Beranda / Pendekar / Pendekar Tanpa Wajah / 131 - Menjadi Target di Dunia Rahasia

Share

131 - Menjadi Target di Dunia Rahasia

Penulis: Gauche Diablo
last update Terakhir Diperbarui: 2024-04-26 15:14:05

“Rupanya begitu.” Yao Chen sekarang paham.

Mereka sengaja dimasukkan ke dunia rahasia yang tak bisa dilihat dari luar hanya untuk bisa menargetkan dirinya.

Yang membuat Yao Chen tercengang, memangnya seberapa tinggi kuasa Su Tingnam di Sekte Matahari Merah hingga petinggi di sekte itu tunduk pada keinginannya membalas Yao Chen?

“Sekte Matahari Merah ternyata hanya sebatas ini saja harga dirinya. Sama sekali tak ada integritasnya.” Yao Chen mengejek.

Kekecewaan dan emosinya membangkitkan niat membunuh yang begitu kental, berkumpul pekat di seluruh tubuh Yao Chen. Basis kultivasinya memang hanya di Tingkat 4, tapi dia tidak gentar sama sekali dengan pendekar yang berada pada 2 hingga 3 mayor tingkat di atasnya.

“Hyaaakkhh! Kucincang mulut lancangmu yang menghina Sekte Matahari Merah!” Pemuda yang paling depan segera melesat ke Yao Chen sambil membawa golok besarnya.

Yao Chen segera meledakkan auranya dan tanpa ragu sedikitpun melesat ke lawan di depannya.

Setelah dia merundukkan kepala
Bab Terkunci
Lanjutkan Membaca di GoodNovel
Pindai kode untuk mengunduh Aplikasi

Bab terkait

  • Pendekar Tanpa Wajah   132 - Memerangkap Mereka Sekaligus

    “Hm ….” Yao Chen sudah menggenggam erat pedang merah di tangannya, sedangkan cambuk disimpan kembali. ‘Ada 17 orang yang datang untukku.’ Dia sudah menghitung jumlah orang yang ada di depannya di jarak 10 meter.Lalu, dengan menggunakan Teknik Langkah Hantu, Yao Chen menerjang ke rombongan itu. Gerakannya begitu cepat hingga tidak disadari lawan-lawannya yang masih bersantai sambil berjalan.Ketika mereka melihat Yao Chen sudah berubah menjadi kelebatan cahaya, itu sudah terlambat.Crass! Crasss! Crasss!Bilah pedang merah Yao Chen sudah meneteskan darah ketika dia selesai dan muncul di belakang rombongan itu."Arrghhh!" Salah satu dari mereka berteriak kaget melihat darah mengucur keluar bagai air mancur dari leher terpenggal kawan-kawannya.Ada 7 orang yang sudah tergeletak menjadi mayat saat ini. Kejadiannya begitu cepat.Rekan mereka lainnya terbelalak melihat apa yang terjadi. Dari adegan itu saja, sudah tergambar jelas seberapa cepat Yao Chen bisa bergerak setelah naik tingkat.

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-26
  • Pendekar Tanpa Wajah   133 - Memusnahkan Semua

    “Hmph!” Yao Chen selesai membantai semua orang di dalam penjara tanah buatan Li Yaren.Merasakan itu, Li Yaren pun membuka penjara tersebut dan Yao Chen bergegas keluar dari sana.Namun, disebabkan menggunakan api murni, tidak diperlukan penghilangan jejak mayat karena semuanya sudah menjadi abu yang tertiup angin. Bahkan jiwa spiritual mereka juga menghilang.“He he … Adik Yao, apimu sungguh luar biasa.” Li Yaren berkata sambil terkekeh penuh arti.Dikarenakan ucapan Li Yaren, Yao Chen segera waspada, keningnya berkerut. Apakah Li Yaren mengetahui apa yang terjadi di dalam penjara tanah tadi? Apakah Li Yaren menyadari bahwa api yang digunakan bukan api Gao Long seperti biasanya?“Bocah, tentu saja dia mengetahui semua yang terjadi di dalam penjara tadi,” sambar Gao Long dengan kalimatnya, “Apa kau lupa bahwa dia bisa merasakan kehadiran orang dari getaran tanah yang disentuhnya?”Astaga, benar juga! Yao Chen terlupa akan itu!Karena tak ingin menyimpan harimau di sampingnya, Yao Chen

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-27
  • Pendekar Tanpa Wajah   134 - Ingin Menaklukkan Koloni Lebah Pemakan Daging

    “Lebah Merah Pemakan Daging?” pekik Yao Chen setelah dia mengenali ribuan lebah yang berdegung ke arahnya.Penampilan lebah roh itu sebesar ibu jari kaki manusia dewasa, berwarna merah kehitaman dengan bulu-bulu halus di sekujur tubuhnya. Di bagian depan ada sepasang capit besar yang digunakan untuk merobek daging mangsanya.“Kalian ingin menyerangku, hm?” Yao Chen mengaktifkan api Gao Long dan menyemburkannya ke ratusan lebah terdepan.Swoosshh!Api Gao Long yang dikeluarkan Yao Chen segera berhembus menerjang kawanan lebah roh yang berada di level 1 Menengah.‘Mereka memang tergolong lemah, tapi jika jumlahnya ribuan, bukankah rasanya seperti sedang bertarung dengan ribuan kultivator Tingkat 3 dan Tingkat 4? Itu sangat merepotkan.’ Yao Chen membatin.Ratusan lebah paling depan langsung berubah menjadi abu setelah disentuh api dari telapak tangan Yao Chen.Meski begitu, kawanan lebah lainnya tidak mundur dan justru seakan marah karena kawan mereka dihabisi Yao Chen.“Kalian terlalu k

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-29
  • Pendekar Tanpa Wajah   135 - Menjajal Kekuatan Pasukan Baru

    “Aku pastikan kau takkan merugi jika menjadi hewan roh terkontrakku.” Yao Chen menambahkan. “Aku bisa membantu kau dan kolonimu menaikkan kultivasi.”Mendengar perkataan Yao Chen, ratu lebah terlihat marah. Dia menggeram rendah.“Grrhhh! Bagaimana mungkin aku tunduk pada manusia! Apalagi bocah dengan kultivasi serendah dirimu!” cemooh ratu lebah disertai kegeramannya ke Yao Chen.Karena ratu lebah mengatakan itu, maka Yao Chen mengeluarkan aura Gao Long. Segera saja ratu lebah tercengang dan melongo.“K—kau … kau … kenapa kau memiliki aura raja naga?” Ratu lebah terbata-bata berucap.Yao Chen sebetulnya tak mengerti. Dia hanya melakukan semuanya sesuai instruksi Gao Long saja,“Hei, Gao Long, kenapa dia bisa berkata kau raja naga? Memangnya kalian sudah pernah bertemu sebelumnya sehingga mengetahuimu dari aura yang kau pancarkan?” tanya Yao Chen menggunakan telepati.“Ha ha ha, bocah bodoh. Tentu saja bukan begitu! Semua hewan roh di setiap era tentu memiliki naga sebagai entitas kuat

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Pendekar Tanpa Wajah   136 - Bertemu Zhuge Ling

    Nguuung! Nguuung! Tak menunggu menit berganti, keluarlah ratusan lebah petempur seperti yang dikatakan ratu lebah. Ukurannya memang lebih besar dari lebah serdadu dan jumlahnya jauh lebih sedikit, tapi kekuatan tempur mereka tentu tak usah diragukan. “Tidak! Jangan! Arghh!” Salah satu kultivator di Tingkat 5 menjerit ketika dia mulai disergap ratusan lebah level 1 Menengah. Sedangkan yang berada di Tingkat 6 tetap kewalahan melawan rombongan besar lebah serdadu yang masih di level 1 Menengah. Banyak dari mereka harus menggunakan kekuatan elemen yang masih belum terlalu dikuasai. “Meski ada banyak korban dari pihak lebah serdadu, tapi tetap saja jumlah mereka terlalu jauh berbeda dengan orang-orang itu. Ditambah kemunculan lebah petempur. Puluhan melawan ribuan. He he ….” Yao Chen terkekeh sambil menonton santai bersama Li Yaren di atas baru besar. “Adik Yao, kau sungguh cerdas, begitu brilian idemu menggunakan lebah sebagai pas

    Terakhir Diperbarui : 2024-04-30
  • Pendekar Tanpa Wajah   137 - Terkena Racun Mematikan

    “Eh? Bertukar pasangan?” Yao Chen dan Zhuge Ling menyahut bersamaan dengan wajah terkejut.Li Yaren mengangguk. Hatinya berbunga-bunga dengan tekad penuh semangat.“Ya, supaya tidak bosan. Apalagi pasangan baru kita akan lebih menunjang kemampuan kita mendapatkan kristal inti.” Li Yaren mencari akal. “Zhuge Ling, apa talenta elemenmu?”Li Yaren sudah menyiapkan berbagai alasan, apa pun jawaban dari Zhuge Ling nantinya.“Aku … potensi elemen angin.” Zhuge Ling menjawab dengan wajah polos.Mata Li Yaren langsung berbinar senang karena dia tak perlu banyak mengeluarkan alasan bertele-tele.“Wah! Cocok sekali! Angin dan api! Kalian memang sudah selayaknya bekerja sama! Bagus!” Li Yaren terlihat sangat puas, kemudian dia melirik ke arah rekan tim Zhuge Ling, “Nona Xia, apa bakat elemenmu?”Xia Qirou menatap waspada ke Li Yaren karena pemuda itu terkenal flamboyan di atas arena.“Aku … air.” Xia Qirou menjawab.Li Yaren tak bisa menahan senyumnya dan berseru, “Sangat cocok dengan elemen tan

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • Pendekar Tanpa Wajah   138 - Zhuge Ling Mengambil Tindakan Berani

    “Me—meluk tanpa busana?!” Yao Chen menyahut Gao Long menggunakan telepati. “Kenapa solusi yang kau berikan selalu saja seperti itu?”Yao Chen belum melupakan kenangan ketika dia menyembuhkan Sima Honglian menggunakan metode Gao Long.Dia curiga, jangan-jangan ini hanya akal-akalan Gao Long saja karena naga purba itu sangat mesum hingga istrinya berjumlah ribuan.Yao Chen tak tau bahwa dikatakan naga merupakan hewan paling mesum di semesta. Naga bisa bebas mengawini hewan lainnya yang nantinya akan membentuk ras atau jenis baru dari hasil perkawinan silang tersebut.“Kau ingin dia mati atau tidak?” bentak Gao Long.Ini menyebabkan Yao Chen semakin bimbang. Tapi karena dia berniat ingin menyelamatkan Zhuge Ling, maka tak ada jalan lain baginya selain melakukan metode yang diarahkan Gao Long.“L—Ling, kau percaya padaku, bukan?” tanya Yao Chen dengan wajah ragu ke Zhuge Ling yang masih

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-01
  • Pendekar Tanpa Wajah   139 - Akhirnya Terjadi Juga (18+)

    “Itu … memangnya boleh?” Yao Chen membalas Gao Long yang terus mendesak untuk menyambut gayung yang diberikan Zhuge Ling.“Kenapa tidak boleh?” Suara Gao Long meninggi.“Gao Long, aku masih berumur 18 tahun! Yah, mungkin satu atau dua bulan lagi aku 18 tahun. Umur ini masih belum dianggap dewasa untuk melakukan hal semacam itu!” Yao Chen jadi gugup sendiri.“Bocah! Kau ini di dunia ini atau di bumimu? Di sini yang berumur 15 tahun rata-rata sudah melakukan perkawinan! Kau sedang di dunia ini, bukan di planetmu!” Kini Gao Long berteriak.Yao Chen merenungkan ucapan Gao Long.“Lagipula, bocah, apakah kau yakin semua penduduk di planetmu tidak melakukan persenggamaan sebelum usia 18 tahun?” Suara Gao Long mendadak berubah seperti sedang mencemooh.Menelan salivanya, Yao Chen jadi makin tak karuan atas perkataan Gao Long.“Chen … apakah aku … aku kurang menarik?” Tiba-tiba saja suara halus Zhuge Ling membelai pendengaran Yao Chen.Segera saja Yao Chen mengembalikan fokusnya ke dunia luar.

    Terakhir Diperbarui : 2024-05-02

Bab terbaru

  • Pendekar Tanpa Wajah   548 - Berbagi Menantu

    "Itu menurut kalian." Yao Chen menyilangkan tangan di dada. "Bagiku, tempat teraman adalah tempat yang hanya aku saja yang tau."Tatapan mereka saling bertaut.Di antara mereka, aura ketegangan terus meningkat.Para tetua di luar aula kini saling bertukar pandang dengan cemas. Dua generasi Gongsun saling bersitegang, dan ini bukan pertanda baik.Gongsun Weiyan akhirnya bersuara, dengan nada yang lebih dingin."Jika kau menolak, maka kau juga harus menanggung konsekuensinya."Yao Chen tersenyum tipis. "Tentu saja. Aku selalu siap menghadapi konsekuensi."Gongsun Huojun menatapnya lama, lalu akhirnya mundur selangkah."Baiklah," katanya dengan suara datar. "Jika itu keputusanmu."Namun, sebelum dia berbalik pergi, matanya berkilat tajam."Tapi ingat satu hal, Chen'er .…"Yao Chen menunggu, namun Gongsun Huojun hanya menatapnya beberapa saat sebelum akhirnya meninggalkan ruangan bersama Gongsun Weiyan.Saat mereka keluar, suasana di ruangan itu tetap tegang.Sima Honglian yang sejak tadi

  • Pendekar Tanpa Wajah   547 - Memanas

    "Aku hanya ingin memastikan apakah kau benar-benar layak … dan ternyata kau cukup menarik."Seketika, semua sosok berjubah hitam menghilang ke dalam bayangan!Seakan-akan mereka tidak pernah ada.Namun sebelum pergi, pria bertopeng itu meninggalkan satu kalimat:"Pedang itu akan menjadi milik kami … cepat atau lambat."Angin malam kembali bertiup, membawa keheningan yang mencekam.Bao Xu akhirnya bersuara. "Ini buruk. Banyak pihak mulai bergerak untuk merebut pedang itu."Sima Honglian menoleh ke arah Yao Chen. "Apa kau baik-baik saja, Chen?"Yao Chen tidak langsung menjawab.Matanya tetap menatap ke arah bayangan tempat para penyerang menghilang, tangannya menggenggam erat gagang pedang. “Ini semakin berbahaya.”* * *Di aula pribadi di Tanah Suci, Yao Chen menggenggam tangan Sima Honglian saat dia menghadap Gongsun Huojun di singgasananya. Gongsun Weiyan duduk tak jauh dari putranya."Sepertinya kamu sudah bisa mengendalikan Asura Gelapmu, Chen'er." Gongsun Huojun membuka percakapan

  • Pendekar Tanpa Wajah   546 - Semakin Berbahaya

    Asap hitam dari serangan Luo Shen masih menyelimuti sebagian kota, meski angin mulai membawanya pergi. Namun, keheningan yang menyusul justru terasa lebih menekan.Yao Chen mengamati sekelilingnya. Dia paham, bukan hanya Sekte Iblis yang menginginkan Pedang Keseimbangan—banyak pihak lainnya, tapi mereka memilih bermain di balik bayangan.Terlalu berisiko menunjukkan ketertarikan mereka secara terang-terangan.‘Kurasa … aku harus lebih berhati-hati mulai sekarang,’ gumamnya dalam hati.Di sampingnya, Sima Honglian menyipitkan mata. " Chen, kita harus segera pergi dari sini sebelum situasi semakin kacau."Tapi sebelum mereka bisa bergerak .…BRUK!Salah satu prajurit Kekaisaran tiba-tiba jatuh tersungkur, tubuhnya menggigil hebat. Matanya memutih, urat-urat hitam menjalar di bawah kulitnya.Bao Xu langsung berjongkok di sampingnya. "Celaka! Kutukan jiwa Luo Shen masih menginfeksi mereka!"Gongsun Weiyan menggertakkan giginya. "Sekte Iblis memang busuk! Kita harus segera mengobati mereka

  • Pendekar Tanpa Wajah   545 - Bara yang Belum Padam

    Langit masih bersinar keemasan akibat kehadiran Kekaisaran Langit Abadi.Dari kapal udara raksasa yang melayang di atas kota, Tetua Bao Xu berdiri dengan kedua tangan di belakang punggungnya. Jubah ungunya berkibar diterpa angin, matanya yang tajam menyapu kehancuran di bawahnya."Semua pihak, tinggalkan Kota Seribu Dewa segera!" suaranya menggema, mengandung tekanan yang membuat udara terasa lebih berat.Yao Chen mengepalkan tinjunya. Lagi-lagi aku dihentikan.Namun, dia paham perintah ini bukan sekadar gertakan. Bao Xu bukan orang yang bisa ditentang begitu saja.Di sisi lain, Kaisar Merah, pria bertopeng yang nyaris tidak pernah menunjukkan ekspresi, hanya mendongak ke arah kapal. Sejenak, seakan dia sedang mempertimbangkan sesuatu.Lalu, dengan gerakan santai, dia melangkah mundur."Aku akan pergi," katanya dengan nada ringan. "Tapi pertemuan kita belum selesai, Gongsun Yichen."Matanya, meskipn tersembunyi di balik topeng, seakan menembus ke dalam jiwa Yao Chen.Dalam sekejap, tu

  • Pendekar Tanpa Wajah   544 - Keheningan Setelah Badai

    Langit masih bergetar akibat bentrokan energi sebelumnya. Kota Seribu Dewa, yang biasanya dipenuhi cahaya lentera dan hiruk-pikuk pedagang, kini porak-poranda. Puing-puing bangunan berserakan, beberapa area pasar telah menjadi kawah akibat pertarungan dahsyat tadi.Yao Chen terduduk dengan napas memburu, sisa aura hitam dari Asura Gelap masih samar-samar berpendar di sekeliling tubuhnya.Sima Honglian tetap di sampingnya, kedua tangannya masih bersinar dengan Api Phoenix, menenangkan gejolak energi di dalam tubuhnya.Gongsun Huojun dan Gongsun Weiyan berdiri tidak jauh, masih dalam posisi siaga. Mereka belum berani lengah."Chen'er," suara Gongsun Huojun akhirnya memecah kesunyian. "Apa yang sebenarnya kau lakukan di sini? Kau pikir bisa berkeliaran begitu saja setelah apa yang terjadi di Sekte Langit Kudus?"Yao Chen mendongak, matanya kembali tajam. "Aku tidak peduli dengan sektemu."Gongsun Weiyan mengepalkan tinjunya. "Tidak peduli?! Kau hampir membunuh banyak orang tak bersalah!"

  • Pendekar Tanpa Wajah   543 - Malam Penuh Kekacauan

    "Bersiap saja kalian berpindah alam!" Senyum seringaian Yao Chen semakin lebar. Angin kencang bertiup liar saat aura gelap yang menguar dari tubuh Yao Chen semakin menggila. Tanah di sekitarnya merekah, retakan hitam menyebar bagaikan jaring laba-laba. Tubuhnya masih dikelilingi energi hitam pekat dari mode Asura Gelap, dan matanya bersinar merah darah, penuh kegilaan.Gongsun Huojun dan Gongsun Weiyan berdiri di udara, jubah emas mereka berkibar.“Kau benar-benar sudah melewati batas, Yao Chen,” ujar Gongsun Huojun, ekspresinya tetap tenang, tapi auranya membumbung tinggi, menekan seluruh area.“Kalian pikir bisa menghentikanku?” Yao Chen menyeringai, lalu mengangkat tangan kanannya ke langit. Petir hitam menggelegar di atasnya, berkumpul membentuk pusaran energi yang mencekam.Dalam sekejap, dia mengayunkan tangannya ke bawah.BRUUUUM!!!Gelombang petir hitam menghantam tanah, menciptakan ledakan dahsyat! Puluhan bangunan pasar malam hancur berkeping-keping, dan tanah bergetar heb

  • Pendekar Tanpa Wajah   542 - Kota Seribu Dewa – Pasar Malam yang Berlumuran Darah

    Pria itu menyeringai. “Di dunia ini, kekuatan yang menentukan segalanya, bukan tempat atau keadaan.”Tanpa aba-aba, salah satu anggota sekte melesat dengan kecepatan tinggi, tinjunya mengarah langsung ke wajah Yao Chen!Dhaarrr!Yao Chen mengangkat lengannya dengan santai dan menahan pukulan itu. Angin ledakan dari benturan itu menghancurkan kios-kios di sekitar mereka. Lalu, dengan gerakan cepat, dia memutar tubuhnya dan melayangkan tendangan keras ke perut lawannya.Bruakk!Pria itu terpental menghantam tembok batu, retakan besar terbentuk di sekelilingnya sebelum dia jatuh tersungkur.“Kurang ajar!”Dua orang lainnya langsung menyerang bersamaan. Yang satu menggunakan pedang panjang berwarna ungu, sementara yang lain menghunus tombak dengan ujung berkilauan energi petir.Klang!Pedang itu berkelebat dengan kecepatan luar biasa, tetapi Yao Chen menghindarinya dengan langkah gesit.Tombak petir menyambar ke arahnya, tapi dengan telapak tangan kosong, Yao Chen menghantam tombak itu de

  • Pendekar Tanpa Wajah   541 - Kedatangan Tuan Sheng

    Gongsun Huojun menggeram, urat-urat di lehernya menegang. “Kau pikir masalah ini bisa diselesaikan hanya dengan ancamanmu? Kau tak mengerti betapa rumitnya politik antar sekte!”Yao Chen tertawa dingin. “Aku tak peduli dengan politik kalian. Aku hanya ingin hidup dengan orang yang kucintai. Jika itu masalah bagi kalian, maka aku akan pergi. Aku tak berutang apa pun pada Tanah Suci!”Mata Gongsun Huojun berkedip tajam, tetapi sebelum dia bisa berbicara lagi, suara berat bergema dari luar aula.“Keberanianmu patut dipuji, bocah.”Semua mata beralih ke pintu. Seorang pria paruh baya dengan jubah biru gelap yang dihiasi pola emas memasuki ruangan dengan langkah mantap. Di belakangnya, beberapa tetua Sekte Langit Kudus mengikutinya dengan ekspresi dingin.Tuan Besar Sheng telah tiba. Dia diantar dua penjaga menuju ke aula.Tatapannya mengunci pada Yao Chen dengan intensitas yang membuat udara seolah bergetar. “Jadi, kau yang menolak perjodohan dengan putriku?”Yao Chen tak mundur selangkah

  • Pendekar Tanpa Wajah   540 - Keputusan Akhir Mengenai Istri

    "Jadi ...." Kalimat Yao Chen menggantung sambil dia menatap ayahnya. Gongsun Huojun menatap Yao Chen dengan penuh pertimbangan. Wajahnya serius, tetapi tidak ada tanda kemarahan seperti sebelumnya.Setelah beberapa saat hening yang menegangkan, akhirnya dia menghela napas berat. "Baiklah. Jika kau menginginkan Sima Honglian sebagai istri pertamamu, maka aku tidak akan menghalangi."Yao Chen terkejut sesaat, tidak menyangka Gongsun Huojun akan mengalah secepat itu. Namun, sebelum dia bisa berbicara, suara Gongsun Huojun kembali menggema di ruangan."Tapi dengarkan baik-baik, Chen’er. Kau bukan lagi seorang kultivator biasa. Kau adalah pemilik Tubuh Asura. Itu berarti kau akan membawa nama besar Sekte Istana Suci ke puncak kejayaan. Karena itu, ada tanggung jawab yang harus kau emban." Nada suaranya tajam, menekan seperti petir yang menggelegar."Putri Suci akan menjadi istri keduamu, dan Nona Besar Sheng akan menjadi istri ketigamu. Ini sudah kuputuskan. Tidak ada perubahan!" Mata Gon

Pindai kode untuk membaca di Aplikasi
DMCA.com Protection Status