Beranda / Pernikahan / Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku / Bab 30 ( Sentuhan itu, Aku Mendambakannya...)

Share

Bab 30 ( Sentuhan itu, Aku Mendambakannya...)

Penulis: Tri Afifah
last update Terakhir Diperbarui: 2024-11-21 12:50:51
Saras menatap berbagai macam makanan yang disajikan di atas meja. makanannya terlihat begitu enak, namun Saras tidak berselera sama sekali. pikirannya masih melayang pada Club yang baru saja mereka datangi.

“Kenapa diam saja?” pertanyaan bernada rendah itu mampu membuyarkan lamunan Saras. gadis cantik itu terlihat menatap wajah Liam.

“Kau akan menjualku?” pertanyaan itu yang sejak tadi muncul dalam kepalanya, dengan sedikit keberanian akhirnya Saras memberanikan diri untuk bertanya.

“Jika iya, lantas apa masalahmu?” sahut Liam dengan tenang.

Saras menelan ludahnya dengan perasaan berkecamuk. ingin marah, tapi tidak mampu menanggung beban akibat kemarahan nya sendiri pada Liam. dengan perasaan masih sakit karena jawaban Liam, Saras memutuskan untuk mencoba menikmati makanan di hadapannya. Ia tidak boleh kelaparan dan jatuh sakit, ia harus makan banyak dan tetap sehat jika ingin melawan Liam.

Sedangkan Liam sendiri, sedikit takjub dengan sikap gadis itu. kedua mata indah Saras me
Tri Afifah

Kamis Ceria, Sehat-sehat untuk kita semua. Happy reading ❤️

| Sukai
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 31 ( Kau Tidak Sepolos itu...)

    Rosa menatap wajah Liam dan Saras bergantian, seperti ada sesuatu yang aneh pada anak dan menantunya itu. sarapan pagi ini juga sangatlah canggung, tidak seperti biasanya. “Belum ada satu bulan kehadirannya, tapi gadis itu sudah mampu membuat dirimu berubah menjadi orang yang tidak ibu kenal.” Saras hanya menggeleng, pagi-pagi sudah harus mendengarkan perkataan yang membuatnya kehilangan nafsu makan. “Seandainya saja kau mau menuruti kemauan ibu-” Liam bangkit dari tempat duduknya, bertepatan pada saat Viktor datang membawakan sebuah dokumen untuk Liam. “Ini kontrak kerja sama kita dengan perusahaan Abimanyu.” Liam menerima dokumen tersebut, lantas meninggalkan ruang makan tanpa berkata apa-apa. setelah kepergian Liam, Rosa kembali mengutarakan pendapatnya. membuat Saras benar-benar merasa mual dan ingin muntah. seandainya saja ada kegiatan yang bisa ia lakukan, ia tidak ingin seharian bersama dengan wanita paruh baya bermulut pedas ini. Saras jadi ragu, benarkah wanita ini pern

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-21
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 32 ( Ingatan yang Belum Hilang)

    Kedatangan Liam dan Saras di Perusahaan Bagas membuat semua mata memandang ke arah mereka, namun para karyawan tidak berani mengungkapkan isi hatinya. Semenjak Bagas meninggal dunia, semua masalah pekerjaan Liam yang menangani. Jadi, mereka yang masih mau bekerja di perusahaan ini harus tunduk dengan aturan yang Liam buat. Kembali melangkah masuk ke dalam Perusahaan ayahnya, membuat beberapa potongan adegan yang pernah ia lalui bersama dengan orang tuanya kembali menghiasi ingatan Saras. gadis cantik yang saat ini berjalan tepat di samping Liam itu terlihat menatap ke arah Lobby utama kantor, dimana dulu ia dan ibunya tengah menunggu ayahnya yang sedang mengadakan pertemuan dengan salah satu klien penting. “Kau tidak mendengar kata-kata ku?” Saras terkejut saat lengannya disentuh oleh Liam. “ap-apa…maaf, aku tidak fokus.” Lagi, Saras kembali memandang ke arah sofa yang sudah tidak sama lagi. “Aku dan Viktor akan menemui seseorang, kau tunggulah di sini sampai kami kembali lagi. j

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-22
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 33 ( Kenyataan dan Halusinasi)

    “Aku sudah menyimpan nomorku, tidak ada kontak lain selain milikku. jadi, jangan berharap lebih untuk menghubungi orang lain.” Saras menerima ponsel keluaran terbaru, walaupun begitu ia merasa ponselnya lebih baik dari ini karena banyak foto-foto kenangan dirinya bersama dengan orang tuanya. “Aku sudah mengirim semua foto dan video milikmu ke ponsel itu,” lanjut Liam dengan wajah datarnya. mendengar hal itu, Saras buru-buru mengaktifkan ponsel dan melihat isi galeri. benar saja, foto dan video yang berada pada ponsel lamanya sudah tersimpan. merasa begitu bahagia, Saras berlari ke arah Liam lalu memeluk tubuh suaminya itu. “Terimakasih, Liam…terimakasih banyak.” Ucapnya sambil terus memeluk tubuh Liam begitu erat. “Sudah puas memeluknya? aku harus kembali ke kantor.” Mendengar ucapan Liam, Saras baru sadar bahwa dia melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan. memeluk tubuh Liam? Saras gegas melepaskan pelukannya lantas berlari menuju ke lantai atas kamarnya tanpa berani menat

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-24
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 34 ( Bolehkah , Lagi? )

    "Seharusnya kau ikut mati bersama dengan orang tuamu!" teriak Rosa, kedua pundaknya naik turun menahan diri agar tidak lagi melampiaskan kekesalannya pada Saras. ia harus tahu batasan, jika tidak ingin terlibat adu mulut dengan Liam. walaupun bagaimanapun Saras masih menjadi istri Liam dan ia tidak bisa mengabaikan hal itu. "hari ini kau selamat, tapi lain kali saat Liam sudah mendapatkan keinginannya. aku yakin, kau akan dibuang dan disaat itulah aku datang untuk membawamu menyusul ayah dan ibumu!" ada senyum kemenangan terpancar jelas dari raut wajah Rosa. setelah mengucapkan hal itu, wanita paruh baya itu hendak pergi meninggalkan kamar Saras. tetapi, saat berbalik hal yang tak terduga sama sekali muncul di hadapannya. "Li-liam?" "Ini kali kedua ibu melakukan kesalahan," Liam memasukkan dua tangannya ke dalam saku celana dan bersandar pada sisi pintu. bibirnya tersenyum manis, namun sorot matanya mengisyaratkan sesuatu yang begitu menakutkan. "jika sampai ke titik terakhir ibu

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-27
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 35 ( Jadi, dia...)

    Bab 35 Liam tidak menjawab, pria itu justru berdiri dan berjalan ke arah lemari pakaian lalu mengambil baju Saras. sebenarnya bukan baju Saras, tumpukan baju itu sudah ada semenjak Saras datang. baju-baju itu juga masih terbungkus rapi di dalam plastik. Liam mengedarkan pandangannya, menatap baju-baju yang tertata rapi. “Aku tidak pernah melihatmu memakai baju-baju ini.” Liam kembali menutup pintu lemari, lalu berjalan kembali ke arah Saras. memang selama ini Saras selalu memakai baju miliknya sendiri tanpa berani menyentuh tumpukan baju itu. “Bukankah itu untuk Luna?” Saras menautkan kedua tangannya, ada rasa takut karena mempertanyakan hal yang seharusnya ia sendiri sudah tahu jawabannya. jika bukan untuk Luna, lantas apa ada alasan lainnya? seharusnya Liam menikah dengan wanita cantik itu dan bukan pada dirinya yang biasa saja. Liam kembali diam, sorot matanya mengisyaratkan sesuatu saat bertemu pandang dengan Saras. “Kenapa berpikir begitu?” Liam memilih untuk berdiri di hada

    Terakhir Diperbarui : 2024-11-30
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 37 ( Dia adalah Istriku)

    “Apa anda ingin keluar, Nona?” Saras disambut oleh Viktor. pria itu nampak jelas menunggu waktu yang tepat saat Saras akan keluar rumah. Saras mendesah pasrah, sebenarnya ingin keluar sekedar untuk mencari udara segar. namun, kemunculan Viktor membuat Saras kembali mengingat kata-kata Liam semalam yang akan memastikan dirinya akan selalu diawasi. jadi, ini maksudnya? “Jadi, kau orang yang akan mengawasi ku?” Viktor mengangguk mengiyakan, lalu memberi jalan pada Saras agar terlebih dahulu berjalan ke arah parkiran mobil. “Kemana Tuanmu?” tanya Saras mencoba untuk basa-basi, karena tidak ada bahan pembicaraan yang tepat untuk dibicarakan selain tentang Liam. Viktor tidak lantas menjawab, pria itu nampak berpikir sejenak sebelum mengeluarkan kata-kata. “Tuan sedang ada kerjaan dan tidak dapat diwakilkan. apa Nona ingin menelponnya?” Saras menggeleng cepat, sebuah reaksi yang cukup membuat Viktor penasaran bagaimana interaksi antara bos dan istrinya itu jika sedang berduaan. Saras kem

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-02
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 37 ( Bertemu, lagi)

    Saras tersenyum bahagia saat memasuki gedung Perpustakaan yang berada tepat di jantung Kota. Perpustakaan dengan gaya bangunan klasik itu nampak begitu ramai pengunjung. Viktor menatap sekeliling, berjaga-jaga jika ada hal yang mencurigakan. “Kau suka membaca?” tanya Saras, langkahnya berhenti pada sebuah rak yang telah tersusun rapi berbagai macam jenis buku bacaan. “Tidak.” Sahut Viktor. pandangannya teralihkan saat seorang pria yang kedapatan menatap penuh minat pada Saras. tanpa ragu, pria berkacamata itu terlihat tersenyum lebar ketika beradu pandang dengan Saras. tatapan Viktor yang tadinya ramah berubah menjadi dingin dan ia tak segan untuk menjadi penghalang pandangan pria itu agar tidak bisa leluasa menatap wajah Saras. si pria berkacamata hanya dapat diam saat pandangannya tertutup oleh tubuh Viktor. mungkin itu adalah kekasihnya, pikirnya tanpa ambil pusing dan berlalu begitu saja. Saras terus melangkahkan kakinya, mencari buku yang sudah ada dalam daftar pencariannya. s

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-07
  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 38 ( Masih Belum Mempercayai diriku?)

    Saras dapat melihat dengan jelas dua orang pria yang tampak begitu serius membahas tentang sesuatu yang ia sendiri tidak tahu, apa yang dibicarakan dua pria itu. Yang dipikirkannya saat ini justru keberadaan Liam. “Maaf Nona, sudah menunggu terlalu lama.” Ucap Viktor yang baru saja masuk ke dalam mobil. lamunan Saras buyar seketika karena kedatangan Viktor yang tiba-tiba. Saras hanya tersenyum kaku, lalu kembali menatap ke jendela mobil. hal yang pertama ia lihat ialah lambaian tangan Ricard. “Tidak usah dipikirkan, anggap saja pria tidak waras.” Komentar Viktor saat mobil mulai bergerak meninggalkan parkiran. “Siapa pria itu?” tanya Saras saat mobil telah membelah jalanan kota. “Maaf Nona, saya tidak memiliki kuasa untuk menjawab pertanyaan anda.” Jawab Viktor tanpa mengalihkan pandangannya pada jalanan. “Apa perlu persetujuan suamiku hanya untuk menjawab pertanyaan sederhana ini?” Saras tidak pantang mundur. Ia ingin tahu, siapa sebenarnya pria itu. Bukan tanpa alasan, Saras b

    Terakhir Diperbarui : 2024-12-08

Bab terbaru

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 40 ( Apa aku Masih Memiliki Hak untuk Memilih?)

    Keesokan harinya, Sarastika sudah bersiap untuk pergi ke kantor bersama dengan Liam. Saras terlihat begitu cantik dengan setelan kemeja putih yang kerahnya terbuka. berlengan pendek dengan dipadukan celana kain panjang berwarna peach. rambut panjangnya dibiarkan tergerai bebas. sedangkan Liam sendiri memakai kemeja formal dengan memadukan antara kemeja lengan panjang yang berkerah yang didalamnya terdapat kaos berwarna putih.dan celana kain panjang berwarna hitam. Liam menatap dingin pada sosok mungil yang baru saja turun dari tangga. Ia memang mengagumi keindahan tubuh istrinya itu, tapi hal itu tidak untuk dipamerkan terutama pada bagian rambutnya.“Kau lupa ucapanku?”Langkah kaki Saras terhenti, saat pertanyaan Liam menyambutnya dengan sikap dinginnya.“Apa?” jujur saja, Saras tidak mengerti.“Rambut.”Saras membelalakkan matanya, teringat akan sesuatu yang pernah Liam ucapkan. tidak ingin membuat Liam marah, Saras gegas mengambil ikat rambut yang biasa ia bawa di dalam tasnya dan

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 39 ( Tawaran Menarik)

    Sesampainya di rumah, Sarastika bergegas untuk masuk ke dalam kamarnya dan mengambil sesuatu yang sudah lama ia simpan selama ini. tanpa sepengetahuan Liam. Saras mengeluarkan sebuah kotak kecil yang ia simpan di dalam kopernya. berharap kotak kecil pemberian Bagas masih ada. karena bisa saja, anak buah Liam menggeledah isi kopernya sebelum diantarkan ke rumah ini. “Masih ada!” seru Saras begitu bersemangat saat mengetahui kotak kecil pemberian Bagas masih ada. sebelum malam dimana dirinya dipaksa untuk menikah dengan Liam, ayahnya sudah mewanti-wanti agar membuka kotak ini setelah menikah dengan orang pilihannya. dengan hati-hati, Saras membuka kotak yang terbuat dari kayu itu dengan hati-hati. tidak ada sesuatu yang spesial, kecuali selembar kertas berwarna sedikit kusam. “Apa ini?” tanyanya keheranan. Saras mulai membuka lipatan kertas yang ternyata di dalamnya terdapat sebuah cincin emas dengan model yang begitu elegan. didalamnya terdapat ukiran nama Sarastika dan ditengah nya t

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 38 ( Masih Belum Mempercayai diriku?)

    Saras dapat melihat dengan jelas dua orang pria yang tampak begitu serius membahas tentang sesuatu yang ia sendiri tidak tahu, apa yang dibicarakan dua pria itu. Yang dipikirkannya saat ini justru keberadaan Liam. “Maaf Nona, sudah menunggu terlalu lama.” Ucap Viktor yang baru saja masuk ke dalam mobil. lamunan Saras buyar seketika karena kedatangan Viktor yang tiba-tiba. Saras hanya tersenyum kaku, lalu kembali menatap ke jendela mobil. hal yang pertama ia lihat ialah lambaian tangan Ricard. “Tidak usah dipikirkan, anggap saja pria tidak waras.” Komentar Viktor saat mobil mulai bergerak meninggalkan parkiran. “Siapa pria itu?” tanya Saras saat mobil telah membelah jalanan kota. “Maaf Nona, saya tidak memiliki kuasa untuk menjawab pertanyaan anda.” Jawab Viktor tanpa mengalihkan pandangannya pada jalanan. “Apa perlu persetujuan suamiku hanya untuk menjawab pertanyaan sederhana ini?” Saras tidak pantang mundur. Ia ingin tahu, siapa sebenarnya pria itu. Bukan tanpa alasan, Saras b

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 37 ( Bertemu, lagi)

    Saras tersenyum bahagia saat memasuki gedung Perpustakaan yang berada tepat di jantung Kota. Perpustakaan dengan gaya bangunan klasik itu nampak begitu ramai pengunjung. Viktor menatap sekeliling, berjaga-jaga jika ada hal yang mencurigakan. “Kau suka membaca?” tanya Saras, langkahnya berhenti pada sebuah rak yang telah tersusun rapi berbagai macam jenis buku bacaan. “Tidak.” Sahut Viktor. pandangannya teralihkan saat seorang pria yang kedapatan menatap penuh minat pada Saras. tanpa ragu, pria berkacamata itu terlihat tersenyum lebar ketika beradu pandang dengan Saras. tatapan Viktor yang tadinya ramah berubah menjadi dingin dan ia tak segan untuk menjadi penghalang pandangan pria itu agar tidak bisa leluasa menatap wajah Saras. si pria berkacamata hanya dapat diam saat pandangannya tertutup oleh tubuh Viktor. mungkin itu adalah kekasihnya, pikirnya tanpa ambil pusing dan berlalu begitu saja. Saras terus melangkahkan kakinya, mencari buku yang sudah ada dalam daftar pencariannya. s

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 37 ( Dia adalah Istriku)

    “Apa anda ingin keluar, Nona?” Saras disambut oleh Viktor. pria itu nampak jelas menunggu waktu yang tepat saat Saras akan keluar rumah. Saras mendesah pasrah, sebenarnya ingin keluar sekedar untuk mencari udara segar. namun, kemunculan Viktor membuat Saras kembali mengingat kata-kata Liam semalam yang akan memastikan dirinya akan selalu diawasi. jadi, ini maksudnya? “Jadi, kau orang yang akan mengawasi ku?” Viktor mengangguk mengiyakan, lalu memberi jalan pada Saras agar terlebih dahulu berjalan ke arah parkiran mobil. “Kemana Tuanmu?” tanya Saras mencoba untuk basa-basi, karena tidak ada bahan pembicaraan yang tepat untuk dibicarakan selain tentang Liam. Viktor tidak lantas menjawab, pria itu nampak berpikir sejenak sebelum mengeluarkan kata-kata. “Tuan sedang ada kerjaan dan tidak dapat diwakilkan. apa Nona ingin menelponnya?” Saras menggeleng cepat, sebuah reaksi yang cukup membuat Viktor penasaran bagaimana interaksi antara bos dan istrinya itu jika sedang berduaan. Saras kem

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 35 ( Jadi, dia...)

    Bab 35 Liam tidak menjawab, pria itu justru berdiri dan berjalan ke arah lemari pakaian lalu mengambil baju Saras. sebenarnya bukan baju Saras, tumpukan baju itu sudah ada semenjak Saras datang. baju-baju itu juga masih terbungkus rapi di dalam plastik. Liam mengedarkan pandangannya, menatap baju-baju yang tertata rapi. “Aku tidak pernah melihatmu memakai baju-baju ini.” Liam kembali menutup pintu lemari, lalu berjalan kembali ke arah Saras. memang selama ini Saras selalu memakai baju miliknya sendiri tanpa berani menyentuh tumpukan baju itu. “Bukankah itu untuk Luna?” Saras menautkan kedua tangannya, ada rasa takut karena mempertanyakan hal yang seharusnya ia sendiri sudah tahu jawabannya. jika bukan untuk Luna, lantas apa ada alasan lainnya? seharusnya Liam menikah dengan wanita cantik itu dan bukan pada dirinya yang biasa saja. Liam kembali diam, sorot matanya mengisyaratkan sesuatu saat bertemu pandang dengan Saras. “Kenapa berpikir begitu?” Liam memilih untuk berdiri di hada

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 34 ( Bolehkah , Lagi? )

    "Seharusnya kau ikut mati bersama dengan orang tuamu!" teriak Rosa, kedua pundaknya naik turun menahan diri agar tidak lagi melampiaskan kekesalannya pada Saras. ia harus tahu batasan, jika tidak ingin terlibat adu mulut dengan Liam. walaupun bagaimanapun Saras masih menjadi istri Liam dan ia tidak bisa mengabaikan hal itu. "hari ini kau selamat, tapi lain kali saat Liam sudah mendapatkan keinginannya. aku yakin, kau akan dibuang dan disaat itulah aku datang untuk membawamu menyusul ayah dan ibumu!" ada senyum kemenangan terpancar jelas dari raut wajah Rosa. setelah mengucapkan hal itu, wanita paruh baya itu hendak pergi meninggalkan kamar Saras. tetapi, saat berbalik hal yang tak terduga sama sekali muncul di hadapannya. "Li-liam?" "Ini kali kedua ibu melakukan kesalahan," Liam memasukkan dua tangannya ke dalam saku celana dan bersandar pada sisi pintu. bibirnya tersenyum manis, namun sorot matanya mengisyaratkan sesuatu yang begitu menakutkan. "jika sampai ke titik terakhir ibu

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 33 ( Kenyataan dan Halusinasi)

    “Aku sudah menyimpan nomorku, tidak ada kontak lain selain milikku. jadi, jangan berharap lebih untuk menghubungi orang lain.” Saras menerima ponsel keluaran terbaru, walaupun begitu ia merasa ponselnya lebih baik dari ini karena banyak foto-foto kenangan dirinya bersama dengan orang tuanya. “Aku sudah mengirim semua foto dan video milikmu ke ponsel itu,” lanjut Liam dengan wajah datarnya. mendengar hal itu, Saras buru-buru mengaktifkan ponsel dan melihat isi galeri. benar saja, foto dan video yang berada pada ponsel lamanya sudah tersimpan. merasa begitu bahagia, Saras berlari ke arah Liam lalu memeluk tubuh suaminya itu. “Terimakasih, Liam…terimakasih banyak.” Ucapnya sambil terus memeluk tubuh Liam begitu erat. “Sudah puas memeluknya? aku harus kembali ke kantor.” Mendengar ucapan Liam, Saras baru sadar bahwa dia melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan. memeluk tubuh Liam? Saras gegas melepaskan pelukannya lantas berlari menuju ke lantai atas kamarnya tanpa berani menat

  • Penebusan Dosa untuk Istri kontrakku    Bab 32 ( Ingatan yang Belum Hilang)

    Kedatangan Liam dan Saras di Perusahaan Bagas membuat semua mata memandang ke arah mereka, namun para karyawan tidak berani mengungkapkan isi hatinya. Semenjak Bagas meninggal dunia, semua masalah pekerjaan Liam yang menangani. Jadi, mereka yang masih mau bekerja di perusahaan ini harus tunduk dengan aturan yang Liam buat. Kembali melangkah masuk ke dalam Perusahaan ayahnya, membuat beberapa potongan adegan yang pernah ia lalui bersama dengan orang tuanya kembali menghiasi ingatan Saras. gadis cantik yang saat ini berjalan tepat di samping Liam itu terlihat menatap ke arah Lobby utama kantor, dimana dulu ia dan ibunya tengah menunggu ayahnya yang sedang mengadakan pertemuan dengan salah satu klien penting. “Kau tidak mendengar kata-kata ku?” Saras terkejut saat lengannya disentuh oleh Liam. “ap-apa…maaf, aku tidak fokus.” Lagi, Saras kembali memandang ke arah sofa yang sudah tidak sama lagi. “Aku dan Viktor akan menemui seseorang, kau tunggulah di sini sampai kami kembali lagi. j

DMCA.com Protection Status