Terima Kasih untuk vote gems dan dukungannya pembaca sekalian. Dukungan kalian sangat berarti untuk author agar bisa membuat cerita yang lebih baik lagi.
Dimensi Iblis atau Dunia Iblis tidak seindah Dimensi Manusia yang memiliki pepohonan yang sejuk serta sungai-sungai yang mengalir jernih yang memberikan kesegaran bagi yang melaluinya.Di Dunia Iblis hanya ada tanah yang gersang serta gunung berapi yang tiada hentinya meletus memuntahkan lahar panas yang membuat dunia ini semakin panas dan gersang.Keadaan Dunia Iblis yang memprihatin itulah yang membuat penghuninya selalu ingin mencari dunia baru yang lebih indah dari dunia mereka yang sudah tiada harapan lagi untuk berkembang menjadi lebih baik.Dunia yang mereka incar untuk ditempati adalah Dunia Manusia yang berada di antara Dunia Iblis dengan Dunia Dewa.Iblis-iblis di Dunia Iblis merasa prihatin dan miris melihat dunia manusia yang indah dihancurkan oleh manusia itu sendiri dengan pertikaian dan perebutan kekuasaaan yang tidak perlu.Sudah jutaan tahun Dunia Iblis dipimpin oleh Dewa Iblis yang bernama Shangdi. Dewa Iblis awalnya adalah adik dari Dewa Langit yang menguasai seluru
Pendekar Iblis sebenarnya berasal dari Dunia Manusia. Saat Dewa Iblis menyerang Dunia Manusia, dia juga membawa serta anak manusia yang kehilangan orang tuanya ke Dunia Iblis yang kemudian diangkatnya menjadi penerusnya.Anak manusia yang tumbuh di Dunia Iblis ini malahan membuatnya lebih kejam dari Dewa Iblis yang hanya sekedar mengacau di Dunia Manusia.Pendekar Iblis yang mendapat keabadian dari Dewa Iblis memutuskan untuk pindah ke Dunia Manusia karena baginya Dunia Iblis sudah tidak layak untuk ditinggali lagi olehnya.Dewa Iblis tidak menyangka kalau anak manusia yang tidak berdaya saat dibawanya ke Dunia Iblis, tumbuh menjadi sosok yang lebih iblis alih-alih iblis asli sendiri.Kekejaman Pendekar Iblis sangat luar biasa dan tidak bisa dikendalikan oleh Dewa Iblis.Dewa Iblis yang awalnya tidak pernah berpikir untuk menguasai Dunia Manusia akhirnya berubah pikiran karena pengaruh Pendekar Iblis.Di dunia manusia inilah, pendekar iblis belajar ilmu silat terhebat yang bisa ditera
Pulau Iblis masih saja tampak menyeramkan walaupun hari masih terang.Sudah lama berlalu sejak Dewa Iblis mencoba keluar ke dunia manusia melalui portal dimensi.Sekarang segel sihir portal dimensi ini jauh lebih kuat dari sebelumnya. Penyihir putih telah menambahkan mantera baru untuk menyegel satu-satunya jalan Dewa Iblis yang ingin menguasai dunia manusia kembali.Penyihir-penyihir hitam yang masih muda tampak asyik melatih keahlian ilmu sihir mereka sambil tertawa cekikikan.Mereka sudah melupakan kejadian yang merenggut nyawa penyihir hitam sebelumnya saat portal dimensi hendak diterobos oleh pasukan iblis.Lakshmi selaku mentor dan pendidik bagi penyihir hitam ini tampak serius melatih penyihir-penyihir hitam yang barusan dikirim dari Negeri Awan Putih ini.Argani juga tampaknya sudah melupakan trauma yang dialaminya saat pasukan iblis berusaha menerobos portal dimensi.“Argani ...! Bagaimana kabarmu hari ini?” tanya Lakshmi.“Baik-baik saja Master!” jawab Argani singkat.“Bagai
Tidak ada seorangpun yang tahu keberadaan penyihir-penyihir yang mempunyai rencana membuka portal dimensi ini, agar bisa dilewati oleh pasukan iblis yang hendak memasuki dunia manusia.Argani benar-benar menepati janjinya tidak memberitahukan siapa-siapa mengenai masuknya penyihir-penyihir yang hendak memberi kejutan kepada penyihir hitam Lakshmi ini.“Tempatmu nyaman sekali, Argani!” ujar Astuti yang lagi-lagi memuji penjaga portal dimensi ini.Tentu saja Argani senang sekali diperhatikan, karena di Pulau Iblis ini hanya penyihir hitam Lakshmi yang menyapanya, sedangkan penyihir-penyihir muda selalu merasa dia aneh dan menakutkan.Astuti sangat mengenal watak seseorang. Jadi saat melihat Argani, dia sudah merencanakan untuk mendekati penjaga portal dimensi ini.Selain untuk membujuk Argani agar tunduk padanya, Astuti juga mempunyai kelainan menyukai pria-pria yang menyeramkan seperti Argani.“Kamu punya tempat spesial yang sepi tidak?” tanya Astuti manja kepada Argani.Argani yang ti
Argani segera menuju ke tempat Master Lakshmi dengan mengambil jalur lain yang tidak melewati rumahnya yang berada di tengah hutan, tempat penyihir-penyihir jahat ini berada.Tapi kediaman Master Lakshmi kosong. Tidak tampak kalau Master lakshmi ada di dalam rumahnya yang sepi.“Mungkin lagi melihat keadaan murid-murid penyihir di asrama mereka,” ujar Argani dalam hati, “semoga saja aku belum terlambat untuk mencegah penyihir jahat ini membuka portal dimensi.”Setelah menunggu lama, Argani mulai tidak saabar karena sudah menjelang tengah malam saat penyihir jahat ini akan melaksanakan tujuan mereka membuka portal dimensi.“Aku tidak bisa mencegah mereka sendirian karena jumlah mereka terlalu banyak,” ujar Argani dalam hati, “apa aku bangunin saja murid-murid penyihir, mungkin sajaa mereka bisa membantu ... tapi nanti malahan terjadi keributan yang membuat penyihir jahat menyerbu ke daalam asrama.”Penjaga portal dimensi ini kemudian memutuskan pergi ke tempat portal dimensi saja, beru
“Kamu masih bingung dengan kejadian di depanmu ini, Argani?” tanya Master Lakshmi.“Aku masih bingung ... kenapa iblis-iblis itu langsung meledak begitu sampai di dunia manusia!” ujar Argani.‘Oh itu ... mereka terkena kutukan iblis yang kami pasang di sekeliling Pulau Iblis ini!” jawab Master Lakshmi.“Kutukan iblis?” tanya Argani keheranan.“Iya ... mantera sihir baru yang kami temukan dari catatan kuno penyihir! Kami mencoba menerapkan terlebih dahulu di Pulau Iblis ini ... jika berhasil, maka akan kami terapkan di tempat lain, agar iblis-iblis ini tidak bebas berkeliaran di dunia kita!” jelas Master Lakshmi.“Berarti Master sudah tahu ya kalau penyihir-penyihir jahat ini menyusup ke Pulau Iblis?” tanya Argani.“Sejak mereka masuk ke Pulau Iblis ini, sudah kami pantau!” kata Master Lakshmi.Argani lebih terkejut lagi begitu mengetahui kalau Master Lakshmi dan perkumpulannya ini mengetahui semua perbuatannya.“Aku minta maaf Master ... aku siap menerima hukuman apapun yang dijatuhka
Chakra Sanjaya memenuhi janjinya untuk membimbing Kirana Sasmaya mempelajari Jurus Serigala Putih warisan ayahnya Chandika Kalandra.Pagi-pagi sekali, Pendekar Super Sakti ini sudah menunggu Kirana di luar rumah untuk mempelajari jurus serigala putih ini terlebih dahulu, barulah nanti dilanjutkan jurus-jurus lainnya.Kirana Sasmaya benar-benar sudah menyatu dengan Ruh Api Foniks. Rambutnya yang berwarna merah menandakan kalau Ruh Api Foniks benar-benar memberikan seluruh tenaga dalam padanya yang mengubah sedikit penampilannya. Wajah yang cantik dengan rambut merah, ditambah pakaian yang berwarna merah juga menjadikan Kirana lebih cocok disebut Pendekar Ruh Api Foniks alih-alih Pendekar Serigala Putih.Jurus serigala Putih yang akan diajarkan kepada Kirana memiliki lima jurus dasar yaitu :Jurus Menunggang Serigala Putih.Jurus Cakar Serigala Putih.Jurus Bayangan Serigala Putih.Jurus Lolongan Serigala Putih.Jurus Tendangan Serigala Putih.“Paman lihat sekarang kamu sangat berbeda,
Kapal Naga Terbang tampak memasuki perairan yang tenang dengan tebing yang tinggi di sisi kiri dan kanan kapal.Sebuah membran sihir tampak menghalangi jalan masuk kapal ini. Syakia yang bermaksud menerobos membran sihir ini dengan kemampuan sihirnya mengurungkan niatnya saat beberapa penyihir dengan kapal mereka menyambut kapal Naga Terbang ini.“Sebutkan nama kalian dan tujuan kalian ke Negeri Awan Putih!” teriak salah satu penyihir putih dengan lantang.“Aku Syakia Menur bersama beberapa teman ingin bertemu Master Penyihir Putih yang memimpin Negeri Awan Putih ini!” kata Syakia memperkenalkan dirinya.“Kak Syakia?” tanya salah satu penyihir putih yang mengenalnya.“Larasati? Sudah lama kita tidak berjumpa!” kata Syakia yang masih mengenali teman sesama angkatannya saat di Negeri Awan Putih.“Teman-teman ... ini Kak Syakia yang legendaris itu loh!” ujar Larasati memperkenalkan Syakia dengan penyihir-penyihir lainnya.“Kak Syakia, ada urusan apa ingin bertemu Master Kahiyang?” tanya
Kirana melanjutkan perjalanannya ke Benua Kahuripan untuk mencari lokasi Pendekar Iblis yang masih lemah agar tidak bangkit lagi nantinya dengan kekuatan yang besar.Berbekal kemampuan Tapak Pendekar penyihir, sudah cukup bagi Kirana untuk menantang Pendekar Iblis yang sedang menyusun kekuatannya untuk bangkit kembali.Hanya tertinggal Saraswati dan Pendekar Iblis di benua ini setelah semua penyihir hitam berhasil ditaklukan oleh Syakia, si Penyihir Putih.Kedatangan Kirana langsung disambut dengan pukulan jarak jauh yang berhsil dihindari Pendekar Serigala Putih ini dengan mudah."Siapa yang berani memasuki wilayah ini?" tanya Saraswati yang berpakaian serba hitam."Aku datang membuat perhitungan dengan Pendekar Iblis! Suruh dia keluar sekarang juga!" seru Kirana."Cuih! Hanya cecunguk kecil berani mencari kami! Kamu cari mati!" sahut Saraswati yang menganggap remeh Kirana."Bilang padanya kalau Pendekar Serigala Putih datang untuk membuat perhitungan dengannya!" seru Kirana lagi den
"Maaf!" Tiba-tiba Kirana menjauh dari wajah Adesyawara dengan wajah bersemu merah merona. "Kenapa minta maaf? Apa kamu melakukaan kesalahan?" tanya Adesyawara sambil tersenyum. Baru pertama kalinya Kirana melakukan ciuman dengan seorang pria. Tentu saja ada perasaan tegang, takut, malu, dan berbagai perasaan lainnya. Kirana yang biasanya tegas, kini tertunduk malu dan tubuhnya masih gemetar. "Apa aku sedemikian menakutkan, sehingga kamu sampai gemetaran begitu?" tanya Adesyawara dengan lembut. "Tidak! Kamu tidak menakutkan! Hanya saja, aku baru pertama kalinya merasakan sensasi yang tadi kurasakan sehingga membuatku takut!" ujar Kirana. "Bukan aku sombong ... tapi itu tandanya kamu sedang jatuh cinta, Kirana!" seru Raja Adesyawara. "Jatuh cinta? Padamu? Kok bisa?" tanya Kirana penuh keheranan. Giliran Raja Adesyawara yang bingung dengan gadis di hadapannya. Gadis mana saja akan langsung mengikuti dirinya apabila mengetahui kalau dia adalah Raja Bumi Nusantara, tapi tidak dem
Kirana lebih terkejut lagi saat semua orang di penginapan membungkuk ke arah Adesyawara. "Siapa sebenarnya dirimu? Kenapa mereka semua menaruh hormat padamu? Apa kamu ini bangsawan dari Kota Es?" tanya Kirana penasaran. "Hahaha ... banyak sekali pertanyaanmu! Sudah kubilang kalau aku ini bukan siapa-siapa! Mungkin saja mereka menaruh hormat padamu karena seorang gadis menyelamatkan seorang pria yang tidak berdaya!" elak Adesyawara. "Jangan berbohong lagi! Siapa sebenarnya dirimu? Aku melihat banyak pengawal yang mengikuti kita sampai ke penginapan ini! Hanya Raja yang memiliki kekuasaan sebesar itu! Bangsawan juga tidak dikawal seketat ini!" jelas Kirana. Plook! Plook! Plook! "Kamu sungguh cerdas, Kirana! Aku tidak akan sembunyi-sembunyi lagi darimu! Aku ini Raja Adesyawara yang memimpin Bumi Nusantara ini!" jelas pria bangsawan ini. "Raja Bumi Nusantara? Kamu serius?" tanya Kirana. "Kamu tidak pernah mendengar tentang Raja di Bumi Nusantara?" tanya Adesyawara. "Tidak! Aku ti
Kirana memutuskan untuk jalan-jalan ke Kota Es yang letaknya tidak jauh dari Pulau Es, sebelum dia mulai pencarian Ruh Api dan menaklukan beberapa pimpinan persilatan yang tidak memimpin dengan baik dan benar.Untuk pimpinan persilatan yang memimpin dengan baik dan benar, Kirana hanya menjalin kerja sama agar bisa membantunya menghadapi pasukan Dewa Iblis yang pastinya akan membantu Pendekar Iblis menguasai Bumi Nusantara."Aku hendak jalan-jalan ke Kota Es, kalian siapkan kapal penyeberangan untuk ke kota ini!" perintah Kirana kepada Bimantara dan Ekaputri."Pimpinan hendak dikawal atau ditemani oleh kami?" tanya Bimantara."Tidak perlu! Aku hanya ingin jalan-jalan sendiri!" sahut Kirana."Baiklah, Pimpinan! Aku akan tugaskan pendekar yang biasa menyeberangkan kapal ke Kota Es untuk mmebawa pimpinan ke sana!" ujar Bimantara."Baiklah! Aku segera menuju ke sana! Sediakan kereta luncur untuk menuju ke dermaga, tempat kapal penyeberangan ini merapat!"Kapal yang tersedia sangat mewah.K
Kirana sangat menikmati kekuasaannya di Pulau Es ini.Semua Pendekar Pulau Es bersumpah setia padanya."Kami, Para Pendekar Pulau Es mulai hari ini dan seterusnya bersumpah akan mematuhi perintah Pendekar Kirana sebagai pimpinan baru Pulau Es!""Terima kasih atas kesetiaan kalian! Aku tidak akan lama memimpin Pulau Es ini! Aku akan memilih wakil yang pantas untuk memimpin Pulau Es ini sementara aku menaklukan beberapa pimpinan lagi!" seru kirana."Hidup Pemimpin!!!"Teriakan keras membahana dari ratusan Pendekar Pulau Es menandai era baru kepemimpinan di pulau es ini.Beberapa murid perguruan memang sudah muak dengan kelakuan pimpinan lama mereka yang selalu melakukan perbuatan bejat dengan gadis-gadis yang masih muda."Aku akan mengadakan turnamen kecil untuk memilih wakil yang berbakat! Apa kalian bersedia mengikuti pertandingan ini?" ujar Kirana."Siap, Pimpinan!!!"Teriakan serempak sudah cukup untuk Kirana."Untuk sementara aku akan memilih dua wakil yaitu satu pria dan satu wani
"Apa yang bisa kamu lakukan, gadis cantik? Kemampuanmu masih seujung jengkal jariku! Jangan kotori tubuhmu dengan luka akibat pertarungan! Kamu cukup menemaniku satu atau dua malam maka aku akan memberikan banyak koin emas padamu!" ujar Baskara."Dasar pria mesum! Tadinya aku menghormatimu karena kamu pamanku, dan juga kamu Pendekar Tapak Es yang sangat terkenal ... tapi sekarang rasa hormatku sudah sirna!' seru Kirana."Cuih! Kamu bisa apa! Gadis seperti dirimu hanya cocok untuk teman tidur saja, tidak ada yang lain!" hina Baskara lagi."Pulau Es tidak pantas dipimpin oleh laki-laki bejat seperti dirimu, Paman!" seru Kirana balik menghina Baskara."Kamu masih memanggilku, Paman! Apa kamu hendak menemani pamanmu ini di tempat tidur?' kata Baskara dengan nada genitnya.Kirana benar-benar merasa jijik dengan pamannya yang sudah tertolong lagi! pamannya memanfaatkan kekuasaannya untuk meniduri gadis-gadis cantik di Pulau Es."Pendekar Membelah Air!"Kirana mulai mengeluarkan jurus Super
Kirana memutuskan untuk berpetualang mencari keberadaan orang tuanya sekaligus mempelajari beberapa ilmu bela diri tambahan untuk pertarungan yang biasa-biasa saja agar dia tidak dikenali. Uwais ditipkan sementara kepada Chakra, karena membawa Serigala Putih pada saat ini akan membahayakan keselamatannya. Pengikut Pendekar Iblis bertebaran di mana-mana mencari bocah berusia 5 tahun yang bersama serigala putih raksasa. Penyihir hitam yang menyerangnya di Gunung Langit sudah dihilangkan ingatannya oleh Syakia mengenai dirinya yang sudah dewasa, agar Pendekar Iblis tidak mencarinya. "Kamu benar-benar akan pergi, Kitrana?" tanya Chakra yang merasa kesepian ditinggalkan Kirana yang sudah dianggapnya sebagai anaknya. "Aku tidak pergi lama, paman! Kan Uwais aku tinggalin di sini! Jadi aku pasti kembali lagi!" ujar Kirana. "Kamu hati-hati di luaran sana, karena sangat berbahaya mengarungi dunia persilatan yang kejam ini!" pesan Chakra. "Pasti, pamanku yang baik hati!" seru Kirana sambil
Syakia sangat terharu melihat gadis kecil 5 tahun ini telah tumbuh menjadi gadis dewasa dan menguasai ilmu Foniks, Serigala Putih, dan Super Sakti sekaligus."Bibi!" teriak Kirana yang langsung memeluk Syakia layaknya bocah berusia 5 tahun."Hei ... hei ... kamu sudah besar Kirana!" sahut Syakia yang tidak kuasa menahan pelukan Kirana yang tiba-tiba."Maaf, Bi!" serunya."Tidak apa-apa! Bibi senang bertemu denganmu!" ujar Syakia."Kamu kok bisa jadi pendekar yang hebat seperti itu, Syakia?" tanya Pendekar Super Sakti."Panjang ceritanya ... aku beruntung bertemu Master Bela Diri dan Penyihir yang sudah menghilang lama. Jadi, di sinilah aku berada!"ujar Syakia."Maksudmu Pendekar Penyihir yang terkenal itu? Bukannya dia hanya dongeng saja?" tanya Chakra Sanjaya penasaran."Ternyata Pendekar Penyihir itu ada dan bukan dongeng semata."Chakra Sanjaya terkejut mendengar penuturan Syakia ini.“Kamu benar-benar bertemu dengan Pendekar Penyihir ini? Setahuku dia hanya legenda saja di dunia p
Syakia Menur berdiri di hadapan penyihir hitam ini dengan wajah yang menyeramkan dan penuh dendam.“Kalian semua ini hanya bisa merusak saja! Kalian tidak malu untuk melenyapkan bocah 6 tahun? Benar-benar berhati iblis!” ujar Syakia.“Penyihir putih, ini bukan urusanmu! Minggir maka kamu akan kubiarkan hidup!” ujar Ghania dengan sombongnya.Ghania tidak menyadari kalau dia sekarang berhadapan dengan Pendekar Penyihir yang sudah lama punah dari Dunia Penyihir, dan hanya menjadi legenda saja.Pendekar Penyihir Adhisti Bhuvi bahkan pernah mengalahkan Dewa Iblis dan mengurungnya selama-lamanya di Dunia Iblis, hanya dengan Jurus Tapak Penyihir."Hahaha ... lebih baik kalian menyingkir sekarang penyihir busuk! Kalian tidak malu menjadi penyihir hanya untuk melayani Pendekar Iblis yang sesat!" ujar Syakia."Diam kamu, penyihir putih sialan! Kami tidak takut denganmu!" seru Ghania."Aku peringatkan sekali lagi, segera menyingkir atau kalian akan menyesal nantinya!" ancam Syakia."Biar aku yan