Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 277 - Area Suci di Sekte

Share

277 - Area Suci di Sekte

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-10-29 19:42:56

Zhuge Ling terkesiap, wajahnya memucat. “Ka-kakek tau ….”

Betapa terkejutnya Zhuge Ling. Kakeknya mengetahui dia dan Yao Chen? Sebanyak apa? Seketika dia merasa merinding.

“Tentu saja aku tau!” Mata Zhuge Yang melotot menatap cucunya sambil menampilkan sosok berwibawanya dengan dagu terangkat. "Apa kau pikir kakekmu sebodoh keledai?"

Kalau sudah begini, bukankah dia akan membahayakan Yao Chen? Zhuge Ling tak menyangka kakeknya akan mengetahui secepat itu. Mendadak saja dia menyesali semua yang terjadi antara dia dan Yao Chen.

"Kakek … Kakek tidak akan berani ...."

Zhuge Ling menggelengkan kepalanya berulang kali. Apakah dia sudah menyeret Yao Chen dalam bahaya?

"Kau pikir kakek main-main?" Zhuge Yang menatap tajam. "Kakek adalah Ketua Sekte Bilah Langit. Nyawa seorang murid biasa seperti Yao Chen tidak ada artinya jika dibandingkan dengan masa depan keluarga Zhuge kita."

Air mata mulai mengalir di pipi Zhuge Ling. Dia terjebak dalam dilema yang mengerikan. Di satu sisi, dia tidak ingi
Bab Terkunci
Membaca bab selanjutnya di APP

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   278 - Penjelasan Lebih Mendalam

    Malam usai makan bersama, Sima Honglian mengajak Yao Chen duduk di gazebo kecil di dekat tempat latihan. Wajahnya serius saat dia mulai menjelaskan."Xiao Chen, dengarkan baik-baik. Aku akan menjelaskan mengenai Dunia 100 Surga dan Neraka." Sima Honglian memulai. "Seperti yang kukatakan sebelumnya, itu adalah area suci Sekte Bilah Langit yang hanya bisa diakses setiap 100 tahun sekali."Yao Chen mengangguk, mendengarkan dengan seksama."Ada aturan ketat untuk memasuki dunia itu," lanjut Sima Honglian. "Hanya mereka yang memiliki usia tulang di bawah 100 tahun yang diizinkan masuk."Dari sana, Yao Chen paham bahwa yang diharapkan mendapatkan kesempatan adalah para generasi muda sekte."Apa yang membuat tempat ini begitu istimewa, Guru?" tanya Yao Chen penasaran.Dia tak sabar menanti datangnya hari itu.Sima Honglian tersenyum misterius. "Di dalam Dunia 100 Surga dan Neraka, tersimpan berbagai harta karun yang tak ternilai harganya. Ada banyak pusaka kuno, obat-obatan langka, dan yang

  • Pendekar Tanpa Wajah   279 - Kehebatan Mata Air Pusat Dunia

    Yao Chen mengangguk perlahan, mencerna informasi yang baru saja diterimanya. Tiba-tiba, sebuah pertanyaan muncul di benaknya."Guru," Yao Chen mulai bertanya, "Aku teringat saat mengikuti Kompetisi 3 Sekte dulu. Di Sekte Matahari Merah, ada Kolam Naga tempat aku berendam. Apakah Mata Air Pusat Dunia ini mirip dengan Kolam Naga itu?"Sima Honglian tersenyum mendengar pertanyaan muridnya. Dia mengangguk pelan sebelum menjawab."Ah, Kolam Naga di Sekte Matahari Merah memang terkenal," ujar Sima Honglian. "Tapi Xiao Chen, ketahuilah bahwa manfaat dari Mata Air Pusat Dunia jauh lebih besar dibandingkan Kolam Naga."Yao Chen mengerutkan dahinya, "Seberapa besar perbedaannya, Guru?"Sima Honglian melanjutkan penjelasannya, "Kolam Naga memang luar biasa dan bisa meningkatkan kultivasi dengan cepat. Tapi Mata Air Pusat Dunia ... itu adalah sesuatu yang berbeda level sepenuhnya.""Bayangkan," lanjutnya, "jika Kolam Naga bisa membuatmu melompat satu tingkat kultivasi, maka Mata Air Pusat Dunia b

  • Pendekar Tanpa Wajah   280 - Fakta Sesungguhnya dari Alam Herbal Murni

    Yao Chen masih berusaha mengendalikan dirinya sementara Li Yaren tersenyum geli melihat situasi ini."Kak Li," Yao Chen berbisik, "apa ini ... baik-baik saja?"Dia tak mau terjadi kesalahpahaman antara mereka hanya gara-gara Lv Yin.Li Yaren terkekeh pelan. "Adik Yao, peri kuno memiliki pemahaman yang berbeda tentang kesopanan. Bersabarlah."Lv Yin akhirnya menyadari ketidaknyamanan Yao Chen, dia menjentikkan jarinya dengan anggun. Seketika, tubuh indahnya terbalut selapis kain tipis transparan yang berkilau lembut seperti kabut pagi."Apakah ini lebih baik, Tuan Yao?" tanya Lv Yin dengan polosnya. "Hanya ini yang kumiliki sebagai sesuatu yang kalian sebut pakaian."Keluar desahan lirih dari mulut Yao Chen. Memang masih terlihat meski tidak sejelas sebelumnya. Setidaknya ini sudah lebih baik.Yao Chen mengangguk cepat, masih sedikit gugup. "I-iya, ini jauh lebih baik. Terima kasih, Nona Lv Yin."Ketika Yao Chen melirik singkat ke Li Yaren, dia melihat pria itu malah bersikap santai sa

  • Pendekar Tanpa Wajah   281 - Gangguan Di Yuxian

    Yao Chen mengangkat wajahnya dari pekerjaannya, senyum hangat muncul saat melihat gurunya. Dia merasakan debaran halus di dadanya, perasaan yang selalu dia simpan rapat-rapat."Aku baik-baik saja, Guru. Terima kasih atas perhatian Anda," jawab Yao Chen sopan.Menyadari tatapan lembut gurunya, Yao Chen memutuskan untuk membuka diskusi agar Sima Honglian merasa dihargai kehadirannya."Guru, aku menemukan beberapa tanaman herbal yang menarik dari Alam Herbal Murni. Mungkin Guru bisa memberikan pandangan tentang cara terbaik mengolahnya?"Sima Honglian tersenyum, senang dengan inisiatif muridnya. Dia melangkah mendekat, mengamati herbal-herbal di atas meja."Ah, ini Bunga Embun Fajar. Sangat langka dan memiliki khasiat luar biasa untuk memperkuat meridian," ujar Sima Honglian sambil mengangkat sebuah bunga berwarna keperakan dan mencium aromanya untuk memastikan jawabannya sendiri.Yao Chen mendengarkan dengan seksama, mencatat setiap detail yang diberikan gurunya. Malam itu berlanjut den

  • Pendekar Tanpa Wajah   282 - Pertarungan yang Membangkitkan Kesenangan

    Di Yuxian tersenyum puas. "Bagaimana rasanya, hah? Itu hukuman untuk pengecut sepertimu!"Dengan napas terengah-engah, Yao Chen berbalik menghadap Di Yuxian. "Kau ... sudah puas?"Meskipun kesakitan, Yao Chen berusaha menjaga nada suaranya tetap tenang. Dalam hati, dia bersyukur karena rencananya berhasil.Di Yuxian tertawa mengejek. "Untuk saat ini, ya. Tapi ingat, ini belum berakhir!"Memanfaatkan momen kepuasan Di Yuxian, Yao Chen mengangguk singkat. "Kalau begitu, saya permisi."Tanpa menunggu balasan, Yao Chen segera berlari meninggalkan tempat itu, menahan rasa sakit yang mulai menjalar di tubuhnya.'Aku akan hitung ini sekalian untukmu nanti, Di Yuxian keparat!' geram Yao Chen saat membatin. 'Sudah berulang kali kau cari gara-gara denganku. Berulang kali kau ingin membunuhku meski tak tau aku memakai raga Wu Zaochen.' Sementara itu, Di Yuxian masih berdiri di tempatnya, menatap kepergian Yao Chen dengan seringai puas di wajahnya, tidak menyadari bahwa dia baru saja jatuh ke da

  • Pendekar Tanpa Wajah   283 - Tawaran untuk Kingkong Zirah Baja

    'Huft! Kera yang tangguh!' batin Yao Chen.Dia dan Kingkong Zirah Baja saling menatap, keduanya terengah-engah namun tidak ada yang menunjukkan tanda-tanda menyerah."Kau memang luar biasa," ujar Yao Chen, mengusap darah di sudut bibirnya. "Tapi aku juga belum mengeluarkan semua yang kumiliki."Kingkong meraung sebagai jawaban, suaranya menggetarkan tanah di sekitar mereka."Groaarhhh!" Suara Kingkong itu menggema jauh di radius puluhan meter.Tiba-tiba, Kingkong menghantamkan kedua tangannya ke tanah, menciptakan gelombang kejut yang melesat ke arah Yao Chen."Pelindung Angin!" seru Yao Chen.Dia menciptakan pusaran angin yang mengangkat tubuhnya, menghindari serangan Kingkong.Dari udara, Yao Chen melancarkan serangan balik. "Hujan Badai Elektrik!"Ribuan tetes air bermuatan listrik menghujani Kingkong. Makhluk raksasa itu mengerang kesakitan, namun zirah bajanya masih melindunginya dari kerusakan fatal."Roaarhh!"Kingkong melompat tinggi, berusaha menangkap Yao Chen di udara."Tid

  • Pendekar Tanpa Wajah   284 - Rekan Baru

    Mendengar ini, Kingkong Zirah Baja tertawa keras, suaranya menggetarkan pepohonan di sekitar. "Ha ha ha! Astaga! Hah! Kau? Membantu aku? Bocah Tingkat 5 puncak sepertimu? Ha ha ha!" Dia terus tertawa mencemooh Yao Chen.Yao Chen mengerutkan kening di balik topengnya, merasa sedikit terhina namun tetap berusaha tenang.Gao Long, melihat situasi ini, segera menyela, "Jangan remehkan dia, bocah besar! Bocah kecil di depanmu itu mencapai tingkat 5 puncak kurang dari dua tahun."Mendengar ucapan Gao Long, dahi Kingkong Zirah Baja berkerut."Kurang dari dua tahun? Tapi bukankah itu masih terlalu lama untuk—" Kingkong mulai mengejek, namun Gao Long memotongnya.Tidak, baginya itu masih sangat biasa. Apa yang perlu dibanggakan?"Kau belum mendengar semuanya, bocah besar. Sebelumnya, tubuhnya dibuat cacat parah dan hanya memiliki kultivasi di Tingkat 2."Gao Long dengan santainya menyebut kingkong itu sebagai bocah besar. Itu karena dia yakin dirinya jauh lebih tua dari si kingkong.Mendengar

  • Pendekar Tanpa Wajah   285 - Memunculkan Gerbang Takdir

    Yao Chen mengangguk,"Tentu saja. Kau adalah rekanku sekarang, dan aku selalu menepati janjiku." Kingkong mengambil salah satu kristal, mengamatinya dengan seksama."Aku belum pernah melihat kristal inti sebanyak ini sekaligus."Mata si kingkong masih terkagum-kagum dengan tumpukan tinggi kristal inti di depannya."Nah, sekarang kau bisa menggunakannya untuk menaikkan kultivasimu," ujar Yao Chen. "Kalau masih kurang, aku akan memberikan metode lainnya, jangan khawatir."Kingkong menatap Yao Chen dengan pandangan baru."Kau benar-benar penuh kejutan, manusia. Mungkin keputusanku untuk menjadi rekanmu tidak salah."Yao Chen tertawa kecil, "Senang mendengarnya. Sekarang, mungkin lebih baik kau kembali ke kantong penyimpanan untuk menyerap esensi kristal ini dengan tenang."Kingkong mengangguk setuju. "Baiklah. Tapi ingat, jangan terlalu lama membiarkanku di dalam sana.""Tentu, tentu," Yao Chen meyakinkan.Dengan sekejap, Kingkong kembali ke dalam kantong penyimpanan hewan peliharaan. Y

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   498 - Dunia Seribu

    ‘Ini … ke mana ini?’ Yao Chen bertanya dalam hatinya.Dia seperti meluncur di air terjun, tapi mendaratnya bukanlah di tempat awal dia dibawa Bai Yuan.“Oh tidak! Apakah ini adalah Dunia Seribu?” Putri Suci bergumam lirih ketika kakinya sudah menapak di tanah di tempat antah berantah.Lingkungan di sana memang sama asri dan hijaunya seperti yang ada di alam Istana Dewa, hanya saja terasa berbeda.Yao Chen menoleh ke samping. “Dunia Seribu?” Dia belum mengetahui seluk-beluk di Istana Dewa.Bahkan dia tidak mengira akan ‘tergelincir’ ke dunia yang berbeda hanya karena terbang di dekat air terjun.Putri Suci mengangguk. “Konon jika kita tidak sengaja masuk ke alam yang serupa seperti Istana Dewa, itu artinya kita sedang berada di Dunia Seribu.”Meski manggut-manggut, Yao Chen masih bingung dan dia tetap mempertanyakan apa yang dia belum paham, “Lalu, Dunia Seribu, itu dunia macam apa?”Sambil mengobrol, mereka berjalan menyusuri tempat di sekitar.“Dunia Seribu merupakan dunia khusus, du

  • Pendekar Tanpa Wajah   497 - Rasa Penasaran Mendera Hati

    “Dia … ada garis keturunan di Kaisar Manusia?” Yao Chen kini mulai pening memikirkannya.Kenapa cobaan cinta begitu berat untuknya yang seorang amatir asmara? Dia ingin setia saja pada Sima Honglian, tapi kenapa banyak pihak yang tak ingin dia setia?“Bocah! Kalau memang dia memiliki darah keturunan bocah Kaisar Manusia ini, maka dia memang layak kamu perjuangkan!” Ditambah Gao Long yang ikut memanasi suasana.Yao Chen memijit pelipis, berpikir keras mengenai itu.Karena enggan memikirkan hal Putri Suci, maka Yao Chen memilih untuk berbicara mengenai hal lainnya.“Gao Long, kamu kenapa menginginkan pedang bobrok yang kemarin itu?” tanyanya.Gao Long terbang berputar di atas Yao Chen sambil dia berkata, “Bocah, kamu tidak tau apa-apa mengenai itu. Pedang yang kau katakan bobrok itu sebenarnya memiliki jiwa pedang.”Usai mengatakan demikian, Gao Long terkekeh dengan wajah mencurigakan.Yao Chen langsung saja curiga. “Jangan katakan jiwa pedangnya … seekor naga?”Setelah itu, Gao Long te

  • Pendekar Tanpa Wajah   496 - Putri Suci

    ‘Jadi dia adalah Putri Suci?’ Yao Chen memekik di hatinya.Matanya memindai Putri Suci dari atas hingga bawah. Wanita muda berpenampilan ala gadis 17 tahun.Putri Suci Istana Dewa bagaikan lukisan yang dilahirkan oleh kuas para dewa. Sosoknya yang anggun terlihat bagai bunga lotus yang mekar di atas kolam suci - begitu murni dan mempesona tanpa setitik noda.“Salam untuk Tuan Muda,” ucap Putri Suci sambil menatap sekejap pada Yao Chen sambil menekuk lututnya sedikit dengan gaya anggun seraya menundukkan pandangan.Sepasang matanya yang jernih mengingatkan Yao Chen pada bintang-bintang di langit malam musim gugur, berkilau dengan cahaya lembut yang menenangkan jiwa. Alisnya melengkung bagai bulan sabit tipis, menyempurnakan wajahnya yang oval bagai jade putih.“Ah! Salam untuk Putri Suci!” Yao Chen tersadar dan segera membalas salam itu sambil memberikan salam sojanya.Kulit Putri Suci seputih salju pertama di musim dingin, dengan rona merah alami di pipi yang mengingatkan pada kelopak

  • Pendekar Tanpa Wajah   495 - Hati Berdarah Bai Yuan

    “Sudah, cepat serahkan barangnya ke Tuan Muda kami!” Bai Yuan berkata dengan suara rendah dan terkesan tak sabar.Wajar jika dia merasakan hatinya berdarah-darah, karena keluarga besarnya di rumah membutuhkan uang itu untuk kebutuhan mereka.Hanya karena memandang Yao Chen adalah anak paling dinantikan Gongsun Huojun, maka Bai Yuan menahan rasa pedih di hatinya.“Terima kasih, Tuan Muda! Anda sungguh cerdas dengan berbelanja di kios ini.” Manajer kios menyambar kantong kulit dari Bai Yuan dan malah menoleh ke Yao Chen untuk bicara. “Barang-barang kami bermutu tinggi dan tidak akan mengecewakan. Anda bisa melihat-lihat dulu barang lainnya.”“Tidak perlu!” Bai Yuan terpaksa mengatakan demikian. Uang yang dibawanya terbatas, tak boleh sampai malu di kios seperti ini hanya karena tidak sanggup membayar. “Tidak perlu, terima kasih.”Yao Chen melirik Bai Yuan. Dia bisa berempati dengan apa yang dirasakan Bai Yuan. Tergambar jelas keengganan pengawalnya itu ketika menyodorkan batu kristal ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   494 - Barang Antik di Benua Atas Harganya Tidak Masuk Otak!

    “120 kristal tinggi setara dengan 10.000 kristal rendah?” Yao Chen mengulang sembari membelalakkan mata, kehilangan wibawa ketenangan ala tuan muda yang dia tunjukkan.Maka, bukankah dia membutuhkan 1.200.000 batu kristal rendah jika memang ingin membeli pedang itu?Lantas, dia dengan cepat menghitung berapa kekayaan dia saat ini.‘Aku cuma punya …. 27 ribu batu kristal rendah! Manajer sialan ini hendak memerasku? Memangnya harga pedang bobrok itu harus setinggi itu?! Orang-orang di benua atas sudah gila!’ maki Yao Chen dalam benaknya. ‘Padahal dengan hartaku sebanyak itu, aku tergolong orang kaya di benua rendah!’Bai Yuan melirik Yao Chen yang terlihat susah dan ragu. Hatinya meratap, seakan tau apa yang akan terjadi.“Terimalah ini.” Bai Yuan sedikit tak rela ketika dia mengeluarkan kantong kecil dari kulit ke manajer kios.Manajer kios tersenyum lebar menerima kantong kulit tersebut. Dia sudah bisa mendeteksi adanya 120 batu kristal tinggi di dalamnya. Tak kurang dan tak lebih!Ya

  • Pendekar Tanpa Wajah   493 - Privilege Tampan

    ‘Nona Besar Sheng? Sekte Langit Kudus? Aku tak paham dengan itu semua!’ Yao Chen berpikir.Alih-alih dia bertanya, Yao Chen justru berkata, “Pernikahan merupakan hal yang harus disepakati kedua belah pihak yang saling mencintai. Aku dan kamu adalah orang asing, bagaimana mungkin aku menikahi orang yang tidak aku kenal?”Ketika Nona Besar Sheng hendak bicara, Bai Yuan sudah lebih dahulu mengucapkan, “Nona Besar Sheng, mengenai pernikahan, akan kami diskusikan dulu dengan ketua kami. Mohon Anda bersabar menunggu jawabannya.”Bai Yuan membungkuk sambil bersoja ke Nona Besar Sheng. Wanita dengan harga diri setinggi itu pasti tak suka dipermalukan di depan umum. Tak heran dia menuntut pernikahan dari Yao Chen.‘Bukankah biasanya wanita dari klan Sheng, apabila mereka ditolak atau tidak menginginkan pernikahan dengan pria yang menyentuh mereka, tentunya mereka akan langsung membunuh pria tersebut. Tapi … tidak demikian dengan Tuan Muda Chen!’ pikir Bai Yuan.Bahkan Bai Yuan mulai memiliki a

  • Pendekar Tanpa Wajah   492 - Harus Menikahi sebagai Tanggung Jawab Moral

    “Apa maksudmu?” Yao Chen menyeru disertai raut muka bingung.Wanita itu kesal dengan jawaban Yao Chen dan justru memukul dada Yao Chen.Namun, Yao Chen lebih sigap dan bertahan dengan menyilangkan kedua lengan di depan dada, lalu terpental mundur dan ditahan Bai Yuan dari belakang.“Tuan Muda, Anda tidak apa-apa?” tanya Bai Yuan.Meski ucapan itu cukup pelan dari Bai Yuan, tapi rupanya masih terdengar jelas oleh si wanita dan juga beberapa lawannya tadi.Mata mereka membelalak singkat, menyiratkan keterkejutan. Bai Yuan adalah sosok ternama di kota Seribu Dewa. Dia dikenal sebagai tangan kanan Gongsun Huojun paling kuat. Meski tingkat kultivasinya hanya di Tingkat 15, tapi banyak yang meyakini lebih dari itu. Bahkan dia dirumorkan setara kuatnya dengan Gongsun Huojun itu sendiri.Kalau Bai Yuan sampai memanggil seorang pemuda dengan sebutan Tuan Muda, maka apa lagi selain pemuda itu merupakan keturunan keluarga Gongsun yang berharga. Warga Istana Dewa yang sangat dilindungi.“Aku tida

  • Pendekar Tanpa Wajah   491 - Sudah Menyentuh Terlalu Banyak

    “Itu tergantung kemampuanmu!” balas Yao Chen sambil mempersiapkan dirinya.Dalam sekejap, Yao Chen sudah bertarung melawan 10 orang sekaligus. Masing-masing dari mereka berada di Tingkat 10 dan Tingkat 11. Cukup merepotkan karena jumlahnya.“Ha ha! Dia hanya di Tingkat 8!” ejek salah satunya.“Tidak kusangka, Istana Dewa menyimpan murid sampah seperti dia!” balas kawannya.“Mungkin dia hanya tukang kuda di sana, tapi tetap saja dia harus mati di tanganku karena berasal dari Tanah Suci!” pekik yang tadi.Yao Chen menggunakan hukum kekuatan ruang beserta Teknik Langkah Hantu untuk menghindari serangan mereka sekaligus memberikan pukulan menggunakan api Gao Long yang disinkronisasikan dengan kekuatan elemen lainnya.“Arghh!”“Tidak!”“Urghh!”Secara bergantian, para penyerangnya tumbang, berjatuhan di tanah dan dalam keadaan menyedihkan. Mereka tidak mengira, bocah Tingkat 8 bisa mengurus mereka bersepuluh yang tingkat kultivasinya jauh di atas Yao Chen.Kenyataan macam apa ini?!Mereka

  • Pendekar Tanpa Wajah   490 - Kau Adalah Alasannya

    “Adik Keenam?” Yao Chen memanggil Nona Muda Yifei yang masih diam tanpa kata.Hanya tubuh gadis itu yang bergetar akibat menahan sesuatu. Yao Chen meyakini yang coba ditahan Nona Muda Yifei adalah emosi.Dengan tangan terkepal erat di atas meja, Nona Muda Yifei menatap Yao Chen sambil bicara, “Aku sama sekali tidak mengetahui mengenai apa yang kau tanyakan. Yang kutau hanyalah ayah tega membunuh kakakku yang masih 10 tahun dengan pukulan kejinya sehingga kakakku tak bertahan dan mati di depan mataku!”Air mata mulai meleleh jatuh di pipi Nona Muda Yifei. Bahkan dia sudah tidak lagi menggunakan panggilan hormatnya ke Yao Chen. Benar-benar sudah membuka wajah aslinya?Bibir Nona Muda Yifei bergetar sambil terus mengucurkan air mata yang tak bisa dibendung. “Dan kau adalah penyebab utamanya.”Mendengar penuturan Nona Muda Yifei, Yao Chen termangu diam. Mana pernah dia mengira bahwa dirinya merupakan alasan bagi Gongsun Huojun membunuh ketiga keturunannya sendiri! Memangnya apa kesalahan

DMCA.com Protection Status