Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 385 - Peta Lokasi

Share

385 - Peta Lokasi

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-08-23 17:30:27

“Apakah Anda mendapatkan kipas itu sekarang? Kami memilikinya?” tanya Sima Honglian.

Mereka tidak menyangka Zhuge Yang menggunakan metode pencarian semacam itu. Tapi sungguh melegakan bahwa metode itu tidak menghasilkan apa-apa selain desah napas kecewa sang ketua sekte.

“Hmph! Aku pergi dulu. Jangan sampai aku tau kalian melakukan sesuatu yang tercela di tempatku!” Zhuge Yang mendengus sebelum akhirnya dia pergi dari Puncak Wisteria.

Keempat orang itu pun mengembuskan napas lega.

“Fyuuhh!” Untung saja dia tidak berhasil menemukan kipas itu!” Bai Lixue mengusap-usap dadanya dengan penuh kelegaan.

“Benar. Dan untung saja dia menahan diri karena ada Li Yaren yang dia kira tak tau apa-apa mengenai perbuatannya.” Sima Honglian juga berkomentar.

“Tapi … di mana kipas itu berada sekarang?” Li Yaren bertanya sambil menatap mereka semua. “Kenapa dia tidak berhasil mendeteksinya?”

Kemudian, tangan Yao Chen terulur ke depan dan kipas itu pun muncul di sana.

“Xiao Chen, ternyata bisa kamu sembun
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   386 - Ketahuan Zhuge Yang

    Li Yaren tersenyum puas. “Jadi ini yang pastinya dicari-cari Zhuge Yang selama ini. Lokasi rahasia yang tersembunyi di dalam pegunungan.”Sima Honglian menatap peta hologram tersebut dengan penuh rasa takjub. “Kita harus segera pergi ke sana, sebelum Zhuge Yang menyadari apa yang telah kita temukan.”Namun, Yao Chen tiba-tiba merasakan dorongan kuat dari dalam dirinya. “Tunggu, Guru. Ini mungkin jebakan. Kita tidak bisa gegabah. Zhuge Yang mungkin sudah merencanakan sesuatu.”Sima Honglian menatap muridnya dengan bangga. “Kau benar, Xiao Chen. Kita harus berhati-hati. Tapi ini adalah kesempatan kita untuk mengalahkan Zhuge Yang di permainannya sendiri.”“Ayo kita lekas ingat-ingat peta ini dalam kepala kita masing-masing!” Bai Lixue berseru penuh semangat.Mereka melakukan yang disarankan Bai Lixue. Tentu saja mereka tak mungkin terus menerus menggunakan metode Yao Chen menggunakan kekuatan hukum ruang setiap kali hendak memunculkan petanya.Yao Chen menggenggam kipas kuno itu dengan

    Last Updated : 2024-08-23
  • Pendekar Tanpa Wajah   387 - Adangan Tak Terduga

    “Mereka pengkhianat! Pemberontak yang ingin merusak sekte ini!”Suara Zhuge Yang yang menggelegar memenuhi seluruh area Sekte Bilah Langit, membuat para murid dan penghuninya terkejut dan kebingungan.Beberapa saling berbisik, tidak percaya bahwa tiga kultivator yang selama ini mereka kagumi kehebatannya kini dinyatakan sebagai pengkhianat.“Me-mereka pengkhianat?” Hu Meng menelan salivanya.Dia menoleh ke Hu Gao, kakaknya. Tapi si kakak juga bingung dan menggelengkan kepala. Mereka masih berada di Sekte Luar dan tidak mengetahui secara persis apa saja yang sudah dilakukan kawan mereka, Yao Chen, di Sekte Dalam hingga diberi label pengkhianat.“Tidak mungkin! Aku tak percaya!” Master Baili Feng menggebrak mejanya saat mendengar pengumuman dari Zhuge Yang.Demikian pula Ximen Hugeng di tempatnya berada. Namun, dia tak berdaya jika ketua sekte sudah bersabda demikian. Kepalanya digelengkan berulang kali, berharap apa yang dia dengar hanyalah ilusi.“Bagaimana bisa?” Di Puncak Bambu, Zhan

    Last Updated : 2024-08-23
  • Pendekar Tanpa Wajah   388 - Patung Lima Dewa Elemen

    "Bertahanlah, Guru, Kak Li!" Yao Chen mengerahkan kekuatan ruangnya secara gila-gilaan untuk membuka celah-celah kecil, membantu mereka menghindari serangan-serangan mematikan.Tepat ketika mereka hampir mencapai mulut gua, sebuah ledakan energi besar menghantam mereka dari belakang. Mereka terpental ke depan, masuk ke dalam gua dengan keras, melewati gerbang portal dimensi khusus.“Sial! Mereka ternyata bisa masuk!” Bayangan Merah kesal.Dia dan pasukannya yang mencoba masuk pun terpental mundur, tidak bisa menembus penghalang dimensi itu.“Guru, Kak Li, kalian baik-baik saja?”Terengah-engah dan terluka, Yao Chen bertanya ke Sima Honglian dan Li Yaren. Mereka selamat, setidaknya untuk saat ini.“Aku baik-baik saja, Xiao Chen.” Sima Honglian tersenyum menenangkan Yao Chen."Kita berhasil, he heh!" Li Yaren tertawa lemah, meski darah mengalir dari luka di keningnya."Kurasa kita bisa ke sini dengan melewati portal dimensi ... mungkin karena kita memiliki kipas kuno?" Yao Chen memiliki

    Last Updated : 2024-08-24
  • Pendekar Tanpa Wajah   389 - Rahasia Sekte Bilah Langit

    "Rahasia Sekte Bilah Langit?" tanya Yao Chen, suaranya penuh keingintahuan.Patung itu bersinar lembut dan perlahan-lahan bentuknya berubah, menampilkan sosok seorang pria tua dengan jenggot panjang dan mata yang memancarkan kebijaksanaan."Aku adalah sisa kesadaran dari Pendiri Pertama Sekte Bilah Langit yang memilih menetap di patung dewa elemen," kata sosok itu. "Dan aku telah menunggu ribuan tahun untuk seseorang yang layak mengetahui kebenaran."Sima Honglian melangkah maju, matanya menyipit penuh kewaspadaan. "Bagaimana kami bisa yakin bahwa Anda benar-benar Pendiri Pertama?"Yao Chen menoleh ke gurunya yang sangat frontal akan ucapan, khawatir jiwa sosok transparan di depan mereka akan tersinggung.Sosok itu tersenyum. "Pertanyaan yang bijak, Nona Muda. Izinkan aku membuktikannya."Tiba-tiba, aura yang luar biasa kuat memancar dari tangan sosok itu, membuat ketiga kultivator muda itu terdorong mundur beberapa langkah. Bahkan Sima Honglian, dengan pengalamannya yang panjang, ter

    Last Updated : 2024-08-24
  • Pendekar Tanpa Wajah   390 - Menjadi Buronan Sekte

    Sima Honglian mengangguk perlahan. "Jika apa yang dikatakan Pendiri Pertama benar, kita tidak punya pilihan lain. Kita harus menghentikan Zhuge Yang dan semua yang ingin membuat sekte hancur."Yao Chen menatap peta di tangannya. "Ya," katanya dengan suara pelan tapi penuh keyakinan. "Kita akan melakukannya. Demi masa depan Sekte Bilah Langit, demi keseimbangan dunia kultivasi.""Pendekar muda, kami akan mengirim kalian pergi. Berpegangan tanganlah." Muncul suara berat dan dalam menggema di ruangan. Yao Chen dan yang lainnya segera berpegangan tangan seperti yang diperintahkan.Seketika, cahaya terang menyelimuti Yao Chen dan rekan-rekannya. Dalam sekejap mata, mereka merasakan sensasi melayang dan kemudian mendarat di tanah yang lembab. Aroma pepohonan dan embun pagi menyambut mereka.Yao Chen membuka matanya, memandang sekeliling. Mereka berada di tengah hutan lebat, jauh dari gua tempat mereka sebelumnya. "Kita berhasil," ucapnya lega.Sima Honglian mengangguk, "Pendiri Pertama memi

    Last Updated : 2024-08-24
  • Pendekar Tanpa Wajah   391 - Bertemu Musuh Lama

    “Ayo!” Yao Chen memimpin.Dia, Sima Honglian, dan Li Yaren bergerak cepat melalui hutan lebat menuju perbatasan timur dan tenggara. Tujuan mereka jelas: menemukan kuil kuno yang mungkin menyimpan rahasia tentang Gulungan Takdir dan Cermin Jiwa. Namun, perjalanan mereka tidak semulus yang diharapkan.Saat fajar mulai menyingsing, Yao Chen tiba-tiba menghentikan langkahnya. Insting kultivatornya yang tajam merasakan bahaya mengintai. "Berhenti," bisiknya pada kedua rekannya. "Ada yang tidak beres."Tepat saat itu, puluhan sosok berjubah hitam muncul dari balik pepohonan, mengepung mereka. Di depan pasukan itu, berdiri sosok yang sangat familiar bagi Yao Chen dan kawan-kawannya."Iblis Darah," geram Sima Honglian, matanya menyipit penuh kewaspadaan.Mereka tentu tidak akan melupakan sosok Iblis Darah yang pernah mereka lawan di Gua Naga Tidur.Iblis Darah tertawa keras, suaranya menggema di hutan yang sunyi. "Ha ha ha, betapa beruntungnya kami. Lihat! Mangsa datang sendiri ke mulutku."L

    Last Updated : 2024-08-26
  • Pendekar Tanpa Wajah   392 - Kemunculan Zhang Xuan yang Mencurigakan

    “Jangan anggap kamu sudah aman, Iblis Darah!” teriak Yao Chen sambil menyeringai.Dikarenakan rasa ketidakrelaannya, Yao Chen melepaskan Ratu Lebah dan puluhan bawahannya.Iblis Darah menoleh ke belakang, hanya ingin tau apa yang akan dilakukan Yao Chen. Matanya membelalak lebar ketika melihat hewan level 3 Menengah dan anak buahnya mengejar dia.“Tidak! Jangan!” Tentu saja dia dalam kondisi terluka parah seperti itu bukanlah apa-apa bagi pasukan lebah Yao Chen, terlebih di hadapan Ratu Lebahnya.Tak perlu menunggu waktu lama untuk mendengar jeritan memilukan dari Iblis Darah yang sepertinya sudah mulai disantap para lebah karnivora. Tentu saja para lebah sangat menyukai Iblis Darah yang bernutrisi tinggi untuk mereka.Melihat pemimpin mereka kalah dan kemungkinan mati, pasukan Sekte Iblis Hitam mulai panik. Sima Honglian dan Li Yaren memanfaatkan kesempatan ini untuk melancarkan serangan terakhir mereka."Api Suci Phoenix: Pembersih Kejahatan!" Sima Honglian mengerahkan jurus pamungk

    Last Updated : 2024-08-26
  • Pendekar Tanpa Wajah   393 - Akhirnya Ditemukan Pan Tekkian

    Zhang Xuan menatap Sima Honglian dengan tatapan tegas. "Master Sima, saya mengerti keraguan Anda. Tapi saya bersumpah demi nama leluhur dan guruku, bahwa saya di sini dengan niat tulus untuk membantu kalian. Terlebih, guru saya juga meminta saya secara rahasia untuk memperingatkan kalian."Yao Chen melangkah maju, berdiri di antara Zhang Xuan dan kedua rekannya. "Aku percaya padanya," ujarnya mantap sambil menoleh ke guru dan kakak angkatnya. "Kakak Zhang selalu menjadi senior yang bisa diandalkan. Jika dia bilang ini untuk keselamatan kita, aku yakin dia tidak berbohong."Li Yaren menghela napas panjang. "Yah, jika Yao Chen memercayainya, kurasa kita bisa memberinya kesempatan."Sima Honglian akhirnya menurunkan kesiagaannya sepenuhnya. "Baiklah. Tapi jika ini ternyata jebakan, aku tidak akan segan-segan."Zhang Xuan mengangguk mengerti. "Terima kasih atas kepercayaan kalian. Sekarang, kita harus bergegas. Pasukan sekte mungkin sudah dekat.""Tunggu," Yao Chen tiba-tiba berkata. "Bag

    Last Updated : 2024-08-27

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

  • Pendekar Tanpa Wajah   573 - Gurun Cakrawala Merah

    “Sepertinya kita terpisah dari Lian Lian dan Nona Sheng.” Yao Chen memiliki pemahaman demikian. “Ayo, Putri Suci. Kita tetap harus berjalan maju untuk keluar dari sini.”Yao Chen dan Putri Suci menelusuri Gurun Cakrawala Merah dengan langkah terseok.Debu berterbangan, panas menyengat dari tanah yang merekah. Setiap hembusan angin membawa aroma darah dan kematian yang memuakkan.Baru beberapa li berjalan, Yao Chen melihat samar-samar bayangan bergerak di kejauhan. Dia menyipitkan mata."Itu ... rombongan caravan!" seru Yao Chen.Putri Suci juga melihatnya. Beberapa kereta besar yang ditarik oleh binatang buas gurun melintas perlahan, dikawal beberapa pengawal bersenjata.Tanpa pikir panjang, Yao Chen dan Putri Suci mempercepat langkah. Begitu dekat, salah satu pengawal caravan menegur mereka dengan curiga."Siapa kalian?!"Yao Chen segera mengangkat kedua tangannya, menunjukkan mereka tak bersenjata."Kami tersesat. Tolong izinkan kami ikut bersama kalian menuju kota," kata Yao Chen.

  • Pendekar Tanpa Wajah   572 - Akhir dari Tanah Suci

    “Kau pikir kau bisa pergi seenaknya?!” seru sosok kuat itu. Dia mengerahkan energi Qi besar untuk membuka paksa lorong dimensi.Gongsun Weiyan tidak membiarkan itu terjadi dan dia menggunakan sisa kekuatan terakhirnya untuk menerjang ke sosok kuat tadi.Terjadi pertarungan sengit antara mereka. Hingga akhirnya jubah yang menutupi sosok kuat itu pun tersingkap dan terkuak dengan jelas penampilannya.“Ka-Kaisar Iblis Langit?” Gongsun Weiyan tercengang.Kakek tua itu sudah tersungkur di tanah dengan luka di sekujur tubuhnya dan darah termuntahkan dari mulut saat dia terbatuk.Sosok yang dinyatakan sebagai Kaisar Iblis Langit itu menatap nyalang ke Gongsun Weiyan dengan mata merah menyala.“Semut tua sepertimu masih ingin bertingkah di hadapanku?! Hrkhh!”Kaisar Iblis Langit menggerakkan tangan yang berselimutkan energi gelap dan kuat. Dia mengarahkannya ke Gongsun Weiyan.Tubuh lemah Gongsun Weiyan akhirnya terbungkus energi gelap tersebut.“Krrkhhh! Arkkhh!” Gongsun Weiyan berjuang untu

  • Pendekar Tanpa Wajah   571 - Tidak Ada Penyesalan

    “Chen’er! Jangan!” Mendadak muncul Gongsun Weiyan, kakeknya.Dia mencegah Yao Chen untuk maju ke sosok misterius yang sedang bertarung sengit dengan Gongsun Huojun.“Aku akan selamatkan ayahku!” seru Yao Chen geram karena dihalangi.Gongsun Weiyan menggeleng tegas. “Ayahmu sedang berjuang agar kau bisa lekas pergi dari sini. Hargailah perjuangannya!”Yao Chen menatap nanar ke kakeknya. “Bagaimana mungkin aku—““Chen’er! Pergi!” teriak Gongsun Huojun dari kejauhan. “Arrghh!”Sosok kuat itu kini memelintir pinggang Gongsun Huojun dan tertawa mengejek. “Bocah, kau yakin tak ingin memberikan pedangmu itu padaku? Kau lebih suka melihat ayah dan sektemu hancur? Apa kau setega itu?”Yao Chen menggertakkan gerahamnya penuh amarah. Meski dia baru beberapa bulan tinggal di Tanah Suci, tapi dia sudah memiliki ikatan dengan tempat ini. Tanah Suci, tak bisa disangkal lagi adalah tanah kelahirannya.Dan kini orang-orang harus menerima beban penderitaan akibat dirinya yang harus pergi?“Chen’er! Per

  • Pendekar Tanpa Wajah   570 - Sosok Misterius di Tingkat 17

    “Ah, kau akhirnya muncul … pewaris Kaisar Manusia!”Suara itu bergema bagai dentang genta langit. Seketika, semua pandangan—baik dari para tetua, penjaga, hingga para murid yang berlindung—beralih ke sosok muda yang berdiri di langit dengan Pedang Keseimbangan berdengung rendah di tangannya.Yao Chen menegang.“Apa maksudnya… pewaris Kaisar Manusia?” gumam salah satu tetua dengan wajah pucat.“Pedang itu… Itu Pedang Keseimbangan! Legenda yang dikatakan telah hilang selama ribuan tahun…” ucap salah satu tetua, terhuyung mundur. Matanya tak bisa lepas dari bilah pedang besar yang memancarkan aura agung.Sosok misterius berjubah hitam menatap Yao Chen dengan mata menyala merah, senyumnya tipis dan mengerikan.“Aku tidak ingin membuat ini menjadi pertumpahan darah, anak muda,” katanya sambil melayang turun, kedua tangannya terbuka seolah ingin menyambut. “Serahkan padaku Pedang Keseimbangan, dan aku akan memberimu kekayaan, kekuasaan, bahkan sebuah wilayah kekaisaran kalau kau mau. Kau ta

  • Pendekar Tanpa Wajah   569 - Gangguan Datang

    Dhuaarrr! Dhuaarrr! Dhuaarrrrr!“Apa itu?!”Tiga ledakan keras mengguncang langit malam, menggema ke seluruh penjuru Tanah Suci Istana Dewa. Angin bergemuruh, lentera-lentera spiritual yang menggantung di sepanjang paviliun mulai padam satu per satu.Suasana yang tadinya hangat dan menggoda di kamar pribadi Yao Chen seketika berubah dingin dan mencekam.Yao Chen langsung membuka matanya, mendorong tubuh Sima Honglian yang menindihnya secara lembut, dan bangkit dari tempat tidur. Matanya menyipit menatap jendela yang berguncang hebat.“Ada serangan!” desisnya.Sima Honglian dengan sigap berganti dengan jubah lengkap warna merah dan hitam. Di sisi lain, Putri Suci dan Sheng Meiyu turut mengenakan baju mereka, wajah kedua wanita itu masih memerah, tapi kini berganti dengan rona khawatir.“Aura macam apa ini …?” gumam Sheng Meiyu, napasnya tercekat.Yao Chen melangkah ke balkon kamar di lantai tujuh. Dari sana, pandangannya tertumbuk pada langit yang kini berwarna merah darah.Awan gelap

  • Pendekar Tanpa Wajah   568 - Bimbingan dari Istri Pertama

    “Perhatikan dengan baik apa yang akan aku lakukan. Ini pelajaran bagus untuk kalian.” Sima Honglian berkata pada dua madunya sebelum dia menurunkan celana tidur Yao Chen.Alangkah tegangnya Yao Chen ketika celana tipis warna putihnya diturunkan oleh istri pertamanya. Tapi ini bukan tegang pada area tertentu, melainkan tegang perasaan.Seumur hidupnya di Bumi, dia hanyalah pemuda lugu yang ramah, tapi pemalu jika itu berkaitan dengan wanita.Selama ini yang berhasil menggugah gairahnya akan wanita hanyalah Sima Honglian. Dengan Zhuge Ling pun itu merupakan keterpaksaan atas keinginan mendiang sang putri ketua Sekte Bilah Langit.“L-Lian Lian ….” Yao Chen menatap Sima Honglian.“Tenang saja, suamiku. Aku melakukan ini untuk kebaikanmu dan mereka. Tolong perlahan saja dengan mereka yang baru pertama kali ini dengan pria,” sahut Sima Honglian seraya mengedipkan satu mata dengan jenaka.Menelan salivanya, Yao Chen pun berusaha setenang mungkin. Gejolak perasaannya berusaha diredam. Dia har

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status