Home / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 126 - Naik ke Tingkat 4 Tahap Awal

Share

126 - Naik ke Tingkat 4 Tahap Awal

Author: Gauche Diablo
last update Last Updated: 2024-04-23 23:55:42

“Sampai saat ini sudah ada 10 kemenangan di pihak kita, Guru.” Li Yaren memberikan jawaban ke Ximen Hugeng. “Hanya tinggal menunggu pertandingan Senior Luo Xiang.”

Ximen Hugeng mengangguk-anggukkan kepala.

Sementara itu, Yao Chen yang sudah dibaringkan dan menunggu pemulihan, jiwanya sedang berada di ruang dimensi jiwa.

“Bocah, kau terluka parah dan hampir saja nyawamu melayang.” Suara Gao Long bergema di sana.

Yao Chen membuka matanya. Sembari tetap duduk bersila dan melayang di dimensi tersebut, dia menatap ke manik transparan tempat embrio Gao Long bersemayam.

“Tetua sialan itu! Dia sengaja memukulku sangat keras dan berharap aku mati! Untung saja Tasbih Semesta melindungi aku sehingga nyawaku masih terselamatkan.” Yao Chen geram.

Masih teringat olehnya rasa sakit pukulan itu, hingga beberapa organ dalamnya bergetar dan nyaris berpindah dari tempatnya akibat kerasnya pukulan itu.

“Jangan khawatir, bocah. Nanti akan ada masanya kau bisa membalas pada si sialan itu.” Gao Long memberi
Continue to read this book for free
Scan code to download App
Locked Chapter

Related chapters

  • Pendekar Tanpa Wajah   127 - Misteri di Balik Nama Teknik Kultivasi Yao Chen

    “Aku senang skeali sudah naik ke Tingkat 4!” Yao Chen berseru gembira di ruang dimensi jiwa. “Rasanya lega, karena selama ini aku terus saja diremehkan hanya karena tingkatku.”Senyum Yao Chen belum pudar ketika dia merasa bangga pada dirinya sendiri atas pencapaian kultivasinya.“Apakah selama ini kau tertekan karena ejekan mereka mengenai tingkatmu, bocah?” tanya Gao Long dengan suara bergema di ruang dimensi jiwa.“Tentu saja karena aku masih manusia yang memiliki emosi dan perasaan. Sebagai lelaki, tentu saja aku tak nyaman jika diremehkan dan direndahkan.” Yao Chen sambil menatap ke manik tempat embrio Gao Long berada.Pikirannya mendadak saja kembali ke Bumi Indonesia, tempatnya dulu hidup. Ada rasa rindu pada ayah dan ibunya, bertanya-tanya apakah dia di dunia yang itu baik-baik saja atau dinyatakan mati?“Bocah, biar aku beritau padamu, tak perlu kau terganggu dengan ucapan-ucapan mereka mengenai tingkatmu. Yang terpenting adalah kekuatanmu. Cukup bungkam mereka dengan kemampu

    Last Updated : 2024-04-24
  • Pendekar Tanpa Wajah   128 - Perhatian Zhuge Ling

    “Kau ingin semua hukum di semesta menjadi milikmu, bocah?” Gao Long bertanya balik. “Apakah itu memungkinkan?” Yao Chen malah memberi pertanyaan lagi. Terdengar suara tawa membahana Gao Long memenuhi ruang dimensi jiwa. “Ha ha ha! Bocah, ambisimu sungguh tak tertahankan.” Lalu dia tertawa lagi. Yao Chen jadi bingung dan ada rasa malu terselip di benaknya. “Apakah aku terlalu … serakah kalau begitu?” Suara Yao Chen pelan dan menunjukkan keraguan saat mengatakan itu. “Ho ho ho … tidak. Aku justru senang kau memiliki antusiasme menginginkan semua hukum semesta untuk kau kuasai.” Gao Long kemudian berdehem setelah menyudahi tawanya. “Tapi kukatakan padamu, bocah, hanya hukum yang cocok bagi seseorang saja yang bisa digapai, maka semakin banyak memiliki hukum bukan merupakan hal baik. Butuh kekuatan sangat besar untuk bisa mendapatkan semua hukum. Ibaratnya, jangan menelan yang tidak muat di perutmu.” Meski begitu, masih menjadi pikiran di kepala Yao Chen. Dia mendapatkan Tasbih Seme

    Last Updated : 2024-04-24
  • Pendekar Tanpa Wajah   129 - Babak Ketiga yang Kontroversial

    “Tidak, kau tidak melewatkannya. Babak ketiga dimulai besok pagi.” Zhuge Ling lekas memberikan jawaban agar Yao Chen tenang. “Tapi Yao Chen, memangnya kau sudah bisa bertarung?”Ada sirat kekhawatiran di mata Zhuge Ling.“Tentu saja sudah bisa. Aku sudah sembuh sepenuhnya, jangan khawatir.” Dari balik topengnya, Yao Chen tersenyum.Mendadak saja, dia merasa Zhuge Ling sangat manis, apalagi jika sedang tersipu malu dengan rona semburat kemerahan di kulit seputih porselen indahnya. Menjadikan dia ingin menggoda gadis itu lebih banyak.“Wah, Saudara Yao! Kau sudah siuman!” Hu Gao masuk bersama Li Yaren.“Adik Yao, akhirnya kau bangun juga. Aku sudah lelah menangisimu.” Li Yaren mendekat disertai wajah jenakanya.“Pembual. Lelah menangis apanya? Sejak tadi kau sibuk menggoda murid wanita.” Hu Gao menepuk dada Li Yaren dengan punggung tangan.Yao Chen terkekeh. Memiliki teman yang baik dan perhatian di dunia asing memang sangat melegakan.* * *“Babak ketiga adalah babak terakhir!” Du Buih

    Last Updated : 2024-04-25
  • Pendekar Tanpa Wajah   130 - Tidak Menginginkan Kristal Inti

    ‘Baiklah! Nantinya aku akan jadikan dunia rahasia Sekte Bilah Langit menjadi kuburan bagimu, Di Yuxian! Tunggu saja!’ Yao Chen mengepalkan tinjunya di samping tubuh.Baru saja mereka berjalan sekitar 50 meter, mendadak sudah ada hewan roh mengadang sambil menyeringaikan taringnya dengan sikap ganas.“Musang Ekor Api.” Li Yaren berkata pelan.Di depan mereka ada musang hitam sebesar anjing German Sheperd. Hewan roh itu berada di Level 1 Menengah.Yao Chen bersiap dengan pedang di tangannya. “Kak Li, kau atau aku?” tanyanya tanpa mengalihkan pandangan dari musang di depannya.“Kau saja.” Li Yaren terlihat tidak begitu tertarik membunuh musang roh tersebut. “Kalau kau sudah kewalahan, barulah aku yang akan turun tangan.”Setelah mengatakan itu, Li Yaren mundur jauh ke belakang.Maka, Yao Chen memang harus menghadapi musang roh itu sendirian. Namun, itu sama sekali bukan masalah baginya. Hanya butuh tak lebih dari 5 menit baginya untuk membunuh musang itu dan mendapatkan kristal inti hewa

    Last Updated : 2024-04-25
  • Pendekar Tanpa Wajah   131 - Menjadi Target di Dunia Rahasia

    “Rupanya begitu.” Yao Chen sekarang paham.Mereka sengaja dimasukkan ke dunia rahasia yang tak bisa dilihat dari luar hanya untuk bisa menargetkan dirinya.Yang membuat Yao Chen tercengang, memangnya seberapa tinggi kuasa Su Tingnam di Sekte Matahari Merah hingga petinggi di sekte itu tunduk pada keinginannya membalas Yao Chen?“Sekte Matahari Merah ternyata hanya sebatas ini saja harga dirinya. Sama sekali tak ada integritasnya.” Yao Chen mengejek.Kekecewaan dan emosinya membangkitkan niat membunuh yang begitu kental, berkumpul pekat di seluruh tubuh Yao Chen. Basis kultivasinya memang hanya di Tingkat 4, tapi dia tidak gentar sama sekali dengan pendekar yang berada pada 2 hingga 3 mayor tingkat di atasnya.“Hyaaakkhh! Kucincang mulut lancangmu yang menghina Sekte Matahari Merah!” Pemuda yang paling depan segera melesat ke Yao Chen sambil membawa golok besarnya.Yao Chen segera meledakkan auranya dan tanpa ragu sedikitpun melesat ke lawan di depannya.Setelah dia merundukkan kepala

    Last Updated : 2024-04-26
  • Pendekar Tanpa Wajah   132 - Memerangkap Mereka Sekaligus

    “Hm ….” Yao Chen sudah menggenggam erat pedang merah di tangannya, sedangkan cambuk disimpan kembali. ‘Ada 17 orang yang datang untukku.’ Dia sudah menghitung jumlah orang yang ada di depannya di jarak 10 meter.Lalu, dengan menggunakan Teknik Langkah Hantu, Yao Chen menerjang ke rombongan itu. Gerakannya begitu cepat hingga tidak disadari lawan-lawannya yang masih bersantai sambil berjalan.Ketika mereka melihat Yao Chen sudah berubah menjadi kelebatan cahaya, itu sudah terlambat.Crass! Crasss! Crasss!Bilah pedang merah Yao Chen sudah meneteskan darah ketika dia selesai dan muncul di belakang rombongan itu."Arrghhh!" Salah satu dari mereka berteriak kaget melihat darah mengucur keluar bagai air mancur dari leher terpenggal kawan-kawannya.Ada 7 orang yang sudah tergeletak menjadi mayat saat ini. Kejadiannya begitu cepat.Rekan mereka lainnya terbelalak melihat apa yang terjadi. Dari adegan itu saja, sudah tergambar jelas seberapa cepat Yao Chen bisa bergerak setelah naik tingkat.

    Last Updated : 2024-04-26
  • Pendekar Tanpa Wajah   133 - Memusnahkan Semua

    “Hmph!” Yao Chen selesai membantai semua orang di dalam penjara tanah buatan Li Yaren.Merasakan itu, Li Yaren pun membuka penjara tersebut dan Yao Chen bergegas keluar dari sana.Namun, disebabkan menggunakan api murni, tidak diperlukan penghilangan jejak mayat karena semuanya sudah menjadi abu yang tertiup angin. Bahkan jiwa spiritual mereka juga menghilang.“He he … Adik Yao, apimu sungguh luar biasa.” Li Yaren berkata sambil terkekeh penuh arti.Dikarenakan ucapan Li Yaren, Yao Chen segera waspada, keningnya berkerut. Apakah Li Yaren mengetahui apa yang terjadi di dalam penjara tanah tadi? Apakah Li Yaren menyadari bahwa api yang digunakan bukan api Gao Long seperti biasanya?“Bocah, tentu saja dia mengetahui semua yang terjadi di dalam penjara tadi,” sambar Gao Long dengan kalimatnya, “Apa kau lupa bahwa dia bisa merasakan kehadiran orang dari getaran tanah yang disentuhnya?”Astaga, benar juga! Yao Chen terlupa akan itu!Karena tak ingin menyimpan harimau di sampingnya, Yao Chen

    Last Updated : 2024-04-27
  • Pendekar Tanpa Wajah   134 - Ingin Menaklukkan Koloni Lebah Pemakan Daging

    “Lebah Merah Pemakan Daging?” pekik Yao Chen setelah dia mengenali ribuan lebah yang berdegung ke arahnya.Penampilan lebah roh itu sebesar ibu jari kaki manusia dewasa, berwarna merah kehitaman dengan bulu-bulu halus di sekujur tubuhnya. Di bagian depan ada sepasang capit besar yang digunakan untuk merobek daging mangsanya.“Kalian ingin menyerangku, hm?” Yao Chen mengaktifkan api Gao Long dan menyemburkannya ke ratusan lebah terdepan.Swoosshh!Api Gao Long yang dikeluarkan Yao Chen segera berhembus menerjang kawanan lebah roh yang berada di level 1 Menengah.‘Mereka memang tergolong lemah, tapi jika jumlahnya ribuan, bukankah rasanya seperti sedang bertarung dengan ribuan kultivator Tingkat 3 dan Tingkat 4? Itu sangat merepotkan.’ Yao Chen membatin.Ratusan lebah paling depan langsung berubah menjadi abu setelah disentuh api dari telapak tangan Yao Chen.Meski begitu, kawanan lebah lainnya tidak mundur dan justru seakan marah karena kawan mereka dihabisi Yao Chen.“Kalian terlalu k

    Last Updated : 2024-04-29

Latest chapter

  • Pendekar Tanpa Wajah   582 - Raja Iblis Cantik

    Asap darah belum sepenuhnya hilang ketika Mo Gu — Raja Iblis berkepala botak — akhirnya menyadari bahwa kakaknya, Raja Iblis Mo Yang, benar-benar telah dibakar habis oleh api mengerikan milik Yao Chen.“K-Kau ... KAU MEMBUNUH KAKAKKU!!!” raungnya, suara parau, gemetar antara amarah dan ketakutan.Wajahnya pucat, matanya liar menatap jasad hangus yang tak lagi menyerupai makhluk hidup.“Tidak! Ini belum waktunya! Aku harus pergi dari sini! Aku harus membalasnya suatu hari nanti!”Tanpa ragu, Mo Gu menghantam tanah dengan teknik iblis pelarian, membelah udara dan membuka celah dimensi.Namun suara dari belakang membuat darahnya membeku."Kamu pikir bisa seenaknya muncul dan kabur di hadapanku?"Langkah kaki bergema, disusul aura iblis menyelimuti tanah seperti malam menelan siang."Dasar anjing busuk!" bentak Yao Chen.Tubuhnya masih dalam Mode Asura Neraka, namun kini tampak goyah. Asap hitam mengepul dari punggungnya, darah mengalir deras dari hidung dan telinganya.Tubuh Tingkat 8-ny

  • Pendekar Tanpa Wajah   581 - Dua Raja Iblis

    “Bocah cari mati!” teriak salah salah satu Raja Iblis bernama Mo Yang. sambil dia membuat segel tangan dan memunculkan anak buahnya dari ruang hampa yang dia robek.Segera anak buah itu beterbangan ke arah Yao Chen dan Putri Suci.“Biarkan saya yang meladeni mereka, Putra Suci.” teguh Putri Suci sambil memunculkan pedang esnya. “Anda fokus saja pada raja iblisnya.”Maka, Putri Suci mulai membantai belasan demi belasan anak buah Raja Iblis yang menyerbu ke arahnya.Langit mendadak bergetar ketika dua Raja Iblis melesat turun seperti meteor gelap, menghantam tanah dan menciptakan kawah selebar dua puluh zhang. Angin menghantam deras ke segala arah, menyapu pepohonan, meretakkan bebatuan, dan menghentikan napas sejenak.“Humph!” Raja Iblis Mo Yang berjubah ungu kelam, membawa trisula hitam yang tampak seperti ditempa dari tulang naga iblis.Dia turun seperti dewa kematian, menyisakan jejak badai hitam dan awan berdarah.“Lihat bagaimana kami berurusan denganmu, bocah keras kepala!” Satun

  • Pendekar Tanpa Wajah   580 - Kejam Tapi Layak

    “Mu Hailan keparat!” geram Yao Chen.“Ha ha ha! Kenapa, bocah? Aku akan menangkapmu dan akan kuserahkan ke Kaisar Iblis Langit.” Kini terang sudah apa tujuan Mu Hailan menggiring Yao Chen ke tempat itu. “Aku yakin Kaisar Iblis Langit akan memberiku banyak kebaikan. Sedangkan Putri Suci, kita bisa menikmati waktu sebaik mungkin nantinya.”Wajah mesum menjijikkan Mu Hailan tidak ditahan-tahan ketika menatap Putri Suci.Yao Chen melangkah maju, suaranya pelan tapi tajam seperti pedang. “Berani kau menyentuh dia dan aku akan memastikan kau kehilangan semua keinginanmu — termasuk lidah dan nyawa.”Mu Hailan tertawa gila sebelum dia mengangkat tangannya, berseru ke delapan kawannya. “HANCURKAN MEREKA!”Para pembunuh darah langsung menyerang. Serangan udara dan teknik darah meluncur seperti badai merah. Formasi pengepungan mematikan pun menyala di bawah kaki mereka.Tapi Yao Chen tiba-tiba menghilang.SRAK!Dua dari delapan penyerang langsung terpental, tubuh mereka hangus terbakar.BRRZZT!!

  • Pendekar Tanpa Wajah   579 - Jejak Palsu dan Gairah Pendendam

    “Aku akan bicara! Aku akan bicara!” Mu Hailan menggigil.Dia sama sekali tidak menyangka seseorang yang masih berada di Tingkat 8 bisa menindasnya, bahkan mengaktifkan tubuh Asura yang mendominasi.Mu Hailan merupakan murid Sekt Istana Dewa yang kurang berkemampuan. Karena kerap mendapatkan penindasan dari teman dan seniornya, maka dia gelap mata dan mempelajari Teknik Kultivasi Sihir Darah yang cukup terlarang dan berbahaya.Itulah kenapa dia diusir dari Tanah Suci setelah ketahuan. Ini yang mengakibatkan kebenciannya terhadap Tanah Suci semakin berkali lipat.Saat dia mengetahui keruntuhan Tanah Suci, dia adalah orang yang tertawa paling awal.“Yang menyerang Tanah Suci ... memang Kaisar Iblis Langit! Tapi dia tidak sendirian!” serunya ketakutan. “Ada ... ada Tiga Raja Iblis lain bersamanya! Mereka mencari sesuatu — sesuatu yang hanya bisa dibuka oleh garis keturunan keluarga Gongsun.”Kini dia tidak bisa meremehkan Yao Chen. Meski kekuatannya telah ditingkatkan sampai di tahap yang

  • Pendekar Tanpa Wajah   578 - Reruntuhan Kota Hitam — Bayangan Sihir Darah

    “Di mana dia sekarang?”Yao Chen berdiri, api perlahan menyala di matanya.Bo Qian ragu-ragu. “Desas-desus terakhir ... dia terlihat di reruntuhan Kota Hitam — perbatasan gurun dan rawa kematian.”Yao Chen mengangguk. Langkahnya terasa lebih berat, tapi niatnya lebih kuat dari sebelumnya.“Aku akan ke sana,” ucapnya. “Aku akan menemukan kebenaran. Dan aku akan membuat Kaisar Iblis Langit berlutut ... di bawah pedangku!”Langit kota Oasis Besar mulai berubah jingga. Angin gurun kembali berdesir ... menyambut perjalanan baru yang jauh lebih berbahaya.“Anda yakin hendak ke sana?” tanya Putri Suci.Ada pijar cemas dalam matanya.Yao Chen mengangguk yakin. “Aku harus mendapatkan informasi sebanyak mungkin.”Malam mulai turun ketika Yao Chen dan Putri Suci tiba di tepi Kota Hitam — sebuah kota mati, penuh reruntuhan dan aura kematian yang begitu kental.Dinding runtuh, menara patah, dan batu-batu hitam berserakan seperti kuburan raksasa.“Berhati-hatilah, Putra Suci,” bisik Putri Suci, mer

  • Pendekar Tanpa Wajah   577 - Mencari Informasi di Kota Oasis Besar

    “Aku yakin mereka baik-baik saja, Putra Suci.” Suara lembut Putri Suci mengalun. “Mereka wanita kuat dan cerdas, takkan terjadi hal buruk pada mereka. Anda bisa tenang.”Yao Chen tau Putri Suci hanya sedang menghiburnya agar dia tenang. Dia mengangguk dan berharap dua istri lainnya benar-benar dalam situasi yang baik.Mentari gurun menyinari hamparan emas yang tiada berujung. Kafilah bergerak perlahan di tengah suhu yang menyengat, roda-roda kayu berderit, dan langkah unta roh membentuk irama lelah yang konsisten.Di atas sebuah kereta utama, Yao Chen duduk bersila dengan mata terpejam, namun aura yang keluar dari tubuhnya masih belum stabil.Di sampingnya, Putri Suci duduk dalam diam, sesekali melirik Yao Chen dengan rasa prihatin.‘Semenjak mendengar tentang kehancuran Tanah Suci Istana Dewa, Putra Suci berubah. Tatapannya semakin dalam, ucapannya lebih hemat, dan energi spiritual dalam tubuhnya... semakin ganas. Seolah setiap helaan nafasnya menyimpan ledakan kemarahan yang terbung

  • Pendekar Tanpa Wajah   576 - Dendam Baru

    “Pu-Putra Suci?” Salah satu dari rombongan caravan itu terkesiap. Matanya membelalak, seakan tak percaya dengan apa yang didengarnya. “Apakah kalian ... berasal dari sekte besar?”Suasana sekitar mendadak sunyi. Hanya desiran angin gurun yang terdengar, membawa debu dan serpihan pertempuran.Sementara itu, sisa-sisa gerombolan perampok gurun yang menyaksikan jatuhnya Jin Ying Shi Yao langsung ketakutan.Tanpa komando, mereka melarikan diri, seperti anjing liar yang baru kehilangan induknya.Yao Chen menarik napas berat. Dia tau, menyembunyikan identitas lebih lama hanya akan menimbulkan lebih banyak kecurigaan.Dengan suara parau namun tegas, dia berkata, “Aku Gongsun YiChen ... Putra Suci dari Tanah Suci Istana Dewa.” Tak lupa dia menangkupkan salam sojanya.“Wuaaahhh!”Seakan badai kecil meledak di antara kerumunan caravan.“Apa?!”“Tidak mungkin! Bukankah Tanah Suci Istana Dewa sudah—”“Tunggu, bukankah seluruh Tanah Suci itu dihancurkan beberapa bulan lalu?!”Bisik-bisik panik ber

  • Pendekar Tanpa Wajah   575 - Aku Belum Selesai!

    “Manusia sombong!” teriak Jin Ying Shi Yao.DUARRR!!Benturan kembali terjadi. Jin Ying Shi Yao menerjang seperti meteor, cakarnya membelah ruang, memancarkan gelombang energi hitam keunguan yang brutal.Yao Chen melompat menghindar, mengerahkan Teknik Langkah Hantu dan hukum ruang seoptimal mungkin, menciptakan jejak ilusi di belakangnya untuk mengecoh lawan.CRASSSHH!!Tanah tempat Yao Chen berdiri sebelumnya meledak, membentuk kawah besar. Batu-batu beterbangan, badai pasir kembali mengamuk liar.Jin Ying Shi Yao tak memberi jeda. Dia mengaum keras, lalu menghantamkan kedua cakarnya bersamaan, menciptakan dua gelombang energi berbentuk singa hitam raksasa yang melesat mengejar Yao Chen dari dua arah."Mengerikan!" gumam Yao Chen. Namun dia tak gentar.Dengan pedang merah di tangan, Yao Chen meluncur maju, tubuhnya dikelilingi api, petir, tanah, angin, dan air sekaligus.Dia berputar di udara, menciptakan pusaran lima elemen untuk menahan serangan itu.BRAKKK!Gelombang energi berta

  • Pendekar Tanpa Wajah   574 - Panglima Gurun Jin Ying Shi Yao

    “Ayo!” seru Yao Chen sambil mempersiapkan serangannya.Suasana berubah mencekam. Jin Ying Shi Yao, si Panglima Gurun, mengepakan sayap elang raksasanya, membuat badai pasir mengamuk di sekitar mereka.Tubuhnya yang kekar, kepala singanya yang ganas, dan mata kuning menyala itu benar-benar memancarkan aura buas.Yao Chen mengencangkan cengkeraman pada pedang merahnya, napasnya berat."Dia ... tingkat 14 awal!" desis Yao Chen dalam hati. "Bahkan lebih kuat dari banyak tetua sekte!"BUUUMM!Jin Ying Shi Yao menerjang, cakarnya mengoyak udara, mengarah ke dada Yao Chen. Kecepatan dan kekuatannya membuat tanah bergetar.CLANG!Yao Chen menangkis, namun terpental mundur sejauh belasan langkah. Tanah di sekitarnya retak, debu berhamburan."Anak kecil! Berani menghalangi Panglima Gurun?!" Jin Ying Shi Yao meraung. Suaranya bergemuruh seperti guruh di tengah badai.Yao Chen mengertakkan gigi. Darah dalam tubuhnya bergolak. Tanpa ragu, dia mengerahkan lima elemen sekaligus — Api, Air, Tanah, An

Explore and read good novels for free
Free access to a vast number of good novels on GoodNovel app. Download the books you like and read anywhere & anytime.
Read books for free on the app
SCAN CODE TO READ ON APP
DMCA.com Protection Status