Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 460 - Pindah Hunian

Share

460 - Pindah Hunian

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-25 10:40:10

“Apakah kau memilih putriku karena dia anakku dan berlatar belakang bagus?” tanya Sima Ye ke Yao Chen.

“Pak Tua!” Sima Honglian sudah memekik lebih dulu.

Dia bersiap memarahi ayahnya atas pertanyaan yang terlalu tendensius ke Yao Chen.

“Saya memilih Master Sima karena saya mencintainya.” Yao Chen menjawab. “Saya tidak mengetahui mengenai latar belakangnya. Bahkan jika Master Sima tidak memiliki latar belakang pun saya tetap mencintainya, karena yang saya cintai adalah dirinya, bukan dia anak siapa atau dia sehebat apa.”

Jawaban dari Yao Chen, sedikit banyak membuat Sima Ye terkejut. Antara rasa haru dan kagum atas ucapan Yao Chen.

Di hatinya, Sima Ye bisa tenang ketika putrinya dicintai bukan karena latar belakangnya. Tapi cinta saja masih belum cukup menenangkan baginya.

“Kau tau, pemuda Yao, bahwa yang menginginkan putriku ada banyak dan mereka bukan orang sembarangan. Sebut saja seperti Dongfeng Yan. Dia tuan muda utama dari keluarga Dongfeng yang besar dan ternama di ibu kota keka
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   461 - Tantangan Lain untuk Yao Chen

    Kening Yao Chen berkerut mendengar tantangan dari Dongfeng Yan. “Kamu belum kapok dengan yang kekalahanmu kemarin?”Sementara itu, Murong Xuan yang bertugas mengantar Yao Chen ke hunian baru hanya melirik, tidak mengatakan apa pun.“Kali ini kita bertanding bela diri. Kenapa? Kamu tidak berani mengambilnya? Terlalu pengecut?” provokasi Dongfeng Yan.Sebagai pria, Yao Chen tak mungkin diam membiarkan dirinya direndahkan sedemikian rupa.“Sebut saja tempatnya.” Setelah itu, Yao Chen kembali melangkah.“Aula besar bela diri Balai Kota!” seru Dongfeng Yan mengenai lokasinya.Kali ini, akhirnya Murong Xuan berhenti dan menoleh ke belakang, menatap Dongfeng Yan.“Tuan Muda Dongfeng, bukankah sebaiknya tidak di sana?” Murong Xuan berkata sembari menghadapkan tubuhnya ke Dongfeng Yan.Yao Chen mau tak mau ikut berhenti, tapi tidak menoleh.“Biarkan saja dia yang menentukan tempatnya, Tuan Murong. Ayo, segera antar saya ke tempat tinggal baru saya.”Dia seolah tak ingin terganggu, apalagi dian

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-27
  • Pendekar Tanpa Wajah   462 - Hari Pertandingan Melawan Dongfeng Yan

    “Rupanya itu pria milik Nona Besar Sima!” seru seseorang.Yao Chen hanya bisa menghela napas ketika kalimat itu tertangkap telinganya. Dia hanya dianggap prianya Sima Honglian, tidak diakui sebagai suami.“Abaikan ocehan tak penting orang-orang, Chen.” Sima Honglian di sampingnya berkata dengan suara rendah.Yao Chen tersenyum ketika menautkan pandangan ke istrinya dan tangannya diremas lebih erat oleh Sima Honglian, membuat hatinya menghangat akan rasa nyaman.“Itu dia! Prianya Nona Sima! Ternyata wajahnya tidak buruk!”“Mungkin dia pria penghibur?”Kerumunan berdesakan di aula besar balai kota, penuh dengan penduduk yang penasaran dan para kultivator muda yang ingin menyaksikan pertarungan antara Yao Chen dan Dongfeng Yan.Sorak-sorai dan bisikan tak henti-hentinya terdengar, membicarakan siapa Yao Chen secara seenaknya dan mengapa dia berani menghadapi Dongfeng Yan yang berasal dari keluarga terhormat.‘Hanya karena aku bukan dari kota kekaisaran ini, mereka bisa seenaknya merendah

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Pendekar Tanpa Wajah   463 - Teknik Inkarnasi Vajra

    “Bagaimana dengan itu? Sebuah pertaruhan yang adil dan layak, bukan?” Dongfeng Yan sambil menyeringai culas ke Yao Chen.Api murni di dalam tubuh Yao Chen sudah menggelegak ingin menyembur keluar ketika mendengar ucapan Dongfeng Yan. Meski dia sudah memprediksikannya, tapi tetap saja amarah dalam sanubarinya tetap menggelegak.“Jangan harap!” Yao Chen menggeram.Dongfeng Yan meluncur maju dengan kecepatan mengagumkan, menyerang tanpa peringatan.“Huh! Sombong!” seru Dongfeng Yan.Dia mengarahkan telapak tangan yang dipenuhi energi kekuatan besar ke arah Yao Chen, memanfaatkan perbedaan kekuatan yang ada. Serangan ini akan cukup untuk mengirim lawan sekelas Yao Chen terlempar jauh ke belakang.“Naga Air Membelah Gunung!” teriak Dongfeng Yan.Namun, Yao Chen tak mundur. Dengan cepat, dia mengeluarkan energi emas dari Tasbih Semesta, menyelimuti tubuhnya dengan kekuatan yang kokoh.Tangannya terangkat, menciptakan perisai energi yang mampu menahan serangan brutal Dongfeng Yan.Dhuaarr!T

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Pendekar Tanpa Wajah   464 - Ada Banyak Naga Bersembunyi dan Harimau Merunduk

    ‘Apa itu Teknik Inkarnasi Vajra?’ Yao Chen bertanya dalam hatinya.“Itu sebuah teknik kuno untuk melipatgandakan tubuh Vajra dengan cara membakar esensi darah penggunanya.” Gao Long dari dalam tubuh Yao Chen memberikan penjelasan.Sementara, sosok Kaisar Manusia yang mengawasi pertandingan dari ruang dimensi jiwa, ikut berkomentar, “Sungguh ceroboh dan naif lawan Yao Chen. Menggunakan teknik kuat semacam itu hanya untuk sebuah pertandingan? Aku lihat dia sangat memerhatikan harga dirinya.”Di bawah sinar matahari yang menyengat, dua puluh kloning Dongfeng Yan tampak berkilauan, masing-masing diselimuti aliran listrik yang mendesis tajam. Aura mereka begitu kuat, memancarkan ancaman yang mencekam seluruh arena.Setiap sosok kloning itu memiliki postur dan tingkat kultivasi yang sama dengan Dongfeng Yan saat ini, tampak seperti barisan prajurit terlatih yang siap menyerang dengan brutal.Yao Chen menyadari, ‘Pertarungan ini akan jauh lebih sulit daripada yang aku bayangkan. Meskipun aku

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-28
  • Pendekar Tanpa Wajah   465 - Sudah di Batas Limitnya

    “Jangan kau kira sudah menang!” teriak Dongfeng Yan.Salah satu kloning miliknya melemparkan serangan petir yang menghantam perut Yao Chen, membuatnya terhuyung mundur sambil memuntahkan darah segar.“Uhuk! Uhuk!” Yao Chen sambil memegangi perutnya.Di sisi arena, Dongfeng Yan asli hanya tertawa melihat kondisi Yao Chen yang semakin melemah. “Ini adalah hukuman yang layak untuk seorang pencuri seperti dirimu, Yao Chen!” ejeknya dingin.“Persetan dengan tuduhanmu!” geram Yao Chen.Yao Chen terengah-engah, namun tekadnya masih belum goyah. Dia kembali mengangkat pedangnya, meski darah terus menetes dari luka-lukanya.Dia mengumpulkan energi terakhirnya dan melancarkan serangan gabungan elemen api Gao Long dan petir yang membentuk badai api di sekelilingnya.Badai itu melahap beberapa kloningan yang tersisa, membuat mereka lenyap dalam hitungan detik. Meski demikian, energi Yao Chen semakin terkuras habis.“Uhuk!” Yao Chen kembali batuk darah dan memuntahkan seteguknya.Ketika badai api

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pendekar Tanpa Wajah   466 - Sangat Memikat

    “Tidak! Kurasa itu bukan perubahan wujud iblis, tapi aku tak paham jelasnya apa.” Kawan di sebelahnya menimpali. “Aku bahkan tidak merasakan aura iblis darinya.”“Wah, kenapa dia bisa berubah wujud begitu?”“Lihat, wujudnya terlihat ganas dan perkasa! Aku iri padanya!”Banyak penonton mulai mendiskusikan perubahan wujud Yao Chen. Hampir saja dia dikira iblis.Memang inilah bedanya penduduk kota kekaisaran yang besar dan luas dibandingkan dengan penduduk kota kerajaan seperti keluarga Su yang berwawasan sempit.“Dia sudah memunculkan wujud itu,” gumam pelan Murong Xuan sambil mengerutkan dahi, menatap fokus ke Yao Chen.Dhuaarr! Dhuaarr! Dhuuaarr!Ledakan energi Asura Yao Chen menghantam ke segala arah, menghanguskan semua kloning Dongfeng Yan seketika. Setelah itu, beberapa rusuk patah di dada Yao Chen langsung pulih sempurna di bawah energi Asuranya.Para kloning bertubuh Vajra itu lenyap dalam kobaran api yang brutal, hanya meninggalkan Dongfeng Yan asli yang kini mulai kehilangan k

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pendekar Tanpa Wajah   467 - Raja Qing Minta Bertemu Nona Besar Sima

    “Mati! Mati!” geram Yao Chen dengan suara bergema ke Dongfeng Yan.Yao Chen dalam wujud Asura yang masih menyala-nyala, menghantam Dongfeng Yan tanpa ampun. Setiap serangan membawa kekuatan yang luar biasa, membuat Dongfeng Yan terseret, terhempas, terluka, dan tak mampu melawan.Pada akhirnya, dengan napas tersengal-sengal dan tubuh yang nyaris remuk, Dongfeng Yan akhirnya mengangkat tangan kanannya dengan susah payah. “Aku... aku menyerah!” Suaranya serak dan penuh kepedihan.Sorakan kaget bergema dari para penonton yang memenuhi arena. Mereka tak percaya menyaksikan seseorang di tingkat 12 akhirnya menyerah kepada seorang kultivator tingkat 8.Namun, mode Asura yang baru saja dipertontonkan Yao Chen telah membuat banyak dari mereka memahami kekuatan dahsyat yang bisa dikeluarkan dalam kondisi tersebut.“Lepas!” Murong Xuan segera menonaktifkan array penghalang yang melingkupi arena.Dia bergegas menghampiri Dongfeng Yan yang kini terkapar tak sadarkan diri dan membawanya pergi deng

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-29
  • Pendekar Tanpa Wajah   468 - Mendambakan Menantu Seorang Raja

    “Nona Besar Sima? Baiklah, akan saya sampaikan.” Murong Xuan menjawab.Maka, Murong Xuan pergi ke area Istana Obat untuk menyampaikan keinginan Raja Qing.“Hm? Ingin menemui Lian’er?” Sima Ye menghentikan kegiatannya saat Murong Xuan menginformasikan kedatangan Raja Qing.Dia mempertimbangkan beberapa hal. Selain karena dia menyukai Raja Qing, membayangkan jika memiliki menantu seorang raja, tapi dia juga memahami karakter keras putrinya.Selain itu, Sima Ye sudah diberi keuntungan dari Yao Chen yang memberikan ramuan langka yang pastinya sangat sulit ditemukan di masa ini.“Biarkan Lian’er mengetahui itu. Aku akan menemui Raja Qing.” Sima Ye membuat keputusan demikian.Meski dia menginginkan menantu seorang raja, tapi dia yakin putrinya akan menolak.Maka, agar tidak terkesan dia menolak Raja Qing, biarlah putrinya sendiri yang menyatakan penolakan, sehingga dia dan Paviliun Obat tidak akan terpengaruh.Murong Xuan pamit keluar untuk menyampaikan kedatangan Raja Qing ke Sima Honglian

    Terakhir Diperbarui : 2024-10-30

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   582 - Raja Iblis Cantik

    Asap darah belum sepenuhnya hilang ketika Mo Gu — Raja Iblis berkepala botak — akhirnya menyadari bahwa kakaknya, Raja Iblis Mo Yang, benar-benar telah dibakar habis oleh api mengerikan milik Yao Chen.“K-Kau ... KAU MEMBUNUH KAKAKKU!!!” raungnya, suara parau, gemetar antara amarah dan ketakutan.Wajahnya pucat, matanya liar menatap jasad hangus yang tak lagi menyerupai makhluk hidup.“Tidak! Ini belum waktunya! Aku harus pergi dari sini! Aku harus membalasnya suatu hari nanti!”Tanpa ragu, Mo Gu menghantam tanah dengan teknik iblis pelarian, membelah udara dan membuka celah dimensi.Namun suara dari belakang membuat darahnya membeku."Kamu pikir bisa seenaknya muncul dan kabur di hadapanku?"Langkah kaki bergema, disusul aura iblis menyelimuti tanah seperti malam menelan siang."Dasar anjing busuk!" bentak Yao Chen.Tubuhnya masih dalam Mode Asura Neraka, namun kini tampak goyah. Asap hitam mengepul dari punggungnya, darah mengalir deras dari hidung dan telinganya.Tubuh Tingkat 8-ny

  • Pendekar Tanpa Wajah   581 - Dua Raja Iblis

    “Bocah cari mati!” teriak salah salah satu Raja Iblis bernama Mo Yang. sambil dia membuat segel tangan dan memunculkan anak buahnya dari ruang hampa yang dia robek.Segera anak buah itu beterbangan ke arah Yao Chen dan Putri Suci.“Biarkan saya yang meladeni mereka, Putra Suci.” teguh Putri Suci sambil memunculkan pedang esnya. “Anda fokus saja pada raja iblisnya.”Maka, Putri Suci mulai membantai belasan demi belasan anak buah Raja Iblis yang menyerbu ke arahnya.Langit mendadak bergetar ketika dua Raja Iblis melesat turun seperti meteor gelap, menghantam tanah dan menciptakan kawah selebar dua puluh zhang. Angin menghantam deras ke segala arah, menyapu pepohonan, meretakkan bebatuan, dan menghentikan napas sejenak.“Humph!” Raja Iblis Mo Yang berjubah ungu kelam, membawa trisula hitam yang tampak seperti ditempa dari tulang naga iblis.Dia turun seperti dewa kematian, menyisakan jejak badai hitam dan awan berdarah.“Lihat bagaimana kami berurusan denganmu, bocah keras kepala!” Satun

  • Pendekar Tanpa Wajah   580 - Kejam Tapi Layak

    “Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!

  • Pendekar Tanpa Wajah   579 - Jejak Palsu dan Gairah Pendendam

    “Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang

  • Pendekar Tanpa Wajah   578 - Reruntuhan Kota Hitam — Bayangan Sihir Darah

    “Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer

  • Pendekar Tanpa Wajah   577 - Mencari Informasi di Kota Oasis Besar

    “Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status