Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 276 - Aku Akan Membunuh Yao Chen

Share

276 - Aku Akan Membunuh Yao Chen

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-07-12 17:18:19

Yao Chen, yang masih mengenakan topeng emasnya, terkejut dengan kedatangan tiba-tiba ini. Dia berusaha tetap tenang meski jantungnya berdebar kencang.

"Ketua Zhuge," Yao Chen membungkuk hormat, berusaha menenangkan situasi, "Saya tidak menyembunyikan Nona Zhuge Ling. Saya bahkan tidak tahu di mana dia berada sekarang."

Namun, Zhuge Yang tampaknya tidak puas dengan jawaban itu. Energi spiritual yang kuat mulai berputar di sekitarnya, membuat udara di sekitar mereka terasa berat. Yao Chen tercekik.

"Jangan berbohong padaku, anak muda!" Zhuge Yang berteriak, "Zhuge Ling menghilang sejak kemarin, dan orang menyaksikan dia pergi ke sini!"

Tepat saat situasi semakin tegang, Sima Honglian muncul di antara mereka. "Ketua Zhuge," suaranya tenang namun penuh wibawa, "Ada apa ini? Mengapa Anda menyerang murid saya?"

Yao Chen merasa lega dengan kehadiran gurunya, tapi dia tahu bahwa masalah ini masih jauh dari selesai. Dia harus berhati-hati dalam setiap kata dan tindakannya, atau situasi ini bis
Lanjutkan membaca buku ini secara gratis
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi
Bab Terkunci

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   277 - Area Suci di Sekte

    Zhuge Ling terkesiap, wajahnya memucat. “Ka-kakek tau ….”Betapa terkejutnya Zhuge Ling. Kakeknya mengetahui dia dan Yao Chen? Sebanyak apa? Seketika dia merasa merinding.“Tentu saja aku tau!” Mata Zhuge Yang melotot menatap cucunya sambil menampilkan sosok berwibawanya dengan dagu terangkat. "Apa kau pikir kakekmu sebodoh keledai?"Kalau sudah begini, bukankah dia akan membahayakan Yao Chen? Zhuge Ling tak menyangka kakeknya akan mengetahui secepat itu. Mendadak saja dia menyesali semua yang terjadi antara dia dan Yao Chen."Kakek … Kakek tidak akan berani ...."Zhuge Ling menggelengkan kepalanya berulang kali. Apakah dia sudah menyeret Yao Chen dalam bahaya?"Kau pikir kakek main-main?" Zhuge Yang menatap tajam. "Kakek adalah Ketua Sekte Bilah Langit. Nyawa seorang murid biasa seperti Yao Chen tidak ada artinya jika dibandingkan dengan masa depan keluarga Zhuge kita."Air mata mulai mengalir di pipi Zhuge Ling. Dia terjebak dalam dilema yang mengerikan. Di satu sisi, dia tidak ingi

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-12
  • Pendekar Tanpa Wajah   278 - Penjelasan Lebih Mendalam

    Malam usai makan bersama, Sima Honglian mengajak Yao Chen duduk di gazebo kecil di dekat tempat latihan. Wajahnya serius saat dia mulai menjelaskan."Xiao Chen, dengarkan baik-baik. Aku akan menjelaskan mengenai Dunia 100 Surga dan Neraka." Sima Honglian memulai. "Seperti yang kukatakan sebelumnya, itu adalah area suci Sekte Bilah Langit yang hanya bisa diakses setiap 100 tahun sekali."Yao Chen mengangguk, mendengarkan dengan seksama."Ada aturan ketat untuk memasuki dunia itu," lanjut Sima Honglian. "Hanya mereka yang memiliki usia tulang di bawah 100 tahun yang diizinkan masuk."Dari sana, Yao Chen paham bahwa yang diharapkan mendapatkan kesempatan adalah para generasi muda sekte."Apa yang membuat tempat ini begitu istimewa, Guru?" tanya Yao Chen penasaran.Dia tak sabar menanti datangnya hari itu.Sima Honglian tersenyum misterius. "Di dalam Dunia 100 Surga dan Neraka, tersimpan berbagai harta karun yang tak ternilai harganya. Ada banyak pusaka kuno, obat-obatan langka, dan yang

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-12
  • Pendekar Tanpa Wajah   279 - Kehebatan Mata Air Pusat Dunia

    Yao Chen mengangguk perlahan, mencerna informasi yang baru saja diterimanya. Tiba-tiba, sebuah pertanyaan muncul di benaknya."Guru," Yao Chen mulai bertanya, "Aku teringat saat mengikuti Kompetisi 3 Sekte dulu. Di Sekte Matahari Merah, ada Kolam Naga tempat aku berendam. Apakah Mata Air Pusat Dunia ini mirip dengan Kolam Naga itu?"Sima Honglian tersenyum mendengar pertanyaan muridnya. Dia mengangguk pelan sebelum menjawab."Ah, Kolam Naga di Sekte Matahari Merah memang terkenal," ujar Sima Honglian. "Tapi Xiao Chen, ketahuilah bahwa manfaat dari Mata Air Pusat Dunia jauh lebih besar dibandingkan Kolam Naga."Yao Chen mengerutkan dahinya, "Seberapa besar perbedaannya, Guru?"Sima Honglian melanjutkan penjelasannya, "Kolam Naga memang luar biasa dan bisa meningkatkan kultivasi dengan cepat. Tapi Mata Air Pusat Dunia ... itu adalah sesuatu yang berbeda level sepenuhnya.""Bayangkan," lanjutnya, "jika Kolam Naga bisa membuatmu melompat satu tingkat kultivasi, maka Mata Air Pusat Dunia b

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Pendekar Tanpa Wajah   280 - Fakta Sesungguhnya dari Alam Herbal Murni

    Yao Chen masih berusaha mengendalikan dirinya sementara Li Yaren tersenyum geli melihat situasi ini."Kak Li," Yao Chen berbisik, "apa ini ... baik-baik saja?"Dia tak mau terjadi kesalahpahaman antara mereka hanya gara-gara Lv Yin.Li Yaren terkekeh pelan. "Adik Yao, peri kuno memiliki pemahaman yang berbeda tentang kesopanan. Bersabarlah."Lv Yin akhirnya menyadari ketidaknyamanan Yao Chen, dia menjentikkan jarinya dengan anggun. Seketika, tubuh indahnya terbalut selapis kain tipis transparan yang berkilau lembut seperti kabut pagi."Apakah ini lebih baik, Tuan Yao?" tanya Lv Yin dengan polosnya. "Hanya ini yang kumiliki sebagai sesuatu yang kalian sebut pakaian."Keluar desahan lirih dari mulut Yao Chen. Memang masih terlihat meski tidak sejelas sebelumnya. Setidaknya ini sudah lebih baik.Yao Chen mengangguk cepat, masih sedikit gugup. "I-iya, ini jauh lebih baik. Terima kasih, Nona Lv Yin."Ketika Yao Chen melirik singkat ke Li Yaren, dia melihat pria itu malah bersikap santai sa

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Pendekar Tanpa Wajah   281 - Gangguan Di Yuxian

    Yao Chen mengangkat wajahnya dari pekerjaannya, senyum hangat muncul saat melihat gurunya. Dia merasakan debaran halus di dadanya, perasaan yang selalu dia simpan rapat-rapat."Aku baik-baik saja, Guru. Terima kasih atas perhatian Anda," jawab Yao Chen sopan.Menyadari tatapan lembut gurunya, Yao Chen memutuskan untuk membuka diskusi agar Sima Honglian merasa dihargai kehadirannya."Guru, aku menemukan beberapa tanaman herbal yang menarik dari Alam Herbal Murni. Mungkin Guru bisa memberikan pandangan tentang cara terbaik mengolahnya?"Sima Honglian tersenyum, senang dengan inisiatif muridnya. Dia melangkah mendekat, mengamati herbal-herbal di atas meja."Ah, ini Bunga Embun Fajar. Sangat langka dan memiliki khasiat luar biasa untuk memperkuat meridian," ujar Sima Honglian sambil mengangkat sebuah bunga berwarna keperakan dan mencium aromanya untuk memastikan jawabannya sendiri.Yao Chen mendengarkan dengan seksama, mencatat setiap detail yang diberikan gurunya. Malam itu berlanjut den

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-15
  • Pendekar Tanpa Wajah   282 - Pertarungan yang Membangkitkan Kesenangan

    Di Yuxian tersenyum puas. "Bagaimana rasanya, hah? Itu hukuman untuk pengecut sepertimu!"Dengan napas terengah-engah, Yao Chen berbalik menghadap Di Yuxian. "Kau ... sudah puas?"Meskipun kesakitan, Yao Chen berusaha menjaga nada suaranya tetap tenang. Dalam hati, dia bersyukur karena rencananya berhasil.Di Yuxian tertawa mengejek. "Untuk saat ini, ya. Tapi ingat, ini belum berakhir!"Memanfaatkan momen kepuasan Di Yuxian, Yao Chen mengangguk singkat. "Kalau begitu, saya permisi."Tanpa menunggu balasan, Yao Chen segera berlari meninggalkan tempat itu, menahan rasa sakit yang mulai menjalar di tubuhnya.'Aku akan hitung ini sekalian untukmu nanti, Di Yuxian keparat!' geram Yao Chen saat membatin. 'Sudah berulang kali kau cari gara-gara denganku. Berulang kali kau ingin membunuhku meski tak tau aku memakai raga Wu Zaochen.' Sementara itu, Di Yuxian masih berdiri di tempatnya, menatap kepergian Yao Chen dengan seringai puas di wajahnya, tidak menyadari bahwa dia baru saja jatuh ke da

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Pendekar Tanpa Wajah   283 - Tawaran untuk Kingkong Zirah Baja

    'Huft! Kera yang tangguh!' batin Yao Chen.Dia dan Kingkong Zirah Baja saling menatap, keduanya terengah-engah namun tidak ada yang menunjukkan tanda-tanda menyerah."Kau memang luar biasa," ujar Yao Chen, mengusap darah di sudut bibirnya. "Tapi aku juga belum mengeluarkan semua yang kumiliki."Kingkong meraung sebagai jawaban, suaranya menggetarkan tanah di sekitar mereka."Groaarhhh!" Suara Kingkong itu menggema jauh di radius puluhan meter.Tiba-tiba, Kingkong menghantamkan kedua tangannya ke tanah, menciptakan gelombang kejut yang melesat ke arah Yao Chen."Pelindung Angin!" seru Yao Chen.Dia menciptakan pusaran angin yang mengangkat tubuhnya, menghindari serangan Kingkong.Dari udara, Yao Chen melancarkan serangan balik. "Hujan Badai Elektrik!"Ribuan tetes air bermuatan listrik menghujani Kingkong. Makhluk raksasa itu mengerang kesakitan, namun zirah bajanya masih melindunginya dari kerusakan fatal."Roaarhh!"Kingkong melompat tinggi, berusaha menangkap Yao Chen di udara."Tid

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16
  • Pendekar Tanpa Wajah   284 - Rekan Baru

    Mendengar ini, Kingkong Zirah Baja tertawa keras, suaranya menggetarkan pepohonan di sekitar. "Ha ha ha! Astaga! Hah! Kau? Membantu aku? Bocah Tingkat 5 puncak sepertimu? Ha ha ha!" Dia terus tertawa mencemooh Yao Chen.Yao Chen mengerutkan kening di balik topengnya, merasa sedikit terhina namun tetap berusaha tenang.Gao Long, melihat situasi ini, segera menyela, "Jangan remehkan dia, bocah besar! Bocah kecil di depanmu itu mencapai tingkat 5 puncak kurang dari dua tahun."Mendengar ucapan Gao Long, dahi Kingkong Zirah Baja berkerut."Kurang dari dua tahun? Tapi bukankah itu masih terlalu lama untuk—" Kingkong mulai mengejek, namun Gao Long memotongnya.Tidak, baginya itu masih sangat biasa. Apa yang perlu dibanggakan?"Kau belum mendengar semuanya, bocah besar. Sebelumnya, tubuhnya dibuat cacat parah dan hanya memiliki kultivasi di Tingkat 2."Gao Long dengan santainya menyebut kingkong itu sebagai bocah besar. Itu karena dia yakin dirinya jauh lebih tua dari si kingkong.Mendengar

    Terakhir Diperbarui : 2024-07-16

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   582 - Raja Iblis Cantik

    Asap darah belum sepenuhnya hilang ketika Mo Gu — Raja Iblis berkepala botak — akhirnya menyadari bahwa kakaknya, Raja Iblis Mo Yang, benar-benar telah dibakar habis oleh api mengerikan milik Yao Chen.“K-Kau ... KAU MEMBUNUH KAKAKKU!!!” raungnya, suara parau, gemetar antara amarah dan ketakutan.Wajahnya pucat, matanya liar menatap jasad hangus yang tak lagi menyerupai makhluk hidup.“Tidak! Ini belum waktunya! Aku harus pergi dari sini! Aku harus membalasnya suatu hari nanti!”Tanpa ragu, Mo Gu menghantam tanah dengan teknik iblis pelarian, membelah udara dan membuka celah dimensi.Namun suara dari belakang membuat darahnya membeku."Kamu pikir bisa seenaknya muncul dan kabur di hadapanku?"Langkah kaki bergema, disusul aura iblis menyelimuti tanah seperti malam menelan siang."Dasar anjing busuk!" bentak Yao Chen.Tubuhnya masih dalam Mode Asura Neraka, namun kini tampak goyah. Asap hitam mengepul dari punggungnya, darah mengalir deras dari hidung dan telinganya.Tubuh Tingkat 8-ny

  • Pendekar Tanpa Wajah   581 - Dua Raja Iblis

    “Bocah cari mati!” teriak salah salah satu Raja Iblis bernama Mo Yang. sambil dia membuat segel tangan dan memunculkan anak buahnya dari ruang hampa yang dia robek.Segera anak buah itu beterbangan ke arah Yao Chen dan Putri Suci.“Biarkan saya yang meladeni mereka, Putra Suci.” teguh Putri Suci sambil memunculkan pedang esnya. “Anda fokus saja pada raja iblisnya.”Maka, Putri Suci mulai membantai belasan demi belasan anak buah Raja Iblis yang menyerbu ke arahnya.Langit mendadak bergetar ketika dua Raja Iblis melesat turun seperti meteor gelap, menghantam tanah dan menciptakan kawah selebar dua puluh zhang. Angin menghantam deras ke segala arah, menyapu pepohonan, meretakkan bebatuan, dan menghentikan napas sejenak.“Humph!” Raja Iblis Mo Yang berjubah ungu kelam, membawa trisula hitam yang tampak seperti ditempa dari tulang naga iblis.Dia turun seperti dewa kematian, menyisakan jejak badai hitam dan awan berdarah.“Lihat bagaimana kami berurusan denganmu, bocah keras kepala!” Satun

  • Pendekar Tanpa Wajah   580 - Kejam Tapi Layak

    “Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!

  • Pendekar Tanpa Wajah   579 - Jejak Palsu dan Gairah Pendendam

    “Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang

  • Pendekar Tanpa Wajah   578 - Reruntuhan Kota Hitam — Bayangan Sihir Darah

    “Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer

  • Pendekar Tanpa Wajah   577 - Mencari Informasi di Kota Oasis Besar

    “Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

Jelajahi dan baca novel bagus secara gratis
Akses gratis ke berbagai novel bagus di aplikasi GoodNovel. Unduh buku yang kamu suka dan baca di mana saja & kapan saja.
Baca buku gratis di Aplikasi
Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status