gaya bangunan klasik itu nampak begitu ramai pengunjung. Viktor menatap sekeliling, berjaga-jaga jika ada hal yang mencurigakan. “Kau suka membaca?” tanya Saras, langkahnya berhenti pada sebuah rak yang telah tersusun rapi berbagai macam jenis buku bacaan. “Tidak.” Sahut Viktor. pandangannya teralihkan saat seorang pria yang kedapatan menatap penuh minat pada Saras. tanpa ragu, pria berkacamata itu terlihat tersenyum lebar ketika beradu pandang dengan Saras. tatapan Viktor yang tadinya ramah berubah menjadi dingin dan ia tak segan untuk menjadi penghalang pandangan pria itu agar tidak bisa leluasa menatap wajah Saras. si pria berkacamata hanya dapat diam saat pandangannya tertutup oleh tubuh Viktor. mungkin itu adalah kekasihnya, pikirnya tanpa ambil pusing dan berlalu begitu saja. Saras terus melangkahkan kakinya, mencari buku yang sudah ada dalam daftar pencariannya. s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07

Bab terbaru

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 113 ( Nasi Goreng)

    Saras duduk bersandar pada kepala ranjang, dengan mata yang terlihat sedikit merah karena menahan air mata. ia tidak bisa mempercayai bahwa Liam bisa mempercayai tuduhan Anjaswara tentang dirinya. ia merasa seperti sedang ditikam dari belakang oleh orang yang ia cintai.Saras mencoba untuk meredam emosi, tapi ia tidak bisa menahan rasa sakit yang dia rasakan. ia merasa seperti sedang berada di dalam badai yang tidak terjelaskan. ia tidak tahu apa yang harus ia lakukan untuk membuat Liam mempercayainya.Di sisi lain, Liam berdiri bersandar pada dinding kamar dekat pintu, dengan mata yang terlihat sedikit merah karena menahan amarah. ia tidak bisa mempercayai bahwa Saras bisa memiliki hubungan spesial dengan Ricard. ia merasa seperti sedang kehilangan kepercayaan pada orang yang dia cintai.Liam mencoba untuk meredam rasa cemburunya, tapi dia tidak bisa menahan rasa sakit yang dia rasakan. Dia merasa seperti sedang berada di dalam kegelapan yang tidak terjelaskan. ia tidak tahu apa yang

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 112 ( Apakah ini Mimpi? )

    Vinso berlari dengan cepat melalui hutan yang lebat, dengan napas yang terengah-engah dan keringat yang bercucuran di wajahnya. ia telah melarikan diri dari tempat penyekapan beberapa jam yang lalu, dan sekarang ia harus mencari tempat yang aman untuk bersembunyi.Saat dia berlari, dia mendengar suara langkah kaki di belakangnya. Vinso segera berhenti dan memutar tubuhnya, dengan hati yang berdebar-debar. Ia pikir itu salah satu orang jahat yang menyekapnya, dan dia siap untuk melawan.Tapi, saat ia melihat wajah orang yang berdiri di depannya, Vinso merasa seperti terkena petir. Wajah itu begitu familiar, begitu dicintai, dan begitu dirindukan. Vinso tidak percaya apa yang dia lihat, dan dia merasa seperti sedang bermimpi."Pak…anda" Vinso berbisik, dengan suara yang tergagap-gagap. "Apakah ini benar?"Danuarta,orang yang Vinso cintai dan rindukan, tersenyum dan mengangguk. "Ya, Vinso," Danuarta berkata, dengan suara yang lembut. "Aku telah mencarimu selama ini. aku khawatir tentangm

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 111 ( Kita Bicara Fakta! )

    Viktor berjalan dengan cepat ke arah pintu rumah Liam, Viktor juga tidak terlalu memperhatikan orang-orang yang berjejer rapi yang menyambut kedatangannya. mereka juga begitu menghormati Viktor, sebagai tangan kanan Liam.Saat Viktor membuka pintu rumah, ia melihat Liam dan Saras yang sedang duduk di ruang tamu. Keduanya terlihat dalam keadaan kurang baik. hal itu, dapat dilihat bagaimana cara Saras menundukkan wajahnya.saat Liam melihat Viktor, ia terlihat cukup terkejut. "Viktor, apa yang terjadi?" Liam bertanya dengan suara yang pelan.Viktor memandang ke arah Liam. "Tuan Liam,maaf saya lancang dan harus berbicara dengan anda mengenai sesuatu yang penting,” jawab Viktor.Liam memandang ke arah Saras. "Saras, aku minta kau untuk menungguku di dalam kamar," Liam berkata dengan suara yang pelan. "Aku akan menyusulmu jika urusanku dengan Viktor selesai."Saras memandang ke arah Liam, lalu ke arah Viktor. ia terlihat cukup penasaran, tapi dia tidak bertanya apa-apa. ia hanya mengangguk

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 110 ( Berharap Akan Keajaiban)

    Vinso berusaha untuk kabur dari tempat penyekapan, dengan tubuh yang lemah dan terluka. ia berlari dengan terseok-seok, dengan kaki yang terasa berat dan sulit untuk digerakkan. ia tidak tahu kemana ia harus pergi, tapi ia tahu bahwa dirinya harus keluar dari tempat itu secepat mungkin.Vinso memandang ke arah sekitarnya, dengan mata yang terlihat sedikit kabur. Ia melihat hutan yang lebat dan gelap di depannya, dan ia tahu bahwa itu adalah tempat yang paling aman untuk bersembunyi. Vinso berlari ke arah hutan, dengan tubuh yang terasa semakin lemah.ia kembali berlari dengan terseok-seok, dengan kaki yang semakin sulit untuk digerakkan namun harus dipaksakan.ia tidak tahu berapa lama lagi dia bisa berlari, tapi ia tahu bahwa harus terus berusaha. Ia tidak ingin ditangkap lagi oleh orang-orang yang telah menyekapnya.Vinso memasuki hutan, dengan tubuh yang terasa semakin lemah. ia tidak tahu berapa lama lagi dia bisa berlari, tapi Vinso tahu bahwa ia harus terus berusaha. Tiba-tiba, V

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 109 (Mobil itu, Lagi...)

    Liam menarik tangan Saras agar mengikuti langkahnya, dengan gerakan yang cepat dan pasti. Saras merasa sedikit terkejut dengan gerakan Liam yang tiba-tiba, tapiia tidak bisa menolak untuk mengikuti langkahnya.Mereka berdua memasuki lift yang terletak di dekat kamar Rosa, dengan Liam yang masih menggenggam tangan Saras. Saras merasa sedikit tidak nyaman dengan genggaman tangan Liam yang terlalu kuat, tapi ia memilih untuk diam.Lift bergerak ke bawah, Saras merasa mulai sakit karena genggaman tangan Liam yang terlalu kuat, tapi ua tidak bisa mengatakan apa-apa, kali ia takut untuk mengeluarkan suara.Saat lift berhenti di lantai dasar, Liam membuka pintu lift dan menarik tangan Saras agar mengikuti langkahnya. Mereka berdua keluar dari lift dan berjalan ke arah parkiran, dengan Liam yang masih menarik tangan Saras.Saras hanya bisa mengikuti langkah Liam, dengan hati yang sedikit berdebar.Saat mereka berdua sampai di parkiran, Liam membuka pintu mobil dan menarik tangan Saras agar m

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 108 ( Tidak Peduli Kontrak atau Tidak, Harus Jaga Keluargamu)

    Saras memasuki kamar inap Rosa dengan langkah yang pelan dan hati-hati. ia memandang ke arah sekitarnya, mencari tahu apakah ada orang lain di dalam kamar selain Rosa. Saat itu, ia melihat Anjaswara, ayah mertuanya, tengah menyuapi sarapan pada Rosa dengan sangat telaten.Rosa terlihat sedikit lemah dan kurus, dengan wajah yang pucat dan mata yang terlihat sedikit lelah. Anjaswara, di sisi lain, terlihat seperti biasa, dengan wajah yang serius dan mata yang tajam.Saat Saras memasuki kamar, Anjaswara dan Rosa saling tatap, dan terlihat tidak terlalu menyambut baik kedatangan menantunya itu. Mereka berdua terlihat sedikit tegang, dengan wajah yang yang nampak tak bersahabat.Saras memandang ke arah mereka berdua dengan mata yang sedikit ragu-ragu. ia tidak tahu apa yang terjadi, tapi dia bisa merasakan bahwa ada sesuatu yang tidak beres."Ada yang ingin kau katakan?" Anjaswara berkata dengan suara yang pelan, namun Saras dapat mengartikan bahwa hal itu seperti kalimat sindiran.Saras m

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 107 ( Jemput Aku)

    Liam memasuki ruangan kerjanya dengan langkah yang santai, sambil memandang ke arah Viktor yang sudah menunggu di depan meja kerjanya. Viktor,dengan wajah yang serius dan mata yang tajam, memandang ke arah Liam dengan ekspresi yang khawatir."Selamat pagi Tuan, saya senang anda hari ini masuk kantor." Viktor berkata dengan suara yang serius. "Karena ada beberapa hal yang ingin saya bicarakan dengan anda, Tuan.."Liam memandang ke arah Viktor dengan mata yang penasaran, sambil berjalan ke arah meja kerjanya. "Apa yang terjadi, Viktor?" ia bertanya dengan suara yang santai.Viktor memandang ke arah Liam dengan ekspresi yang khawatir. "Saya memiliki beberapa keganjalan saat menjual barang kita ke sekelompok mafia di luar negeri," ia berkata dengan suara yang serius.Liam memandang ke arah Viktor dengan mata yang penasaran. "Apa yang terjadi?" dia bertanya dengan suara yang santai, namun ekspresinya menuntut agar Viktor cepat berbicara.Viktor memandang ke arah Liam dengan ekspresi yang k

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 106 ( Ancaman Ricard)

    Saras membuka pintu mobil dan turun ke jalan, sambil memandang ke arah rumah sakit yang besar dan megah. Liam mengikuti di belakangnya, sambil menutup pintu mobil dan memandang ke arah Saras dengan mata yang penuh perhatian."Mau aku antar ke dalam?" Liam bertanya, sambil mengambil langkah ke arah Saras.Saras menggelengkan kepala, sambil tersenyum lembut. "Tidak perlu, Liam," dia berkata dengan suara yang lembut. "Aku bisa sendiri."Liam menganggukkan kepala, sambil memandang ke arah Saras dengan mata yang penuh kekaguman."Baik, aku akan menunggu di sini, sampai dirimu tidak terlihat. baru setelah itu aku akan pergi.” Ia berkata dengan suara yang santai.Saras tersenyum dan membalikkan badannya, sambil berjalan ke arah pintu masuk rumah sakit. Liam memandang ke arahnya dengan mata yang penuh perhatian, sambil berdiri di samping mobil dengan tangan yang terlipat di dada.Tanpa sepengetahuan mereka, Ricard sedang mengawasi dan menunggu Saras di balik tembok yang menghubungkan parkiran

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 105 ( Pengendara Mobil Yang Mencurigakan)

    Mobil itu berjalan dengan pelan di depan gerbang rumah Liam, terkesan sengaja ingin memperhatikan rumah yang elegan dan mewah itu. Pria paruh baya yang mengendarai mobil itu memandang ke arah rumah Liam dengan mata yang tajam, tapi tidak terlihat wajahnya karena kaca riben yang menutupi wajahnya.Mobil itu berhenti sejenak di depan gerbang rumah Liam, seolah-olah pria paruh baya itu ingin memastikan bahwa rumah itu adalah rumah yang dia cari. Setelah beberapa detik, mobil itu melanjutkan perjalanan, tapi tidak sebelum pria paruh baya itu memandang ke arah rumah Liam sekali lagi.Gerakan mobil itu tidak terlalu mencolok, tapi cukup untuk menarik perhatian seseorang yang sedang memperhatikan. Dan, kebetulan, ada seseorang yang sedang memperhatikan mobil itu. Saras, yang sedang berada di dalam kamarnya yang berada dilantai paling atas, melihat mobil itu berjalan di depan gerbang rumah dengan pelan.Saras merasa sedikit penasaran dengan mobil itu, Tapi, karena dia tidak bisa melihat wajah

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status