Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 378 - Tawaran Bantuan

Share

378 - Tawaran Bantuan

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-08-20 16:54:28

Di pagi yang cerah di Puncak Wisteria, matahari menyemburatkan sinarnya di antara kelopak bunga wisteria yang mekar, menciptakan nuansa hangat dan damai. Namun, di salah satu sudut tersembunyi puncak itu, kehangatan yang berbeda sedang tumbuh.

“Apakah mereka belum selesai?” tanya Sima Honglian sambil menikmati makanannya bersama Yao Chen.

Li Yaren dan Bai Lixue sejak pagi tadi telah terlibat dalam kemesraan yang intens, terus menikmati kebersamaan mereka sepanjang pagi hingga siang. Di bawah naungan wisteria yang menjuntai, mereka berdua terlena dalam dunia yang hanya milik mereka berdua, seakan-akan waktu berhenti hanya untuk mereka.

“Belum, sepertinya belum jika mereka belum mendatangi kita.” Yao Chen sedikit iri dengan kebebasan mereka.

Di tempat lain, Li Yaren membelai rambut lembut Bai Lixue disertai gairah intens, sementara senyuman nakal terus menghiasi wajah tampannya. “Kamu benar-benar menakjubkan, Bai Lixue,” bisiknya lembut di telinga sang siluman, suaranya sarat dengan kek
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   379 - Berangkat ke Puncak Giok

    “Sebentar lagi kita akan berangkat. Ingat, ini bukan hanya tentang menemukan kebenaran, tapi juga tentang bertahan hidup. Zhuge Yang tidak akan segan-segan menghabisi kita jika dia tau apa yang kita rencanakan,” ujarnya dengan suara yang rendah namun tegas.Li Yaren mengangguk, wajahnya yang biasanya penuh senyuman kini tampak lebih serius. “Aku mengerti, Adik Yao. Aku sudah siap. Kita akan menghadapinya bersama,” jawabnya sambil meletakkan tangan di bahu Yao Chen, menegaskan bahwa dia akan mendukung sepenuhnya.Bai Lixue yang berada di samping mereka tetap tenang, meskipun di dalam hatinya ada sedikit ketegangan. Sebagai siluman rubah yang telah hidup ribuan tahun, dia sudah sering terlibat dalam situasi berbahaya.Namun, malam ini terasa berbeda. Ada sesuatu yang lebih berat, lebih penting dari sekadar kelicikan atau permainan licik yang biasa dia lakukan. Dia tak sabar ingin segera menemukan rahasia apapun itu.“Aku akan selalu melindungimu, Xiao Chen.” Sima Honglian mengangguk ke

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Pendekar Tanpa Wajah   380 - Gua Aneh dengan Bola Energi Raksasa

    “Kuharap ini memang tempat yang kita cari.” Yao Chen menatap gua di depannya.Gua itu tampak sangat kuno dan terpencil, tersembunyi di antara pepohonan rimbun dan bebatuan terjal. Hawa energi Qi yang terpancar dari dalam gua terasa begitu kuat, menggoda mereka untuk melakukan kultivasi tertutup.“Ayo!” Yao Chen mengangguk ke mereka.Dengan penuh rasa ingin tau, keempat sekutu itu melangkah memasuki gua. Suasana di dalam terasa begitu sunyi dan damai, seolah waktu terhenti di sini.Yao Chen menyapukan pandangannya, mengamati setiap inci dinding gua yang tampak begitu licin dan halus, seolah telah diasah selama berabad-abad lamanya."Tempat ini pasti menyimpan rahasia yang luar biasa," gumam Sima Honglian, jemarinya menelusuri permukaan dinding yang dingin namun terasa berenergi.Yao Chen mengeluarkan kipas kuno itu, melebarkannya secara perlahan. Pastinya artefak kuno ini akan bereaksi ketika sudah berada di tempat yang tepat, apalagi dengan adanya energi Qi kuat.Namun, alih-alih mema

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Pendekar Tanpa Wajah   381 - Membedah Makna Puisi Misterius

    “Ini bukan lokasi yang kita cari?” Sima Honglian menatap heran ke muridnya.Yao Chen mengangguk.“Benar, Guru. Di sini sudah tidak ada apa-apa lagi selain ruangan dengan bola energi raksasa ini saja, yang kurasa itu adalah pusat energi Qi alam untuk Sekte Bilah Langit kita.”Dia memaparkan penilaiannya.“Apalagi, kipas kuno juga tidak menunjukkan tanda apapun di sini. Sama sekali tidak bereaksi.”Mendengar ucapan Yao Chen, tiga mereka merasa putus asa. Mereka sudah sejauh ini melangkah dan ternyata tidak mendapatkan bukti apapun untuk menjerat Zhuge Yang.“Biar aku pelajari lagi makna dari puisi di kipas kunonya.” Yao Chen ingin mencoba peruntungannya. “Bai Lixue, edarkan auramu dan segera beritau aku kalau Zhuge Yang sudah kembali.“Baiklah, Yao Chen.” Bai Lixue mengangguk tegas.Kemudian, Yao Chen membaca baris demi baris dengan seksama dibantu Sima Honglian. Li Yaren ikut mengamati dan mendengarkan dari samping sambil ikut berpikir.“Di bawah naungan langit merah, bayang melintas t

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-21
  • Pendekar Tanpa Wajah   382 - Terdesak Waktu

    " Zhuge Yang kembali ke Puncak Giok!" Sima Honglian mengulang ucapan Bai Lixue dengan wajah panik.Yao Chen, Sima Honglian, dan Li Yaren seketika membeku. Mereka saling berpandangan, wajah mereka pucat pasi.Jika Zhuge Yang menemukan mereka di sini, dengan kipas kuno curiannya, konsekuensinya akan sangat fatal."Berapa lama waktu yang kita punya?" tanya Yao Chen, berusaha tetap tenang meski jantungnya berdegup kencang.Bai Lixue memejamkan mata sejenak, berkonsentrasi. "Tidak banyak. Mungkin sekitar lima belas fen sebelum dia mencapai area gua ini."Lima belas fen, Yao Chen menghitungnya dengan satuan waktu yang dia pahami. ‘Ah, itu sama dengan 15 menit.’ Dia selesai menghitungnya.Sima Honglian mengerutkan kening, otaknya berputar cepat mencari solusi. "Kita harus segera menyelesaikan terjemahan baris terakhir puisi ini. Mungkin ada petunjuk penting yang bisa membantu kita keluar dari situasi ini."Li Yaren mengangguk setuju. "Benar. Tapi kita juga harus bersiap untuk kemungkinan ter

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22
  • Pendekar Tanpa Wajah   383 - Diburu ke Puncak Wisteria

    “Hm? Mereka di sini?” Zhuge Yang memicingkan matanya begitu dia tiba di Puncak Wisteria.Di teras depan paviliun utama, Sima Honglian sedang duduk santai, menikmati secangkir teh dengan anggun. Di sampingnya, Yao Chen juga terlihat rileks, matanya memandang jauh ke arah pemandangan alam yang menakjubkan di sekitar Puncak Wisteria.Zhuge Yang mengerutkan kening. Bukankah seharusnya mereka tidak berada di sini? Namun, dia memutuskan untuk mendekat dan menyapa mereka."Sima Honglian, Yao Chen," ucapnya dengan nada datar. "Aku tidak menyangka akan menemukan kalian di sini."“Ketua Zhuge!” Sima Honglian berdiri dari duduknya, berusaha menunjukkan rasa hormat meskipun hatinya berdebar keras. “Apa yang membawa Anda ke sini, di saat matahari hampir muncul?”Yao Chen ikut berdiri dan menunduk sopan ke arah Zhuge Yang, berusaha terlihat setenang mungkin meski jantungnya berdegup kencang.Sambil bersoja, Yao Chen menyapa, "Selamat datang, Ketua Zhuge. Apakah ada yang bisa kami bantu?"Zhuge Yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22
  • Pendekar Tanpa Wajah   384 - Alibi Masing-Masing

    “Ka-kami ….” Suara Bai Lixue terdengar bergetar karena takut.Tangan berjemari lentiknya menggenggam erat ujung jubah pakaian Li Yaren yang menutupi tubuhnya sambil dia mulai duduk.Li Yaren langsung merespon dengan tenang, “Ketua Zhuge, kami hanya … menikmati keindahan Puncak Wisteria di pagi ini. Tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Bai Lixue baik-baik saja bersamaku.”Untuk beberapa saat, Zhuge Yang hanya berdiri terpaku, tidak tahu harus berbuat apa. Bagaimana bisa dia memergoki salah satu murid sekte malah tengah bergumul penuh gairah dengan seorang pelayan beraura aneh?Bai Lixue segera mengikuti alur yang diberikan Li Yaren, mencoba mengendalikan ekspresinya. “Be-benar, Ketua. Aku hanya … menunjukkan keindahan kebun ini kepada Kak Li sejak semalam. Tapi ternyata Kak Li … sangat manis padaku dan kami … kami ….”Zhuge Yang menghela napas, mencoba menghilangkan kecanggungan yang masih tersisa.“Kalian berdua, kembalilah ke paviliun! Sudah cukup menikmati pemandangan untuk hari ini!”

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-22
  • Pendekar Tanpa Wajah   385 - Peta Lokasi

    “Apakah Anda mendapatkan kipas itu sekarang? Kami memilikinya?” tanya Sima Honglian.Mereka tidak menyangka Zhuge Yang menggunakan metode pencarian semacam itu. Tapi sungguh melegakan bahwa metode itu tidak menghasilkan apa-apa selain desah napas kecewa sang ketua sekte.“Hmph! Aku pergi dulu. Jangan sampai aku tau kalian melakukan sesuatu yang tercela di tempatku!” Zhuge Yang mendengus sebelum akhirnya dia pergi dari Puncak Wisteria.Keempat orang itu pun mengembuskan napas lega.“Fyuuhh!” Untung saja dia tidak berhasil menemukan kipas itu!” Bai Lixue mengusap-usap dadanya dengan penuh kelegaan.“Benar. Dan untung saja dia menahan diri karena ada Li Yaren yang dia kira tak tau apa-apa mengenai perbuatannya.” Sima Honglian juga berkomentar.“Tapi … di mana kipas itu berada sekarang?” Li Yaren bertanya sambil menatap mereka semua. “Kenapa dia tidak berhasil mendeteksinya?”Kemudian, tangan Yao Chen terulur ke depan dan kipas itu pun muncul di sana.“Xiao Chen, ternyata bisa kamu sembun

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23
  • Pendekar Tanpa Wajah   386 - Ketahuan Zhuge Yang

    Li Yaren tersenyum puas. “Jadi ini yang pastinya dicari-cari Zhuge Yang selama ini. Lokasi rahasia yang tersembunyi di dalam pegunungan.”Sima Honglian menatap peta hologram tersebut dengan penuh rasa takjub. “Kita harus segera pergi ke sana, sebelum Zhuge Yang menyadari apa yang telah kita temukan.”Namun, Yao Chen tiba-tiba merasakan dorongan kuat dari dalam dirinya. “Tunggu, Guru. Ini mungkin jebakan. Kita tidak bisa gegabah. Zhuge Yang mungkin sudah merencanakan sesuatu.”Sima Honglian menatap muridnya dengan bangga. “Kau benar, Xiao Chen. Kita harus berhati-hati. Tapi ini adalah kesempatan kita untuk mengalahkan Zhuge Yang di permainannya sendiri.”“Ayo kita lekas ingat-ingat peta ini dalam kepala kita masing-masing!” Bai Lixue berseru penuh semangat.Mereka melakukan yang disarankan Bai Lixue. Tentu saja mereka tak mungkin terus menerus menggunakan metode Yao Chen menggunakan kekuatan hukum ruang setiap kali hendak memunculkan petanya.Yao Chen menggenggam kipas kuno itu dengan

    Terakhir Diperbarui : 2024-08-23

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   539 - Perdebatan Sengit antara Ayah dan Anak

    “Tentu saja kalian tidak bisa memutuskan hal yang sudah menjadi ketentuan dariku!” Suara Gongsun Huojun muncul seiring dia melangkah masuk ke kamar Yao Chen.Secara otomatis, perhatian Yao Chen dan dua wanita di dekatnya beralih ke pintu. Ada Gongsun Huojun beserta Gongsun Weiyan, diikuti Bai Yuan dan Mei’er yang menunduk patuh di belakang.“Salam teruntuk Tuan Besar Gongsun dan Tuan Tua Gongsun.” Putri Suci menekuk lututnya sedikit sambil menunduk anggun ketika menyapa duo Gongsun.Ayah dan anak Gongsun mengangguk ke Putri Suci.“Tidak ada yang boleh mengubah apa yang sudah aku tetapkan.” Gongsun Huojun menatap tajam ke Yao Chen dan dua wanita itu.Namun, mana mungkin Yao Chen tidak memberikan perdebatan. Baginya, Gongsun Huojun hanyalah orang asing.“Kau terlalu banyak mengaturku!” desis keras Yao Chen sembari membalas tatapan ayahnya dengan tatapan yang sama.Mata Gongsun Huojun menyala dalam amarah.“Kau!” Tapi justru Gongsun Weiyan yang menghardik.Si kakek segera dihentikan oleh

  • Pendekar Tanpa Wajah   538 - Pertemuan Dua Wanita yang Menegangkan

    Yao Chen masih dalam pelukan Sima Honglian ketika pintu kamarnya diketuk dengan sopan. Sebelum sempat merespons, pintu terbuka, dan masuklah Putri Suci dengan langkah tenang dan penuh wibawa.Gaun putihnya yang panjang melambai lembut, dan aura kalemnya langsung memenuhi ruangan. Matanya yang jernih memandang Yao Chen dengan tatapan penuh makna, seolah-olah dia sudah menunggu momen ini sejak lama.Sima Honglian, yang masih memeluk Yao Chen, segera melepaskan pelukannya dan menatap Putri Suci dengan tatapan yang sedikit berbahaya.“Nah, Chen, lihat! Calon istrimu sudah datang,” ujarnya dengan nada yang terdengar manis, tetapi ada sedikit sengatan di baliknya. Matanya berkilat, seolah-olah sedang menguji reaksi Yao Chen.Yao Chen, yang masih lemah, mencoba duduk tegak. Dia memandang Putri Suci, lalu menoleh ke Sima Honglian. “Lian Lian, ini…” ujarnya, mencoba mencari kata-kata yang tepat.Dia merasa bahwa situasi ini bisa menjadi sangat rumit.Putri Suci dengan sikap tenangnya, memberi

  • Pendekar Tanpa Wajah   537 - Kuasa Pedang Keseimbangan

    “Pedang itu ….”Suasana pertempuran yang kacau balau tiba-tiba berhenti sejenak. Semua mata tertuju pada Yao Chen, yang kini berdiri tegak di tengah medan perang.Di tangannya, sebuah pedang raksasa berwarna perak kehitaman bersinar dengan cahaya misterius. Hawa menindas yang keluar dari pedang itu membuat udara di sekitarnya terasa berat, seolah-olah dunia sedang menahan napas.Pedang Keseimbangan telah muncul.“Itu … itu mustahil!” Raja Phoenix, yang sebelumnya begitu angkuh, kini terkesiap. Matanya membelalak, mengenali pedang yang hanya pernah dia dengar dari legenda leluhurnya ribuan tahun silam. “Pedang Keseimbangan … pedang yang digunakan Kaisar Manusia untuk menyeimbangkan dunia manusia dan siluman. Bagaimana bisa ada di tangan bocah ini?!”Gongsun Huojun dan Gongsun Weiyan, ayah dan kakek Yao Chen, juga terpaku. Keduanya saling memandang, tak percaya dengan apa yang mereka lihat.“Chen’er … kau … kau memiliki Pedang Keseimbangan?” Gongsun Huojun berbisik, suaranya gemetar anta

  • Pendekar Tanpa Wajah   536 - Tubuhnya Kian Hancur Menyedihkan

    “Chen’er! Hentikan!” Gongsun Huojun berteriak membawa kecemasan saat melihat kondisi putranya.Saat ini, kulit Yao Chen sudah hitam legam. Ada banyak retakan di sekujur kulitnya sehingga warna merah darahnya terlihat kontras dan mengerikan, ditambah putih tulang yang terlihat di beberapa bagian lengannya.Itu masih ditambah dengan mencuatnya beberapa tulang hitam di lengan dan punggungnya. Saat ini, Yao Chen memang terlihat mengerikan sekaligus menyedihkan ketika dagingnya mulai meleleh.“Hmph! Mau apa kalian, manusia picik?!” seru Yao Chen ke ayah dan kakeknya yang mendekat.Raja Phoenix melayang dan termangu di udara melihat dua dedengkot Gongsun membawa pasukan Tanah Sucinya. Apakah memang harus terjadi peperangan antara mereka?“Chen’er! Ayah meminta maaf jika Ayah kurang melindungi istrimu. Tolong berhenti dan kita pulang bersama istrimu juga.” Gongsun Huojun mengiba ke putra kebanggaannya.Dia tak ingin bibit hebat tubuh Asura menjadi sia-sia jika Yao Chen mati. Yao Chen harus t

  • Pendekar Tanpa Wajah   535 - Asura Gelap Vs Raja Phoenix

    “Burung sialan! Mati saja!” teriak Yao Chen ketika dia melesat memburu ke Raja Phoenix.BOOOMM!Serangan telapak tangannya menebas udara, membelah ruang!Namun .…"Hmph! Manusia sombong!" Raja Phoenix mengangkat satu jari.KLAAANG!Serangan Yao Chen tertahan!Gelombang energi meledak ke segala arah, menghancurkan lebih banyak bangunan di istana! Prajurit siluman burung mulai berdatangan, tapi mereka seakan mengantarkan nyawa saja saat terkena ledakan itu.Meski begitu, Raja Phoenix tetap tak tergoyahkan."Menarik." Mata Raja Phoenix berkilat tajam. "Meskipun tubuhmu mulai hancur, kau masih mencoba melawanku?!"Yao Chen yang sudah dikuasai jiwa Asura sebanyak 80 persen lebih, makin bersikap arogan."KAU AKAN MATI DI SINI, BURUNG BESAR!" teriak Yao Chen dalam kesadaran Asura.DHUAARR!Pertempuran tingkat dewa dimulai.Yao Chen melesat seperti bayangan, serangannya brutal dan tanpa belas kasihan. Api murninya mulai tak terkendali saat melahap banyak prajurit istana Kerajaan Phoenix, meni

  • Pendekar Tanpa Wajah   534 - Kegilaan Asura Gelap

    "Energi mengerikan ini ...!?" Hong Tian mundur selangkah, wajahnya pucat.Yao Chen telah berubah menjadi Asura Gelap yang menakutkan!Dengan satu langkah, dia menghilang.BOOOM!“Arghh!”Tiba-tiba, salah satu pangeran terlempar ke udara!Yao Chen muncul di belakangnya, tinju apinya menghantam dada pangeran itu hingga tubuhnya melayang jauh menembus dinding istana!KRAAAKKK!Tulangnya patah seketika!Para pangeran lainnya terkejut!"Serang!"Mereka mencoba melancarkan serangan serentak!Namun ....Yao Chen kini bergerak terlalu cepat.Dengan Kekuatan Hukum Ruang, dia melintasi medan perang seperti bayangan hitam yang membara. Tubuh Asura Gelapnya benar-benar mengakselerasi pergerakannya jauh lebih cepat dari yang dia bayangkan."Musnahlah!"Dengan satu tebasan tangan kosong berselimutkan energi petir bercampur api hitam kemerahan dari Asura Gelap, Yao Chen mengakibatkan dua pangeran terhantam ke tanah dalam keadaan mengenaskan!Petir dan api neraka membakar tubuh mereka hingga asap hit

  • Pendekar Tanpa Wajah   533 - Terdesak Parah

    “Lian Lian ….”Tubuh Yao Chen terasa berat. Nafasnya memburu. Setelah tiga pertarungan sengit sebelumnya, kekuatannya mulai terkikis.Meskipun Gao Long telah membantunya dengan suplai energi, tetap saja, tubuhnya mulai melemah.“Chen!”Di sisi lain, Sima Honglian berdiri gagah, rambut merahnya berkibar liar di tengah kobaran api phoenix raksasa.Di sekeliling mereka, enam pangeran kerajaan Phoenix telah mengepung, dengan Hong Tian berdiri paling depan, matanya penuh amarah."Manusia licik! Sekarang kami tau siapa kau sebenarnya!" Hong Tian menyeringai sinis, menatap Yao Chen dengan tatapan jijik."Dia alkemis yang diangkat oleh Adik Yufan?! Jadi kau penyihir sampah yang suka menipu klan phoenix dengan sihir licikmu?!"Salah satu pangeran lainnya meludah ke tanah. "Hmph! Puih! Memuakkan! Manusia memang makhluk paling hina di dunia!""Kau hanya parasit yang memanfaatkan kekuatan Phoenix kami!"Mereka semua menatapnya dengan tatapan menghina, sementara Yao Chen tetap diam, menahan rasa l

  • Pendekar Tanpa Wajah   532 - Menghadapi Seluruh Keluarga Kerajaan Phoenix

    “Calon istri, pantatmu!” teriak kesal Sima Honglian.Sejak datang baik-baik ke Kerajaan Phoenix, dia langsung disekap dan dibatasi pergerakannya di Ruang Penyegelan yang memiliki formasi pengurung level tinggi yang tak bisa dia tembus.Dhaarrr!Ledakan dahsyat mengguncang Ruang Penyegelan saat tiga sosok bertarung dalam kecepatan tinggi!Yao Chen dan Sima Honglian bergerak seperti kilat, menyerang dari berbagai arah, tetapi Hong Tian menangkis semua serangan mereka dengan nyala api emasnya!Klaaang! Klaaang! Dhaaarr!Cahaya merah, biru, dan emas bersilangan di udara, menciptakan gelombang kejut yang menghancurkan pilar-pilar batu di sekitar mereka.Namun, di tengah pertarungan itu, Yao Chen mendadak terkejut! ‘Lian Lian ternyata sudah mencapai tahap itu!’Dari belakang tubuh Sima Honglian, sebuah figur phoenix raksasa mulai muncul.Bukan sekadar bayangan api … tapi seolah-olah makhluk itu hidup!"Lian Lian ... kau ...?" Yao Chen termangu.Dari sosok Kaisar Manusia dan Gao Long, dia me

  • Pendekar Tanpa Wajah   531 - Pertarungan Melawan Putera Mahkota Phoenix

    Suara ledakan mengguncang istana dalam. Dari luar, siluet seseorang melangkah dengan tenang ke dalam Ruang Penyegelan. Setiap jejak kakinya mengeluarkan panas yang membakar lantai batu.Yao Chen segera menoleh, pupil matanya menyipit. Aura lawan yang datang ini jauh lebih berbahaya dibandingkan Hong Weijian!Pria itu mengenakan jubah merah keemasan dengan sulaman api phoenix yang berkilauan. Rambutnya panjang berwarna merah gelap, dan di antara alisnya terdapat tanda berbentuk nyala api. Tatapannya tajam, penuh kepercayaan diri."Pangeran Hong Tian!" Sima Honglian bergumam pelan di dalam segel.Yao Chen langsung paham. Pasti ini putra tertua Kaisar, pewaris utama Tahta Kerajaan Phoenix!Hong Tian menatap sekilas ke arah adiknya yang terkapar tak berdaya, lalu beralih ke Yao Chen.“Kau mengalahkan adikku dalam waktu singkat. Aku akui, kau punya kemampuan.” Suaranya tenang, tapi penuh tekanan yang menyesakkan.Yao Chen mengepalkan tinjunya. Angin di sekelilingnya mulai berputar, kilatan

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status