Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 295 - Memutilasi Garuda Nirwana

Share

295 - Memutilasi Garuda Nirwana

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-23 16:52:55

"Kau berani menghina Yang Mulia ini?!" geram Gao Long pada Garuda Nirwana.

Belum sempat Garuda Nirwana merespon, Gao Long sudah mengumpulkan energi murninya untuk diledakkan dan aura naga kuno semesta segera menindas semua hewan iblis di sana.

"A-apa? Kau ini ...." Garuda Nirwana merasakan lidahnya mendadak kelu. Bahkan dia nyaris mengompol di tempat.

Apalagi saat Gao Long memunculkan wujud aslinya meski hanya sebuah hologram transparan, namun itu cukup menutupi langit di atas mereka saat dia menggerakkan tubuhnya hilir-mudik di angkasa, menyebabkan semua hewan roh berlarian ketakutan.

Garuda Nirwana, Singa Gunung Gigi Pedang, hingga Kingkong Zirah Baja merasakan lutut mereka sudah selembek agar-agar.

Angin kencang bertiup dan langit menggelap. Sosok raksasa dan digdaya Gao Long meraung hingga menggetarkan langit. Meski begitu, hanya hewan roh dan Yao Chen saja yang bisa mendengar dan melihat semua kejadian tersebut.

"Le-level 5!" Garuda Nirwana meneguk salivanya. Itu sama artinya den
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   296 - Sayap yang Sangat Bernutrisi

    Keheningan yang mencekam menyelimuti area itu saat Gao Long mulai membakar sayap Garuda Nirwana menggunakan apinya yang dia atur sedemikian rupa. Untung saja Yao Chen selalu membawa bumbu bubuk beserta garam di cincin ruangnya.Aroma daging panggang memenuhi udara, membuat perut mereka bergemuruh meski pikiran mereka dipenuhi rasa bersalah. Sayap itu tergolong besar sehingga meski sudah dibagi-bagi, tetap saja porsinya berlimpah. "Makanlah," perintah Gao Long, menyodorkan potongan sayap yang sudah matang kepada Yao Chen.Dengan tangan gemetar, Yao Chen menerima potongan sayap sebesar paha sapi. Dia menatap Garuda Nirwana dengan pandangan meminta maaf sebelum menggigit daging itu."Maafkan aku," bisik Yao Chen pelan. Dia merasa gagal sebagai master. Tapi mau bagaimana lagi jika itu berkaitan dengan Gao Long?Kingkong Zirah Baja dan Singa Gunung Gigi Pedang juga mulai menyantap bagian mereka dengan berat hati. Garuda Nirwana hanya bisa memalingkan wajahnya, tidak sanggup melihat teman-

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Pendekar Tanpa Wajah   297 - Perampok Pil Ingin Merasakan Pil Pahitnya Sendiri

    Yao Chen berdiri, waspada. "Saudara-saudara sekalian, ada yang bisa kubantu?"Pemuda tinggi itu melangkah maju, senyum licik terkembang di wajahnya. "Tentu saja, Saudara Yao. Kami melihat kau baru saja menyelesaikan pemurnian pil tingkat 4 level sempurna. Sungguh prestasi yang mengagumkan!"Tentu saja Yao Chen bukan orang bodoh yang tidak memahami makna ucapan bernada tamak dari rekan murid itu. Dia semakin waspada."Terima kasih," jawab Yao Chen singkat.Mungkin sebaiknya dia pergi saja untuk menghindari hal yang tak dia inginkan. Ketika dia bangkit berdiri, salah satu dari mereka mengadang langkahnya."Jangan terlalu terburu-buru begitu, Yao Chen. Kenapa kita tidak berbincang dulu supaya akrab?" Orang itu berbicara.Mereka saling pandang dan sudah memahami keinginan pemimpin kelompok tanpa perlu kata-kata. "Nah, Yao Chen, sebagai sesama murid sekte, bukankah seharusnya kita saling mendukung?" lanjut si pemuda berkumis tebal yang menjadi pemimpin mereka. "Bagaimana kalau kau membagi

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-23
  • Pendekar Tanpa Wajah   298 - Mendekati Bahaya

    "Kumpulan laknat!" teriak Yao Chen, marah. Dia tau dia takkan terkena efek dari racun di belati yang menancap di tubuhnya karena ada Tasbih Semesta. Kemarahannya bangkit dikarenakan sikap tak tau diri mereka yang baru saja diampuni.Si kumis tebal tertawa sinis. "Kau pikir kami akan membiarkanmu pergi begitu saja setelah mempermalukan kami?"Yao Chen menghela napas berat. Dia tahu bahwa situasi ini telah mencapai titik tanpa kembali. Dengan berat hati, dia mengambil keputusan tegas."Kalian tidak memberiku pilihan lain," kata Yao Chen sembari mengedarkan kekuatan Tasbih Semesta untuk menetralkan racun.Dalam sekejap, pertarungan kembali pecah. Kali ini, Yao Chen tidak menahan diri. Dia melesat ke arah si kumis tebal, pedangnya berkilat dalam cahaya redup gua."Pemotong Jiwa!" teriak Yao Chen.Pedangnya menembus pertahanan si kumis tebal, mengakhiri hidupnya seketika."Krrghh!" Si kumis tebal merasakan setengah tenggorokannya sudah tertebas, darah mencuat bagaikan air mancur. Ketiga r

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Pendekar Tanpa Wajah   299 - Pengkhianatan yang Terlalu Dini

    'Senior keparat!' umpat Yao Chen dalam hatinya. 'Jadi kau ingin aku melawan hewan sekuat itu?'Yao Chen dan Yan Fei masih bersembunyi di balik rerimbunan tepi danau, mengamati naga banjir yang mengapung di tengah air. Di antara lilitan tubuh naga itu, Yao Chen melihat kilatan biru terang, tentunya itu sebuah fragmen yang dipenuhi aura kekuatan elemen air."Itu targetnya," bisik Yan Fei, matanya terfokus pada fragmen tersebut. "Kita harus mendapatkannya."Ingin sekali Yao Chen mundur dan mengulang waktu sehingga dia bisa menolak permintaan Yan Fei. Namun, harga dirinya mencegahnya memikirkan itu. Dengan cepat dia merasakan ketegangan di udara. "Jadi, apa rencananya, Senior?"Yan Fei menoleh ke arah Yao Chen, senyum tipis terbentuk di bibirnya. "Kau akan memancing naga itu, mengalihkan perhatiannya. Aku akan mencari celah untuk merebut fragmen air itu. Setelah aku mendapatkannya, aku pasti akan membantumu menghadapi naga itu."Meskipun ragu, Yao Chen mengangguk setuju. Ini sudah merupa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Pendekar Tanpa Wajah   300 - Persekutuan Tak Terduga

    Sebuah tembakan air bagaikan meriam memuntahkan isinya pun melesat keluar dari moncong naga, begitu kuat hingga membelah permukaan danau. Yao Chen hampir tidak punya waktu untuk bereaksi."Perisai Api Petir!" Yao Chen berteriak, menggabungkan kekuatan pedang dan cambuknya untuk membentuk perisai.Tembakan meriam air itu menghantam perisai Yao Chen dengan dahsyat. Kekuatannya begitu besar hingga mendorong Yao Chen ke belakang cukup jauh, menciptakan ombak besar di danau."Sungguh kekuatan yang mengerikan," gumam Yao Chen, merasakan lengannya gemetar akibat menahan serangan.Naga banjir tidak memberi Yao Chen kesempatan untuk bernafas. Dia kembali menembakkan meriam air, kali ini dalam bentuk peluru-peluru air yang melesat cepat."Tak bisa semudah itu, tuan naga!" Yao Chen berseru, tubuhnya berputar dengan lincah menghindari peluru-peluru air itu.Beberapa peluru berhasil dia potong dengan pedangnya, menciptakan uap panas yang mengepul di udara. Namun, satu peluru lolos dari pertahanann

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-24
  • Pendekar Tanpa Wajah   301 - Jimat di Saat-Saat Akhir

    Yao Chen melesat maju, pedang apinya terayun dengan cepat ke arah Yan Fei. Namun, seniornya itu dengan mudah menangkis serangan tersebut menggunakan perisai air."Terlalu lemah, junior!" ejek Yan Fei, sebelum melancarkan serangan balik berupa tombak-tombak air yang melesat ke arah Yao Chen.Yao Chen berguling ke samping, menghindari serangan itu. "Kingkong, serang dari kiri!" teriaknya.Kingkong Zirah Baja mengaum dan menyerang Yan Fei dari sisi kiri. Namun, Yan Fei berhasil menahan pukulan kuat itu dengan dinding air tebal."Kalian tidak mengerti," Yan Fei berkata sambil tertawa. "Kekuatan fragmen ini tak tertandingi!"Sementara itu, naga banjir yang melemah berusaha bangkit. "Aku ... aku masih bisa bertarung," desisnya lemah.Yao Chen mengangguk pada naga itu. "Kita harus bekerja sama untuk mengalahkannya."Yan Fei menggelengkan kepalanya. "Kalian bertiga melawanku? Tetap saja tidak akan cukup!"Dengan gerakan tangannya, Yan Fei menciptakan gelombang air raksasa yang menerjang ke ar

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Pendekar Tanpa Wajah   302 - Menolak Naga Banjir Menjadi Hewan Terkontraknya

    Karena sudah tersudut begini, maka Yao Chen tak punya pilihan selain mengeluarkan api murni dia.Swoosshh!Api murni langsung melahap jimat peledakan di tangan Yan Fei, sekaligus melahap Yan Fei itu sendiri."Arghh! Sialan, kau, Yao Chen! Terkutuk kau! Arghh!" jerit Yan Fei sebelum dia berubah menjadi abu.Namun, rupanya fragmen air yang di dalam tubuh Yan Fei tidak terlahap api murni. Sepertinya Tasbih Semesta mengetahui bahwa Yao Chen tak ingin fragmen air itu musnah."Tuan Naga, ini fragmenmu." Yao Chen meraih benda yang berkilauan dengan pijar warna biru terang ke naga banjir.Tidak terkira bersuka citanya naga banjir. Tapi dia dengan cepat teringat sesuatu."Ini ... aku sudah tidak berhak atas benda ini lagi." Naga banjir menggeleng, urung menerima fragmen air di tangan Yao Chen.Heran dengan penolakan naga banjir, Yao Chen bertanya, "Kenapa? Bukankah kau membutuhkan ini?"Naga banjir menghela napas sejenak.Lalu dia bicara, "Tadinya aku memang berharap bisa mendapatkannya lagi,

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25
  • Pendekar Tanpa Wajah   303 - Menamai Mereka

    "Gao Long, kenapa marah dan melotot selebar itu padaku? Kau tak takut bola matamu menggelinding keluar?" goda Yao Chen dengan sikap tanpa rasa bersalah.Gao Long sudah hendak menyemburkan kata-katanya, tapi Yao Chen sudah lebih dahulu berbicara lagi."Aku tak akan menerima dia menjadi hewan terkontrakku kalau dia terlalu bersopan-santun padaku seperti tadi." Yao Chen memberikan alasannya.Kini mata Gao Long memicing dengan dahi berkerut karena herannya. Naga banjir pun demikian."Dengar, naga banjir, kau tak perlu memanggilku dengan sebutan setinggi tadi. Cukup panggil aku Yao Chen, aku sudah puas. Dan di sini aku ingin mengajakmu sebagai patner, bukan majikan dan budak. Kita bisa bertumbuh bersama nantinya. Kalau kau mau, maka aku bersedia menerimamu." Ini penjelasan Yao Chen selengkapnya.Mendengar apa yang dituturkan Yao Chen, naga banjir termangu sejenak, tidak menyangka di dunia ini ada manusia semacam Yao Chen.Padahal, bagaimana selama ini manusia memperlakukan hewan roh? Jikal

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-25

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   538 - Pertemuan Dua Wanita yang Menegangkan

    Yao Chen masih dalam pelukan Sima Honglian ketika pintu kamarnya diketuk dengan sopan. Sebelum sempat merespons, pintu terbuka, dan masuklah Putri Suci dengan langkah tenang dan penuh wibawa.Gaun putihnya yang panjang melambai lembut, dan aura kalemnya langsung memenuhi ruangan. Matanya yang jernih memandang Yao Chen dengan tatapan penuh makna, seolah-olah dia sudah menunggu momen ini sejak lama.Sima Honglian, yang masih memeluk Yao Chen, segera melepaskan pelukannya dan menatap Putri Suci dengan tatapan yang sedikit berbahaya.“Nah, Chen, lihat! Calon istrimu sudah datang,” ujarnya dengan nada yang terdengar manis, tetapi ada sedikit sengatan di baliknya. Matanya berkilat, seolah-olah sedang menguji reaksi Yao Chen.Yao Chen, yang masih lemah, mencoba duduk tegak. Dia memandang Putri Suci, lalu menoleh ke Sima Honglian. “Lian Lian, ini…” ujarnya, mencoba mencari kata-kata yang tepat.Dia merasa bahwa situasi ini bisa menjadi sangat rumit.Putri Suci dengan sikap tenangnya, memberi

  • Pendekar Tanpa Wajah   537 - Kuasa Pedang Keseimbangan

    “Pedang itu ….”Suasana pertempuran yang kacau balau tiba-tiba berhenti sejenak. Semua mata tertuju pada Yao Chen, yang kini berdiri tegak di tengah medan perang.Di tangannya, sebuah pedang raksasa berwarna perak kehitaman bersinar dengan cahaya misterius. Hawa menindas yang keluar dari pedang itu membuat udara di sekitarnya terasa berat, seolah-olah dunia sedang menahan napas.Pedang Keseimbangan telah muncul.“Itu … itu mustahil!” Raja Phoenix, yang sebelumnya begitu angkuh, kini terkesiap. Matanya membelalak, mengenali pedang yang hanya pernah dia dengar dari legenda leluhurnya ribuan tahun silam. “Pedang Keseimbangan … pedang yang digunakan Kaisar Manusia untuk menyeimbangkan dunia manusia dan siluman. Bagaimana bisa ada di tangan bocah ini?!”Gongsun Huojun dan Gongsun Weiyan, ayah dan kakek Yao Chen, juga terpaku. Keduanya saling memandang, tak percaya dengan apa yang mereka lihat.“Chen’er … kau … kau memiliki Pedang Keseimbangan?” Gongsun Huojun berbisik, suaranya gemetar anta

  • Pendekar Tanpa Wajah   536 - Tubuhnya Kian Hancur Menyedihkan

    “Chen’er! Hentikan!” Gongsun Huojun berteriak membawa kecemasan saat melihat kondisi putranya.Saat ini, kulit Yao Chen sudah hitam legam. Ada banyak retakan di sekujur kulitnya sehingga warna merah darahnya terlihat kontras dan mengerikan, ditambah putih tulang yang terlihat di beberapa bagian lengannya.Itu masih ditambah dengan mencuatnya beberapa tulang hitam di lengan dan punggungnya. Saat ini, Yao Chen memang terlihat mengerikan sekaligus menyedihkan ketika dagingnya mulai meleleh.“Hmph! Mau apa kalian, manusia picik?!” seru Yao Chen ke ayah dan kakeknya yang mendekat.Raja Phoenix melayang dan termangu di udara melihat dua dedengkot Gongsun membawa pasukan Tanah Sucinya. Apakah memang harus terjadi peperangan antara mereka?“Chen’er! Ayah meminta maaf jika Ayah kurang melindungi istrimu. Tolong berhenti dan kita pulang bersama istrimu juga.” Gongsun Huojun mengiba ke putra kebanggaannya.Dia tak ingin bibit hebat tubuh Asura menjadi sia-sia jika Yao Chen mati. Yao Chen harus t

  • Pendekar Tanpa Wajah   535 - Asura Gelap Vs Raja Phoenix

    “Burung sialan! Mati saja!” teriak Yao Chen ketika dia melesat memburu ke Raja Phoenix.BOOOMM!Serangan telapak tangannya menebas udara, membelah ruang!Namun .…"Hmph! Manusia sombong!" Raja Phoenix mengangkat satu jari.KLAAANG!Serangan Yao Chen tertahan!Gelombang energi meledak ke segala arah, menghancurkan lebih banyak bangunan di istana! Prajurit siluman burung mulai berdatangan, tapi mereka seakan mengantarkan nyawa saja saat terkena ledakan itu.Meski begitu, Raja Phoenix tetap tak tergoyahkan."Menarik." Mata Raja Phoenix berkilat tajam. "Meskipun tubuhmu mulai hancur, kau masih mencoba melawanku?!"Yao Chen yang sudah dikuasai jiwa Asura sebanyak 80 persen lebih, makin bersikap arogan."KAU AKAN MATI DI SINI, BURUNG BESAR!" teriak Yao Chen dalam kesadaran Asura.DHUAARR!Pertempuran tingkat dewa dimulai.Yao Chen melesat seperti bayangan, serangannya brutal dan tanpa belas kasihan. Api murninya mulai tak terkendali saat melahap banyak prajurit istana Kerajaan Phoenix, meni

  • Pendekar Tanpa Wajah   534 - Kegilaan Asura Gelap

    "Energi mengerikan ini ...!?" Hong Tian mundur selangkah, wajahnya pucat.Yao Chen telah berubah menjadi Asura Gelap yang menakutkan!Dengan satu langkah, dia menghilang.BOOOM!“Arghh!”Tiba-tiba, salah satu pangeran terlempar ke udara!Yao Chen muncul di belakangnya, tinju apinya menghantam dada pangeran itu hingga tubuhnya melayang jauh menembus dinding istana!KRAAAKKK!Tulangnya patah seketika!Para pangeran lainnya terkejut!"Serang!"Mereka mencoba melancarkan serangan serentak!Namun ....Yao Chen kini bergerak terlalu cepat.Dengan Kekuatan Hukum Ruang, dia melintasi medan perang seperti bayangan hitam yang membara. Tubuh Asura Gelapnya benar-benar mengakselerasi pergerakannya jauh lebih cepat dari yang dia bayangkan."Musnahlah!"Dengan satu tebasan tangan kosong berselimutkan energi petir bercampur api hitam kemerahan dari Asura Gelap, Yao Chen mengakibatkan dua pangeran terhantam ke tanah dalam keadaan mengenaskan!Petir dan api neraka membakar tubuh mereka hingga asap hit

  • Pendekar Tanpa Wajah   533 - Terdesak Parah

    “Lian Lian ….”Tubuh Yao Chen terasa berat. Nafasnya memburu. Setelah tiga pertarungan sengit sebelumnya, kekuatannya mulai terkikis.Meskipun Gao Long telah membantunya dengan suplai energi, tetap saja, tubuhnya mulai melemah.“Chen!”Di sisi lain, Sima Honglian berdiri gagah, rambut merahnya berkibar liar di tengah kobaran api phoenix raksasa.Di sekeliling mereka, enam pangeran kerajaan Phoenix telah mengepung, dengan Hong Tian berdiri paling depan, matanya penuh amarah."Manusia licik! Sekarang kami tau siapa kau sebenarnya!" Hong Tian menyeringai sinis, menatap Yao Chen dengan tatapan jijik."Dia alkemis yang diangkat oleh Adik Yufan?! Jadi kau penyihir sampah yang suka menipu klan phoenix dengan sihir licikmu?!"Salah satu pangeran lainnya meludah ke tanah. "Hmph! Puih! Memuakkan! Manusia memang makhluk paling hina di dunia!""Kau hanya parasit yang memanfaatkan kekuatan Phoenix kami!"Mereka semua menatapnya dengan tatapan menghina, sementara Yao Chen tetap diam, menahan rasa l

  • Pendekar Tanpa Wajah   532 - Menghadapi Seluruh Keluarga Kerajaan Phoenix

    “Calon istri, pantatmu!” teriak kesal Sima Honglian.Sejak datang baik-baik ke Kerajaan Phoenix, dia langsung disekap dan dibatasi pergerakannya di Ruang Penyegelan yang memiliki formasi pengurung level tinggi yang tak bisa dia tembus.Dhaarrr!Ledakan dahsyat mengguncang Ruang Penyegelan saat tiga sosok bertarung dalam kecepatan tinggi!Yao Chen dan Sima Honglian bergerak seperti kilat, menyerang dari berbagai arah, tetapi Hong Tian menangkis semua serangan mereka dengan nyala api emasnya!Klaaang! Klaaang! Dhaaarr!Cahaya merah, biru, dan emas bersilangan di udara, menciptakan gelombang kejut yang menghancurkan pilar-pilar batu di sekitar mereka.Namun, di tengah pertarungan itu, Yao Chen mendadak terkejut! ‘Lian Lian ternyata sudah mencapai tahap itu!’Dari belakang tubuh Sima Honglian, sebuah figur phoenix raksasa mulai muncul.Bukan sekadar bayangan api … tapi seolah-olah makhluk itu hidup!"Lian Lian ... kau ...?" Yao Chen termangu.Dari sosok Kaisar Manusia dan Gao Long, dia me

  • Pendekar Tanpa Wajah   531 - Pertarungan Melawan Putera Mahkota Phoenix

    Suara ledakan mengguncang istana dalam. Dari luar, siluet seseorang melangkah dengan tenang ke dalam Ruang Penyegelan. Setiap jejak kakinya mengeluarkan panas yang membakar lantai batu.Yao Chen segera menoleh, pupil matanya menyipit. Aura lawan yang datang ini jauh lebih berbahaya dibandingkan Hong Weijian!Pria itu mengenakan jubah merah keemasan dengan sulaman api phoenix yang berkilauan. Rambutnya panjang berwarna merah gelap, dan di antara alisnya terdapat tanda berbentuk nyala api. Tatapannya tajam, penuh kepercayaan diri."Pangeran Hong Tian!" Sima Honglian bergumam pelan di dalam segel.Yao Chen langsung paham. Pasti ini putra tertua Kaisar, pewaris utama Tahta Kerajaan Phoenix!Hong Tian menatap sekilas ke arah adiknya yang terkapar tak berdaya, lalu beralih ke Yao Chen.“Kau mengalahkan adikku dalam waktu singkat. Aku akui, kau punya kemampuan.” Suaranya tenang, tapi penuh tekanan yang menyesakkan.Yao Chen mengepalkan tinjunya. Angin di sekelilingnya mulai berputar, kilatan

  • Pendekar Tanpa Wajah   530 - Pangeran Kerajaan Mengadang

    Yao Chen langsung berbalik, matanya menyipit penuh kewaspadaan.Pangeran berjubah ungu itu melangkah ke dalam Ruang Penyegelan dengan tenang, tetapi tekanan aura yang dia pancarkan seperti gunung yang menekan."Aku tak tahu dari mana bocah sepertimu mendapatkan keberanian untuk menyusup ke tempat ini, tapi kau sudah terlalu jauh." Suaranya rendah, berisi ancaman dingin.Yao Chen tetap tenang. Matanya melirik cepat ke arah Sima Honglian yang masih terperangkap di dalam formasi. Butuh waktu dan tenaga untuk menghancurkannya, dan sekarang ada ancaman besar di hadapannya.“Siapa kau?” tanya Yao Chen, meskipun dia sudah bisa menebak jawabannya.Pangeran itu tersenyum tipis, tetapi sorot matanya penuh dengan kesombongan. “Hong Weijian, putra kedua dari Kaisar. Dan kau … hanyalah seorang penyusup bodoh yang akan mati di tempat ini.”Swoosshh!Dalam sekejap, Hong Weijian menghilang dari tempatnya. Yao Chen tak sempat bereaksi sebelum tinju yang dipenuhi Qi Bumi menghantam dadanya!Buuummm!Tu

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status